Kelompok Ahmadiyah Betul-Betul Sial
Diterbitkan : 30 Desember 2011 - 1:00pm | Oleh Yanti Mualim (Foto: mlutfi)"Lain Agama? Diburu Bak Binatang." Demikian judul tulisan yang diturunkan oleh harian Belanda De Volkskrant menjelang akhir tahun 2011. Kekerasan dan gangguan terhadap pemeluk agama Kristen dan aliran Ahmadiyah di Indonesia kian meningkat.
Pemerintah berpangku tangan dan bersikukuh, itu hanya insiden lokal. Bagi anggota gereja Yasmin di Bogor, hari Natal tak ubah bagaikan hari Minggu biasa. Gereja di Jalan Abdullah bin Nuh tertutup rapat dan dijaga ketat oleh polisi. Tidak ada yang boleh masuk. "Untuk keselamatan mereka," jelas komandan.
Mungkin benar, tulis De Volkskrant. Gereja ini jadi lambang tumbuhnya sikap tidak toleran terhadap agama lain di Indonesia.
Tidak berarti
Ini bukti pahit, pemerintah termasuk presiden SBY tunduk pada kelompok Muslim radikal dan UUD yang menjamin kebebasan beragama menjadi tidak berarti. Tidak ada undang-undang yang melarang orang Kristen di Bogor berdoa di gereja.
Namun Walikota Bogor, Diani Budiarto berpendapat gereja itu tidak boleh ada di tempat itu. Oleh karena itu gereja tetap ditutup.
Ketika gereja tersebut sedang dibangun, Walikota Diani Budiarto tiba-tiba mencabut ijinnya. Alasannya, protes masyarakat. Maka ditempuhlah jalan hukum. Walaupun menurut jalur hukum orang-orang Kristen ini benar, sebelum pembangunan dimulai kembali gereja ditutup.
Menurut peraturan yang diciptakan oleh walikota, sebuah gereja tidak pantas dibangun di sebuah jalan dengan nama Islam.
De Volkskrant melanjutkan dengan kenyataan bahwa walikota Bogor tetap memangku jabatannya. Dia tidak ditegur
Milis Pers Indonesia
Powered by : http://www.GagasMedia.com
GagasMedia.Com Komunitas Penulis Indonesia
Publish Tulisan Anda Disini !
Khusus Iklan Jual-Beli HP/PDA
Ratusan Game/Software HP Gratis
http://www.mallponsel.com
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Tidak ada komentar:
Posting Komentar