diambil dari www.remotivi.or.id
Kebencian dan Kekerasan di Media
oleh: Indah Wulandari
SENIN, 24 Oktober 2011, sebuah diskusi bertema Media, Kebencian, dan Kekerasan diselenggarakan di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan. Hadir dua pembicara Ade Armando, seorang pengamat media, dan Agus Sudibyo, ketua komisi pengaduan masyarakat dan penegakan etika.
Agus menyatakan bahwa televisi senang memuat berita soal kerusuhan, kekerasan, perkelahian, atau terorisme. Dilihat dari aspek jurnalistik, Ia melihat media di Indonesia sudah tidak lagi berpegang pada prinsip jurnalistik: formalitas dan moralitas.
Banyak media yang tidak memperhitungkan aspek moralitas; tidak melirik aspek kemanusiaan dan keadilan. Dalam makalahnya, Agus menyebutkan, Indonesia, negeri yang rawan kericuhan ini, semestinya menganut prinsip "jurnalisme damai". Prinsip ini menekankan pada praktik jurnalisme yang melihat perang atau pertikaian bersenjata sebagai sebuah masalah, sebagai ironi kemanusiaan yang tidak seharusnya terjadi. Jurnalisme damai cenderung untuk mengutamakan aspek empati korban yang kehilangan keluarganya daripada liputan jalannya konflik.
Remotivi adalah sebuah inisiatif warga untuk kerja pemantauan tayangan televisi di Indonesia. Cakupan kerjanya turut meliputi aktivitas pendidikan melek media dan advokasi yang bertujuan (1) mengembangkan tingkat kemelekmediaan masyarakat, (2) menumbuhkan, mengelola, dan merawat sikap kritis masyarakat terhadap televisi, dan (3) mendorong profesionalisme pekerja televisi untuk menghasilkan tayangan yang bermutu, sehat, dan mendidik.
__._,_.___
MARKETPLACE
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar