Selasa, 17 Januari 2012

[M_S] Tafsir Yassin 39

 

Di antara kita banyak yg sdh memahami astronomi, shg...seolah satu ayat ini....hanyalah sebagian kecil dari segudang pengetahuan yg kita miliki.

Sy tdk heran juga ada yg mengatakan...bahwa model yg sy sertakan adl pelajaran saat SMP, dg nada mengesampingkan....krn itu hal yg sepele.

Ya tdk apa2....semua orang berhak mengungkapkan pendapatnya.

Di sini...sy tetap akan fokus pd satu hal yg menurut sy penting terkait penafsiran ayat2 AQ, khususnya ayat2 terkait sistem waktu. Kalau kita tdk boleh menambahkan satu pun huruf dlm AQ, mengapa menafsirkan ayat keluar dari batas2nya tdk mendapat kritikan ?

Kenyataannya yg benar2 mengetahui maksud suatu ayat, hanya Allah swt. Namun, sebuah kitab yg diturunkan dg maksud memberikan petunjuk, bahkan dinyatakan sbg solusi bagi berbagai perselisihan. Oleh sebab itu, ia HARUS dapat dipahami & memberikan acuan bagi adanya solusi bersama.
Kalau syarat itu tdk terpenuhi, pasti akan sia2lah keberadaan wahyu di antara kita, krn tdk mungkin menjadi petunjuk bagi manusia.

Ada 2 hal yg sy amati, yg menjadikan penafsiran terhadap ayat2 suci AQ hasilnya divergen atau multi tafsir (bagi ayat2 yg menurut sy mestinya hanya ada satu tafsir scr eksplisit). Satu penafsir memahami sbg A, yg lain memahami sbg B, & hasilnya tdk ada sesuatu yg dpt diambil sbg solusi.

Yg pertama adl pemahaman thdp makna setiap kata & kalimat yg ada, yg membentuk pemahaman.
Yg kedua, penentuan konektivitas antara satu ayat dg ayat lain.

Yg coba sy ungkap, baru problem yg pertama.

Dalam kasus Yassin 39, antara sy dg Pak Nidlol terjadi perbedaan pd bbrp hal berikut:

1. Dhamir "hu", yg sepertinya Pak Nidlol memahami sbg dhamir qamar (belum ada komentar dari Pak Nidlol soal ini), sdkn sy memahami sbg kata ganti perjalanan bulan.

2. Manazil, yg sy pahami sbg kedudukan2 bulan dlm perjalanan satu siklusnya, sdkn Pak Nidlol memahami sbg tempat kedudukan sinar mthr yg terpantul ke bumi.


Salah satu cara agar kita dpt keluar dari perbedaan pendapat ini, apalagi memperoleh satu kebenaran, yg dpt diterima kedua sisi adl dg menuju pd realitasnya.

Yassin 39 mengungkapkan keberadaan bulan...perjalanan bulan....manazil...urjuunil qadim. Boleh kalau perjalanan bulan diabaikan dulu, krn belum disepakati. Tp, kita harus mencari realitas bulan...manazil & urjuunil qadim.

Realitas ini hanya akan kita peroleh di pagi hari, menjelang terbit mthr di mana posisi bulan mendekati mthr (masih cukup untuk memunculkan sabit tua). Setiap akhir bulan hijriah kita perhatikan....sekali..dua kali..tiga kali...bbrp kali......sampai memperoleh satu pola, yg berulang.

Kalau sdh ada pemahaman yg cukup, mari kita gambar pemahaman kita dlm suatu model astronomis. Gambar ini sbg bentuk pemahaman msg2 atas ayat & realitas yg ada. Kalau di sisi kanan ada Yassin 39, di sisi kiri ada realitasnya, di tengah mrp gambar yg merepresentasikan pemahaman kita thdp keduanya.

Mungkin..walau terlihat sederhana tdk mudah juga untuk menggambar seperti itu. Namun, mesti mencobanya krn dg gambar itulah akan ada komunikasi antara ayat AQ dg realitas, saling memahami antara ulama dg ilmuwan. Kita akan menggunakan 'satu bahasa' dlm memahami ayat & realitasnya. Satu bhs ini mrp ungkapan pemahaman, baik atas ayat maupun realitas.

Ayat hanya satu...realitasnya jg hanya satu. Mungkinkah akan berbeda pemahaman ?
semakin rinci kita masuk ke dalam satu ayat & realitasnya, akan semakin dalam pemahaman kita thdpnya.

Kalau dhamir "hu" dipahami sbg qamar & manazil sbg tempat kedudukan sinar mthr yg terpantul ke bumi, akibatnya tdk akan muncul satu siklus perjalanan bulan.

Padahal....rangkaian kata "hatta 'aada" mengungkapkan adanya dinamika qamar (perubahan kedudukan qamar, yg berakibat pd perubahan wajah bulan), bukan dinamika kedudukan sinar mthr yg terpantul ke bumi. Kedudukan qamar scr keseluruhan, bukan kedudukan sinar mthr pd sebagian permukaan qamar.

Adanya kekurangan atau pun kelebihan dari pemahaman suatu ayat & realitasnya, akan dpt diketahui dg lbh baik dari gambar model astronomisnya.

Pemahaman dlm bentuk kalimat2, mrp bentuk lain dari model tsb. Hanya...model lebih dekat kpd realitasnya, sdkn kalimat2 lbh dekat pd ungkapan ayat scr tekstual.

Ketiadaan model astronomis, mrp indikasi....suatu ayat belum dihubungkan dg realitasnya. ini mrp satu kelemahan mendasar, yg akan berakibat pemahaman ayat tdk mendorong manusia mencapai realitasnya.
Kebenaran teks AQ adl kebenaran akan informasi, sdkn  realitas menujukkan kenyataan dari informasi tsb. keduanya tdk dpt dipisahkan untuk membentuk satu petunjuk yg benar.

Tapi, perlu disadari...gambar astronomis bukanlah ayat AQ & bukan pula realitasnya. Untuk itu kita perlu selalu membaca kembali baik ayat AQ maupun realitasnya, berulangkali agar sadar adanya kekurangan ataupun kelebihan dlm pemahaman atas suatu ayat, sesuai dg realitanya. Kita belajar untuk memahami suatu ayat, tdk keluar dari batas2 makna ayat tsb (baik itu kekurangan maupun kelebihan makna).

Semoga dg adanya 'satu bahasa' bagi ulama & ilmuwan, kita dpt memunculkan pemahaman yg tepat atas satu ayat....dua ayat....kumpulan ayat dalam satu tema, sampai keseluruhan AQ dpt kita ungkap petunjuk2nya sbg acuan hidup kita bersama.


Mohon masukannya kalau ada yg kurang berkenan.

Salam
PHR















__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar