Sabtu, 11 Agustus 2012

[kmnu2000] Sepak Terjang Irjend Djoko Susilo & Para Seketaris Pribadi Polwannya

 

Sepak Terjang Irjend Djoko Susilo & Para Seketaris Pribadi Polwannya

by @Kusuma_Putri99

Irjen Djoko Susilo selalu punya staf pribadi (Spri) wanita yg mempunyai
tugas tambahan "khusus"di samping tugas2 dasar dan utama layaknya
seorang Spri di kepolisian. Tercatat ada 3 anggota Polwan yg pernah
mendamping Djoko menjabat Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Direktur
Lalulintas Mabes Polri, dan Kakorlantas Polri. Yaitu Polwan Brigadir
Dedeh, Polwan Brigadir Ita dan Polwan Brigadir Tiwi. Yang dimaksud tugas
"khusus" ini adalah mengatur dan mengelola dana taktis utk menunjang
kelancaran "tugas" sang komandan, Djoko Susilo. Dana taktis yg dikelola
para Spri ini dapat mencapai puluhan miliar setiap bulannya.

Saat Djoko menjabat sbg Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya selama 4
tahun (2004-2008), Sekpri Djoko seorang Polwan bernama Dedeh. Spri yang
bernama Dedeh ini adalah wanita yg tidak bisa disebut manis, apalagi
cantik. Dengan tubuh kurus, wajah kuyu, hidung ga mancung, dan wajah yg
"kurang menarik" dilihat. Entah apa yg membuat Dedeh begitu sangat
"dipercaya" Djoko Susilo. Tapi pasti Djoko punya alasan tersendiri
mengapa memilih Spri yg wajah dan berpenampilan sangat biasa saja. Yg
pasti, Dedeh menjadi Spri Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya sekitar 8
tahun lamanya.

Dedeh sendiri sdh menjadi Spri Direktur
Lalulintas Polda Metro Jaya sejak tahun 2000. Yaitu ketika Direktur
Lalu lintasnya masih dijabat Kombes Sulistyo Iskak yg lantas naik menjadi
Wakil Direktur Lalulintas Mabes Polri, lalu menjabat Wakil Kepala
Divisi Humas Mabes Polri kemudian menjabat Kapolda Lampung menggantikan
Brigjen Edmon Ilyas yg "tersandung" kasus Gayus Tambunan. Saat ini
Sulistyo Ishak berpangkat Inspektur Jendral (Irjen).

Setelah
Dedeh menjadi Spri-nya Sulistyo Ishak yang kemudian diganti Djoko
Susilo,. Tetap saja Dedeh yang bertugas sebagai Spri Direktur Lalulintas
Polda Metro Jaya. Tugas "khusus" Dedeh saat menjadi Spri di Polda Metro
Jaya adalah MENERIMA SETORAN UANG dari para "rekanannya" Komandan Djoko
Susilo. Seperti dari bos-bos para biro jasa terkait pengurusan
SIM/STNK/BPKB dll. Juga terima dari para pengusaha dealer kendaraan
mobil/motor dalam soal pengurusan terbitnya STNK dan BPKB baru. Dedeh
juga penerima setoran dr calo khusus para pengusaha cina2 kaya &
pengusaha pribumi terkait pengurusan nopol cantik dan nopol khusus.

Djoko kerap menyebut para "rekanan" itu adalah "Stake Holder" disamping
Stake Holder resmi terkait lalulintas. seperti Pemprop DKI, Dinas
Perhubungan DKI, Dinas LLAJ dan Dinas PU. Setoran yg diterima Djoko
melalui Spri bernama Dedeh ini SETIAP HARI bisa mencapai 2 Miliar
Rupiah. Bayangkan ! 4 tahun Djoko menjabat sbg Direktur Lalulintas Polda
Metro Jaya.Belum lagi setoran dari Kabag SIM Kompol Gatot Subroto.
maupun dari Kabag Regindent, Kabag STNK, Kepala Urusan (Kaur) Mutasi,
Kaur Cek Fisik dll dll. Namun Spri Dedeh bukan hanya bertugas "khusus"
menerima setoran. Dedeh juga bertugas menyalurkan setoran tsb walau
hanya "remah-remahnya" saja ke para atasan Djoko yg layak diberi upeti.
Seperti kepada : Irjen Firman Gani, Irjen Adang Firman dan Irjen Wahyono
selaku Kapolda Metro Jaya. Sebab selama 4 tahun Djoko menjabat Direktur
Lalulintas Polda Metro, dia melintasi 3 Kapolda yg disebut tadi.
Wakapolda pun menerima setoran Djoko pula. Diantaranya Brigjen Raziman
Tarigan, Inspektur Pengawas Daerah (Irwasda) Polda Metro Jaya juga wajib
"disetor" Djoko

Demi terjalinnya hubungan baik dan
"kelancaran pengawasan" Irwasda ke jajaran Direktorat Lalulintas Polda
Metro. Selain itu, "setoran wajib" jg harus diberikan Djoko kpd
atasannya di Mabes Polri. Yaitu Direktur Lalulintas Mabes Polri Brigjen
Yudi Susharyanto, Wakil Direktur Lalulintas Mabes Polri Kombes Sulistyo
Iskak. Tidak boleh lupa pula, Kapolri, Wakapolri dan Inpektur Pengawasan
Umum (Irwasum) Mabes Polri wajib pula "disetor" Djoko. "Setoran" Djoko
kpd Irwasum demi terjalinnya hubungan baik& "kelancaran pengawasan"
Irwasum ke jajaran Direktorat Lalulintas Polda Metro

Bukan
hanya itu, Djoko yg sangat terkenal "murah hati" kerap membantu biaya
operasional jajaran direktorat lain, Seperti reserse, Sabhara (Samapta),
Brimob baik di lingkungan Polda Metro maupun Mabes Polri.

Djoko jg kerap "membantu" para seniornya yg kebetulan sdg non-job krn
terkena "sanksi administrasi" maupun yg sdg menjalani pendidikan. Djoko
jg dg senang hati "membantu" para seniornya yg walau sdg menjabat
pejabat Polda (Kapolda / Wakapolda) tp di daerah2 yg "kering".

Di luar itu semua, Djoko tergolong "komandan" yg sgt royal thd anak
buahnya di jajaran Dir. Lalulintas Polda Metro yg dipimpinnya itu.
Termasuk membangun infrastrutur dan instrumen maupun komponen pendukung
di Ditlantas Polda Metro. Seperti pembangunan gedung Ditlantas Polda
Metro (Gedung Biru) gedung Samsat Polda Metro dan gedung TMC Polda
Metro.

Di era Djoko menjabat sbg Dirlantas Polda Metro Jaya
pula, berkat kepiawaian Djoko "menjalin hubungan baik" dgn para "stake
holder", jajaran polantas Polda Metro Jaya mendapat "bantuan" puluhan
motor besar jenis Harley Davidson type Electra Glide, Yamaha type FJR
1300P dan Honda type Goldwing GL1800 yg kelasnya di atas 1.000 CC dari
para pengusaha, di samping bantuan resmi Pemprop DKI di era Gubernur
Sutiyoso.

Sayangnya, di era Direktur Lalulintas Polda Metro
Jaya dijabat Kombes Roike Lumowa (2010) dan penggantinya Kombes Sigit
(2011) puluhan motor-motor gede itu berkurang. Khususnya belasan moge
merek Harley Davidson pelan-pelan "menghilang" sama sekali dari jajaran
Ditlantas Polda Metro Jaya. Kabarnya belasan moge merek Harley Davidson
milik Ditlantas Polda Metro Jaya itu "dipindahtangankan" scr illegal.

Apakah dgn bekerja sama dgn PT Mabua Harley Davidson (Mabua HD) ?
Bagaimana caranya ? Caranya dgn memanipulasi faktur/invoice sebelumnya
dari motor-motor Harley Davidson yg sudah terjual oleh PT Mabua HD
terlebih dulu ? Lalu apa dan bagaimana kaitannya dengan Kompol Gatot
Subroto selaku Kasie STNK Polda Metro Jaya ??? Apa peran Kompol Gatot
Subroto ?

Kompol Gatot Subroto ini sangat dekat dengan SBY
karena dia adalah bendahara di Masjid Cikeas. Jabatan Gatot sebelumnya
adalah sebagai Kasie SIM 2004-2010, setelah itu menjabat Kasie STNK, dua
jabatan yg sama2 "basah". Santer terdengar kalau jabatan Kompol Gatot
Subroto sbg Kasie STNK ini akan dipertahankan hingga 2014. Maklum karena
dia dekat adalah salah satu Kasir Cikeas, terkait siapa Gatot Subroto
ini sdh disinggung sblmnya. Dengan diusutnya kasus korupsi Simulator SIM
oleh KPK, Kompol Gatot Subroto saat ini selalu "parno" takut dibidik
KPK hehehe

Skg kita bahas lagi ttg Djoko Susilo, Djoko juga
siap setiap saat "berbelas kasihan" kepada ratusan wartawan. Walau
"belas kasih" itu hanya secuil atau seujung kuku saja dari semua
"pemasukan" Komandan Djoko. Urusan-urusan ke wartawan ini pun ditangani
sang Spri Polwan kebanggaan Djoko yg bernama Dedeh ini. Pokoknya semua
urusan "keluar-masuknya" uang diatur Dedeh yg sdh "mengabdi" sbg Spri
selama 8 tahun itu. Singkatnya, upeti Djoko utk semua itu dlm bentuk
persentasenya setiap bulan, kira-kira ; 15 % utk para petinggi Polda ;
20 % utk para petinggi Mabes ; 10 % utk senior-senior ; 10 % utk "Bantu"
operasional reserse, Samapta, Brimob ; 15 % utk operasional Ditlantas
Polda Metro ; 1 % utk para wartawan ; sisanya, "Yah jatah
komandan-lah..hehehee"

Makanya jangan heran bin kaget kalau
Djoko bisa punya rumah mewah dan megah bernilai miliaran di Solo, Jokja
dan Leuwinangung Depok yg lokasi rumahnya hanya berjarak 300 meter dari
rumah seniman Iwan Fals itu. 1 % "anggaran" setiap bulan untuk wartawan
itu terbagi-bagi ke dalam wartawan harian nasional. harian lokal,
wartawan elektronik online dan televisi, maupun wartawan bodrek. Walau
masih ada wartawan yg tergolong steril dari "belas kasihan" Djoko, tapi
banyak juga yang menerima "belas kasihan" Djoko itu. Bahkan level
redaktur, redpel & koordinator liputan (korlip) di media cetak &
elektronik, cukup banyak yg menerima "belas kasihan" Djoko. Khusus
untuk wartawan bodrek, supaya "tertib" dalam menerima "belas kasihan"
Djoko, setiap hari Sabtu mereka dikumpulkan di gedung Humas Polda Metro
Jaya. Ratusan wartawan bodrek dari berbagai penjuru kota. Setiap hari
Sabtu mereka datang berkumpul di gedung Humas Polda Metro untuk menerima
"belas kasihan" Djoko itu. Besarannya bervariasi mulai Rp 100 ribu
sampai Rp 200 ribu. Tradisi berkumpul setiap Sabtu pagi para wartawan
bodrek masih berlangsung sampai sekarang !

Tradisi "Sabtu
Pagi" yg mana ratusan wartawan bodrek berkumpul di gedung Humas Polda
Metro awalnya digagas, dikonsep dan dikonkritkan pelaksanaannya oleh
salah satu "anak buah" kesayangan Djoko, yaitu AKBP Crisnanda Dwi
Laksana. Saat ini Crisnanda menjabat Direktur Lalulintas Polda Riau yg
dijabatnya sejak 2009 dgn pangkat Komisaris Besar (Kombes). Crisnanda
ini perwira polisi pertama yg meraih gelar doctoral. Mungkin kecerdasan
Crisnanda karena bergelar Doctor yg membuat Crisnanda menjadi perwira
"kesayangan" Djoko. di samping "kesuksesannya" mengatur ratusan wartawan
bodrek.

Tradisi "Sabtu Pagi" ratusan wartawan bodrek
berkumpul di gedung Humas Polda Metro utk menerima "Belas Kasihan" Djoko
itu bertujuan supaya mereka tidak hilir mudik lalu lalang di Gedung
Biru alias markasnya Djoko di gedung Direktorat Lalulintas Polda Metro.
Maka Joko memerintahkan Crisnanda untuk "mengatur" ratusan wartawan
"illegal" itu. Puluhan wartawan media cetak dan elektronik yg mmg
bekerja di media yg jelas terbit setiap hari agak berbeda "pelayanannya"
oleh Djoko.

Rasa "Belas Kasihan" Djoko pun berbeda terhadap
para wartawan bermedia jelas ini. Beda pula Djoko ke bodrek. Namun bagi
Djoko, semua perbedaan rasa "Belas Kasihan" itu, tidak boleh melebihi 1 %
dari seluruh "pemasukan" yg diterima Djoko.

Bagi Djoko,
"Semua sdh terbudget dengan sistem yg jelas dan tegas". Begitu kira-kira
prinsip Djoko. "Pemasukan" Djoko Susilo 2 Miliar Rupiah setiap hari
dikalikan 25 hari kerja (Senin-Jumat). Artinya 50 Miliar Rupiah setiap
bulan "pemasukan" Komandan Djoko. Kalau 1 % setiap bulan berarti 500
juta yg Djoko berikan bagi semua wartawan-wartawan itu. "Sudah banyak
sekali untuk para nyamuk-nyamuk pers sontoloyo itu," begitu kira-kira yg
dipikirkan Djoko.

Setelah Djoko mendapat promosi jabatan
menjadi Wakil Direktur Lalulintas Mabes Polri usai menjalani Sespati
dengan nilai Ranking 1. Posisi Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya
digantikan Kombes Condro Kirono. Posisi Dedeh pun turun menjadi Spri
Kabag Registrasi dan Identifikasi (Regident) Ditlantas Polda Metro Jaya.
Posisi Dedeh digantikan Polwan Brigadir Ita. Namun ketika Dedeh masih
menjabat Spri-nya Djoko, Ita pun sudah kerap membantu tugas Dedeh
sehari-hari. Tp posisinya hanya sbg staf pembantu-nya Dedeh saja.

Walau tubuh Polwan Ita tergolong tidak tinggi, namun Ita berparas manis
dan enak dilihat. Kulitnya putih langsat. Ita tergolong terampil
menjalani "tugas khusus" seperti yg sehari2 dilakukan Dedeh.

Sejak Djoko menjabat sbg Wakil Direktur Lalulintas Mabes Polri, Djoko
"memilih" Polwan Brigadir Tiwi sbg Sprinya dg pangkat Kombes. Kemudian
Djoko naik jabatan sebagai Direktur Lalulintas Mabes Polri dgn pangkat
Brigjen. kemudian naik jabatan lagi sbg Kepala Korps
Lalulintas(Kakorlantas) Polri dgn pangkat Irjen. Selama 4 thn Djoko
menjadi petinggi di Mabak II (sebutan untuk markas Ditlantas Mabes
Polri). Djoko selalu mempercayakan berbagai "tugas-tugas khusus" kepada
Polwan Brigadir Tiwi. Mirip dgn profil Dedeh, Tiwi pun tergolong Polwan
yg berwajah biasa saja. Postur tubuh Tiwi pun biasa saja. Padahal kita
tau sendiri begitu banyak Polwan cantik yg bertugas di lingkungan
Lalulintas Polri. Tp Djoko memang selalu memilih Spri yg berwajah sangat
biasa, sehingga Djoko pun dikenal sbg pria yg tidak "mata ke ranjang".
yg mudah "jelalatan" dan memanfaatkan jabatan untuk "memainkan" para
wanita yg menjadi anak buahnya. Yg jelas setiap Spri pejabat Polri
termasuk Djoko HARUS seorang Polwan.

Harian Jawa Pos dan INDO
POS pernah memuat berita di halaman 1 tentang Tiwi. Dlm berita itu
disebutkan dari sumber anonim kalau Tiwi adalah karyawan sipil (PNS).
Sebuah KETOLOLAN kalau wartawan hanya percaya 1 sumber anonim, tanpa
mengecek ke berbagai sumber lain. Padahal Spri polwan yg sangat biasa
saja hanya kamuflase Djoko sj supaya tidak terlihat kalau Djoko pun sama
saja dgn laki-laki lain. khususnya perilaku para pejabat korup di
negeri ini !!! Djoko hanya munafik saja. Aslinya pun menyukai perempuan
berwajah cantik dgn tubuh bahenol !!! Djoko munafik ??? Sangat Bisa Jadi
bung !!! Sebab Djoko pun punya peliharaan seorang mahasiswi kampus di
kawasan Depok. Mahasiswi cantik ini bertahun-tahun "dipelihara" Djoko
hingga hamil dan mempunyai anak.
Rahasia Besar Djoko Susilo yg tertutup rapat dimana dia sangat terkenal sbg Suami Setia yg sangat
mencitai Isterinya ini begitu. KHAWATIR
dan salah tingkah ketia dia tahu salah seorang wartawan bodrek
mendapatkan foto sang mahasiswi peliharaannya itu beserta Anaknya buah
janin Djoko Susilo. Wartawan bodrek itu "berhasil" memotret rumah yg
dikontrakkan Djoko untuk mahasiswi dan anaknya tsb

Pembongkaran
"Rahasia Besar" Djoko itu tjd sekitar thn 2008, ketika Djoko siap2 naik
jabatan mjd Wakil Direktur Lalulintas Mabes Polri. Kontan Djoko
mengeluarkan jurus bangau..eh "UANG" untuk mengamankan wartawan bodrek
tersebut... ciaaatt ... Tapi apa lacur...rasa solidaritas wartawan
bodrek tsb memang besar. Dia tidak mau menerima "Belas Kasihan" Djoko yg
sangat besar itu

"Rahasia Besar" Djoko tsb lalu "dibocorkan"
oleh wartawan bodrek tsb ke sesama wartawan. Kemudian Djoko pun akhirnya
terpaksa "menaikkan" rasa "Belas Kasihan"nya kepada wartawan bodrek
tsb. Sejak saat itu Djoko "merangkul" bahkan "memanjakan" mereka seperti
kepada senior Djoko sendiri. Bahkan seperti kepada para atasan Djoko
sendiri saking takutnya rahasia tsb dibongkar. Tapi dengan "wanti-wanti"
berkali-kali yg terus2an disampaikan Djoko "Mohon Supaya Dijaga Rahasia
Besar Ini ! Padahal Djoko hanya menaikkan rasa "Belas Kasihan kepada
wartawan tsb dari 1% menjadi maksimal 1,5%

Coba hitung ...
kalau masing-masing Direktorat Lalulintas "menyetor" setidaknya 2 M
setiap bulan dikalikan 33 Direktorat Lalulintas yang ada di 33 Polda,
artinya Djoko menerima "setoran" setidaknya 66 M setiap bulannya, Kalau
1,5% dari 66M itu yang "dianggarkan" Doku bagi para wartawan, artinya
rasa Lbelas Kasihan" Djoko tsb sebesar 990 jt per bulan

Nyamuk
nyamuk pers itu memang tolol dan langsung dengan senang hatinya kalau
dibagi uang seujung kuku aku" bgt kira2 pikir Djoko, Para wartawan
bodrek itupun menurut saja. Selagi susu sapi mengalir lancar, Selama
kran air mengalir deras dan kran air ini bisa dibuka kapan saja. Why not
??

Kami akan tetap menjaga "Rahasia Besar Anda Komandan Djoko
!!! ", Begitu kira-kira yg terlontar dari mulut kerongkongan kelompok
warwatan bodrek / "illegal" ini. Tapi sialnya, dalam hitungan waktu
beberapa bulan, wartawan dengan media resmi pun mendapat bocoran
"Rahasia Besar" Djoko ini Yang memelihara bahkan menjalin percintaan
"terlarang" dengan sang mahasiswi cantik itu, Akibatnya ... Djoko pun
"bekerja keras" merangkul para wartawan bermedia resmi tersebut

"Anda sebenarnya munafik Komandan Djoko. Rahasia besarmu adalah aib
besarmu, Jangan sepelekan kami para wartawan" begitu kiraikira yang
terlonyar dalam benak para wartawan ini, Sejak saat itu Djoko tidak lagi
bersikap "Berbelas Kasihan" dengan para wartawan, Tapi para wartawan
ini tidak sadar ... bagi Djoko, wartawan urusan sepele yang tidak
penting sama sekali, Setiap bertemu, cukup berikan uang 1 juta, 2 juta,
atau 3 juta...selesai sudah persoalan

Tapi kemudian Djoko
bertemu lawan tangguh, Bambang Sukotjo yang sudah ditipu dalam proyek
Simulator SIM, Bambang dipukuli dan kemudian disita tanah dan rumahnya.
Terakhir Bambang Sukotjo dijebloskan ke dalam penjara. Kali ini Bambang
Sukotjo beromtak melawan sejadi-jadinya. "Perlawanan" Bambang Soekotjo
ini didukung oleh Abraham Samad dkk di KPK RI

Irjen Djoko
Susilo ketemu batunya ! Dia dijadikan TERSANGKA oleh KPK RI ! Nama baik
Djoko hancur, karir Djoko hancur, pupus sdh TB1nya. Dan kini Djoko
Susilo harus menyiapkan mental, hati dan pikiran dalam menghadapi
masa-masa di penjara KPK RI

SEKIAN "Kisah Djoko Susilo dan Para
Spri Polwan" ini ... smoga mencerahkan ... kalau ada info baru akan
di-share ... tks yg sdh menyimak

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
______________________________________________________________________
http://www.numesir.org untuk informasi tentang Cabang Istimewa NU Mesir dan KMNU2000, atau info-info seputar Cairo dan Timur Tengah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kami berharap Anda selalu bersama kami, tapi jika karena suatu hal Anda harus meninggalkan forum ini silakan kirim email ke:
kmnu2000-unsubscribe@yahoogroups.com
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar