Rabu, 01 Agustus 2012

Re: [M_S] Penerapan kalender hijri dan sulitnya khotmil Qur'an saat ramadhan

 


Tadi malam sembari nonton "Hero" (kisah pengorbanan para pendekar untuk menyatukan negeri china)

ada tag iklan yg menarik dari produk olahan gandum :

"ibadah itu luas"

Sembari diperlihatkan (diantaranya) :
jalan engkling karena berbagi sandal;
membantu menyeberang; menyuapi orangtua

Semoga bila belum khatmil quran, setidaknya sudah bisa melaksanakan beraneka amal shalih sebagai perwujudan ibadah

;)

Wassalamu alaikum

Sinung
(belumdihidangandarilangit)

.


From: Amir Udin <ustadz_millennia@yahoo.com>
Sender: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com
Date: Wed, 1 Aug 2012 21:19:30 -0700 (PDT)
To: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com<Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com>
ReplyTo: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com
Subject: Re: [M_S] Penerapan kalender hijri dan sulitnya khotmil Qur'an saat ramadhan

Salam

Baru sampai surat ar-Ra'd mas Wid. Kemarin pas sampai Yunus ayat 5 sempat berhenti dan membaca berulang-ulang, sambil saya ceramahkan di berbagai kesempatan di ranting dan masjid-masjid kampung. Maklum ustadz kampung. He-he.
Kayaknya gak bakal khatam deh Ramadan tahun ini. Sampai ar-Rahman 5 dan Yasin 39-40 sangat mungkin terhenti lagi.

Salam
Amir


From: N.A. Widyanahar <widyanahar@gmail.com>
To: Muhammadiyah_Society <Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, August 2, 2012 10:20 AM
Subject: [M_S] Penerapan kalender hijri dan sulitnya khotmil Qur'an saat ramadhan

 
Assalamu'alaikum,

sidang jamaah MS yang, sudah juz berapa Anda hari ini? Saya ingin
tahu berapa banyak dari Anda yang bisa mengkhatamkan Alqur'an setiap
ramadhan?

Saya tidak sedang mencari2 alasan betapa susahnya tadarrus di bulan
ramadhan, khususnya buat orang-2 yang bekerja di bulan ramadhan.

Tetapi bolehlah saya berandai2, akan datang suatu masa (hehee...) di
Indonesia mengadopsi kalender hijri untuk aktivitas formal, baik
pemerintah nonpemerintah. Dengan ini maka, rutinitas pekerjaan,
pendidikan, kenegaraan, akan mengacu pada kalender hijriyah, sehingga
aktivitas pribadi-2 bisa selaras dengan ibadah dan pengabdian kepada
Allah Ta'ala.

Mungkin kita bisa melihat, saat ramadhan banyak saudara kita yang bisa
meluangkan waktu, bahkan bermalam dan i'tikaf penuh satu bulan di
masjid2, dan bahkan cukup banyak diantaranya berangkat ke makkah,
untuk merasakan dan beribadah di ramadhan di sana. Tetapi kalau kita
tengok dan amati, sebagian besar dari saudara kita ini ialah dari
kelompok yang mandiri, mungkin pengusaha, wirausaha, dan kelompok2
masyarakat yang tidak menggantungkan mata pencahariannya dari akad
kerja dengan pihak lain, baik swasta atau pemerintah

Bagaimana dengan kita yang bekerja di sektor2 lain, baik swasta atau
pemerintah, yang aktivitasnya bergulir berdasarkan kalender masehi.
Serta kesibukan dan kewajiban duniawi seperti tidak bersahabat dengan
masa ramadhan.

Saya pribadi sebagai karyawan swasta, seringkali mengalami, di bulan
ramadhan justru berhadapan dengan jadwal yang benar-2 padat. Saya
pernah mengalami, justru di bulan ramadhan itu, bekerja dari pukul 8
pagi, dan kembali ke rumah pukul 9 malam. ada pekerjaan bersifat
proyek yang harus diselesaikan, dan karenanya otomatis bekerja juga
hingga agak larut. Sampai rumah, tarawih dengan istri, baru baca 2
atau 3 halaman sudah capek, atau bahkan baru

Sebuah Alqur'an saku, mungkin bisa dibawa-bawa dan dibaca pada saat di
busway, di bus kota, istrihat kantor, dst. Tetapi terkadang ini tidak
cukup untuk membuat kita bisa khatam Qu'ran dalam satu bulan. Perlu
kekuatan dan kesungguhan hati untuk menuntaskannya.

Maka sambil menunggu datangnya masa penerapan kalender hijriyah, saya
tunggu tip2 dari kawan-2 semua, bagaimana tip2 khotmil qur'an di
tengah rutinitas pekerjaan yang tidak sinkron dg bulan ramadhan...

wid.


__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar