Rabu, 18 Januari 2012

[forumpembaca-kompas] :The Girls Next Door (21 pics)

 

 
 
These girls are cute enough to be the girls next door.
 
Check Out All Pictures Here...

--
Friends you recieved this mail beacause you are subscribed to this group
Enjoy our mails daily.

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

[GAWAT] :The Girls Next Door (21 pics)

 

 
 
These girls are cute enough to be the girls next door.
 
Check Out All Pictures Here...

--
Friends you recieved this mail beacause you are subscribed to this group
Enjoy our mails daily.

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk Bangsa Malaysia, Negara Malaysia, Ugama Malaysia. Malaysia BOLEH.
As BN is always for free speech, free press, all views here just like news in Utusan, TV3, NSTP,BH, RTM, Bernama are unmoderated. Like Mahadzir, we respect free speech.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

[anti-imf] PEMUNGUT CUKAI [1 Attachment]

 
[Attachment(s) from Pelita Hatiku included below]

PEMUNGUT CUKAI

Peraturan daerah tentang perparkiran untuk lahan-lahan jalan protokol biasanya dengan cara dilelang dan system kontrak. Misalnya di jalan A. Yani, ditentukan permeter perseginya 1 juta pertahun. Nah, siapa yang berani membayar harga di atas plafon 1 juta itu, yang tertinggi, maka dialah yang berhak menguasai perparkiran di wilayah tersebut. Inilah boss perparkiran di wilayah tersebut. Lalu boss parkir ini membagi wilayah tersebut menjadi sub-sub yang dilelangkan ke orang-orang yang lainnya, menjadi boss-boss kecil yang mempekerjakan karyawan parkir dengan system komisi perkarcisnya.

 

Sedangkan untuk wilayah yang bukan termasuk jalan protokol, biasanya pemerintah daerah[Pemda] mempekerjakan juru parkir dengan system setoran perharian atau target buku parkir. Juruparkir itu ditarget untuk membayar sejumlah buku parkir yang sudah ditentukan baginya. Lain wilayah lain setoran/targetnya. Itulah sebabnya pernah terjadi perkelahian antara juruparkir dengan anggota TNI karena anggota TNI itu tidak mau membayar parkir. Si juruparkir jelas marah-marah karena dia kerja disitu itu dengan target/setoran. Karena sang boss nggak mau tahu siapa yang parkir disitu, maka diapun juga nggak mau tahu siapa yang parkir, pokoknya harus bayar. Itu yang dia tahu. Dan juruparkir ini selain membayar setoran ke Pemda-pemerintah, dia juga harus memberi makan petugas Polisi Sektor[Polsek] atau Koramil atau Provost Polisi Militer. Pokoknya raja-raja kecil itu datang, dia harus kasih Rp. 50 ribu. Karena itu jangan kaget kalau mendapati juruparkir yang miskin selama-lamanya. Sebab dia hidup itu untuk raja-raja itu. Sebelum sesendok makanan masuk ke perutnya, dia harus menggendutkan perut mereka yang sudah menerima gajian yang cukup itu. Jika anda berkata: Itu kejam, ya itulah dunia.

 

Seperti dunia perparkiran inilah kehidupan para pemungut cukai di zaman kerajaan Romawi berkuasa dan menguasai Palestina. Raja-raja Romawi mempekerjakan orang-orang Yahudi sebagai pemungut cukai dengan system setoran berdasarkan wilayah dan mereka juga tidak luput dari pemerasan para pejabat Romawi yang korup. Karena hidup dari tekanan, maka merekapun mau tak mau juga harus menekan rakyat. Setiap rumah yang masuk dalam wilayah kekuasaannya terpaksa harus dia peras habis tanpa belas kasihan, sebagaimana dia tidak menerima belas kasihan dari boss-bossnya. Itulah sebabnya mereka ini dikucilkan dan dibenci sekali oleh orang-orang Yahudi. Mereka dianggap sebagai pengkhianat bangsanya sendiri. Padahal seringkali mereka memasuki pekerjaan itu adalah karena terpaksa karena sulitnya lowongan kerja di waktu itu.

 

Injil banyak memuat cerita tentang pemungut cukai ini. Bahkan YESUS sendiri dikelilingi oleh pemungut cukai. Salah satu murid YESUS adalah pemungut cukai. Salah satu penulis kitab Injil adalah pemungut cukai. Sahabat YESUS pemungut cukai. Salah satu perumpamaan YESUS tentang pemungut cukai. Dan salah satu yang bertobat juga pemungut cukai. Mari kita pelajari siapa saja mereka itu;

 

Matius, murid YESUS dan salah satu penulis Injil; Injil Matius, adalah pemungut cukai yang di Injil Lukas namanya disebut: Lewi. Di Injil Matius, disebut Matius, sedangkan di Injil Lukas disebut Lewi.

 

>> Matius  9:9   Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius  duduk di

                              rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu

                              mengikut Dia.

                   9:10     Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai

                              dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.

 

>> Lukas  5:27    Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang

                             bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah

                             Aku!"

                  5:28      Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.

                  5:29      Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah

                             besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.

 

Lihatlah, sekalipun oleh orang-orang Yahudi dianggap sebagai orang berdosa yang mereka benci, namun begitu mendengar panggilan TUHAN, Matius langsung meninggalkan pekerjaannya dan menjadi pengikut YESUS. Bandingkan dengan orang-orang Yahudi yang menjadi pencela dan pembencinya. Sekalipun berkali-kali mereka melihat dan mendengar tentang YESUS dengan tanda-tanda mukjizatnya, namun mereka tak pernah mau mengambil langkah pertobatan sebagaimana Matius.

 

Diceritakan di pasal-pasal itu bahwa Matius mengadakan pesta yang banyak dihadiri oleh pemungut cukai dan YESUS ikut makan disitu. Lalu orang-orang Farisi mempertanyakan; bagaimana bisa seorang nabi berada di lingkungan pemungut cukai dan orang-orang berdosa? Maka YESUS-pun menjawab;

 

>> Matius 9:12  Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,

                             tetapi orang sakit.

                   9:13     Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan

                             bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,

                             melainkan orang berdosa."

 

Ada suatu bahaya besar jika orang tidak merasai dirinya berdosa lalu menunjuk orang lain sebagai kelompok yang berdosa. Balok besar di matanya sendiri tak dilihatnya, sementara selumbar di mata orang lain dilihatnya. Sebagai sama-sama orang berdosanya, mereka telah membentuk 2 kelompok, yakni kelompok orang yang tidak merasai berdosa dengan kelompok orang yang dianggap berdosa. Kalau zaman ini, kelompok orang beragama dengan kelompok orang yang tak beragama. Orang-orang beragama menganggap dirinya lebih aman dan lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak beragama.

 

Nah, Alkitab memberikan kesaksian bahwa TUHAN YESUS ada bersama kelompok yang tidak paham dengan keagamaan, bukan bersama mereka yang beragama. Mengapa? Sebab terang dibutuhkan oleh kegelapan, bukan yang sudah terang. Mereka yang setiap hari menenteng-nenteng Alkitab, seharusnya sudah bisa melepaskan diri dari dosa. Mereka yang setiap hari mengajarkan Alkitab seharusnya adalah guru yang untuk digugu[dipercayai] dan ditiru, bukan pelanggar-pelanggar Alkitab sebagaimana murid yang mereka ajari.

 

>> Lukas 16:29  Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah

                             mereka mendengarkan kesaksian itu.

                 16:30    Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari

                             antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.

                 16:31    Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan

                             para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang

                             bangkit dari antara orang mati."

 

Injil bukan untuk yang sudah menerima Injil, melainkan untuk mereka yang belum pernah mendengarnya. TUHAN meninggalkan mereka yang sudah tinggal dalam Injil – mereka yang sudah Kristen tidak akan dikristenkan untuk yang keduakalinya.

 

>> Ibrani 6:4      Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia

                              sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,

                 6:5         dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan

                             datang,

                 6:6         namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga

                              mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan

                              menghina-Nya di muka umum.

                6:7          Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang

                              menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya,

                              menerima berkat dari Allah;

               6:8           tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia

                              berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

 

Mereka itu seperti anjing yang kembali ke muntahnya atau babi yang kembali ke kubangannya.

 

>> 2Petrus  2:22                Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing

                                            kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke

                                            kubangannya."

 

Ini peringatan bagi orang-orang yang sudah Kristen agar tidak meremehkan hal keagamaannya. Jika menyadari ini anda masih mempunyai peluang untuk bertobat sekali lagi, sebagai kelahiran yang keduakalinya, yaitu lahir baru didalam ROH KUDUS. Peluang inilah yang TUHAN YESUS tawarkan kepada Nikodemus, pemimpin Farisi, ketika ia menjumpai YESUS.

 

>> Yohanes   3:5               Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak

                                           dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

                        3:6  Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari

                                            Roh, adalah roh.

                        3:7  Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus

                                           dilahirkan kembali.

 

Fase pertama adalah baptisan air, sedangkan fase yang kedua adalah ROH KUDUS. Di fase pertama, atau di pertobatan yang pertama, kita masih diijinkan berbuat dosa, melanggar 10 Hukum ALLAH. Tapi untuk pertobatan yang kedua, kita harus sudah lulus dari fase dasar.

 

>> 2Timotius  2:19           Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan

                                            mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama

                                           Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

 

Dikesempatan yang lain TUHAN YESUS membentangkan sebuah perumpamaan tentang seorang Farisi dan seorang pemungut cukai yang sama-sama datang beribadah di Bait Suci. Orang Farisi itu berdoa membenarkan dirinya dihadapan ALLAH bahwa dia adalah orang yang rajin sembahyang, rajin membayar persepuluhan, rajin berpuasa dan bukan orang jahat. Sementara si pemungut cukai berdoa kepada ALLAH dengan merendahkan dirinya dan mengakui dosa-dosanya.

 

>> Lukas 18:10  "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan

                              yang lain pemungut cukai.

                18:11     Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap

                              syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan

                              perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai

                              ini;

                18:12     aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala

                             penghasilanku.

                18:13     Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke

                             langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang

                             berdosa ini.

               18:14      Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang

                             dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia

                             akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

 

Mungkin pemungut cukai itu berpikir: bahwa dia menjalani pekerjaan itu adalah karena keterpaksaan tidak mempunyai pekerjaan yang lainnya. Dia bergumul dengan profesinya itu, bukannya dengan kesenangan. Dia terpaksa memeras. Dia terpaksa menipu. Dia terpaksa mencuri. Dia terpaksa korupsi. Dia terpaksa ……. Dia tahu itu dosa, tapi dia terpaksa harus menjalaninya. Mungkin sama seperti Yakub yang terpaksa harus menipu Esau untuk mendapatkan berkat ALLAH. Sebab dengan cara bagaimanakah anak bungsu menjadi anak sulung supaya diberkati sebagai anak sulung? Mungkin sama seperti Macan yang secara alamiahnya kalau makan memang harus menerkam mangsanya? Mungkin kita terpaksa harus bersekolah atau bekerja di hari Sabat? Nah, dosa-dosa demikian ini harus kita kemukakan kepada ALLAH. Harus kita selesaikan dengan ALLAH, bahwa kita bukan dengan sengaja menjalaninya, melainkan karena terpaksa. Mungkin sama seperti para murid yang memetik gandum di hari Sabat karena kelaparan?

 

Oh, ALLAH kita itu luas pikirannya, bukan sempit. ALLAH kita itu luas pemahamannya, tidak picik. Suatu pelanggaran itu bukannya diperbolehkan dengan alasan terpaksa, melainkan ALLAH bisa memberikan pengampunan buat pelanggaran itu. Jadi, bukannya boleh, tapi diampuni asalkan kita tahu itu salah. Yang payah adalah kalau kita tidak menyadari itu salah. Menginjak-injak hukum ALLAH tapi merasa benar. Ini yang namanya kurangajar.

 

Orang pergi ke warung 'kan karena lapar? Orang pergi ke toko 'kan karena hendak belanja? Orang pergi ke dokter 'kan karena sakit? Demikian halnya orang pergi ke ALLAH 'kan karena dosa? ALLAH-pun datang ke kita 'kan menawarkan kebutuhan kita, yaitu pengampunan dosa? Ngapain ALLAH mendatangi orang yang tidak berdosa dan ngapain orang yang suci pergi ke ALLAH?

 

Karena itu, kalau anda nggak mempunyai dosa ya nggak usah ke gereja dan nggak usah berdoa. Buat apa?

 

Pemungut cukai yang satunya lagi adalah Zakheus.

 

>> Lukas 19:1     Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.

                 19:2       Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang

                              kaya.

                19:3        Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena

                             orang banyak, sebab badannya pendek.

                19:4        Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat

                              Yesus, yang akan lewat di situ.

                19:5        Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus,

                             segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."

               19:6         Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.

               19:7         Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang

                             di rumah orang berdosa."

               19:8         Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan

                              kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari

                              seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

               19:9         Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena

                             orang inipun anak Abraham.

              19:10       Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

 

Zakheus adalah pemungut cukai yang benar-benar luar biasa. Begitu bertobat menerima YESUS, dia siap melepaskan segala sesuatu yang dimilikinya. Dia tidak takut miskin. Separuh hartanya diberikan ke fakir miskin, sedangkan separuhnya untuk mengganti kerugian orang-orang yang pernah diperasnya.

 

 

http://sabdaweb.sabda.org/tools/dict/?w=Pemungut+Cukai&dict[]=kms&lang=indonesia&theme=clearsky

 

==K.Kecil== Pemungut Cukai
 TB-  Petugas-petugas yang diserahi pemungutan bea dan cukai untuk
      pemerintah penjajah (Roma). Seringkali mereka itu memeras rakyat untuk
      menguntungkan diri, sehingga mereka disebut bersama dengan orang
      berdosa (mis. /TB Mat 9:10).
 
 ==K.Haag== Pemungut Cukai
 Pemungut Cukai.
      ~C adalah bayaran --> pajak yang diambil dari barang-barang
 yang dimasukkan. ~C itu dikenal sejak zaman Persia
 (/TB Ezr 4:13,20; 7:24). Tetapi pada zaman Romawi barulah ~C
 diwajibkan secara teratur. ~C masuk ke dalam kas Negara. Beberapa
 kota tertentu ataupun raja-raja tertentu yang diberi kuasa oleh Roma
 (misalnya: Herodes Antipas; bdk.: /TB Mr 2:14) juga memiliki hak ~C
 sendiri. ~C tersebut disewakan pada orang-orang swasta. Orang-orang
 swasta ini mempunyai pegawai-pegawai yang melayaninya (kepala ~PC
 dan ~PC). Tarip ~C sering ditentukan sekehendaknya, sehingga para
 ~PC dibenci oleh rakyat (bdk.: "PC dan orang-orang berdosa":
 /TB Mr 2:15 dsj.; "~PC dan orang kafir": Mat 18:17*; "~PC
 dan wanita sundal": /TB Mat 21:31). Pergaulan dengan mereka
 dipandang sebagai sebuah sandungan. --> Zakheus.

 

http://sabdaweb.sabda.org/tools/dict/?w=Matius&dict[]=kms&lang=indonesia&theme=clearsky

 

==K.Tokoh== Matius
   Rasul;
      bekas pemungut cukai
      (/TB Mat 9:9-13; 10:3; Mr 3:18; Luk 6:15; Kis 1:13).
   Juga dipanggil Lewi (/TB Mr 2:14-17; Luk 5:27-32).
 
 ==K.Kecil== Matius
 KS.- [PB] /TB Mat 9:9; Mr 3:18; Luk 6:15
 
 ==K.Haag== Matius
  Matius.
 (Bentuk Yunani daripada bahasa Ibr.: Mattai, yaitu sebuah bentuk
 singkatan dari Mattanya: kurnia Tuhan), atau: Dengan menarik
 kesimpulan dari cerita-cerita panggilannya, maka ~M barangkali
 mempunyai nama ganda ~M-Lewi.)
 
      Ia adalah putera Alfeus. Jabatannya adalah Pemungut cukai di
 Kapernaum (/TB Mark 2:14-17 dsj.), yaitu di daerah Herodes Antipas.
 Apakah ia berada di dalam dinas Herodes Antipas (bdk.: /TB Luk 8:3;
 /TB Yoh 4:46) atau hanya menyewa pungutan cukai kota, kini masih
 merupakan sebuah hal yang tidak jelas. Bagaimanapun juga ia  bukan
 seorang pejabat Romawi. Di luar itu ~M hanya disebut dalam
 daftar-daftar para Rasul (/TB Mark 3:18 dsj.). Atas namanya
 beredar:
 (1) --> Injil Matius
 (2) Yang disebut pseudo-injil-Matius (: di situ ada ungkapan yang
     pertama kali timbul perihal sapi dan keledai pada palungan).
 (3) Akta Mateus dari waktu belakangan.
 

 

 

Pemungut cukai

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemungut_cukai

 

Pemungut Cukai (dalam bahasa Yunani publicani) adalah istilah yang digunakan bagi orang yang bertugas mengumpulkan pajak dari masyarakat Yahudi untuk diserahkan kepada pemerintah Romawi di Palestina sekitar abad pertama.[1] Dengan demikian, pemungut cukai adalah petugas pajak, dan merupakan salah satu jenis pekerjaan di masyarakat Yahudi waktu itu.[1] Akan tetapi, profesi pemungut cukai dipandang buruk oleh masyarakat Yahudi di sekitar mereka, bahkan cenderung dibenci oleh rakyat.[2] Alasan dibencinya para pemungut cukai setidaknya ada tiga:

  • Ditariknya pajak dibenci oleh rakyat sebab memberatkan mereka.[2]
  • Pemungut cukai menarik pajak untuk pemerintah Romawi yang dianggap musuh oleh rakyat.[2]
  • Cara yang digunakan para pemungut cukai sangat kejam dan tidak adil.[2]

Di dalam injil-injil Perjanjian Baru, ada beberapa kali disebutkan mengenai para pemungut cukai dan pandangan negatif masyarakat Yahudi terhadap mereka.[2] Teks-teks injil yang berbicara mengenai pemungut cukai adalah kisah pemanggilan Lewi si pemungut cukai oleh Yesus untuk menjadi muridnya (Markus 2:13-17), kisah pertemuan Yesus dengan Zakheus si pemungut cukai (Lukas 19:1-10), dan perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai (Lukas 18:9-14).

 

Syarat-syarat pemungut cukai

Seorang pemungut cukai bukanlah orang sembarangan, sebab mereka perlu memiliki kemampuan menulis, membaca, dan berhitung.[3] Selain itu, mereka perlu memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang, baik pejabat pemerintahan maupun rakyat biasa.[3] Karena mereka berasal dari masyarakat, mereka dituntut untuk tidak terlalu menindas rakyat mereka sendiri namun sekaligus menghindari dari pejabat pemerintah yang korup.[3] Meskipun demikian, para pemungut cukai tetap dianggap sebagai pengkhianat oleh masyarakat Yahudi, apalagi jika pemungut cukai terlalu berlebihan dalam menarik pajak untuk memperkaya diri mereka sendiri.[4]

 

Sistem Pengumpulan Pajak

Pajak merupakan salah satu pemasukan penting bagi pemerintahan Romawi.[5] Pajak-pajak tidak dikenakan kepada warga negara Romawi, melainkan dikumpulkan dari wilayah-wilayah taklukannya.[5] Pada awalnya, pemerintah Romawi mengumpulkan pajak melalui para pengusaha Romawi yang membayarkan pajak yang seharusnya dikumpulkan terlebih dulu, baru kemudian mengumpulkan uang dari masyarakat di provoinsi-provinsi taklukan.[5] Cara-cara yang mereka lakukan relatif bebas, yang penting uang pajak yang dibayarkan ke pemerintah dapat tertutup dan juga ditambah dengan keuntungan untuk mereka sendiri.[5] Di setiap kota dan desa, pengumpulan pajak dilakukan oleh agen-agen para pengusaha besar, yakni para pemungut cukai.[5] Pada masa kemudian, sistem tersebut diubah sehingga bukan pengusaha Romawi yang menarik pajak melainkan masing-masing provinsi atau kota yang mengambil alih tugas mengumpulkan pajak.[5] Dalam hal ini, pemerintah kota tetap menggunakan agen-agen yang sama yakni para pemungut cukai.[5]

Sebenarnya kewajiban masyarakat Yahudi membayar pajak kepada pemerintah asing bukanlah sesuatu yang baru, sebab telah ada sejak pemerintahan Babel, Aleksander Agung, Ptolemeus, dan Seleukid.[3] Akan tetapi, ketidakpuasan rakyat terhadap pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah Romawi amat tinggi.[3] Hal itu disebabkan karena beberapa hal.[3] Pertama, pemerintah Romawi dirasakan kurang menghargai tradisi Yahudi, tidak seperti penguasa asing lainnya.[3] Kedua, sistem yang digunakan oleh pemerintah Romawi amat memberatkan rakyat sebab membuka banyak kesempatan pejabat ataupun pemungut cukai untuk korupsi.[3] Sebagai contoh, rakyat Yahudi telah dibebani pajak sejumlah tertentu yang dibayarkan kepada pemerintah Romawi, namun pemerintah setempat ternyata mengambil pajak lebih besar dari seharusnya untuk mengisi kas mereka sendiri.[4] Belum lagi ada sejumlah uang di samping pajak, yang diambil oleh para pemungut cukai ketika menarik pajak dari masyarakat.[4] Sistem seperti ini berjalan karena tidak adanya pengawasan dari pemerintah Romawi.[4] Dengan demikian, yang menjadi korban terutama adalah masyarakat dari lapisan bawah Yahudi.[4]

Jenis-Jenis Pajak

Ada dua jenis pajak yang harus dibayarkan oleh penduduk taklukan Romawi, yakni pajak kepala (tributum capitis) dan pajak tanah (tributum soli).[3][5] Pajak kepala adalah pajak tahunan yang dikenakan kepada setiap laki-laki dan perempuan yang berusia di atas 12 tahun dan di bawah 65 tahun.[5] Kemudian, pajak tanah adalah pajak yang ditarik berdasarkan kualitas lahan dengan sistem prosentase, misalnya satu per sepuluh atau satu per dua belas dari keseluruhan hasil panen.[3] Selain dua pajak utama tersebut, masih ada bea terhadap barang-barang tertentu yang memakai transportasi laut dan darat, seperti pakaian, makanan, barang kerajinan, dan budak.[3]

Selain jenis-jenis pajak yang dibayarkan kepada pemerintah Romawi, masih ada satu jenis pajak yang dibayarkan orang-orang Yahudi ke Yerusalem setiap tahunnya untuk pemeliharaan Bait Suci.[4] Setelah kehancuran Bait Suci tahun 70 M, semua orang Yahudi diwajibkan membayar pajak khusus kepada pemerintah Romawi sebagai ganti pembayaran pajak ke Yerusalem.[5][3

 





xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Computer mania Avatars

                                                                                                                   




>>Surat-menyurat :   hakekathidupku@yahoo.co.id,

                                   hakekatku_00@yahoo.co.id,

                                   hakekatku_05@yahoo.co.id,

                                   hakekathidup_h5@yahoo.co.id,

                                   hakekathidupku_nolnol@yahoo.co.id,

                                   newhakekatku@yahoo.co.id,

 

>>Milis Group :         hakekatku_00@yahoogroups.com,

                                    http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/

 

