TOPIK DENGAN SDR. CD
Tulis CD: Saya hanya speed reading tulisan anda... Saya tidak/kurang mengerti apa tujuan anda menulis semua email ini ke saya? Apa mau berdebat ataukah hanya sekedar pamer tulisan? Atau anda ingin berkenalan dengan saya? Semua kemungkinan bisa saja menjadi motivasi anda. Dan saya harap anda bisa menjelaskannya ke saya yang cukup sibuk, sehingga kurang menyimak apa yang menjadi tujuan utama anda didalam setiap email anda. Terima kasih sebelumnya Salam. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Jawaban Saya: Semua kemungkinan yang anda sebutkan juga bias menjadi kemungkinan buat saya. Thanks xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Tulis CD: Anda katakan bahwa 'anda adalah orang Kristen yang benar'. Apa dasar anda mengatakan demikian? Standar pengujiannya apa? Siapa yang mengangkat/menganggap anda sebagai orang Kristen yang benar? Apakah anda mengangkat diri anda sendiri pada tingkat 'high class'? Kalau memang yg terakhir ini adalah alasannya, maka tak ubahnya seperti Lucifer yang menyombongkan diri dihadapan Yang Mahatingggi...akhirnya Tuhan menghukum dia untuk selama-lamanya sebagai Iblis yang kelak akan dibakar di neraka. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Jawaban Saya: Sebagai orang Kristen kita wajib menyerupakan diri kita dengan Alkitab, maka itulah kita ini disebut sebagai orang benar. Kita memang takkan pernah sempurna, tapi kita "disempurnakan" di dalam pribadi YESUS. Kita memang tidak layak, tapi dilayakkan. Kita memang berdosa, tapi menerima pengampunan. Itulah keyakinan iman saya! Apakah anda tidak bekerja seperti yang saya kerjakan? Apakah anda belum serupa dengan Kristus? Coba bacalah: DANIEL-WAHYU, SIAPAKAH DIA, AMARAN IBRANI, NABI PALSU, LAODEKIA, dan PERSAKSIAN. Apakah anda seorang yang masih terikat dengan duniawi? Bagaimana anda hendak menghakimi seorang yang sudah meninggalkan keduniawiannya? Apakah anda seorang yang ber-Hari Minggu? Bagaimana anda hendak berkata diri anda Kristen? Apakah YESUS anda yang berambut panjang? Bagaimana anda hendak berkata diri anda pengikut MESIAS yang asli? Apakah paham Trinitas anda menyatakan bahwa YESUS = YAHWE? Apakah Alkitab menyatakan begitu? YESUS katakan: "BAPA lebih besar daripadaKU." - Bagaimana 2 jenjang bisa dijadikan dalam 1 jenjang? Nah, jika konsep berpikir anda sudah selaras dengan Alkitab, maka kita adalah bersaudara, maka saya akan mendengarkan segala nasehat anda. Tapi jika anda masih belum selaras dengan Alkitab, baiklah kita berhadapan untuk mendiskusikannya. Sebab tidak patut saya mendengarkan perkataan orang yang tidak selevel dengan saya. Bukan karena kesombongan diri, tetapi karena begitulah hal yang seharusnya. Sama seperti anda pasti takkan mau memberikan diri anda dinasehati oleh anak anda yang masih kecil, bukan?! Yang mungkin adalah kita berdiskusi untuk mencari kebenarannya. Jika anda lebih benar dari saya maka saya wajib tunduk pada anda. OK?! xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Tulis CD: Apakah kalimat kedua dari yg terakhir tsb adalah bentuk penghakiman Anda terhadap saya? Apakah anda hendak bertanya atau menguji? Saya tidak mengerti maksud/hubungan perkataan Anda yg serba mbulet diatas. Apa korelasinya antara "perbedaan pandangan ttg Alkitab" dengan "orang yang tidak selevel"?? Bagaimana Anda bisa berdiskusi dengan saya sedangkan presaposisi Anda sudah menganggap saya sebagai anak kecil yg tdk selevel dengan anda? OK...silahkan anda mulai dari topik mana kita akan berdiskusi? Ingat! peraturan diatas yg anda buat sendiri akan terus menghantui diri anda didalam diskusi dengan saya diwaktu2 yg akan datang...dan Anda harus pegang perjanjian Anda tersebut (yg telah Anda buat sendiri). SALAM. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Jawaban Saya: Sekarang saya menjawab pertanyaan anda: Apakah saya sedang menghakimi anda? Benar! Tetapi penghakiman saya tersebut bukan berasal dari diri atau akal pikiran saya sendiri, melainkan saya membacanya dari Alkitab. Karena kita belum pernah bertatap muka, maka penghakiman saya ini saya lemparkan kepada diri anda sendiri untuk memeriksa diri anda sendiri. Jika anda menilai diri anda sudah sesuai dengan konsep Alkitab, maka penghakiman saya atas diri anda akan menjadi gugur dengan sendirinya. Berarti saya kesalahan menduga anda? Iya, tapi saya tidak perlu untuk meminta maaf, sebab kewajiban kita adalah saling mengingatkan satu sama yang lain. Sebagai pengajar, saya mengajari orang yang belum benar, bukan mengajari orang yang sudah benar. Mengapa saya menganggap diri saya tidak selevel dengan anda? Jika anda memang seorang Kristen Minggu; maka anda jelas merupakan musuh saya. Lebih tepatnya anda adalah musuh bebuyutan ALLAH. Sebab ALLAH saya membenci segala macam bentuk berhala. Baik berhala yang secara terang-terangan maupun berhala yang terselubung. Tidak ada kompromi terhadap masalah ini kecuali anda harus bertobat dari jalan yang salah tersebut! Baik, saya mulai; Saya yakin anda seorang Kristen. Apa yang Alkitab anda katakan pada Matius 6:24? Benarkah anda disuruh memilih antara hidup bersama ALLAH atau hidup bersama Mamon? Bagaimanakah gaya hidup Kristiani yang benar menurut Alkitab? Kesederhanaan atau mengutamakan penampilan? Menurut anda, masalah diatas tersebut merupakan himbauan yang tidak memiliki korelasi dengan keselamatan, ataukah merupakan suatu persyaratan yang pertama sebagai orang Kristen? Itulah topik yang saya ajukan ke anda. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Tulis CD: Sebelum saya menanggapi penafsiran anda, silahkan anda tafsirkan ayat berikut ini dan paparkan kepada saya : Lukas 16:9 Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."
Lukas 16:11 Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Jawaban Saya: Perumpamaan dalam Lukas 16:1-……., adalah tentang orang-orang Farisi, yang YESUS katakan sebagai hamba-hamba uang [ayat 14]. Arahnya adalah ke sana. Orang kaya dalam perumpamaan itu adalah ALLAH, sedangkan bendahara yang tidak jujur itu adalah Iblis. Kita[manusia] adalah orang-orang yang berutang kepada ALLAH. Iblis tahu bahwa dirinya akan dipecat oleh ALLAH karena ketidakjujurannya, maka dia mencari persahabatan dengan manusia. Digambarkan; orang yang berutang pada ALLAH 100, dikasih pinjaman lagi 50 – yang ini adalah uangnya Iblis dari hasil korupsinya. Sehingga kita digambarkan sebagai manusia yang mendua hati; ya berutang pada ALLAH, juga berutang pada Iblis. Ya, beragama tapi juga berat meninggalkan keduniawiannya. Ayat 8, menerangkan bahwa anak-anak keduniawian ini lebih cerdik daripada anak-anak Terang. Maksudnya; mereka itu nggak mau kehilangan kesenangan duniawinya, tetapi juga nggak mau kehilangan ALLAH. Berbeda dengan anak-anak Terang, yang mau-maunya hidup sengsara di dunia ini. Menjadi suatu kebodohan! Ayat 9: "Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." Di sini mungkin anda berpikir bahwa YESUS menyuruh kita bersahabat dengan dunia wi, seperti anak-anak duniawi itu; menjadikan ALLAH sebagai "ban serep?" Sehing ga kalau Iblis nggak bisa menyelamatkan anda, maka anda hendak berpaling kepada ALLAH?! Mana mau ALLAH dijadikan ban serep?! Karena itu YESUS katakan dalam ayat 10: ""Barangsiapa setia dalam perkara- perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar." Apa maksudnya perkataan ini? Lha kalau perkara materi saja kita ini keberatan melepaskannya, bagaimana pula kita hendak berkata akan setia sampai mati kepada ALLAH? Ayat 11: "Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?" Lha kalau dalam masalah pelepasan keduniawian saja kita sudah begitu kesulitan, [padahal dunia ini semu sifatnya], mungkinkah ALLAH hendak mempercayakan hal Kerajaan Sorga kepada anda? > Bahwa tugas-tugas seorang Kristen itu berat sekali! Jadi, ALLAH menyuruh kita melepaskan keduniawian itu adalah untuk menguji kita, apakah kita bisa dipercaya untuk melaju ke tugas-tugas yang berikutnya atau nggak?! Apakah kita mempunyai landasan iman untuk menggantungkan hidup kita pada ALLAH atau enggak?!
Ada pertanyaan anda yang terlewatkan, yaitu tentang iman atau perbuatan? Keseluruhan Alkitab menyatakan bahwa kita diselamatkan oleh karena iman, bukan karena perbuatan. Jadi, sedikitpun ALLAH tidak melihat atau memperhitungkan apapun yang menjadi perbuatan kita. Entah itu jahat atau baik, bukan itu yang ALLAH perhitungkan. Konsep demikian itu berbeda sekali dengan agama-agama duniawi lainnya, seperti Islam; allahnya melihat dari perbuatannya bukan dari iman-nya. Tapi, apakah yang dimaksud dengan iman itu? Apakah iman itu berkata: "Pak Parno kita anggap sebagai pak Gao?" - bukan YESUS yang asli kita anggap YESUS yang asli? "Hari Senin kita anggap hari Minggu" - bukan hari Sabat kita anggap hari Sabat? "Istri tetangga kita imani sebagai istri kita sendiri?" - dompet orang kita anggap dompet kita? Betapa "kacau"-nya jika iman kita itu seperti itu? Atau, adakah iman kita itu berkata: "Tidak ada ALLAH kita imani seakan-akan ada?" - hati kita tidak ada rasa kasih kepada ALLAH tapi di bibir kita berkata mengasihi ALLAH?! Bukankah Yakobus mengatakan bahwa "iman yang tanpa perbuatan adalah mati?" Maksudnya adalah bahwa keimanan itu harus ada kenyataannya di dalam perbuatan kita. Di sini perbuatan merupakan bukti atau buah dari adanya iman kita, bukan sebagai "syarat" keselamatan kita. Karena itu sebaik apapun perbuatan kita, itu tak pernah menjadi bahan penilaian ALLAH. Berbeda dengan konsep Islam; perbuatan adalah syarat keselamatan. Karena itu ada iming-iming "hadiah"-nya; pahala. Di mana letak bedanya? Jika kita menolong orang atas landasan pahala, maka nilai-nilai kemanusiaan dari orang yang kita tolong itu kita hilangkan! Sebab yang kita lihat adalah hadiahnya. Tapi Kristen mengajari kita supaya kita memperlakukan sesama kita itu seperti kita memperlakukan diri kita sendiri. Kristen tidak menciptakan "gap" antara kita yang menolong dengan orang yang kita tolong. Lihat saja pada kasus pembagian zakat yang menelan korban 21 orang; penerima zakat itu diperlakukan sebagai bahan "pemuasan pengejaran" pahala Ramadhan saja. Si-Haji "dermawan" itu kurang mikir; uang Rp 30.000,- itu apa sih artinya? Bu kankah sehari saja sudah habis - untuk masa penantian 12 bulan ke depan? Berapa banyak orang yang akan datang - untuk suatu kesempatan yang hanya sehari saja? Berapa jam orang harus menunggu antrean? Apakah bukan suatu aniaya mengingat suasana orang yang berpuasa, udara sengatan matahari yang panasnya bukan main, serta perkiraan umur berapa saja orang-orang yang datang itu? Bukankah masalah "musibah" itu sebenarnya sudah bisa dibaca dari awal mereka merencanakannya [mengingat mereka sudah berpengalaman]? Justru jika sampai tidak terjadi "musibah" yang demikian itulah yang aneh. > Kalau dinilai jumlah zakat yang dikeluarkannya [sekitar 300 juta] itu adalah suatu jumlah yang sangat luar biasa bagi pandangan masyarakat yang sedang krisis. Ma syarakat sangat membutuhkan sekali adanya kucuran dana yang semacam itu. Tapi jika itu dipecah menjadi Rp. 30.000,- an, maka artinya menjadi sangat kecil. > Dalam hal membagikan zakat sendiri, tidak melalui lembaga zakat, itu adalah cara yang sudah tepat mengingat lembaga-lembaga zakat yang ada sulit dipercayai. Para pezakat yang lainnya perlu mencontohnya. Hanya saja perlu dipikirkan tehnik pembagiannya agar para penerima zakat itu bisa merasa nyaman.
Berikutnya, pertanyaan anda tentang sikap YESUS terhadap Nikodemus, tokoh agama Yahudi dari golongan Farisi. Yohanes 3:10-12: " Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?" - Bukankah kalimat di atas merupakan suatu ejekan halus? Yang kasaran nya: "Kamu itu bilangnya pemimpin agama tapi AKU ajak ngomong koq nggak ngerti?" Bandingkan sikap-sikap YESUS kalau menghadapi orang-orang berdosa, tidak pernah DIA berbicara yang sinis atau menyudutkan mereka. Bahkan seringkali mengesankan "melindungi" mereka. Contohnya terhadap perempuan yang ketahuan berbuat zinah yang hendak dilempari batu oleh orang-orang Yahudi. Dan apa kata orang-orang Yahudi tentang diri YESUS? Mat. 11:19: "Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenar kan oleh perbuatannya." - "Perbuatannya" di sini yang dimaksud adalah pekerjaan YESUS yang datang untuk menyelamatkan orang berdosa. Bahwa memang untuk maksud/misi itulah DIA datang. DIA datang bukan untuk orang yang sudah merasa diri benar - justru kelompok inilah yang menjadi musuhNYA. [Karena dialog yang lalu-lalu lupa mencantumkan tanggalnya, maka saya berikan tanggal hari ini saja; 25 September 2008. Dan jika anda menjawabnya supaya diberi tanggal juga] xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Hingga hari ini tanggal: 13 Oktober 2008, berarti sudah lewat 18 hari, tidak ada kabar beritanya dari sdr. CD. >>Surat-menyurat : hakekathidupku@yahoo.co.id, hakekathidupku_nolnol@yahoo.co.id,
>> MilisGroup: hakekatku_00@yahoogroups.com, http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/
http://groups.yahoo.com/group/newhakekatku/
>>B l o g : http://bloghakekatku.blogspot.com |
Jumat, 24 Februari 2012
[forumpembaca-kompas] LUKAS 16
__._,_.___
.
__,_._,___
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar