Kamis, 02 Agustus 2012

Re: [M_S] Saatnya kalibrasi hari.

 

maksudnya validasi di sini validasi apa ya?

validasi metode hisab? kalau validasi metode hisab, yang biasa digunakan adalah waktu terjadinya gerhana, tapi ini gak terkait sedikit pun dengan penanggalan hijriyyah karena waktu gerhana dapat dinyatakan dalam universal time (UT). ini bukan masalah mudah murah meriah karena validasi metode hisab itu sudah ada caranya sendiri yang benar-benar akurat, yaitu dengan kecocokan waktu gerhana dalam UT.

contoh, hisab kontemporer (ephemeris) ketika dicocokkan dengan waktu terjadinya gerhana, ketelitian prediksinya sudah sampai orde 0.01 detik. sedangkan hisab taqribi seperti yang digunakan orang-orang cakung itu bisa meleset sampai 3 jam (atau bahkan lebih). maka alangkah anehnya ketika hasil hisab mereka yang jelas-jelas keliru menyebutkan tinggi hilal di awal bulan ramadhan kemaren kok malah dipake banyak warga akar rumput MD untuk mencari pembenaran "hilal sudah bisa dilihat!" supaya WH bisa dianggap "benar". jelas-jelas metode hisabnya berbeda, metode hisab yang digunakan MD sudah benar, tinggal kriterianya aja yang beda dengan IR atau RH dalam menetapkan awal bulan.

nah, penanggalan hijriyyah itu sendiri sekadar konversi dari peristiwa-peristiwa alam yang sudah jelas waktunya. konjungsi, purnama, gerhana, semua bisa kita ketahui waktunya dalam UT, tinggal mau ditanggali sebagai tanggal berapa dalam kalender hijriyyah, itu aja masalahnya. dan tentunya mau jadi tanggal berapa itu kan suka-suka yang ngasih titik awal. dan ini saya pikir tidak bisa divalidasi dengan fenomena apapun karena klo udah ditentukan titik awalnya di mana, buat apa dikalibrasi dan divalidasi lagi?

dan emangnya kalo salah menentukan titik awal, apakah bakal diubah kriterianya? (pertanyaan ini saya ulang lagi).

jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan kalibrasi dan validasi?
(pertanyaan ini pun perlu saya ulang lagi).

mohon maaf jika saya agak agresif kali ini. terus terang saya risih dengan kata-kata seperti di bawah ini, yang entah sudah berapa kali banyaknya saya lihat di FB:
"mari lihat purnama kali ini, bulan gak pernah bohong, kebenaran Muhammadiyah akan dibuktikan dengan purnama."

perlu diketahui bahwa kata-kata tersebut secara langsung ataupun tidak langsung muncul dari kekeliruan pemahaman terhadap 3 artikel berikut:
1) tulisan pak agus: http://purwanto-laftifa.blogspot.jp/2009/08/purnama-dan-awal-bulan-qomariyah.html
2) tulisan pak tono yang saya tuliskan sebelumnya (http://cis-saksono.blogspot.jp/2011/07/assww-beberapa-waktu-lalu-ada-seorang.html)
3) tulisan anggota MPI MD (mustofa nahrawardaya) yang saya bahas di blog saya:
http://artnugraha.wordpress.com/2011/09/20/purnama/

-ridwan-

2012/8/3 Isran Ramli <muhisran@yahoo.com>
 

Kelihatannya yang dimaksudkan Mas Wid lebih pada Validasi terlebih dahulu.
Kalau memang ditemukan ke tidak valid-nya, baru bergeser ke Kalibrasi Ulang seperti yg Mas Ridwan maksudkan.

Saya pikir, kegiatan Validasi secara periodik terus menerus adalah tetap mutlak diperlukan untuk setiap Produk berbasis Ilmiah termasuk Model Kalkulasi yg dibangun dalam buku PHM. Terlebih lagi apabila ada juga pakar dibidangnya yg meragukan asusmsi2 dari Model Kalkulasi tsb. Maka salah satu cara utk mengevaluasi Model Kalkulasi tsb ya..adalah melalui proses validasi di Lapangan. Sepanjang validasi tetap meyakinkan....tentunya...sinyalemen dari pihak lain akan kelemahan model tsb dapat di abaikan...!

Saya..menduga....bahwa konsep ayyamul bidh ini..diajukan utk mendapatkan suatu cara validasi yg lebih 3M (Mudah, Murah, & Meriah) dibandingkan dg metode validasi saat Matahari terbenam di setiap akhir bulan berjalan (Prof. Tono telah menjelaskan akan tingkat kesulitan model validasi seperti ini).

__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar