Sabtu, 31 Desember 2011

Re: [kmnu2000] Pesan Pluralisme dalam Perayaan Natal (hidayatullah.com)

 

TOP mas

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: arumadi@hotmail.com
Sender: kmnu2000@yahoogroups.com
Date: Sat, 31 Dec 2011 14:07:33
To: <kmnu2000@yahoogroups.com>
Reply-To: kmnu2000@yahoogroups.com
Subject: Re: [kmnu2000] Pesan Pluralisme dalam Perayaan Natal (hidayatullah.com)

Org yg terus mencela agama org lain, jgn2 sebenarnya dia juga gak yakin dg agamanya sendiri.

RD
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: novezain@yahoo.co.id
Sender: kmnu2000@yahoogroups.com
Date: Sat, 31 Dec 2011 11:02:53
To: bahstul masail<kmnu2000@yahoogroups.com>
Reply-To: kmnu2000@yahoogroups.com
Subject: Re: [kmnu2000] Pesan Pluralisme dalam Perayaan Natal (hidayatullah.com)

Kalau saya pilih Islam tentu saja yakin Islam lah yg paling benar, tapi apa faedahnya menulis seperti tulisan dibawah atau seperti yang biasa ditulis irena handoko, menurut saya tulisan semacam itu adalah bentuk ketidakpercayaan diri. Sehingga perlu menulis tulisan semacam itu.

Terima kasih

Nove Zain

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Ahmad Ridho <ahraar_01@yahoo.com>
Sender: kmnu2000@yahoogroups.com
Date: Fri, 30 Dec 2011 11:19:20
To: kmnu2000@yahoogroups.com<kmnu2000@yahoogroups.com>
Reply-To: kmnu2000@yahoogroups.com
Subject: Re: [kmnu2000] Pesan Pluralisme dalam Perayaan Natal (hidayatullah.com)

Saya setuju kalau kita sebagai umat beragama _apapun agamanya- tidak menjelek-jelekkan agama orang lain.

Namun beragama itu harus kritis demi mencari kebenaran yang hakiki. Dan kita tidak dibenarkan untuk berandai-andai dalam masalah aqidah (keyakinan)...pilih satu menurut keyakinan kita yang paling benar dan paling kuat landasan hukumnya baik dari sisi kitab sucinya dan dari sisi pendapat para ahli di bidangnya.

Terimakasih

Ahraar




________________________________
From: "novezain@yahoo.co.id" <novezain@yahoo.co.id>
To: bahstul masail <kmnu2000@yahoogroups.com>
Sent: Friday, December 30, 2011 3:52 AM
Subject: Re: [kmnu2000] Pesan Pluralisme dalam Perayaan Natal (hidayatullah.com)

Taidak terlalu penting mengkritisi agama orang lain yang jelas berbeda dengan yang kita pelukn toh kalau ada orang lain menjelek-jelekkan agama yang kita anut, kita juga bisa kebakaran jenggot. Coba tempatkan diri kita pada pemeluk kristen.

Terima kasih

Nove
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Abdullah al-Mustofa <mustofa96@gmail.com>
Sender: kmnu2000@yahoogroups.com
Date: Tue, 27 Dec 2011 21:31:02
To: kmnu2000<kmnu2000@yahoogroups.com>; gontorians<gontorians@yahoogroups.com>; indoatiium<indoatiium@yahoogroups.com>
Reply-To: kmnu2000@yahoogroups.com
Subject: [kmnu2000] Pesan Pluralisme dalam Perayaan Natal (hidayatullah.com)

"Marry Cristmas," itulah ungkapan selamat yang merupakan bagian dari
budaya umat Kristen yang akhir-akhir ini mulai ikut menular dalam diri
umat Islam.

Sepintas kalimat tersebut tidak lain seperti kalimat-kalimat ucapan
selamat lainnya. Tapi jika ditelaah lebih dalam ucapan selamat yang
satu ini tentu berbeda dengan ungkapan "Selamat Hari Raya Idhul
Fitri", "Selamat Hari Raya Idhul Adha", "Selamat Tahun Baru Hijriah".
Berbeda karena kita melihat ungkapan "Marry Cristmas" itu menggunakan
cara pandang (worldview) Islam yang sebenarnya.

Hari Natal yang identik dirayakan pada tanggal 25 Desember 2011 adalah
hari kelahiran Yesus, namun Natal menjadi kepercayaan sebagian kaum
Kristen khususnya keyakinan gereja Barat. Akan tetapi, gereja Timur
menyangsikan bahwa Yesus dilahirkan pada tanggal 25 Desember.

Paus Yohanes Paulus II pernah mengumumkan kepada umat Kristen bahwa
Yesus sebenarnya tidak dilahirkan pada 25 Desember. Tanggal tersebut
dulu dirayakan sebab hari tersebut merupakan perayaan tengah musim
dingin kaum pagan Roma Kuno (Romana) atau lebih tepatnya adalah hari
kelahiran banyak dewa pagan seperti Osiris, Attis, Tammuz dan
lain-lain.

Perayaan Hari Natal juga menjadi polemik di masyarakat, khususnya
Islam. Bagi siapa saja yang tidak ikut merayakannya berarti ia
dianggap "tidak toleran". Untuk itulah pusat-pusat perbelanjaan hampir
di seluruh daerah kini turut merayakan hari Natal sebagai bentuk
toleransi dalam beragama.

Natal dan Doktrin Pluralisme

Dalam "The Passion of The Christ" menerangkan bahwa perdebatan
mengenai konsep teologi Kristen masih berpangkal pada konsep
'Ketuhanan Yesus'. Dengan kata lain, dasarnya saja dianggap ada yang
bermasalah.

Oleh karena banyaknya kejanggalan para pemikir Ketuhanan Yesus, sebut
saja Arthur Drews (1865-1935) beserta seorang pengikutnya Willian
Benjamin Smith (1850-1934) yang bersikap kritis hingga mereka berani
mengajukan pertanyaan, "Apakah Yesus itu benar-benar ada, atau hanya
sekedar tokoh fiktif dan simbolik saja?".

Pertanyaan tersebut ternyata ditanggapi oleh Greonen dengan argumen
bahwasannya persoalan yang terjadi sebenarnya bukan pada diri Yesus.
Tapi yang menjadi masalah bagi manusia adalah bagaimana mereka
memahami Yesus, sebab pada dasarnya Tuhan tetaplah Tuhan dan bukan
makhluk yang diciptakan.

Atas nama "toleransi", kini keyakinan umat Islam mulai ikut
bercampur-aduk. Akibatnya, konsep kufur dan iman menjadi kabur. Agama
saat ini rela "digadaikan" hanya dengan alasan "toleransi". Sekarang
Islam, besok Kristen, mungkin besoknya lagi Hindu atau yang lainnya
secara tidak terasa.

Keberhasilan paham liberal dengan doktrin pluralisme (menganggap semua
agama sama, red) tidak lain menjadikan orang Islam tidak paham ilmu
dan kaidah Islam. Mereka beranggapan, seolah agama itu seperti baju
yang bisa dipakai sesuka hati. Hari ini berpakaian biru, besok hitam,
besoknya lagi abu-abu. Tentu ini pemikiran yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan.

Bagaimanapun, konsep pluralisme merupakan proyek Orientalis. Fakta ini
dapat dibuktikan melalui pernyataan Peter Ludwig Berger, seorang
sosiolog Amerika dan juga teolog Lutheran. Dalam bukunya "The
Desecularization of the World", yang menyatakan bahwa sekularisasi
telah gagal, sebab praktek keagamaan ternyata justru bertambah subur
dan desekularisasi malah dominan. Oleh sebab itu dalam "The Social
Construction of Reality" ia mengusulkan untuk mengganti sekularisasi
dengan penyebaran paham pluralisme.

Tentang pluralisme agama, mereka kini berani angkat suara. Mulai
William Liddle (Ohio State University dan Diana Eck (Harvard
University) hingga Franz Magnis Suseno (STF Driyarkara), dan yang
paling terakhir seorang pendeta Jesuit yang berusaha mengaburkan makna
pluralisme agama dengan memisahkannya dari relativisme kemudian
menyamakannya dengan toleransi.

"Hanya seorang pluralis sejati yang toleran," begitulah ungkap Jesuit
yang menganggap siapa saja yang tidak pluralis maka ia tidak toleran.
Termasuk umat Islam.

Tak Berarti Membenarkan Kebatilan

Toleransi tidak berarti harus menjadi pluralis. Saling menghormati dan
menghargai tidak berarti membenarkan yang batil dan sesat. Antara haq
dan batil sudah jelas.
Nabi Muhammad Shallallahu "alaihi Wa Sallam bertetangga dengan orang
Yahudi, bersikap ramah dan toleran, namun beliau tetap mengatakan
mereka kafir, jika tidak mau memeluk Islam, apalagi jika memusuhi kaum
Muslim.

Meminjam pernyataan Dr Hamid Fahmi, pluralisme adalah proyek
postmodernisme. Sama halnya dengan argumen Prof Attas yang menganggap
sekularisme sebagai program orientalis yang dilaksanakan dengan
strategi, dana serta agen pada setiap negara dan agama.

Untuk mengegolkan proyek peradaban tersebut memang tidak mudah. Oleh
sebab itulah makna pluralisme dibuat ambigu. Misi umumnya yaitu
menghancurkan fundamentalisme, tapi makna istilahnya dibuat bersayap.
Terkadang bermakna toleransi dan di waktu yang berbeda berarti
relativisme.

Nicholas F. Gier, dari University of Idaho, Moscow, Idaho menyimpulkan
karakteristik pemikiran tokoh-tokoh liberal Amerika Serikat (AS) salah
satunya yaitu percaya penuh pada kebebasan dan toleransi beragama.

Pada mulanya toleransi dibatasi hanya pada sekte-sekte dalam Kristen,
namun toleransi dan kebebasan penuh bagi kaum ateis dan pemeluk agama
non-Kristen hanya terjadi pada masa Benyamin Franklin, Jefferson dan
Madison. Kebebasan beragama sepenuhnya berarti bukan hanya kebebasan
dalam beragama tapi bebas dari agama juga, artinya bebas beragama dan
bebas untuk tidak beragama.

Di lain sisi, Diana L. Eck dalam "The Challenge of Pluralism", secara
tegas menyatakan bahwa pluralisme bukan sekedar toleransi antar umat
beragama, bukan juga sekedar menerima pluralitas (diversity). Dalam
bukunya "From Diversity to Pluralism" ia "menghayal" bahwa pluralisme
adalah "peleburan" agama-agama menjadi satu wajah baru yaitu realitas
keagamaan yang plural.

Hayalan Diana tersebut mencerminkan akan kegalauan hatinya yang
benar-benar kacau sebagai akibat dari kesalahan konsep yang ada dalam
pikirannya. Bagaimana mungkin agama-agama yang konsep ketuhanannya
jelas berbeda bisa melebur jadi satu. Suatu hal yang mustahil dan
tidak bisa diterima oleh akal sehat.

Sebagai kesimpulan dari paparan di atas, bahwa perayaan Natal sarat
akan doktrin pluralisme. Paham ini bertujuan untuk menyamakan seluruh
agama. Apapun agamanya tidak berhak mengatakan bahwa agamanya yang
paling benar dan jika ingin hidup damai hormatilah kepercayaan orang
lain dengan cara mempercayai keyakinan mereka sama benarnya.

Untuk itu, sudah sepatutnya umat Islam memahami hal ini dan terus
berusaha membendung doktrin-doktrin pluralisme seperti halnya
ikut-ikutan dalam merayakan hari Natal yang seharusnya tidak dilakukan
oleh umat Islam.

Tolerannya Nabi

Sebagai penutup, di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi
buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang
mendekatinya, "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang
gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian
mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya."

Alkisah, setelah wafatnya Rasulullah Salallahu "Alaihi Wassalam, tidak
ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi, yang biasa
menyuapin si pengemis Yahudi buta tersebut.

Suatu hari, sahabat Rasulullah yakni Abubakar Radhiallahu Anhu
berkunjung ke rumah anaknya Siti Aisyah (isteri Rasulullah) dan
bertanya tentang kebiasaan Nabi belum ia kerjakan.

Aisyah menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan
hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali
satu saja. Apakah Itu?, tanya Abu bakar RA. Setiap pagi Rasulullah
selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang
pengemis Yahudi buta yang ada di sana, " kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk
disuapkan si pengemis Yahudi yang buta. Ketika Abubakar mulai
menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, "Siapakah kamu?",
Abubakar menjawab, "Aku orang yang biasa (mendatangi engkau). Bukan!
Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta
itu.

Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih
dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku,
pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata,
"Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah
seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah
Muhammad Rasulullah Shallalu "Alaihi Wassalam.

Pengemis Yahudi buta itu terkaget-kaget, sebab selama itu orang yang
difitnah, diumpat dan dicaci itu tak lain Muhammad yang mulia, yang
setiap pagi menyuapinya dengan sabar. Setelah peristiwa itu, sang
Yahudi buta akhirnya bersyahadat dan menjadi Muslim.

Banyak orang seolah sudah pintar, seolah ingin mengajari "toleransi"
melebihi hebatnya Nabi kita bertoleransi. Rasulullah yang mulia begitu
hebat memperlakukan Yahudi melebihi kita, namun tetap saja tak
mencampurkan akidah dan menganggap semua agama sama. Wa'Allahu a'lam
bi as-Showab.*

Penulis adalah alumni Institut Studi Islam Darussalam ISID Gontor Ponorogo

http://hidayatullah.com/read/20392/27/12/2011/pesan-pluralisme-dalam-perayaan-natal.html


------------------------------------

__________________________________________________________
http://www.numesir.org untuk informasi tentang Cabang Istimewa NU Mesir dan KMNU2000, atau info-info seputar Cairo dan Timur Tengah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kami berharap Anda selalu bersama kami, tapi jika karena suatu hal Anda harus meninggalkan forum ini silakan kirim email ke:
kmnu2000-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links





------------------------------------

__________________________________________________________
http://www.numesir.org untuk informasi tentang Cabang Istimewa NU Mesir dan KMNU2000, atau info-info seputar Cairo dan Timur Tengah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kami berharap Anda selalu bersama kami, tapi jika karena suatu hal Anda harus meninggalkan forum ini silakan kirim email ke:
kmnu2000-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links



[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
______________________________________________________________________
http://www.numesir.org untuk informasi tentang Cabang Istimewa NU Mesir dan KMNU2000, atau info-info seputar Cairo dan Timur Tengah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kami berharap Anda selalu bersama kami, tapi jika karena suatu hal Anda harus meninggalkan forum ini silakan kirim email ke:
kmnu2000-unsubscribe@yahoogroups.com
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar