Senin, 31 Oktober 2011

[inti-net] Polri Dan Uang Freeport

 

Polri Dan Uang Freeport
http://berdikarionline.com/editorial/20111031/polri-dan-uang-freeport.html

Di tengah-tengah meluasnya keprihatinan banyak orang atas meningkatnya kekerasan di Papua, sebuah kabar tak sedap merebak luas: Polisi RI terima uang dari PT. Freeport. Menurut kabar yang disampaikan media, PT. Freeport memberi uang keamanan kepada Polri sebesar US$ 14 juta pada 2010. Bahkan Kapolri Jendral Pol Timur Pradopo mengakui bahwa Polri menerima bantuan dari PT Freeport sebesar Rp 1,4 juta untuk setiap personil Polri yang menjaga aset perusahaan asing tersebut di Papua.
Rakyat pun sangat marah. DPR juga bersuara tidak kalah kerasnya. Kepolisian negara RI, yang sudah mendapat alokasi anggaran dari APBN, masih juga menerima "uang jaga" dari perusahaan asing. Orang pun pantas menuding Polisi hanya menjadi 'centeng' perusahaan emas dan tembaga terbesar di dunia tersebut.

Anggapan itu patut dimaklumi. Lihat saja tindakan kepolisian saat menangani aksi pemogokan para pekerja PT. Freeport. Polisi tidak perlu "berpikir panjang" untuk menembakkan timah panas kepada para pekerja tak bersenjata, yang notabene adalah rakyat Indonesia yang sedang menuntut hak-hak normatifnya. Freeport rela membayar polisi ratusan miliar, tapi menolak menaikkan upah buruh yang hanya US$ 7,5 (per jam). Ini sangat menyedihkan dan memuakkan.

Polisi, juga TNI, juga menjadi "mesin teror" PT. Freeport untuk menghentikan pemogokan para pekerja. Justru 'bos' PT Freeport telah melecehkan konstitusi bangsa Indonesia, yaitu UUD 1945, dan hukum ketenagakerjaan Indonesia. Polri dan TNI juga sangat reaksioner menanggapi tuntutan demokratik rakyat papua terkait masa depan mereka.

Kenyataan itu menunjukkan kepada kita semua, bahwa Polri tidak lagi menempatkan dirinya sebagai alat negara RI untuk mempertahankan kepentingan nasional di Papua, melainkan menjadi 'mesin pembunuh' yang dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan imperialis untuk menjaga penghisapan dan eksploitasi di tanah Papua.

Kehadiran PT. Freeport adalah simbol rekolonialisme di tanah Papua. sejak tahun 1967 hingga sekarang kegiatan pertambangan Freeport di Papua sudah menghasilkan sedikitnya 7,3 juta ton tembaga dan 724,7 juta ton emas. Jika dihitung dalam bentuk uang, maka nilainya bisa mencapai ratusan ribu billion. Dalam penghitungan resmi, pemerintah Indonesia hanya mendapat 1% dan Freeport mendapat 99%.

Freeport telah mengeruk kekayaan alam kita dan membayar murah para tenaga kerja kita. Itu adalah dua ciri-ciri neo-kolonialisme, seperti pernah diucapkan oleh Bung Karno saat menyampaikan pidato pembelaan berjudul "Indonesia Menggugat" di hadapan pengadilan kolonial.

Selain itu, keberadaan Freeport juga merusak lingkungan alam di Papua. Mereka juga merusak tatanan sosial masyarakat di sana dengan berbagai tindak kekerasan dan pelanggaran HAM.

Oleh karena itu, jelas sekali bahwa Freeport merugikan kepentingan nasional bangsa Indonesia dalam segala hal. Mestinya, jika Polisi (juga TNI) alat kekuasaan negara RI di Papua, maka mereka mestinya memihak kepada para pekerja dan rakyat Papua. Tidak boleh sebutir peluru pun dimuntahkan terhadap rakyat sipil di sana.

Sebaliknya, Polisi dan TNI mestinya merebut Freeport dari tangan asing dan kemudian menyerahkan kontrol pabrik kepada para pekerja. Polri dan TNI juga mestinya bekerja sekuat tenaga bekerja untuk menghancurkan setiap upaya imperialis untuk memecah-belah papua demi menjaga kelangsungan kolonialisme di sana.

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk bergabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
Subscribe our Feeds :
http://feeds.feedburner.com/Tionghoanet

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Minggu, 30 Oktober 2011

[inti-net] Update dr timika

 

Catatan Laluta:

Bagi yang ingin mengenal SEJARAH FREEPORT WEST PAPUA, silahkan click:
http://www.youtube.com/watch?v=j8gVqoH4Gbw

Sebagai tambahan info: selama dibawah pemerintahan rezim Soeharto sampai tahun 1996 Freeport telah memberi kontribusi 47% dari produk Domestik bruto Irian Jaya, dengan memiliki cadangan tembaga senilai US $ 23 miliar, dan cadangan emas senilai 15 miliar. Sejak sa'at itu dominasi  kerjasama dengan Investasi asing ini menjadi produsen kedua terbesar di dunia.

Pengembangan industri Tembaga&Emas tersebut, yang pula dilakukan kerjasamanya dengan Freeport Indonesia itu, dalam proses perkembangannya ternyata memiliki polusi beracun yang berdampak besar di habitat sekitar penduduk lokal. Namun akibat dampak besar tersebut tak pernah ditanganggapi serius....

Selain pelanggaran hak asasi manusia dan lingkungan hidup yang disebutkan di atas, degradasi lahan akibat proyek-proyek pertambangan dan pembangunan konstruksi sampai tahun 1996 nyatanya menghasilkan pembuangan tailing yang berisi limbah beracun sebanyak 115.000 ton per tahun, dan racun limbah ini langsung mengalir ke sungai Aghawagon, Otomona dan Ajkwa....

Menurut laporan dari konsultan perusahaan geokimia sendiri menyatakan, limbah Tembaga 'sangat' beracun untuk ikan dan organisme air yang mengalir di sungai2 sekitar daerah industri pertambangan&emas. 
Terbukti pula, rencana untuk membangun tanggul di sepanjang tepi Ajkwa dalam prosesnya telah menenggelamkan 332.500 hektar hutan.

Info terakhir dr Timika :

----- Forwarded Message -----
From: ....
Sent: Sunday, October 30, 2011 9:28 AM
Subject: Re: [kawan_praxis] Update dr timika

Sekilas info dari buruh mogok freeport di timika :
Selamat sore,
Kami ada dapat surat dari kapolda papua bahwa kami di beri waktu 2x24 jam utk mengosongkan area cp-28. Dari yg saya liat isi suratx mengandung unsur tekanan dan intimidasi terhadap pekerja yg sedang melakukan mogok.
Mohon bantuan semua pihak untuk dapat menekan atau mencabut kapolda
papua saat ini, karena kapolda papua dalam penanganan aksi massa di
papua selalu menggunakan cara2 represif, pemaksaan dan tekanan2. Hal ini akan sangat merugikan semua pihak dan justru berpotensi konflik serta timbulnya korban2 baru dari pekerja dalam menuntut hak2 kesejahteraanx.
Salam.
Pengurus

Salam
....
Powered by Telkomsel BlackBerry®

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk bergabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
Subscribe our Feeds :
http://feeds.feedburner.com/Tionghoanet

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Jumat, 28 Oktober 2011

«PPDi» Semua capres tak bermutu, Indonesia perlu impor presiden

 

 
 
Semua capres tak bermutu, Indonesia perlu impor presiden
Tanggal : 27 Oct 2011
Sumber : Harian Terbit
JAKARTA - Sejumlah lembaga survey ramai-ramai merilis sejumlah tokoh paling populer untuk bertarung dalam pemilihan umum tahun 2014. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Hidayat Nurwahid, Sri Mulyani, Mahfud MD, dan Ani Yudhoyono.

Meski mereka dijagokan lembaga survey, namun publik dinilai apatis karena calon presiden (capres) itu tak bisa diharapkan untuk memajukan Indonesia. "Publik apatis dengan nama-nama capres yang muncul di publik saat ini. bahkan, saya mendengar ada wacana di publik kita perlu impor presiden, seorang tokoh sekelas Obama (Presiden AS)," kata pengamat politik UI Prof Dr Iberamsjah menjawab Harian Terbit di Jakarta, Kamis pagi (27/10).

Menurut Iberamsjah, sikap apatis publik terhadap capres-capres itu sehingga mereka mewacanakan perlunya Indonesia mengimpor presiden, sangat wajar. Pasalnya, dari sejumlah nama yang muncul tak lain adalah tokoh-tokoh yang memiliki masa lalu 'cacat' (bermasalah) dimata masyarakat. Rakyat Indonesia, menginginkan adanya figur pemimpin baru yang tidak hanya cerdas tapi berorientasi jelas, yakni berpihak pada rakyat kecil.

"Meski cuma joke (guyonan), adanya wacana kita mengimpor presiden itu, membuktikan dan membuktikan bahwa capres yang muncul saat ini tidak berkualitas, tak memberi harapan kepada rakyat. Wacana Presiden impor ini harus menjadi perhatian kita semua, terutama terhadap calon pemimpin bangsa ini," ujarnya.

Menurut Iberamsjah, setiap calon memang memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Namun, diantara calon yang disebut oleh lembaga riset tersebut, belum ada yang memenuhi ekspektasi masyarakat. "Dari calon yang muncul saat ini, rata-rata memiliki track record yang kurang baik," ujarnya.

Untuk mengatasi hal ini, Iberamsjah berpendapat, partai politik harus memanfatkan waktu yang ada menjelang Pemilu 2014 nanti untuk mencari kader-kader yang potensial dan tidak terlibat dalam era pemerintahan orde lama dan orde baru. "Jika calonnya hingga mendekati pemilu nanti masih seperti ini, lebih baik impor sajalah," tandasnya.

Kendati demikian, tambahnya, dari sekian nama yang ada saat ini hanya ada satu calon yang layak diperhitungkan yaitu Prabowo Subianto. Prabowo, kata dia, memang memiliki celah dan track record yang kurang baik, tetapi paling tidak Prabowo memiliki figur yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia seperti keberanian, ketegasan dan kewibawaannya.

"Indonesia membutuhkan pemimpin yang yang berani dan tegas serta memiliki orientasi ekonomi kerakyatan, tidak seperti kandidat-kandidat capres yang ada saat ini rata-rata berpaham ekonomi neoliberalisme," ujarnya.

Dihubungi terpisah, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indria Samego mensinyalir saat ini marak suvei pesanan untuk menaikkan popularitas capres tertentu. "Karena surveinya pesanan maka wajara saja kalau capres yang memesan memperoleh penilaian paling tinggi ketimbang tokoh lainnya yang lebih diterima oleh publik," kata Indria.

Indria mengimbau agar para tokoh lain tidak usah risau dengan hasil survei yang sudah diumumkan. Karena survei bukanlah sensus yang hasil akhirnya bisa relatif dipercaya. "Kalau ada tokoh yang tidak puas dengan hasil survei pihak lain, ya lebih bikin saja survei sendiri," ujar Indria. (arbi/dod

__._,_.___
Recent Activity:
------------------------------------------------------------------
                       TIADA KATA SEINDAH `MERDEKA`
------------------------------------------------------------------
Ubahlah nasib bangsa kita, jangan jadikan anak cucu kita sebagai mangsa dari keterlambatan kita bertindak pada hari ini.

Mailing bebas => Meukra-subscribe@yahoogroups.com
-untuk membuat posting kirimkan ke: PPDi@yahoogroup.com

**************************************************************
-Beritahu rakan anda untuk menyertai egroups ini dengan hanya menghantar email kosong ke: PPDi-subscribe@egroups.com
               : Meukra-subscribe@yahoogroups.com
**************************************************************
FOR THE LATEST NEWS link to us: http://PPDi.cjb.net/
                          http://groups.yahoo.com/group/PPDi/messages

ALL ADVERTISERS THAT HAVE NOTHING TO DO WITH condemning indon WILL BE BANNED WITHOUT WARNING!!!
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

[PERS-Indonesia] Semua capres tak bermutu, Indonesia perlu impor presiden

 

 
 
Semua capres tak bermutu, Indonesia perlu impor presiden
Tanggal : 27 Oct 2011
Sumber : Harian Terbit
JAKARTA - Sejumlah lembaga survey ramai-ramai merilis sejumlah tokoh paling populer untuk bertarung dalam pemilihan umum tahun 2014. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Hidayat Nurwahid, Sri Mulyani, Mahfud MD, dan Ani Yudhoyono.

Meski mereka dijagokan lembaga survey, namun publik dinilai apatis karena calon presiden (capres) itu tak bisa diharapkan untuk memajukan Indonesia. "Publik apatis dengan nama-nama capres yang muncul di publik saat ini. bahkan, saya mendengar ada wacana di publik kita perlu impor presiden, seorang tokoh sekelas Obama (Presiden AS)," kata pengamat politik UI Prof Dr Iberamsjah menjawab Harian Terbit di Jakarta, Kamis pagi (27/10).

Menurut Iberamsjah, sikap apatis publik terhadap capres-capres itu sehingga mereka mewacanakan perlunya Indonesia mengimpor presiden, sangat wajar. Pasalnya, dari sejumlah nama yang muncul tak lain adalah tokoh-tokoh yang memiliki masa lalu 'cacat' (bermasalah) dimata masyarakat. Rakyat Indonesia, menginginkan adanya figur pemimpin baru yang tidak hanya cerdas tapi berorientasi jelas, yakni berpihak pada rakyat kecil.

"Meski cuma joke (guyonan), adanya wacana kita mengimpor presiden itu, membuktikan dan membuktikan bahwa capres yang muncul saat ini tidak berkualitas, tak memberi harapan kepada rakyat. Wacana Presiden impor ini harus menjadi perhatian kita semua, terutama terhadap calon pemimpin bangsa ini," ujarnya.

Menurut Iberamsjah, setiap calon memang memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Namun, diantara calon yang disebut oleh lembaga riset tersebut, belum ada yang memenuhi ekspektasi masyarakat. "Dari calon yang muncul saat ini, rata-rata memiliki track record yang kurang baik," ujarnya.

Untuk mengatasi hal ini, Iberamsjah berpendapat, partai politik harus memanfatkan waktu yang ada menjelang Pemilu 2014 nanti untuk mencari kader-kader yang potensial dan tidak terlibat dalam era pemerintahan orde lama dan orde baru. "Jika calonnya hingga mendekati pemilu nanti masih seperti ini, lebih baik impor sajalah," tandasnya.

Kendati demikian, tambahnya, dari sekian nama yang ada saat ini hanya ada satu calon yang layak diperhitungkan yaitu Prabowo Subianto. Prabowo, kata dia, memang memiliki celah dan track record yang kurang baik, tetapi paling tidak Prabowo memiliki figur yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia seperti keberanian, ketegasan dan kewibawaannya.

"Indonesia membutuhkan pemimpin yang yang berani dan tegas serta memiliki orientasi ekonomi kerakyatan, tidak seperti kandidat-kandidat capres yang ada saat ini rata-rata berpaham ekonomi neoliberalisme," ujarnya.

Dihubungi terpisah, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indria Samego mensinyalir saat ini marak suvei pesanan untuk menaikkan popularitas capres tertentu. "Karena surveinya pesanan maka wajara saja kalau capres yang memesan memperoleh penilaian paling tinggi ketimbang tokoh lainnya yang lebih diterima oleh publik," kata Indria.

Indria mengimbau agar para tokoh lain tidak usah risau dengan hasil survei yang sudah diumumkan. Karena survei bukanlah sensus yang hasil akhirnya bisa relatif dipercaya. "Kalau ada tokoh yang tidak puas dengan hasil survei pihak lain, ya lebih bikin saja survei sendiri," ujar Indria. (arbi/dod

__._,_.___
Recent Activity:
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Milis Pers Indonesia
Powered by : http://www.GagasMedia.com
GagasMedia.Com Komunitas Penulis Indonesia
Publish Tulisan Anda Disini !

Khusus Iklan Jual-Beli HP/PDA
Ratusan Game/Software HP Gratis
http://www.mallponsel.com

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

[buruh-migran] Semua capres tak bermutu, Indonesia perlu impor presiden

 

 
 
Semua capres tak bermutu, Indonesia perlu impor presiden
Tanggal : 27 Oct 2011
Sumber : Harian Terbit
JAKARTA - Sejumlah lembaga survey ramai-ramai merilis sejumlah tokoh paling populer untuk bertarung dalam pemilihan umum tahun 2014. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Hidayat Nurwahid, Sri Mulyani, Mahfud MD, dan Ani Yudhoyono.

Meski mereka dijagokan lembaga survey, namun publik dinilai apatis karena calon presiden (capres) itu tak bisa diharapkan untuk memajukan Indonesia. "Publik apatis dengan nama-nama capres yang muncul di publik saat ini. bahkan, saya mendengar ada wacana di publik kita perlu impor presiden, seorang tokoh sekelas Obama (Presiden AS)," kata pengamat politik UI Prof Dr Iberamsjah menjawab Harian Terbit di Jakarta, Kamis pagi (27/10).

Menurut Iberamsjah, sikap apatis publik terhadap capres-capres itu sehingga mereka mewacanakan perlunya Indonesia mengimpor presiden, sangat wajar. Pasalnya, dari sejumlah nama yang muncul tak lain adalah tokoh-tokoh yang memiliki masa lalu 'cacat' (bermasalah) dimata masyarakat. Rakyat Indonesia, menginginkan adanya figur pemimpin baru yang tidak hanya cerdas tapi berorientasi jelas, yakni berpihak pada rakyat kecil.

"Meski cuma joke (guyonan), adanya wacana kita mengimpor presiden itu, membuktikan dan membuktikan bahwa capres yang muncul saat ini tidak berkualitas, tak memberi harapan kepada rakyat. Wacana Presiden impor ini harus menjadi perhatian kita semua, terutama terhadap calon pemimpin bangsa ini," ujarnya.

Menurut Iberamsjah, setiap calon memang memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Namun, diantara calon yang disebut oleh lembaga riset tersebut, belum ada yang memenuhi ekspektasi masyarakat. "Dari calon yang muncul saat ini, rata-rata memiliki track record yang kurang baik," ujarnya.

Untuk mengatasi hal ini, Iberamsjah berpendapat, partai politik harus memanfatkan waktu yang ada menjelang Pemilu 2014 nanti untuk mencari kader-kader yang potensial dan tidak terlibat dalam era pemerintahan orde lama dan orde baru. "Jika calonnya hingga mendekati pemilu nanti masih seperti ini, lebih baik impor sajalah," tandasnya.

Kendati demikian, tambahnya, dari sekian nama yang ada saat ini hanya ada satu calon yang layak diperhitungkan yaitu Prabowo Subianto. Prabowo, kata dia, memang memiliki celah dan track record yang kurang baik, tetapi paling tidak Prabowo memiliki figur yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia seperti keberanian, ketegasan dan kewibawaannya.

"Indonesia membutuhkan pemimpin yang yang berani dan tegas serta memiliki orientasi ekonomi kerakyatan, tidak seperti kandidat-kandidat capres yang ada saat ini rata-rata berpaham ekonomi neoliberalisme," ujarnya.

Dihubungi terpisah, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indria Samego mensinyalir saat ini marak suvei pesanan untuk menaikkan popularitas capres tertentu. "Karena surveinya pesanan maka wajara saja kalau capres yang memesan memperoleh penilaian paling tinggi ketimbang tokoh lainnya yang lebih diterima oleh publik," kata Indria.

Indria mengimbau agar para tokoh lain tidak usah risau dengan hasil survei yang sudah diumumkan. Karena survei bukanlah sensus yang hasil akhirnya bisa relatif dipercaya. "Kalau ada tokoh yang tidak puas dengan hasil survei pihak lain, ya lebih bikin saja survei sendiri," ujar Indria. (arbi/dod

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

[inti-net] Semua capres tak bermutu, Indonesia perlu impor presiden

 


http://www.harianterbit.com/artikel/fokus/artikel.php?aid=136163

Semua capres tak bermutu, Indonesia perlu impor presiden
Tanggal : 27 Oct 2011
Sumber : Harian Terbit
JAKARTA - Sejumlah lembaga survey ramai-ramai merilis sejumlah tokoh paling populer untuk bertarung dalam pemilihan umum tahun 2014. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Hidayat Nurwahid, Sri Mulyani, Mahfud MD, dan Ani Yudhoyono.

Meski mereka dijagokan lembaga survey, namun publik dinilai apatis karena calon presiden (capres) itu tak bisa diharapkan untuk memajukan Indonesia. "Publik apatis dengan nama-nama capres yang muncul di publik saat ini. bahkan, saya mendengar ada wacana di publik kita perlu impor presiden, seorang tokoh sekelas Obama (Presiden AS)," kata pengamat politik UI Prof Dr Iberamsjah menjawab Harian Terbit di Jakarta, Kamis pagi (27/10).

Menurut Iberamsjah, sikap apatis publik terhadap capres-capres itu sehingga mereka mewacanakan perlunya Indonesia mengimpor presiden, sangat wajar. Pasalnya, dari sejumlah nama yang muncul tak lain adalah tokoh-tokoh yang memiliki masa lalu 'cacat' (bermasalah) dimata masyarakat. Rakyat Indonesia, menginginkan adanya figur pemimpin baru yang tidak hanya cerdas tapi berorientasi jelas, yakni berpihak pada rakyat kecil.

"Meski cuma joke (guyonan), adanya wacana kita mengimpor presiden itu, membuktikan dan membuktikan bahwa capres yang muncul saat ini tidak berkualitas, tak memberi harapan kepada rakyat. Wacana Presiden impor ini harus menjadi perhatian kita semua, terutama terhadap calon pemimpin bangsa ini," ujarnya.

Menurut Iberamsjah, setiap calon memang memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Namun, diantara calon yang disebut oleh lembaga riset tersebut, belum ada yang memenuhi ekspektasi masyarakat. "Dari calon yang muncul saat ini, rata-rata memiliki track record yang kurang baik," ujarnya.

Untuk mengatasi hal ini, Iberamsjah berpendapat, partai politik harus memanfatkan waktu yang ada menjelang Pemilu 2014 nanti untuk mencari kader-kader yang potensial dan tidak terlibat dalam era pemerintahan orde lama dan orde baru. "Jika calonnya hingga mendekati pemilu nanti masih seperti ini, lebih baik impor sajalah," tandasnya.

Kendati demikian, tambahnya, dari sekian nama yang ada saat ini hanya ada satu calon yang layak diperhitungkan yaitu Prabowo Subianto. Prabowo, kata dia, memang memiliki celah dan track record yang kurang baik, tetapi paling tidak Prabowo memiliki figur yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia seperti keberanian, ketegasan dan kewibawaannya.

"Indonesia membutuhkan pemimpin yang yang berani dan tegas serta memiliki orientasi ekonomi kerakyatan, tidak seperti kandidat-kandidat capres yang ada saat ini rata-rata berpaham ekonomi neoliberalisme," ujarnya.

Dihubungi terpisah, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Indria Samego mensinyalir saat ini marak suvei pesanan untuk menaikkan popularitas capres tertentu. "Karena surveinya pesanan maka wajara saja kalau capres yang memesan memperoleh penilaian paling tinggi ketimbang tokoh lainnya yang lebih diterima oleh publik," kata Indria.

Indria mengimbau agar para tokoh lain tidak usah risau dengan hasil survei yang sudah diumumkan. Karena survei bukanlah sensus yang hasil akhirnya bisa relatif dipercaya. "Kalau ada tokoh yang tidak puas dengan hasil survei pihak lain, ya lebih bikin saja survei sendiri," ujar Indria. (arbi/dod

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk bergabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
Subscribe our Feeds :
http://feeds.feedburner.com/Tionghoanet

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

[PERS-Indonesia] Mabes Polri Libatkan Pasukan Khusus TNI

 

Selasa, 25 Oktober 2011 , 07:05:00
 
 
Usut Penembakan Karyawan Freeport di Timika


JAKARTA - Mabes Polri berjanji maksimal mengusut penembakan karyawan Freeport di kawasan Timika, Papua. Serangan yang berulangkali terjadi membuat polisi tak bisa bergerak sendirian. "Kita akan melibatkan teman-teman dari TNI," ujar Kadivhumas Polri Irjen Anton Bachrul Alam di Jakarta kemarin (23/10). TNI mempunyai kemampuan personel dan persenjataan untuk mendukung operasi-operasi pengejaran di daerah pedalaman Papua. "TNI ada Kopassus dan pasukan lain yang selama ini sudah bekerjasama dengan Polri. Kita sinergi," katanya.
Serangan di kawasan Freeport memang terkesan dilakukan oleh kelompok yang terlatih. Mereka menyerang secara spontan dengan senjata laras panjang kaliber 5,56 mm. Setelah itu , kelompok tanpa bentuk ini lari ke dalam hutan. Penembakan terakhir terjadi pada 21 Oktober 2011. Salah satu korbannya adalah Aloysius Margana yang masih kerabat anggota DPR RI Roy Suryo. Sebelumnya, 14 Oktober 2011 juga terjadi penembakan di kawasan yang sama. Pada 7 April 2011 masih di jalur yang sama, kelompok penyerang juga beraksi. Menurut Anton Bachrul Alam, untuk langsung menentukan siapa di balik penyerangan itu perlu waktu. "Polri sedang bekerja, tidak ada libur. Saat ini, Jenderal Imam Sudjarwo masih di Papua pimpin operasi," katanya. Masalah Papua juga dibahas dalam pertemuan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Denpasar, Bali kemarin. Dalam pertemuan selama satu jam itu, Purnomo menyampaikan kondisi terbaru di Papua.

Langkah Purnomo ini disesalkan oleh anggota DPR Maruara Sirait. "Kenapa Menhan Indonesia lebih dulu melapor pada Amerika padahal kepada DPR atau rakyatnya sendiri belum," katanya. Politisi asal PDI Perjuangan itu mengingatkan Purnomo agar tidak memihak kepentingan asing apalagi Amerika Serikat dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Papua. "Kita akan awasi terus prosesnya, untuk apa Menhan memberi informasi pada Amerika, apa relevansinya untuk rakyat Papua," kecamnya. Sementara itu, kematian Nunu, sapaan keluarga buat Yunus (20), korban penembakan di Mile 40, area PT Freeport Indonesia (PTFI) pada Jumat (21/10) lalu, menjadi peristiwa yang sangat menyedihkan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Banyak kenangan ditinggalkan Alm. Yunus sebelum meninggal. Almarhum dikenal memiliki pribadi yang santun, rajin dan sering bercanda baik kepada keluarga maupun sahabatnya. Hal tersebut disampaikan kakak ipar korban, Ode Nuriati, saat Radar Timika mendatangi rumah duka yang terletak di Jalan Srikaya, Kampung Timika Jaya (SP 2), Sabtu (22/10) siang. Di rumah duka nampak hadir sejumlah sanak-saudara dan orang-orang terdekatnya. Jenazah Alm. Yunus dibaringkan di dalam peti kayu yang diletakkan di atas meja di ruang tamu sebuah rumah tembok bercat hijau. Meskipun mereka saat itu masih dirundung duka yang mendalam, tetapi suara tangisan dan teriakan tidak lagi banyak terdengar. Berbeda saat jasad Alm. Yunus masih berada di Ruang Jenazah Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika sehari sebelumnya. Beberapa keluarganya menangis histeris melihat jasad Yunus terbaring kaku.

Sabtu (22/10) kemarin, pihak keluarga menyatakan telah mengikhlaskan sepenuhnya kepergian Yunus, dan tidak ingin menuntut apapun atas kejadian tersebut. "Keluarga telah mengikhlaskan kepergiannya (Yunus). Segala sesuatunya sudah diatur oleh Allah," jelas Titi Kisnani yang merupakan tante Yunus.Pihak keluarga saat itu sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk memulangkan jasad Yunus ke kampung halamannya di Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kakak Yunus, Jafar, dan keponakannya, Novi, akan mengantar pemberangkatan jenasah Yunus sampai tiba di kampung halamannya. Dari Timika, jenazah Yunus diterbangkan dengan pesawat Merpati hari Sabtu (22/10) lalu pukul 15.00 WIT.
Informasi yang diperoleh keluarga Yunus dari pihak maskapai, menyatakan pesawat tersebut akan singgah di Kota Makassar, kemudian hari Minggu (23/10) akan berangkat ke Bau-bau. Sehingga jenazah akan bermalam di Makassar, sebelum dikirim selanjutnya ke Bau-bau. Nuriati mengatakan Yunus datang ke Timika sekitar satu tahun lalu. "Awalnya bekerja sebagai buruh bangunan, sebelum bekerja menjadi penjaga warung (kios) di Mile 40," kata Nuriati. Kata Nuriati, Yunus bekerja menjaga kios milik Lapa Deu (38) di kali kopi (Mile 40) itu baru delapan hari, sebelum peristiwa tragis itu merenggut nyawanya. Sebelum mendapat kabar tentang kematian Yunus, Nuriati mengatakan dirinya sempat mendapat suatu firasat bahwa akan ada seseorang meninggal. "Sebelumnya saya ada firasat, dua mata saya ini goyang-goyang, kayak mau menangis," ungkapnya. "Kita terima kabar kalau dia meninggal sekitar jam 12.00 WIT, tetapi waktu jam 09.00 WIT, ponakannya, Rajab (2 tahun), sudah teriak pangil-pangil. Bapak, Nunu datang… Bapak, Nunu datang… sambil nunjuk ke arah jalan depan rumah," beber Nuriati. Menurut Nuriati, Rajab merupakan keponakan kesayangan Yunus. Semasa tinggal di Kampung Timika Jaya (SP 2), Yunus sering menggendong keponakannya itu. Sementara Nini, kakak sepupu almarhum, yang merupakan ibu Rajab mengatakan, sebelum Yunus pergi ke Mile 40, sempat memperlihatkan tingkah yang tidak seperti biasanya. "Sebelum meninggal, dia (Yunus) sempat bikin repot keluarga. Dia minta handbody sama saya. Katanya, dia mau ke kota (Timika). Dia juga meminta anting-anting sama Novi, ponakannya. Sampai dia meninggal, anting-anting itu tetap dia pakai," kata Nini.

Tidak hanya itu. Nuriati yang merupakan kakak ipar almarhum, mengaku sempat dimintai uang sebesar Rp 30 ribu sebelum Yunus pergi ke Mile 40. "Waktu dia di atas, dia meminta saya mencucikan pakaiannya. Dia juga minta diisikan pulsa. Waktu itu saya juga tidak tau kenapa saya mengiyakan terus permintaannya," papar Nuriati. Titi Kisnani juga mengungkapkan bahwa sebelum berangkat ke Mile 40, Yunus sempat menyalami tangannya sampai beberapa kali. "Katanya mohon doa restu, semoga dapat rejeki yang banyak di sana," ungkap Titi. Nini mengungkapkan Yunus pernah mengatakan kepada dirinya bahwa sudah lelah berada di Timika. Dia berencana pulang ke kampung halamannya saat lebaran haji nanti. "Dia bilang ke saya, kenapa sudah satu tahun ini tidak ada hasilnya (kerja). Tidak ada (uang) yang bisa saya kirimkan buat orangtua di kampung. Katanya, dia mau cari uang tiket untuk pulang ke kampung," papar Nini. Nini mengenang Yunus sebagai peribadi yang rajin bekerja. "Kalau disuruh dia langsung pergi, dia orangnya humoris, dia juga senang dengar musik dan dia rencana mau bawa salonnya (speaker) ke kampung, kalau dia pulang," ujarnya.

Nini berencana membawa speaker itu saat dia pulang ke Bau-bau nanti, untuk memenuhi rencana Yunus sebelum meninggal. Peristiwa penembakan dalam rentang waktu seminggu telah terjadi dua kali yang menyebabkan enam korban meninggal dunia. Hari Jumat (14/10) lalu terjadi di Tanggul Timur, Mile 37 area kerja PTFI, menimbulkan tiga nyawa melayang. Dalam penembakan Jumat (14/10) lalu, selain menewaskan Yunus dan Alex Etok Laitowono, juga menewaskan Aloysius Margana (47), Karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia (kontraktor PTFI). Jenazah Aloysius Margana hari Jumat lalu telah diterbangkan dengan pesawat Airfast ke Jogjakarta.

Sedangkan penembakan dan penganiayaan pada Jumat (14/10) lalu di Mile 37 menewaskan tiga karyawan PT Puri Fajar Mandiri (kontraktor PTFI), yakni Yana Heryana, Iip Abdul Rohman, dan Deden.
Setelah disemayamkan dua malam di rumah duka di Jalan Serui Mekar, jasad almarhum Albertus Laitawono (29) alias Etok, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kamoro Jaya (SP 1), Minggu (23/10) siang. (ken/rdl/iro/f

__._,_.___
Recent Activity:
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Milis Pers Indonesia
Powered by : http://www.GagasMedia.com
GagasMedia.Com Komunitas Penulis Indonesia
Publish Tulisan Anda Disini !

Khusus Iklan Jual-Beli HP/PDA
Ratusan Game/Software HP Gratis
http://www.mallponsel.com

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

«PPDi» Mabes Polri Libatkan Pasukan Khusus TNI

 

Selasa, 25 Oktober 2011 , 07:05:00
 
 
Usut Penembakan Karyawan Freeport di Timika


JAKARTA - Mabes Polri berjanji maksimal mengusut penembakan karyawan Freeport di kawasan Timika, Papua. Serangan yang berulangkali terjadi membuat polisi tak bisa bergerak sendirian. "Kita akan melibatkan teman-teman dari TNI," ujar Kadivhumas Polri Irjen Anton Bachrul Alam di Jakarta kemarin (23/10). TNI mempunyai kemampuan personel dan persenjataan untuk mendukung operasi-operasi pengejaran di daerah pedalaman Papua. "TNI ada Kopassus dan pasukan lain yang selama ini sudah bekerjasama dengan Polri. Kita sinergi," katanya.
Serangan di kawasan Freeport memang terkesan dilakukan oleh kelompok yang terlatih. Mereka menyerang secara spontan dengan senjata laras panjang kaliber 5,56 mm. Setelah itu , kelompok tanpa bentuk ini lari ke dalam hutan. Penembakan terakhir terjadi pada 21 Oktober 2011. Salah satu korbannya adalah Aloysius Margana yang masih kerabat anggota DPR RI Roy Suryo. Sebelumnya, 14 Oktober 2011 juga terjadi penembakan di kawasan yang sama. Pada 7 April 2011 masih di jalur yang sama, kelompok penyerang juga beraksi. Menurut Anton Bachrul Alam, untuk langsung menentukan siapa di balik penyerangan itu perlu waktu. "Polri sedang bekerja, tidak ada libur. Saat ini, Jenderal Imam Sudjarwo masih di Papua pimpin operasi," katanya. Masalah Papua juga dibahas dalam pertemuan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Denpasar, Bali kemarin. Dalam pertemuan selama satu jam itu, Purnomo menyampaikan kondisi terbaru di Papua.

Langkah Purnomo ini disesalkan oleh anggota DPR Maruara Sirait. "Kenapa Menhan Indonesia lebih dulu melapor pada Amerika padahal kepada DPR atau rakyatnya sendiri belum," katanya. Politisi asal PDI Perjuangan itu mengingatkan Purnomo agar tidak memihak kepentingan asing apalagi Amerika Serikat dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Papua. "Kita akan awasi terus prosesnya, untuk apa Menhan memberi informasi pada Amerika, apa relevansinya untuk rakyat Papua," kecamnya. Sementara itu, kematian Nunu, sapaan keluarga buat Yunus (20), korban penembakan di Mile 40, area PT Freeport Indonesia (PTFI) pada Jumat (21/10) lalu, menjadi peristiwa yang sangat menyedihkan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Banyak kenangan ditinggalkan Alm. Yunus sebelum meninggal. Almarhum dikenal memiliki pribadi yang santun, rajin dan sering bercanda baik kepada keluarga maupun sahabatnya. Hal tersebut disampaikan kakak ipar korban, Ode Nuriati, saat Radar Timika mendatangi rumah duka yang terletak di Jalan Srikaya, Kampung Timika Jaya (SP 2), Sabtu (22/10) siang. Di rumah duka nampak hadir sejumlah sanak-saudara dan orang-orang terdekatnya. Jenazah Alm. Yunus dibaringkan di dalam peti kayu yang diletakkan di atas meja di ruang tamu sebuah rumah tembok bercat hijau. Meskipun mereka saat itu masih dirundung duka yang mendalam, tetapi suara tangisan dan teriakan tidak lagi banyak terdengar. Berbeda saat jasad Alm. Yunus masih berada di Ruang Jenazah Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika sehari sebelumnya. Beberapa keluarganya menangis histeris melihat jasad Yunus terbaring kaku.

Sabtu (22/10) kemarin, pihak keluarga menyatakan telah mengikhlaskan sepenuhnya kepergian Yunus, dan tidak ingin menuntut apapun atas kejadian tersebut. "Keluarga telah mengikhlaskan kepergiannya (Yunus). Segala sesuatunya sudah diatur oleh Allah," jelas Titi Kisnani yang merupakan tante Yunus.Pihak keluarga saat itu sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk memulangkan jasad Yunus ke kampung halamannya di Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kakak Yunus, Jafar, dan keponakannya, Novi, akan mengantar pemberangkatan jenasah Yunus sampai tiba di kampung halamannya. Dari Timika, jenazah Yunus diterbangkan dengan pesawat Merpati hari Sabtu (22/10) lalu pukul 15.00 WIT.
Informasi yang diperoleh keluarga Yunus dari pihak maskapai, menyatakan pesawat tersebut akan singgah di Kota Makassar, kemudian hari Minggu (23/10) akan berangkat ke Bau-bau. Sehingga jenazah akan bermalam di Makassar, sebelum dikirim selanjutnya ke Bau-bau. Nuriati mengatakan Yunus datang ke Timika sekitar satu tahun lalu. "Awalnya bekerja sebagai buruh bangunan, sebelum bekerja menjadi penjaga warung (kios) di Mile 40," kata Nuriati. Kata Nuriati, Yunus bekerja menjaga kios milik Lapa Deu (38) di kali kopi (Mile 40) itu baru delapan hari, sebelum peristiwa tragis itu merenggut nyawanya. Sebelum mendapat kabar tentang kematian Yunus, Nuriati mengatakan dirinya sempat mendapat suatu firasat bahwa akan ada seseorang meninggal. "Sebelumnya saya ada firasat, dua mata saya ini goyang-goyang, kayak mau menangis," ungkapnya. "Kita terima kabar kalau dia meninggal sekitar jam 12.00 WIT, tetapi waktu jam 09.00 WIT, ponakannya, Rajab (2 tahun), sudah teriak pangil-pangil. Bapak, Nunu datang… Bapak, Nunu datang… sambil nunjuk ke arah jalan depan rumah," beber Nuriati. Menurut Nuriati, Rajab merupakan keponakan kesayangan Yunus. Semasa tinggal di Kampung Timika Jaya (SP 2), Yunus sering menggendong keponakannya itu. Sementara Nini, kakak sepupu almarhum, yang merupakan ibu Rajab mengatakan, sebelum Yunus pergi ke Mile 40, sempat memperlihatkan tingkah yang tidak seperti biasanya. "Sebelum meninggal, dia (Yunus) sempat bikin repot keluarga. Dia minta handbody sama saya. Katanya, dia mau ke kota (Timika). Dia juga meminta anting-anting sama Novi, ponakannya. Sampai dia meninggal, anting-anting itu tetap dia pakai," kata Nini.

Tidak hanya itu. Nuriati yang merupakan kakak ipar almarhum, mengaku sempat dimintai uang sebesar Rp 30 ribu sebelum Yunus pergi ke Mile 40. "Waktu dia di atas, dia meminta saya mencucikan pakaiannya. Dia juga minta diisikan pulsa. Waktu itu saya juga tidak tau kenapa saya mengiyakan terus permintaannya," papar Nuriati. Titi Kisnani juga mengungkapkan bahwa sebelum berangkat ke Mile 40, Yunus sempat menyalami tangannya sampai beberapa kali. "Katanya mohon doa restu, semoga dapat rejeki yang banyak di sana," ungkap Titi. Nini mengungkapkan Yunus pernah mengatakan kepada dirinya bahwa sudah lelah berada di Timika. Dia berencana pulang ke kampung halamannya saat lebaran haji nanti. "Dia bilang ke saya, kenapa sudah satu tahun ini tidak ada hasilnya (kerja). Tidak ada (uang) yang bisa saya kirimkan buat orangtua di kampung. Katanya, dia mau cari uang tiket untuk pulang ke kampung," papar Nini. Nini mengenang Yunus sebagai peribadi yang rajin bekerja. "Kalau disuruh dia langsung pergi, dia orangnya humoris, dia juga senang dengar musik dan dia rencana mau bawa salonnya (speaker) ke kampung, kalau dia pulang," ujarnya.

Nini berencana membawa speaker itu saat dia pulang ke Bau-bau nanti, untuk memenuhi rencana Yunus sebelum meninggal. Peristiwa penembakan dalam rentang waktu seminggu telah terjadi dua kali yang menyebabkan enam korban meninggal dunia. Hari Jumat (14/10) lalu terjadi di Tanggul Timur, Mile 37 area kerja PTFI, menimbulkan tiga nyawa melayang. Dalam penembakan Jumat (14/10) lalu, selain menewaskan Yunus dan Alex Etok Laitowono, juga menewaskan Aloysius Margana (47), Karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia (kontraktor PTFI). Jenazah Aloysius Margana hari Jumat lalu telah diterbangkan dengan pesawat Airfast ke Jogjakarta.

Sedangkan penembakan dan penganiayaan pada Jumat (14/10) lalu di Mile 37 menewaskan tiga karyawan PT Puri Fajar Mandiri (kontraktor PTFI), yakni Yana Heryana, Iip Abdul Rohman, dan Deden.
Setelah disemayamkan dua malam di rumah duka di Jalan Serui Mekar, jasad almarhum Albertus Laitawono (29) alias Etok, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kamoro Jaya (SP 1), Minggu (23/10) siang. (ken/rdl/iro/f

__._,_.___
Recent Activity:
------------------------------------------------------------------
                       TIADA KATA SEINDAH `MERDEKA`
------------------------------------------------------------------
Ubahlah nasib bangsa kita, jangan jadikan anak cucu kita sebagai mangsa dari keterlambatan kita bertindak pada hari ini.

Mailing bebas => Meukra-subscribe@yahoogroups.com
-untuk membuat posting kirimkan ke: PPDi@yahoogroup.com

**************************************************************
-Beritahu rakan anda untuk menyertai egroups ini dengan hanya menghantar email kosong ke: PPDi-subscribe@egroups.com
               : Meukra-subscribe@yahoogroups.com
**************************************************************
FOR THE LATEST NEWS link to us: http://PPDi.cjb.net/
                          http://groups.yahoo.com/group/PPDi/messages

ALL ADVERTISERS THAT HAVE NOTHING TO DO WITH condemning indon WILL BE BANNED WITHOUT WARNING!!!
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___