                                    newhakekatku@yahoogroups.com,

                                    http://groups.yahoo.com/group/newhakekatku/

 

 

>> Bl o g :                  http://bloghakekatku.blogspot.com

__._,_.___

Attachment(s) from Pelita Hatiku

1 of 1 File(s)

Recent Activity:
Milist ANTI-IMF dikelola oleh Aliansi Nasional Tolak IMF. Dengan program tuntutan ANTI adalah dihentikannya program-program IMF di Indonesia
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

[prambors_music_division] PEMUNGUT CUKAI [1 Attachment]

 
[Attachment(s) from Mumet Kon included below]

PEMUNGUT CUKAI

Peraturan daerah tentang perparkiran untuk lahan-lahan jalan protokol biasanya dengan cara dilelang dan system kontrak. Misalnya di jalan A. Yani, ditentukan permeter perseginya 1 juta pertahun. Nah, siapa yang berani membayar harga di atas plafon 1 juta itu, yang tertinggi, maka dialah yang berhak menguasai perparkiran di wilayah tersebut. Inilah boss perparkiran di wilayah tersebut. Lalu boss parkir ini membagi wilayah tersebut menjadi sub-sub yang dilelangkan ke orang-orang yang lainnya, menjadi boss-boss kecil yang mempekerjakan karyawan parkir dengan system komisi perkarcisnya.

 

Sedangkan untuk wilayah yang bukan termasuk jalan protokol, biasanya pemerintah daerah[Pemda] mempekerjakan juru parkir dengan system setoran perharian atau target buku parkir. Juruparkir itu ditarget untuk membayar sejumlah buku parkir yang sudah ditentukan baginya. Lain wilayah lain setoran/targetnya. Itulah sebabnya pernah terjadi perkelahian antara juruparkir dengan anggota TNI karena anggota TNI itu tidak mau membayar parkir. Si juruparkir jelas marah-marah karena dia kerja disitu itu dengan target/setoran. Karena sang boss nggak mau tahu siapa yang parkir disitu, maka diapun juga nggak mau tahu siapa yang parkir, pokoknya harus bayar. Itu yang dia tahu. Dan juruparkir ini selain membayar setoran ke Pemda-pemerintah, dia juga harus memberi makan petugas Polisi Sektor[Polsek] atau Koramil atau Provost Polisi Militer. Pokoknya raja-raja kecil itu datang, dia harus kasih Rp. 50 ribu. Karena itu jangan kaget kalau mendapati juruparkir yang miskin selama-lamanya. Sebab dia hidup itu untuk raja-raja itu. Sebelum sesendok makanan masuk ke perutnya, dia harus menggendutkan perut mereka yang sudah menerima gajian yang cukup itu. Jika anda berkata: Itu kejam, ya itulah dunia.

 

Seperti dunia perparkiran inilah kehidupan para pemungut cukai di zaman kerajaan Romawi berkuasa dan menguasai Palestina. Raja-raja Romawi mempekerjakan orang-orang Yahudi sebagai pemungut cukai dengan system setoran berdasarkan wilayah dan mereka juga tidak luput dari pemerasan para pejabat Romawi yang korup. Karena hidup dari tekanan, maka merekapun mau tak mau juga harus menekan rakyat. Setiap rumah yang masuk dalam wilayah kekuasaannya terpaksa harus dia peras habis tanpa belas kasihan, sebagaimana dia tidak menerima belas kasihan dari boss-bossnya. Itulah sebabnya mereka ini dikucilkan dan dibenci sekali oleh orang-orang Yahudi. Mereka dianggap sebagai pengkhianat bangsanya sendiri. Padahal seringkali mereka memasuki pekerjaan itu adalah karena terpaksa karena sulitnya lowongan kerja di waktu itu.

 

Injil banyak memuat cerita tentang pemungut cukai ini. Bahkan YESUS sendiri dikelilingi oleh pemungut cukai. Salah satu murid YESUS adalah pemungut cukai. Salah satu penulis kitab Injil adalah pemungut cukai. Sahabat YESUS pemungut cukai. Salah satu perumpamaan YESUS tentang pemungut cukai. Dan salah satu yang bertobat juga pemungut cukai. Mari kita pelajari siapa saja mereka itu;

 

Matius, murid YESUS dan salah satu penulis Injil; Injil Matius, adalah pemungut cukai yang di Injil Lukas namanya disebut: Lewi. Di Injil Matius, disebut Matius, sedangkan di Injil Lukas disebut Lewi.

 

>> Matius  9:9   Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius  duduk di

                              rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu

                              mengikut Dia.

                   9:10     Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai

                              dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.

 

>> Lukas  5:27    Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang

                             bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah

                             Aku!"

                  5:28      Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.

                  5:29      Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah

                             besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.

 

Lihatlah, sekalipun oleh orang-orang Yahudi dianggap sebagai orang berdosa yang mereka benci, namun begitu mendengar panggilan TUHAN, Matius langsung meninggalkan pekerjaannya dan menjadi pengikut YESUS. Bandingkan dengan orang-orang Yahudi yang menjadi pencela dan pembencinya. Sekalipun berkali-kali mereka melihat dan mendengar tentang YESUS dengan tanda-tanda mukjizatnya, namun mereka tak pernah mau mengambil langkah pertobatan sebagaimana Matius.

 

Diceritakan di pasal-pasal itu bahwa Matius mengadakan pesta yang banyak dihadiri oleh pemungut cukai dan YESUS ikut makan disitu. Lalu orang-orang Farisi mempertanyakan; bagaimana bisa seorang nabi berada di lingkungan pemungut cukai dan orang-orang berdosa? Maka YESUS-pun menjawab;

 

>> Matius 9:12  Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,

                             tetapi orang sakit.

                   9:13     Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan

                             bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,

                             melainkan orang berdosa."

 

Ada suatu bahaya besar jika orang tidak merasai dirinya berdosa lalu menunjuk orang lain sebagai kelompok yang berdosa. Balok besar di matanya sendiri tak dilihatnya, sementara selumbar di mata orang lain dilihatnya. Sebagai sama-sama orang berdosanya, mereka telah membentuk 2 kelompok, yakni kelompok orang yang tidak merasai berdosa dengan kelompok orang yang dianggap berdosa. Kalau zaman ini, kelompok orang beragama dengan kelompok orang yang tak beragama. Orang-orang beragama menganggap dirinya lebih aman dan lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak beragama.

 

Nah, Alkitab memberikan kesaksian bahwa TUHAN YESUS ada bersama kelompok yang tidak paham dengan keagamaan, bukan bersama mereka yang beragama. Mengapa? Sebab terang dibutuhkan oleh kegelapan, bukan yang sudah terang. Mereka yang setiap hari menenteng-nenteng Alkitab, seharusnya sudah bisa melepaskan diri dari dosa. Mereka yang setiap hari mengajarkan Alkitab seharusnya adalah guru yang untuk digugu[dipercayai] dan ditiru, bukan pelanggar-pelanggar Alkitab sebagaimana murid yang mereka ajari.

 

>> Lukas 16:29  Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah

                             mereka mendengarkan kesaksian itu.

                 16:30    Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari

                             antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.

                 16:31    Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan

                             para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang

                             bangkit dari antara orang mati."

 

Injil bukan untuk yang sudah menerima Injil, melainkan untuk mereka yang belum pernah mendengarnya. TUHAN meninggalkan mereka yang sudah tinggal dalam Injil – mereka yang sudah Kristen tidak akan dikristenkan untuk yang keduakalinya.

 

>> Ibrani 6:4      Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia

                              sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,

                 6:5         dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan

                             datang,

                 6:6         namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga

                              mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan

                              menghina-Nya di muka umum.

                6:7          Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang

                              menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya,

                              menerima berkat dari Allah;

               6:8           tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia

                              berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

 

Mereka itu seperti anjing yang kembali ke muntahnya atau babi yang kembali ke kubangannya.

 

>> 2Petrus  2:22                Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing

                                            kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke

                                            kubangannya."

 

Ini peringatan bagi orang-orang yang sudah Kristen agar tidak meremehkan hal keagamaannya. Jika menyadari ini anda masih mempunyai peluang untuk bertobat sekali lagi, sebagai kelahiran yang keduakalinya, yaitu lahir baru didalam ROH KUDUS. Peluang inilah yang TUHAN YESUS tawarkan kepada Nikodemus, pemimpin Farisi, ketika ia menjumpai YESUS.

 

>> Yohanes   3:5               Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak

                                           dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

                        3:6  Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari

                                            Roh, adalah roh.

                        3:7  Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus

                                           dilahirkan kembali.

 

Fase pertama adalah baptisan air, sedangkan fase yang kedua adalah ROH KUDUS. Di fase pertama, atau di pertobatan yang pertama, kita masih diijinkan berbuat dosa, melanggar 10 Hukum ALLAH. Tapi untuk pertobatan yang kedua, kita harus sudah lulus dari fase dasar.

 

>> 2Timotius  2:19           Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan

                                            mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama

                                           Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

 

Dikesempatan yang lain TUHAN YESUS membentangkan sebuah perumpamaan tentang seorang Farisi dan seorang pemungut cukai yang sama-sama datang beribadah di Bait Suci. Orang Farisi itu berdoa membenarkan dirinya dihadapan ALLAH bahwa dia adalah orang yang rajin sembahyang, rajin membayar persepuluhan, rajin berpuasa dan bukan orang jahat. Sementara si pemungut cukai berdoa kepada ALLAH dengan merendahkan dirinya dan mengakui dosa-dosanya.

 

>> Lukas 18:10  "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan

                              yang lain pemungut cukai.

                18:11     Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap

                              syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan

                              perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai

                              ini;

                18:12     aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala

                             penghasilanku.

                18:13     Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke

                             langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang

                             berdosa ini.

               18:14      Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang

                             dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia

                             akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

 

Mungkin pemungut cukai itu berpikir: bahwa dia menjalani pekerjaan itu adalah karena keterpaksaan tidak mempunyai pekerjaan yang lainnya. Dia bergumul dengan profesinya itu, bukannya dengan kesenangan. Dia terpaksa memeras. Dia terpaksa menipu. Dia terpaksa mencuri. Dia terpaksa korupsi. Dia terpaksa ……. Dia tahu itu dosa, tapi dia terpaksa harus menjalaninya. Mungkin sama seperti Yakub yang terpaksa harus menipu Esau untuk mendapatkan berkat ALLAH. Sebab dengan cara bagaimanakah anak bungsu menjadi anak sulung supaya diberkati sebagai anak sulung? Mungkin sama seperti Macan yang secara alamiahnya kalau makan memang harus menerkam mangsanya? Mungkin kita terpaksa harus bersekolah atau bekerja di hari Sabat? Nah, dosa-dosa demikian ini harus kita kemukakan kepada ALLAH. Harus kita selesaikan dengan ALLAH, bahwa kita bukan dengan sengaja menjalaninya, melainkan karena terpaksa. Mungkin sama seperti para murid yang memetik gandum di hari Sabat karena kelaparan?

 

Oh, ALLAH kita itu luas pikirannya, bukan sempit. ALLAH kita itu luas pemahamannya, tidak picik. Suatu pelanggaran itu bukannya diperbolehkan dengan alasan terpaksa, melainkan ALLAH bisa memberikan pengampunan buat pelanggaran itu. Jadi, bukannya boleh, tapi diampuni asalkan kita tahu itu salah. Yang payah adalah kalau kita tidak menyadari itu salah. Menginjak-injak hukum ALLAH tapi merasa benar. Ini yang namanya kurangajar.

 

Orang pergi ke warung 'kan karena lapar? Orang pergi ke toko 'kan karena hendak belanja? Orang pergi ke dokter 'kan karena sakit? Demikian halnya orang pergi ke ALLAH 'kan karena dosa? ALLAH-pun datang ke kita 'kan menawarkan kebutuhan kita, yaitu pengampunan dosa? Ngapain ALLAH mendatangi orang yang tidak berdosa dan ngapain orang yang suci pergi ke ALLAH?

 

Karena itu, kalau anda nggak mempunyai dosa ya nggak usah ke gereja dan nggak usah berdoa. Buat apa?

 

Pemungut cukai yang satunya lagi adalah Zakheus.

 

>> Lukas 19:1     Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.

                 19:2       Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang

                              kaya.

                19:3        Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena

                             orang banyak, sebab badannya pendek.

                19:4        Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat

                              Yesus, yang akan lewat di situ.

                19:5        Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus,

                             segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."

               19:6         Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.

               19:7         Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang

                             di rumah orang berdosa."

               19:8         Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan

                              kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari

                              seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

               19:9         Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena

                             orang inipun anak Abraham.

              19:10       Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

 

Zakheus adalah pemungut cukai yang benar-benar luar biasa. Begitu bertobat menerima YESUS, dia siap melepaskan segala sesuatu yang dimilikinya. Dia tidak takut miskin. Separuh hartanya diberikan ke fakir miskin, sedangkan separuhnya untuk mengganti kerugian orang-orang yang pernah diperasnya.

 

 

http://sabdaweb.sabda.org/tools/dict/?w=Pemungut+Cukai&dict[]=kms&lang=indonesia&theme=clearsky

 

==K.Kecil== Pemungut Cukai
 TB-  Petugas-petugas yang diserahi pemungutan bea dan cukai untuk
      pemerintah penjajah (Roma). Seringkali mereka itu memeras rakyat untuk
      menguntungkan diri, sehingga mereka disebut bersama dengan orang
      berdosa (mis. /TB Mat 9:10).
 
 ==K.Haag== Pemungut Cukai
 Pemungut Cukai.
      ~C adalah bayaran --> pajak yang diambil dari barang-barang
 yang dimasukkan. ~C itu dikenal sejak zaman Persia
 (/TB Ezr 4:13,20; 7:24). Tetapi pada zaman Romawi barulah ~C
 diwajibkan secara teratur. ~C masuk ke dalam kas Negara. Beberapa
 kota tertentu ataupun raja-raja tertentu yang diberi kuasa oleh Roma
 (misalnya: Herodes Antipas; bdk.: /TB Mr 2:14) juga memiliki hak ~C
 sendiri. ~C tersebut disewakan pada orang-orang swasta. Orang-orang
 swasta ini mempunyai pegawai-pegawai yang melayaninya (kepala ~PC
 dan ~PC). Tarip ~C sering ditentukan sekehendaknya, sehingga para
 ~PC dibenci oleh rakyat (bdk.: "PC dan orang-orang berdosa":
 /TB Mr 2:15 dsj.; "~PC dan orang kafir": Mat 18:17*; "~PC
 dan wanita sundal": /TB Mat 21:31). Pergaulan dengan mereka
 dipandang sebagai sebuah sandungan. --> Zakheus.

 

http://sabdaweb.sabda.org/tools/dict/?w=Matius&dict[]=kms&lang=indonesia&theme=clearsky

 

==K.Tokoh== Matius
   Rasul;
      bekas pemungut cukai
      (/TB Mat 9:9-13; 10:3; Mr 3:18; Luk 6:15; Kis 1:13).
   Juga dipanggil Lewi (/TB Mr 2:14-17; Luk 5:27-32).
 
 ==K.Kecil== Matius
 KS.- [PB] /TB Mat 9:9; Mr 3:18; Luk 6:15
 
 ==K.Haag== Matius
  Matius.
 (Bentuk Yunani daripada bahasa Ibr.: Mattai, yaitu sebuah bentuk
 singkatan dari Mattanya: kurnia Tuhan), atau: Dengan menarik
 kesimpulan dari cerita-cerita panggilannya, maka ~M barangkali
 mempunyai nama ganda ~M-Lewi.)
 
      Ia adalah putera Alfeus. Jabatannya adalah Pemungut cukai di
 Kapernaum (/TB Mark 2:14-17 dsj.), yaitu di daerah Herodes Antipas.
 Apakah ia berada di dalam dinas Herodes Antipas (bdk.: /TB Luk 8:3;
 /TB Yoh 4:46) atau hanya menyewa pungutan cukai kota, kini masih
 merupakan sebuah hal yang tidak jelas. Bagaimanapun juga ia  bukan
 seorang pejabat Romawi. Di luar itu ~M hanya disebut dalam
 daftar-daftar para Rasul (/TB Mark 3:18 dsj.). Atas namanya
 beredar:
 (1) --> Injil Matius
 (2) Yang disebut pseudo-injil-Matius (: di situ ada ungkapan yang
     pertama kali timbul perihal sapi dan keledai pada palungan).
 (3) Akta Mateus dari waktu belakangan.
 

 

 

Pemungut cukai

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemungut_cukai

 

Pemungut Cukai (dalam bahasa Yunani publicani) adalah istilah yang digunakan bagi orang yang bertugas mengumpulkan pajak dari masyarakat Yahudi untuk diserahkan kepada pemerintah Romawi di Palestina sekitar abad pertama.[1] Dengan demikian, pemungut cukai adalah petugas pajak, dan merupakan salah satu jenis pekerjaan di masyarakat Yahudi waktu itu.[1] Akan tetapi, profesi pemungut cukai dipandang buruk oleh masyarakat Yahudi di sekitar mereka, bahkan cenderung dibenci oleh rakyat.[2] Alasan dibencinya para pemungut cukai setidaknya ada tiga:

  • Ditariknya pajak dibenci oleh rakyat sebab memberatkan mereka.[2]
  • Pemungut cukai menarik pajak untuk pemerintah Romawi yang dianggap musuh oleh rakyat.[2]
  • Cara yang digunakan para pemungut cukai sangat kejam dan tidak adil.[2]

Di dalam injil-injil Perjanjian Baru, ada beberapa kali disebutkan mengenai para pemungut cukai dan pandangan negatif masyarakat Yahudi terhadap mereka.[2] Teks-teks injil yang berbicara mengenai pemungut cukai adalah kisah pemanggilan Lewi si pemungut cukai oleh Yesus untuk menjadi muridnya (Markus 2:13-17), kisah pertemuan Yesus dengan Zakheus si pemungut cukai (Lukas 19:1-10), dan perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai (Lukas 18:9-14).

 

Syarat-syarat pemungut cukai

Seorang pemungut cukai bukanlah orang sembarangan, sebab mereka perlu memiliki kemampuan menulis, membaca, dan berhitung.[3] Selain itu, mereka perlu memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang, baik pejabat pemerintahan maupun rakyat biasa.[3] Karena mereka berasal dari masyarakat, mereka dituntut untuk tidak terlalu menindas rakyat mereka sendiri namun sekaligus menghindari dari pejabat pemerintah yang korup.[3] Meskipun demikian, para pemungut cukai tetap dianggap sebagai pengkhianat oleh masyarakat Yahudi, apalagi jika pemungut cukai terlalu berlebihan dalam menarik pajak untuk memperkaya diri mereka sendiri.[4]

 

Sistem Pengumpulan Pajak

Pajak merupakan salah satu pemasukan penting bagi pemerintahan Romawi.[5] Pajak-pajak tidak dikenakan kepada warga negara Romawi, melainkan dikumpulkan dari wilayah-wilayah taklukannya.[5] Pada awalnya, pemerintah Romawi mengumpulkan pajak melalui para pengusaha Romawi yang membayarkan pajak yang seharusnya dikumpulkan terlebih dulu, baru kemudian mengumpulkan uang dari masyarakat di provoinsi-provinsi taklukan.[5] Cara-cara yang mereka lakukan relatif bebas, yang penting uang pajak yang dibayarkan ke pemerintah dapat tertutup dan juga ditambah dengan keuntungan untuk mereka sendiri.[5] Di setiap kota dan desa, pengumpulan pajak dilakukan oleh agen-agen para pengusaha besar, yakni para pemungut cukai.[5] Pada masa kemudian, sistem tersebut diubah sehingga bukan pengusaha Romawi yang menarik pajak melainkan masing-masing provinsi atau kota yang mengambil alih tugas mengumpulkan pajak.[5] Dalam hal ini, pemerintah kota tetap menggunakan agen-agen yang sama yakni para pemungut cukai.[5]

Sebenarnya kewajiban masyarakat Yahudi membayar pajak kepada pemerintah asing bukanlah sesuatu yang baru, sebab telah ada sejak pemerintahan Babel, Aleksander Agung, Ptolemeus, dan Seleukid.[3] Akan tetapi, ketidakpuasan rakyat terhadap pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah Romawi amat tinggi.[3] Hal itu disebabkan karena beberapa hal.[3] Pertama, pemerintah Romawi dirasakan kurang menghargai tradisi Yahudi, tidak seperti penguasa asing lainnya.[3] Kedua, sistem yang digunakan oleh pemerintah Romawi amat memberatkan rakyat sebab membuka banyak kesempatan pejabat ataupun pemungut cukai untuk korupsi.[3] Sebagai contoh, rakyat Yahudi telah dibebani pajak sejumlah tertentu yang dibayarkan kepada pemerintah Romawi, namun pemerintah setempat ternyata mengambil pajak lebih besar dari seharusnya untuk mengisi kas mereka sendiri.[4] Belum lagi ada sejumlah uang di samping pajak, yang diambil oleh para pemungut cukai ketika menarik pajak dari masyarakat.[4] Sistem seperti ini berjalan karena tidak adanya pengawasan dari pemerintah Romawi.[4] Dengan demikian, yang menjadi korban terutama adalah masyarakat dari lapisan bawah Yahudi.[4]

Jenis-Jenis Pajak

Ada dua jenis pajak yang harus dibayarkan oleh penduduk taklukan Romawi, yakni pajak kepala (tributum capitis) dan pajak tanah (tributum soli).[3][5] Pajak kepala adalah pajak tahunan yang dikenakan kepada setiap laki-laki dan perempuan yang berusia di atas 12 tahun dan di bawah 65 tahun.[5] Kemudian, pajak tanah adalah pajak yang ditarik berdasarkan kualitas lahan dengan sistem prosentase, misalnya satu per sepuluh atau satu per dua belas dari keseluruhan hasil panen.[3] Selain dua pajak utama tersebut, masih ada bea terhadap barang-barang tertentu yang memakai transportasi laut dan darat, seperti pakaian, makanan, barang kerajinan, dan budak.[3]

Selain jenis-jenis pajak yang dibayarkan kepada pemerintah Romawi, masih ada satu jenis pajak yang dibayarkan orang-orang Yahudi ke Yerusalem setiap tahunnya untuk pemeliharaan Bait Suci.[4] Setelah kehancuran Bait Suci tahun 70 M, semua orang Yahudi diwajibkan membayar pajak khusus kepada pemerintah Romawi sebagai ganti pembayaran pajak ke Yerusalem.[5][3

 





xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Computer mania Avatars

                                                                                                                   




>>Surat-menyurat :   hakekathidupku@yahoo.co.id,

                                   hakekatku_00@yahoo.co.id,

                                   hakekatku_05@yahoo.co.id,

                                   hakekathidup_h5@yahoo.co.id,

                                   hakekathidupku_nolnol@yahoo.co.id,

                                   newhakekatku@yahoo.co.id,

 

>>Milis Group :         hakekatku_00@yahoogroups.com,

                                    http://groups.yahoo.com/group/hakekatku_00/

 

                                    newhakekatku@yahoogroups.com,

                                    http://groups.yahoo.com/group/newhakekatku/

 

 

>> Bl o g :                  http://bloghakekatku.blogspot.com

__._,_.___

Attachment(s) from Mumet Kon

1 of 1 File(s)

Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___