Rabu, 01 Agustus 2012

Re: [M_S] Re: Peradaban Tanpa Kalender Unifikatif: Inikah Pilihan Kita?

 

Salam

Sudah dua kali kirim

Salam
Amir


From: Harman_i <harmanirawan@gmail.com>
To: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com
Sent: Thursday, August 2, 2012 9:53 AM
Subject: Re: [M_S] Re: Peradaban Tanpa Kalender Unifikatif: Inikah Pilihan Kita?

 
diskusinya di milis berarti artikelnya juga kudu di-sharing ke milis :)


wassalam,
harman

2012/8/2 Amir Udin <ustadz_millennia@yahoo.com>
 
Salam

Supaya mas Nugon lebih tergiring untuk meninggalkan keyakinan rukyat adalah ta'abbudi ... he-he. Saya kirim via japri analisis Prof. Muhammad Zuhri terkait hadis-hadis faqduru lah ...

Salam
Amir


From: pranoto hidaya rusmin <pranotohr@yahoo.com.sg>
To: "Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com" <Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, August 1, 2012 8:53 PM
Subject: Re: [M_S] Re: Peradaban Tanpa Kalender Unifikatif: Inikah Pilihan Kita?

 

From: nugon19 <nugon19@yahoo.com>

atsar/hadits istikmal oleh Ibnu Umar ra, sudah saya baca berkali-kali.
sering iseng cari hadits tematis, dan ketemu hadits/atsar tsb
namun pemahaman yg mencerahkan, saya baru dapatkan justru tatkala Pak Ki Ageng menyampaikannya di milis ini.


utk kasus seperti ini...dulu saya fokus pd thoriqotul jam'i, itu pemahaman saya yg dulu.
tapi sekarang, saya dpt sisi lain, yaitu rukyat bisa saja dianggap tdk bersifat ta'abbud (walau saya berhati-hati dan memilih pendapat yg menyatakan bersifat ta'abbud) krn praktek Ibnu Umar tsb.
ini sesuatu yg langka dan sangat berharga bagi saya.
ketika saya dapat pemahaman ini, sangat membahagiakan.

semoga Allah melimpahkan hidayah kpd kita semua yg di milis ini, dan semoga Pak Ki Ageng selalu mendapat kekuatan dan hidayah, serta kemampuan ijtihad dan tajdid yg mumpuni. Aaamiin.

------------
Komentar sy:

paling tidak ada hal yg masuk ke pemikiran Pak Nugon, alhamdulillah.

-------------



Pak Pranoto....
cikal bakal pemikiran inkarus sunnah sebagaimana di artikel sebelumnya yg saya posting adalah setahap demi setahap....
dimulai dari selalu menanyakan apa ada dalil serupa yg tertulis eksplisit di Al-Quran.
kemudian mulai meragukan metode ilmu hadits.
lalu meragukan hadits ahad yg shohih...
sampai akhirnya semua hadits diabaikan.

makanya saya kasih warning keras ke Bapak.

------------
Komentar sy:

baik sy terima warning kerasnya. tp, di sini problemnya bukan inkar sunah.

-------------


Last....waktu belajar ngaji/tafsir...
ulama/ustadz yg mengajarkan saya soal spirit/dalil rukyat secara global...
justru mengacu pd ayat 'Yas-aluunaka 'anil ahillah' + asbabun nuzul nya, lalu ayat "Faman Syahida minkumus-Syahru".
ini debatable. terutama di ayat Faman Syahida minumus-Syahru.

tapi pd Yas-aluunaka 'anil ahillah dan asbabun nuzulnya (yg dulu saya tanyakan makna dari teks arabnya , tapi belum dijawab-jawab Pak Pranoto), penggunaan kata hilal, menurut lazimnya pemahaman bangsa Arab (tentu bhs arab harus dibawa ke pemahaman umum bangsa Arab, yg ini lebih tepat).... adalah bulan sabit baru yg terlihat, terutama 1-2 hari pertama.


Bahkan dari komunitas Salafi menegaskan hal ini dgn menukil penjelasan Ibnu Taimiyah, Syaikhul Islam yg mendalam ilmunya....termasuk beliau pernah mengkritisi beberapa kelemahan paparan Sibawaih (kalo tdk salah ingat) dlm masalah Bhs Arab.

------------
Komentar sy:

Nah..mestinya yg didiskusikan materi seperti di atas.
Kalau diperhatikan, sebenarnya Pak Nugon memang tidak menguasai materi. ini terlihat selalu melempar ke ulama yg disebutkan, yg tidak ada di sini. misal Ibnu Taimiyah pd pernyataan di atas. Tentu yg diminta diskusi sy dg Pak Nugon, bukan dg Ibnu Taimiyah kan?

Diskusi soal ahillah terbaik telah terjadi dg Pak Yusron, hanya terputus tidak sampai tuntas. sy kira tdk perlu mengulang dg Pak Nugon ya.


Ya sy ikut bersyukur, paling tidak Pak Nugon dan sy saat ini sdh sama2 tahu ada hadits terkait penentuan awal ramadhan yg dilakukan Ibnu Umar. Tidak selalu hilal harus terlihat. justru menunjukkan ada suatu cara bgmn Ibnu Umar memperkirakan umur bulan. ini yg perlu didalami lg.
ini dulu cukup, tidak usah dipaksakan diisi air kalau cangkirnya masih penuh.


Salam










__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar