| | Katanya Bupati-nya dari NU/ Nahdatul Ulama (bahkan ketua ISNU/Ikatan Sarjana nahdatul Ulama Jawa Timur) kok... Apa   tergiur imbalan sehingga lupa kalau dia itu pimpinan organisasi   keagamaan, atau menjadikan organisasi keagamaan hanya jadi kedok/ tempat   berlindung untuk menutupi perbuatan tercela?
 
 http://wargatumpat.blogspot.com/2012/07/pesisir-demi-lancarnya-korupsi-dinas_8007.html
 http://blog.warga-muncar.banyuwangi.com
 Demi Lancarnya Korupsi, Dinas Pendidikan Banyuwangi Diduga Melakukan   Kebohongan Publik Terkait Kebijakan Mewajibkan Buku Porno Untuk   Perpustakaan SD se Banyuwangi
 
 Awalnya masyarakat merespon positif   saat membaca koran tempo 18 Juli 2012 halmn 2, dimana dinas   pendidikan kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membatalkan tender   pengadaan buku untuk perpustakaan SD se Banyuwangi yang dalam dokumen   pengadaannya (RKS) mencantumkan judul buku yang harus ditawarkan oleh   peserta pengadaan. Dimana jika peserta pengadaan tidak menawarkan judul   buku yang sudah ditentukan oleh dinas pendidikan banyuwangi, maka   peserta akan digugurkan. Dalam judul buku yang diharuskan itu, ternyata   ada beberapa buku yang mengandung unsur pornografi yang tidak cocok   untuk anak SD.
 
 Saat penjelasan pekerjaan melalui LPSE, sebenarnya   hal itu sudah banyak diprotes, kenapa untuk   mengadakan lelang pengadaan buku perpustakaan sudah langsung menentukan   bahwa hanya buku tertentu, termasuk buku yang mengandung pornografi   yang harus ditawarkan, diluar buku yang sudah ditentukan tidak boleh   ditawarkan. Dalam hal ini pantitia dan dinas pendidikan kabupaten   Banyuwangi kompak menjawab bahwa hal itu sudah melalui survei penelitian   dan sudah dikaji oleh dinas pendidikan Banyuwangi & guru2 SD se   Banyuwangi. Dan menurut mereka bahwa hanya buku2 yang ditentukan dan   diantaranya mengandung pornografi itulah, yang cocok untuk anak SD di   Banyuwangi. Seperti biasanya panitia lelang dan dinas pendidikan   Banyuwangi menolak protes masyarakat itu, dan menganggap buku2 SD lain   yang telah lulus penelitian pusat perbukuan kementrian pendidikan   nasional diluar apa yang dicantumkan dalam dokumen pelelangan (RKS)   tidak boleh ditawarkan, mungkin oleh dinas pendidikan Banyuwangi buku2   yang tidak tercantum dalam RKS itu tidak layak untuk anak SD di   Banyuwangi, dan menganggap buku bermuatan pornografi lebih layak untuk   perpustakaan SD di Banyuwangi.
 
 Tapi ternyata pernyataan dinas pendidikan kabupaten Banyuwangi tersebut, patut diduga adalah bohong besar. Ini bisa dilihat pada
 http://lpse.banyuwangikab.go.id/eproc/app?service=direct/1/LelangCari/$PublicLelangList.$DirectLink&sp=6c323031303732&sp=564796391
 ternyata lelang dinyatakan telah selesai
 
 dan  pada http://lpse.banyuwangikab.go.id/eproc/app?service=direct/1/LelangCari/$PublicLelangList.$DirectLink$3&sp=6c323031303732&sp=564796391 sudah ditunjuk perusahaan yang dinyatakan sebagai pemenang lelang   dan penyedia barang
 
 Dan pada http://lpse.banyuwangikab.go.id/eproc/app?service=direct/1/LelangCariView/$TahapSekarang.tahapLink&sp=6c323031303732&sp=564796391
 sudah dilakukan kontrak pekerjaan
 
 dari   situs LPSE kabupaten Banyuwangi tersebut sama sekali tidak ada   pengumuman tentang pembatalan lelang (lelang gagal). Artinya apa yang   dinyatakan oleh dinas pendidikan kabupaten Banyuwangi dalam siaran   pers-nya pada media massa adalah upaya pembohongan publik yang   sistematis. Mungkin mereka berharap dengan pernyataan yang dimuat oleh   media massa tersebut mereka bisa menipu masyarakat, sehingga masyarakat   menganggap bahwa pengadaan buku dengan keharusan menawarkan buku porno   untuk anak SD itu tidak jadi dilaksanakan, sehingga tidak ada lagi   kritik atau pemberitaan di media massa. Tapi   secara diam2 mereka tetap melanjutkan, dengan asumsi bahwa mereka   berhasil menipu masyarakat dan media massa.
 
 Apakah yang membuat   dinas pendidikan Banyuwangi dan para pejabat disana nekat melakukan hal   itu? apakah terkait pemberitaan2 sebelumnya yang menyoroti hal tersebut   karena penuh dugaan korupsi yang melibatkan para pejabat di Banyuwangi,   para mafia yang diduga merupakan pihak penyandang dana saat pemilihan   Bupati, sehingga mau tidak mau para pejabat harus menuruti perintah   Bupati yang disetir oleh para mafia, juga dugaan adanya beking dari   aparat penegak hukum (dalam berita lalu disebut2 seorang petinggi   kejaksaan agung berinitial ME), atau para mafia menganggap bahwa meski   melanggar hukum dan merugikan keuangan negara, mereka yakin bahwa aparat   hukum bisa dibayar? sehingga mereka tidak takut melanggar hukum?
 beberapa pihak yang terkait dalam masalah ini sampai saat sekarang tampak kompak melakukan tutup mulut.
 
 Pihak2 yang diduga   terlibat dalam kasus buku porno, kebohongan publik dll di banyuwangi itu adalah:
 1. Rudy Budiman HP: 0811371218 (sering menyebut diri sebagai sponsor/ penyandang dana dari Bupati Banyuwangi terpilih)
 2. Aka HP: 081357738393 (pelaksana dari Rudy Budiman)
 3.   Liauw Inggarwati HP: 081333300888 (patner Rudy Budiman, juga sering   menyebut diri sebagai sponsor/ penyandang dana dari Bupati terpilih)
 4. Mashud HP: 081703035858 (konsultan Rudy Budiman)
 5. Joko HP: 081654935313 (kurir yang mengarahkan dokumen & keuangan)
 6. Paalty HP: 081217676513 (markus yang disebut2 sebagai beking/ perantara pada petinggi aparat hukum)
 7. Sulihtiyono HP: 085336580059 (Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi)
 _________________________________________________
 Koran Tempo, Rabu 18 Juli 2012, halaman 2
 Tender Buku Berbau Pornografi Dihentikan
 
 Dinas   Pendidikan   kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membatalkan tender empat judul buku   sekolah dasar yang isinya bermuatan pornografi. Kepala bidang sarana   prasarana dinas pendidikan Banyuwangi, Ahmad Haris Harsono, mengatakan   dalam salah satu buku berjudul "ada duka di wibeng" unsur pornografi   ditemukan pada halaman 93, yang menyinggung soal berhubungan intim   melalui dialog para tokohnya. Isi dialog misalnya memperbincangkan trik   berhubungan seksual agar tidak hamil. Setelah kami cek ternyata memang   tidak layak dibaca untuksiswa SD, katanya.
 _______________________________________________
 http://www.mediaindonesia.com/read/2012/06/06/325228/293/14/_Psikolog_Sesalkan_Buku_SD_Berbau_Pornografi
 Psikolog Sesalkan Buku SD Berbau   Pornografi Yang Diwajibkan Di Banyuwangi
 
 MICOM: Isi empat buku yang berpotensi masuk sekolah di   Jawa Timur dianggap tidak pantas untuk dikonsumsi sebagai bacaan anak   oleh kalangan psikolog.
 
 Pasalnya, buku fiksi tersebut dapat mendorong anak dalam perkembangan imajinasinya dengan mencobanya.
 
 "Ini buku fiksi dan jika dibaca anak sekolah yang tengah   mengembangkan imajinasinya, akan mendorong rasa ingin tahu anak yang   berkembang liar. Akhirnya mereka mencobanya," tandas  Nur Ainy Fardana   MSi, Psikolog asal Unair Surabaya kepada Media Indonesia, Sabtu (9/6).
 
 Menurut kandidat doktor psikologi tersebut, buku fiksi yang   menyampaikan pesan moral, tidak harus menyampaikan dalam kalimat yang   vulgar tentang seks.
 
 Sebab, bukan pengetahuan ilmiah yang didapatkan, tapi justru rasa ingin tahu yang ditafsirkan macam-macam oleh anak.
 
 Pendidikan untuk anak adalah pembangunan karakter. informasi   proporsional dan seimbang. Padahal pengetahuan yang masuk ke pemikiran   anak membentuk keyakinan dan memunculkan minat yang berlanjut pada peri   laku anak.
 
 "Untuk siswa SMA saja tidak boleh dibaca sembarangan, harus   didampingi orang tua. Kalimatnya yang vulgar, tidak bisa ditelan   mentah-mentah dan harus diolah. Sebab, kalau ditelan mentah-mentah,   remaja akan menafsirkan itu hal yang lumrah, untuk membicarakan   sekaligus melakukannya,? imbuhnya.
 
 Seperti diberitakan, empat buku berbau pornografi akan masuk ke   sekolah-sekolah di Jawa Timur. Dalam buku-buku tersebut terdapat dialog   tentang  hubungan intim yang diperankan para tokoh.
 
 Yang memprihatinkan, buku yang berbau porno tersebut justru   diwajibkan oleh dinas pendidikan di daerah, seperti di Banyuwangi dalam   sebuah tender lelang proyek. (OL-11)
 _____________________________________________________________________
 http://radiogayafm.blogspot.com/2012/06/buku2-porno-siap-dibagikan-untuk_06.html
 Buku2 Porno Siap Dibagikan ke Perpustakaan Sekolah2 SD di Banyuwangi, Jawa Timur
 
 Jika kita mencermati, tampaknya ada upaya sistematis untuk mengedarkan   buku2 yang diduga bernuansa pornografi di sekolah2 SD di berbagai   daerah. yang memprihatinkan, penyebaran buku porno ini bukan dibiayai   oleh orang2 yang patut diduga ingin menghancurkan moral bangsa ini. Tapi   pembelian buku2 porno ini dibiayai oleh uang negara, yakni dari APBN.
 jadi si pelaku selain sukses merusak moral bangsa, juga mendapat   keuntungan yang besar dari upaya perusakan moral bangsa melalui   pembelian buku porno oleh uang negara dan dibagikan ke perpustakaan   sekolah2 SD diberbagai tempat.
 
 Setelah kejadian di Jawa Tengah, maka kalau kita mencermati di website   LPSE kabupaten Banyuwangi, disana saat ini diadakan pengadaan buku untuk   SD yang bernilai sekitar Rp. 7 Milyar. Dalam dokumen pengadaan (RKS)   telah disebutkan judul buku yang harus ditawarkan oleh peserta yang akan   mengikuti pelelangan pengadaan tersebut. Jadi peserta lelang harus   menawarkan buku yang sudah disebut judulnya oleh dinas pendidikan dan   panitia pengadaan. Jadi tidak boleh menawarkan judul buku yang lain,
 
 Judul2 buku yang disebutkan itu beberapa diantaranya adalah mengandung   pornografi sebagaimana berita media, dimana buku2 itu sempat beredar di   Jawa Tengah. Dinas pendidikan, panitia pengadaan, maupun pejabat2 di   Banyuwangi, ketika ditanya oleh masyarakat kenapa menutup pintu bagi   judul buku yang lain untuk dibagikan ke perpustakaan sekolah2 SD di   Banyuwangi, mereka selalu menjawab bahwa itu adalah merupakan hasil dari   proses kajian, penelitian dan survey yang mendalam dll. Kalau mereka bersikukuh dengan argumentasi itu, artinya para pejabat di banyuwangi berpendapat   bahwa buku2 porno itu adalah buku yang cocok untuk dibagikan di sekolah2   SD di Banyuwangi.
 
 Tentu saja ini mengejutkan dan sekaligus membongkar kebohongan serta   kuat adanya dugaan rekayasa dalam pengadaan buku untuk perpustakaan   sekolah2 SD di Banyuwangi. karena dari berita dibawah ini, penerbit buku   itu sendiri kaget ketika tahu bahwa buku itu beredar untuk anak2 SD, karena   memang sebenarnya untuk konsumsi remaja dan dewasa (pada sampul buku tertulis untuk remaja). Maka bagaimana bisa   dinas pendidikan dan para pejabat di Banyuwangi menyatakan bahwa dari   kajian dan proses pemilihan yang mendalam, akhirnya buku2 porno itu   adalah yang dipilih untuk dibeli dan dibagikan untuk anak2 SD di   Banyuwangi. Ada apa ini???
 
 Kenyataan ini memperkuat dugaan adanya rekayasa yang melibatkan mafia   pendidikan dan bekerjasama dengan pejabat2 di Banyuwangi, selain dugaan   untuk mengeruk uang negara, ada misi tersembunyi dari para mafia   pendidikan yang tidak disadari oleh para pejabat di Banyuwangi karena   terdorong pikiran asal dapat bagian, yakni penghancuran moral anak2   Indonesia sejak usia dini.
 
 Dugaan ini belum tentu benar, maka ada baiknya masyarakat yang peduli   pada pendidikan bisa melakukan cek kebenaran informasi pada orang yang   diduga mengatur pengadaan buku perpustakaan SD di Banyuwangi, yang   sering disebut2 sebagai mafia pendidikan di Jawa Timur yang merupakan   agen dari sebuah konsorsium PT Darma Bhakti , yang diduga juga jadi dalang suplai buku porno   untuk anak2 SD di kabupaten Kebumen Jawa Tengah, kabupaten Kuningan Jawa Barat dll. maupun kepada   pejabat di   Banyuwangi yang berwenang. Cek informasi bisa dilakukan kepada:
 1. Rudy Budiman HP: 0811371218
 2. Aka (operator dari Rudy Budiman) HP: 081357738393
 3. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi (Bpk. Sulihtiyono) HP: 085336580059
 _________________________________________________________________
 http://www.mediaindonesia.com/read/2012/06/01/323218/289/101/Berbau-Pornografi-Tiga-Judul-Buku-SD-Ditarik
 Berbau Pornografi, Tiga Judul Buku SD Ditarik.
 
 KEBUMEN--MICOM: Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dinpora)   Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), menarik sejumlah buku bacaan untuk   sekolah dasar (SD) di kabupaten setempat.
 
 Penarikan sejumlah buku itu dilakukan karena isinya ada yang   menjurus pornografi. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar   Dinpora Kebumen Bambang Sardjono menyatakan ada tiga judul buku yang   ditarik dari perpustakaan di SD seluruh Kebumen.
 
 Buku tersebut yakni Ada Duka di Wibeng, Tambelo Kembalinya Si Burung Camar, dan Tidak Hilang Sebuah Nama terbitan PT Era Adi Citra Intermedia Solo.
 
 "Ketiga judul buku tersebut tidak diperbolehkan lagi ada di   perpustakaan-perpustakaan SD. Isinya tidak pantas dibaca siswa SD," kata   Bambang, Kamis (31/5).
 
 Dari kajian yang dilakukan tim Dinpora, pada bacaan yang ada di   dalam buku tersebut, ada kata-kata yang cenderung vulgar. Bahkan, kalau   dibaca sepotong-sepotong menjurus ke pornografi.
 
 "Atas hasil kajian itulah, Dinpora menarik ketiga judul buku. Hal   ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau   anak yang membaca, akan berdampak negatif," ujarnya.
 
 Yang paling menjurus ke pornografi adalah Ada Duka di Wibeng. Dalam buku ini menyinggung soal hubungan intim yang didialogkan tokoh-tokohnya.
 
 Dalam cerita di buku tersebut juga terucap mengenai trik berhubungan   seks yang aman agar tidak hamil dan menceritakan cara KB kalender.
 
 Buku-buku tersebut, lanjut Bambang, termasuk dalam bantuan melalui   dana alokasi khusus (DAK) perpustakaan tahun 2010 dan dinyatakan telah   lolos seleksi.
 
 Keputusan lolos seleksi dinyatakan dalam Keputusan Kepala Perbukuan Depdiknas no 1715/A.8.2/LL/tahun 2009. (LD/OL-5)
 __________________________________________________
 http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/06/01/120090/Buku-Pelajaran-Diduga-Benuansa-Pornografi-Penerbit-Siap-Tanggung-Jawab
 Buku Pelajaran Diduga Benuansa Pornografi,
 Penerbit Siap Tanggung Jawab
 
 SOLO, suaramerdeka.com – Penerbit buku "Ada Duka di Wibeng" yang   diduga mengarah ke pornografi PT Era Adicitra Intermedia Solo siap   bertanggung jawab. Termasuk merevisi isu buku yang dikeluhkan   masyarakat.
 
 Menurut Direktur PT Era Adicitra Intermedia, Heri   Sulistyanto, tanggung jawab tersebut sebagai bentuk profesionalisme.   Pihaknya pun dengan terang-terangan akan membuka pembicaraan dengan   elemen di Kabupaten Kebumen yang notabene mengeluhkan isi buku tersebut.   "Ini artinya koreksi bagi kami. Namun apa yang kami terbitkan sesuai   dengan kaidah-kaidahnya," ungkapnya pada Suara Merdeka, saat ditemui di   Jalan Slamet Riyadi 485 Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo Jumat (1/6).
 
 Dikatakan Heri, buku jenis fiksi atau novel remaja tersebut telah   sesuai dengan Panitia Penelitian Buku Non-Teks Pelajaran (PPBNP). Yakni   melalui keputusan Kepala Pusat Pembukuan Kemendiknas Nomor 1715/   ab.2/ll2001 tahun 2009 tertanggal 19 Mei, sehingga layak beredar di   masayarakat. Apalagi isi buku tersebut tentang akhlakul karimah dan budi   pekerti. "Kemudian yang tidak tepat itu bacanya sepenggal. Soalnya   halaman 1 hingga 93 itu contoh pergaulan buruk. Kemudian di halaman   selanjutnya itu hal pokok. Kami ajak pembaca atau remaja jangan sampai   menirunya," tandas dia.
 
 Dia membantah, buku "Ada Duka di   Wibeng"  tidak menjurus ke pornografi seperti yang memanas akhir-akhir   ini. Menurutnya tidak ada bahasa fulgar. Namun lebih pada bahasa gaul   anak remaja. Apalagi maksud di dalam buku yang sudah dicetak dua kali   pada 2008 dan 2012 sangat jelas jika dibaca secara utuh. Mengingat   dewasa ini, pergaulan anak zaman sekarang sudah mengkhawatirkan. "Tapi   kami tetap akan menelusuri, kenapa bisa sampai pada anak SD. Soalnya kan   kami hanya menerbitkan, kemudian ada agen-agennya sendiri yang   mendistribusikan buku tersebut," jelasnya.
 
 | 
 | 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar