nonjok. :)
salim sama AA Nugon lagi.
Cahyo
From: Nugroho Laison <nugon19@yahoo.com>
To: Mualaf Indonesia <mualafindonesia@yahoogroups.com>; Muhammadiyah Society <Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com>; WarnaIslam yahoogroups <warnaislam@yahoogroups.com>; eramuslim yahoogroups <eramuslim@yahoogroups.com>; "syiar-islam@yahoogroups.com" <syiar-islam@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, August 30, 2012 8:41 AM
Subject: [M_S] jangan mudah memberi fatwa/ketentuan/keputusan dalam masalah syariat
ada renungan pagi ini, dari situs komunitas salafi yg dikirim rekan di salah satu milis.
intinya berhati-hati memberi fatwa dlm masalah syariat/agama.
kalau berbagi pengetahuan agama, itu tdk masalah.
asal yg berbagi sudah paham.
tetapi kalau memberi fatwa, ketentuan hukum, status halal, haram, sunnah, makruh...atau bid'ah dlm suatu masalah...
ini harus hati-hati.
kalau tdk punya kompetensi dlm ilmu agama...
bukan orang yg rutin belajar dan mengajar dlm ilmu agama...
maka sebaiknya mengendalikan diri dan menahan diri.
dikutip dari http://almanhaj.or.id/content/3346/slash/0/jangan-mudah-memutuskan-ini-halal-dan-itu-haram/
Pengendalian Berkata Atas Nama Allah Tanpa Ilmu
Di tengah masyarakat, kita dapat menyaksikan banyak bertebaran fatwa-fatwa tanpa dasar yang dibenarkan. Anehnya, orang-orang berusaha menahan diri berbicara (berpendapat) dalam disiplin ilmu-ilmu umum di hadapan para ahlinya. Konkretnya, seorang yang bukan dokter merasa tidak nyaman berbicara dalam masalah-masalah kedokteran di hadapan dokter. Atau bukan arsitek merasa tidak nyaman berbicara tentang arsitektur di hadapan seorang insiyur. Namun, sikap serupa tidak disaksikan dalam urusan-urusan agama. Sifat merasa lebih mengetahui terlalu menonjol. Padahal mereka meyakini Allah Maha Mendengar segala perkataan, Maha Melihat saat mengeluarkan hukum, penilaian maupun fatwa [12].
Pendapat-pendapat ganjil pun mengemuka. Bahkan terkadang sangat menggelikan, hingga benar-benar memperlihatkan betapa dangkal ilmu yang dimilikinya. Kekacauan sudah menjalar dimana-mana. Jadi, solusi "problematika sosial" yang sudah mewabah dan tak bisa dianggap ringan ini -yang juga merupakan solusi bagi seluruh masalah- ialah menanamkan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan meningkatkan kadar ketakwaan, hingga terbentuk mentalitas wajib menahan diri tidak berbicara atau tidak menjawab dan tidak mengeluarkan fatwa jika benar-benar tidak mengetahui apa-apa, atau hanya setengah tahu. Dan hendaklah dimengerti, bahwa Allah-lah yang berhak menetapkan dan menciptakan (al-khalqu wal-amru). Tidak ada pencipta selain-Nya. Tidak ada syariat bagi makhluk selain syariat-Nya. Dia-lah yang berhak mewajibkan sesuatu, mengharamkannya, menganjurkan dan menghalalkan.
Oleh karena itu, jika seseorang ditanya permasalahan yang tidak diketahuinya, hendaklah dengan lantang menjawab tanpa malu-malu dan mengatakan "aku tidak tahu, aku belum tahu, tanya orang lain saja". Jawaban seperti ini justru menunjukkan kesempurnaan akalnya, kebaikan iman dan ketakwaannya, serta kesopanan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala[13].
Pendapat-pendapat ganjil pun mengemuka. Bahkan terkadang sangat menggelikan, hingga benar-benar memperlihatkan betapa dangkal ilmu yang dimilikinya. Kekacauan sudah menjalar dimana-mana. Jadi, solusi "problematika sosial" yang sudah mewabah dan tak bisa dianggap ringan ini -yang juga merupakan solusi bagi seluruh masalah- ialah menanamkan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan meningkatkan kadar ketakwaan, hingga terbentuk mentalitas wajib menahan diri tidak berbicara atau tidak menjawab dan tidak mengeluarkan fatwa jika benar-benar tidak mengetahui apa-apa, atau hanya setengah tahu. Dan hendaklah dimengerti, bahwa Allah-lah yang berhak menetapkan dan menciptakan (al-khalqu wal-amru). Tidak ada pencipta selain-Nya. Tidak ada syariat bagi makhluk selain syariat-Nya. Dia-lah yang berhak mewajibkan sesuatu, mengharamkannya, menganjurkan dan menghalalkan.
Oleh karena itu, jika seseorang ditanya permasalahan yang tidak diketahuinya, hendaklah dengan lantang menjawab tanpa malu-malu dan mengatakan "aku tidak tahu, aku belum tahu, tanya orang lain saja". Jawaban seperti ini justru menunjukkan kesempurnaan akalnya, kebaikan iman dan ketakwaannya, serta kesopanan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala[13].
[12]. Lihat Hashâ`idul-Alsun, Syaikh Husain al-'Awayisyah, Daarul-Hijrah, Cet. I, Th. 1412H-1992M, hlm. 51.
[13]. Kitâbul-'Ilmi, hlm. 77.
[13]. Kitâbul-'Ilmi, hlm. 77.
__._,_.___
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).
----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH
No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
(zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
(zakat) 00.91539400 - (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
( Zakat) 009.0033333 - (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
(zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
(Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
(zakat) 3001111110 - (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
(zakat) 2.700.002888 - (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
(zakat) 0230-01.001403.30-9 - (infaq) 0230-01.001404.30-5
Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444
DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505
b. Bantuan kemanusiaan ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505
Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN
email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).
----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH
No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
(zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
(zakat) 00.91539400 - (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
( Zakat) 009.0033333 - (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
(zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
(Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
(zakat) 3001111110 - (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
(zakat) 2.700.002888 - (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
(zakat) 0230-01.001403.30-9 - (infaq) 0230-01.001404.30-5
Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444
DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505
b. Bantuan kemanusiaan ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505
Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN
email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar