Kamis, 30 Agustus 2012

[buruh-migran] Makan Cokelat Jauhkan Pria dari Stroke + Jadi Orang Jangan Galak-galak Kalau Tak Ingin Kena Stroke

 

 
 
 

Makan Cokelat Jauhkan Pria dari Stroke

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Kamis, 30/08/2012 15:22 WIB
 
Jakarta, Cokelat sudah lama diketahui memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, diantaranya menjaga kesehatan jantung, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mencegah penuaan dini.

Tak hanya berhenti sampai disitu, sebuah studi baru menemukan bahwa cemilan kesukaan anak-anak dan orang dewasa ini juga dapat menurunkan risiko penyakit stroke jika dikonsumsi dalam jumlah besar, terutama bagi pria.

Untuk memperoleh kesimpulan itu, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology ini mengamati pola makan lebih dari 37.000 pria Swedia berusia 39-75 tahun. Partisipan juga ditanyai tentang berbagai jenis makanan dan minuman yang dikonsumsinya, terutama cokelat lalu mengulas rekam medis mereka selama 10 tahun belakangan.

Hasilnya, risiko stroke pria yang mengonsumsi cokelat terlihat lebih rendah, terutama yang makan cokelat dalam porsi besar. Dalam studi ini, partisipan yang makan porsi cokelat terbesar yaitu sepertiga cangkir tiap minggunya berisiko stroke 17 persen lebih rendah dibandingkan partisipan yang tidak mengonsumsi cokelat sama sekali.

Peneliti pun membandingkan temuan mereka ini dengan hasil studi-studi sebelumnya yang lebih banyak mengemukakan kaitan antara konsumsi cokelat dengan risiko stroke pada wanita saja.

"Sementara studi lain seringkali mengamati bagaimana cokelat dapat membantu menjaga kesehatan kardiovaskular pada wanita, studi ini adalah yang pertama menemukan bahwa cokelat juga bermanfaat untuk mengurangi risiko stroke pada pria," ungkap salah satu peneliti dari Karolinska Institute di Stockholm seperti dilansir dari abcnews, Kamis (30/8/2012).

Istimewanya, studi ini juga menemukan bahwa efek cokelatnya tak hanya didapatkan pada cokelat hitam karena justru 90 persen cokelat yang dikonsumsi partisipan dalam studi ini adalah cokelat susu. Padahal studi-studi sebelumnya lebih sering menekankan bahwa pengurangan risiko stroke itu dikaitkan dengan konsumsi cokelat hitam.

Meski begitu, sejauh ini para pakar sepakat bahwa manfaat luar biasa dari cokelat itu berasal dari kandungan flavanoidnya yang bersifat antioksidan, anti-pembekuan darah dan anti-peradangan. Padahal flavanoid sendiri paling banyak ditemukan pada cokelat hitam.

Dr. Roger A. Brumback, seorang profesor di bidang patologi, psikiatri dan neurologi dari Creighton University Medical Center yang tak terlibat dalam studi ini pun mengomentari, "Tak semua orang tahu bahwa cokelat susu itu bisa menurunkan risiko stroke. Lagipula tak semua cokelat dibuat dengan kandungan yang sama."

Menurutnya, kelebihan cokelat hitam bila dibandingkan cokelat susu adalah flavanoidnya tidak diencerkan dan tidak tercampur dengan susu. Komposisi kakao atau cokelatnya pun mencapai 35 persen, sedangkan pada cokelat susu, cokelatnya tak lebih dari 10 persen. Justru kalau pasien diminta untuk mengonsumsi lebih banyak cokelat susu maka sama saja dengan memberinya dosis gula yang lebih tinggi.
 
 
++++
 
Ref:  Agaknya orang yang sering galak (marah-marah) mempunyai tekanan darah tinggi.
 
 

Jadi Orang Jangan Galak-galak Kalau Tak Ingin Kena Stroke

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 30/08/2012 07:41 WIB
  •  
Jakarta, Galak dan suka marah-marah tidak hanya membuat orang cepat tua dan dijauhi teman, tetapi juga mengganggu kesehatan. Penelitian membuktikan, orang yang galak lebih rentan kena stroke bahkan meski tidak merokok atau makan junk food.

Dibandingkan orang-orang pada umumnya, seseorang yang memiliki sifat temperamental atau gampang marah dan tidak sabaran punya risiko 2 kali lebih tinggi untuk kena stroke. Peningkatan risiko ini hampir setara dengan kebiasaan merokok, yang juga merupakan faktor risiko pada serangan stroke.

Para ilmuwan di Spanyol membuktikan hal itu setelah mengamati 150 orang dewasa yang mengalami serangan stroke, lalu membandingkannya dengan 300 orang dewasa sehat dari lingkungan yang sama. Selain mencatat riwayat penyakitnya, para ilmuwan juga mengamati kepribadian para partisipan.

Kepribadian yang buruk, dalam arti gampang marah dan tidak ramah dikaitkan dengan riwayat stres yang sifatnya kronis. Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan, stres kronis memang merupakan salah satu faktor risiko pada serangan stroke sperti halnya merokok.

Namun yang mengejutkan dalam penelitian ini adalah, peningkatan risiko stroke pada orang pemarah hampir setara dengan kebiasaan merokok. Baik sifat pemarah maupun kebiasaan merokok, sama-sama bisa meningkatkan risiko stroke hingga 2 kali lipat.

Selain karena merokok dan punya sifat pemarah, risiko stroke juga meningkat dengan adanya riwayat pengalaman traumatis atau emosional. Misalnya pad aorang yang pernah sangat berkabung dan gagal berdamai dengan perasaannya, risiko stroke bisa meningkat hingga 4 kali lipat.

"Pola perilaku bisa menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai pemicu stres dalam hidup," kata Dr Jose Antonio Egido, ahli saraf dari San Carlos University Hospital yang mempublikasikan penelitian itu dalam Journal of Neurology, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (30/8/2012).
 
 
 

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar