Putra bungsu pasangan Fatmawati dan mantan Presiden Soekarno, memiliki cita-cita seperti sang ayah.
"Saya ingin Indonesia yang dicita-citakan ayah saya, Indonesia harus menjadi mercusuar dunia. Mercusuar di segala bidang, politik, ekonomi, sosial, budaya, kesenian, termasuk seni batik," ujar Guruh setelah pagelaran fashion shownya, Minggu (26/8/2012).
Menurut Guruh, batik dapat mendunia jika seluruh Bangsa Indonesia mengapresiasikannya dalam setiap kehidupan.
Contohnya, produsen harus meningkatkan produksi, bahkan bisa dijual ke luar negeri. Sedangkan konsumen dalam negeri dapat mengutamakan busana dari batik, dibanding busana merek luar negeri.
"Seperti India dengan kain sari, Tiongkok dengan sutra klasik. Saya ingin batik dikenal dan dipakai orang di seluruh dunia, dan pemakai tahu batik berasal dari Indonesia," tutur pria kelahiran 13 Januari 1953. (*)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, Malaysia sempat mengakui budaya Indonesia sebagai kebudayaannya.
Namun, menurut mantan anggota DPR sekaligus seniman Guruh Soekarno Putra, kondisi tersebut dinilai baik bagi masyarakat Indonesia.
"Klaim negara Malaysia terhadap batik dapat menggugah rasa masyarakat untuk memerhatikan batik," kata Guruh, Minggu (26/8/2012).
Dengan adanya klaim negara tetangga, lanjut Guruh, orang Indonesia sudah bereaksi dan resah, mengingat seni budaya Indonesia berjalan "biasa" dan tidak dipedulikan. Setelah klaim, orang-orang baru mengapresiasi budaya tersebut.
"Sekali-kali kita boleh lah jadi bangsa yang reaktif, tapi jangan terlalu reaktif, dan tidak peduli dengan keadaan Indonesia," tegas Guruh. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar