Rabu, 01 Agustus 2012

[M_S] Re: Penerapan kalender hijri dan sulitnya khotmil Qur'an saat ramadhan

 

waah...ternyata udha Harman juga korban SAP =D

pegang modul apa? apa rolenya?
saya baru dimutasi, jadi Functional Analyst utk SAP BW.
dulunya DB Dev di SQL Server.

bicara i'tikaf....itu barang mewah buat saya.
hanya pernah sekali di waktu SMA.
selebihnya tdk pernah.
blm ada kesempatan.

kalau project keluar kantor, malah lebih susah utk cari waktu buat pribadi (privasi).
karena perusahaan saya adalah agribisnis.
orang di perkebunan, kerjanya jarang kenal waktu istirahat.
biasa kerja keras.
itu yg saya alami.

tapi saya sepakat soal jalannya =D
kalau jalan sendiri, banyak waktu buat ngaji.

kalau di rumah, di kantor, atau jalan bareng keluarga/teman/rekan kerja...
sulit ngaji.

btw, Mas Widya korban SAP juga???

Wassalam - Nugon

--- In Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com, Harman_i <harmanirawan@...> wrote:
>
> kalau saya agak beda, Ramadhan tahun ini justru insya Allah bisa khatam
> Karena waktu untuk membaca Qur'an relatif cukup banyak, ba'da zuhur, ashar
> jeda waktu antara maghrib dan Isya yang diundur 20menit, serta ba'da shubuh
> habis shubuh masih tidur pula, kadang saya safari Ramadhan dari masjid yang
> satu ke masjid yang lain :).
>
> dua malam ini saya shalat tarwih di Masjid Muhammadiya dan kesian Jama'ah
> nya hanya satu shaff :(
>
> Akhir pekan bisa lebih banyak lagi, mulai dari ba'da isya apalagi klo
> dipake i'tikaf
> hingga ba'da shubuh, dengan rehat shalat sunnah syuruq.
>
> Kenapa waktu saya bisa lebih banyak, bahkan untuk anak dan istri cukup
> sms-an saja ??
> Karena Ramadhan tahun ini saya benar-benar meninggalkan keluarga, loh ??
> maklum lagi di-assign project implementasi SAP di Makassar. Kebalikan ya
> dengan
> mas Wid yang kalau project malah waktunya dikit.
>
> Mungkin solusinya, mas Wid klo Ramadhan minta di-assign project ke luar
> kota aja :D
>
>
> wassalam,
> harman
>
> 2012/8/2 nugon19 nugon19@...
>
> > **
> >
> >
> > ane lagi dipaksa nganggur, karena ngedebug, servernya lambat.
> > kebetulan...jadi bisa nyambi cek email / milis.
> >
> > ane belum khatam, dan jeleknya ngaji sampai khatam kalau ada event
> > Ramadhan.
> >
> > cuma karena saya pergi naik KRL dari Bekasi, dan pulang naik Bis dari
> > Sudirman...
> > waktu dlm perjalanan ini yg membantu saya kejar target ngaji sampai
> > mendekati atau khatam al-Quran.
> >
> > waktu 30-45 menit di KRL, bisa dimanfaatkan ngaji dgn Al-Quran saku
> > (maklum blm punya gadget/digital device yg bisa sambil baca Al-Quran
> > digital).
> > abaikan dulu kebiasaan ngobrol, atau kebiasaan baca Koran, browsing.
> > kalau bisa , cari tempat yg kebanyakan penumpangnya tdk kita
> > kenal...sehingga meminimalisir interupsi pd saat ngaji.
> >
> > utk di Bis, agak kurang nyaman ngaji, tapi bisa nyicil 5-15 menit.
> > jangan lupa bawa HP yg ada senternya, atau senter saku/portable.
> > ini perlu, terutama dlm perjalanan pulang di waktu maghrib/Isya.
> > ngaji sambil diterangi senter tsb.
> >
> > kendala saya di bulan Ramadhan adalah sulit Tarawih di Masjid.
> > karena jam pulang, kesibukan kerja, faktor kendaraan.
> > paling sering, sholat jama'ah dgn istri tercinta =)
> >
> > itu sharing tips dari saya.
> > semoga membantu.
> > Wassalam - Nugon
> >
> > --- In Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com, "N.A. Widyanahar"
> > widyanahar@ wrote:
> > >
> > > Assalamu'alaikum,
> > >
> > > sidang jamaah MS yang, sudah juz berapa Anda hari ini? Saya ingin
> > > tahu berapa banyak dari Anda yang bisa mengkhatamkan Alqur'an setiap
> > > ramadhan?
> > >
> > > Saya tidak sedang mencari2 alasan betapa susahnya tadarrus di bulan
> > > ramadhan, khususnya buat orang-2 yang bekerja di bulan ramadhan.
> > >
> > > Tetapi bolehlah saya berandai2, akan datang suatu masa (hehee...) di
> > > Indonesia mengadopsi kalender hijri untuk aktivitas formal, baik
> > > pemerintah nonpemerintah. Dengan ini maka, rutinitas pekerjaan,
> > > pendidikan, kenegaraan, akan mengacu pada kalender hijriyah, sehingga
> > > aktivitas pribadi-2 bisa selaras dengan ibadah dan pengabdian kepada
> > > Allah Ta'ala.
> > >
> > > Mungkin kita bisa melihat, saat ramadhan banyak saudara kita yang bisa
> > > meluangkan waktu, bahkan bermalam dan i'tikaf penuh satu bulan di
> > > masjid2, dan bahkan cukup banyak diantaranya berangkat ke makkah,
> > > untuk merasakan dan beribadah di ramadhan di sana. Tetapi kalau kita
> > > tengok dan amati, sebagian besar dari saudara kita ini ialah dari
> > > kelompok yang mandiri, mungkin pengusaha, wirausaha, dan kelompok2
> > > masyarakat yang tidak menggantungkan mata pencahariannya dari akad
> > > kerja dengan pihak lain, baik swasta atau pemerintah
> > >
> > > Bagaimana dengan kita yang bekerja di sektor2 lain, baik swasta atau
> > > pemerintah, yang aktivitasnya bergulir berdasarkan kalender masehi.
> > > Serta kesibukan dan kewajiban duniawi seperti tidak bersahabat dengan
> > > masa ramadhan.
> > >
> > > Saya pribadi sebagai karyawan swasta, seringkali mengalami, di bulan
> > > ramadhan justru berhadapan dengan jadwal yang benar-2 padat. Saya
> > > pernah mengalami, justru di bulan ramadhan itu, bekerja dari pukul 8
> > > pagi, dan kembali ke rumah pukul 9 malam. ada pekerjaan bersifat
> > > proyek yang harus diselesaikan, dan karenanya otomatis bekerja juga
> > > hingga agak larut. Sampai rumah, tarawih dengan istri, baru baca 2
> > > atau 3 halaman sudah capek, atau bahkan baru
> > >
> > > Sebuah Alqur'an saku, mungkin bisa dibawa-bawa dan dibaca pada saat di
> > > busway, di bus kota, istrihat kantor, dst. Tetapi terkadang ini tidak
> > > cukup untuk membuat kita bisa khatam Qu'ran dalam satu bulan. Perlu
> > > kekuatan dan kesungguhan hati untuk menuntaskannya.
> > >
> > > Maka sambil menunggu datangnya masa penerapan kalender hijriyah, saya
> > > tunggu tip2 dari kawan-2 semua, bagaimana tip2 khotmil qur'an di
> > > tengah rutinitas pekerjaan yang tidak sinkron dg bulan ramadhan...
> > >
> > > wid.
> > >
> >
> >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar