Kamis, 01 Desember 2011

[anti-imf] BENARKAH YESUS MATI DISALIB? [1 Attachment]

 
[Attachment(s) from Pelita Hatiku included below]

BENARKAH YESUS MATI DISALIB?

>> Lihat lampiran file

JAWABAN SAYA: lanjutan.

1. Salib tidak mematikan;

     Salib adalah cara kerajaan Romawi menghukum mati secara perlahan-lahan. Jadi kalau YESUS

     disalibkan selama 3 jam, seharusnya memang belum mati. Hal itu dibuktikan dari 2 orang penjahat

     yang disalibkan bersama YESUS masih belum mati sehingga kaki mereka dipatahkan. Orang-orang

     Katolik Filipina mempraktekkan penyaliban itu dan memang tidak pernah ada kematian dalam

      jangka waktu 3 jam penyaliban.

 

      >> Yohanes 19:32      Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama

                                           dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

                            19:33         tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati,

                                            mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

 

      Tapi kita perlu memperhitungkan juga tekanan psikologis YESUS sebagai orang yang tidak

       bersalah yang dihukum. DIA ditinggalkan oleh semua murid-muridNYA. Dan ketika di taman

       Getsemani, DIA stress berat hingga meneteskan keringat darah. YESUS mengalami pergumulan

       yang berat untuk menghadapi kematianNYA itu. Secara fisik DIA juga sudah kehabisan tenaga

       oleh memanggul kayu salibNYA yang berat.

 

       >> Lukas 22:41           Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya,

                                            lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:

                        22:42             "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi

                                            bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

                        22:43             Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk

                                            memberi kekuatan kepada-Nya.

                        22:44             Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya

                                           menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.

 

       YESUS dihadapkan pada pilihan untuk menuruti kehendakNYA sendiri atau menuruti kehendak

       BAPANYA. Saking luar biasanya penderitaan itu sampai-sampai ALLAH mengutus malaikat untuk

       memberikan kekuatan kepadaNYA.

 

       >> Lukas 22:63           Dan orang-orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia dan memukuli-

                                             Nya.

                        22:64             Mereka menutupi muka-Nya dan bertanya: "Cobalah katakan siapakah yang

                                            memukul Engkau?"

                        22:65             Dan banyak lagi hujat yang diucapkan mereka kepada-Nya.

 

       Dipukul dan dihina habis-habisan.

 

       >> Yohanes 19:17     Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat

                                            Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.

 

       >> Matius 27:32        Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari

                                           Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib

                                           Yesus.

 

       YESUS memikul salib mulai dari rumah Pilatus hingga ke luar kota baru digantikan oleh Simon dari

       Kirene.

 

       >> Matius 27:46        Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama

                                            sabakhtani?"* Artinya: /Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan

                                            Aku?

 

       Jelas sekali bahwa YESUS mengalami keputus-asaan. Ditolak dunia dan seolah-olah ALLAH tidak

        peduli pada penderitaanNYA.

 

        >> Yohanes 1:11       Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya

                                            itu tidak menerima-Nya.

 

        >> Yesaya 53:3          Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang

                                            biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup

                                            mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.

                            53:4            Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan

                                            kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah,

                                            dipukul dan ditindas Allah.

                           53:5             Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh

                                             karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita

                                             ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

                           53:6             Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya

                                            sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

                           53:7             Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka

                                            mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk

                                            domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak

                                            membuka mulutnya. – Baca selengkapnya pasal ini.

 

      Karena itu sangat logis kalau YESUS lebih cepat mati dari pada secara umumnya. Berikutnya;

    

      >> Bukankah kematian itu di tangan BAPANYA sendiri[ALLAH]? Mengapa kita mesti heran jika

            ALLAH campur tangan mempercepat kematianNYA?

 

      >> Kalau kita bisa menerima kelahiran ajaibNYA, mengapa kita kesulitan menerima kematian

            ajaibNYA? Semuanya di tangan ALLAH. Karena itu tidak ada hal yang mustahil.

 

      >> Mengapa anda meragukan Al Qur'an – kitab suci anda sendiri?

 

             >> QS. 3:55      "Hai ISA, sesungguhnya AKU akan menyampaikan kamu kepada ajalmu dan

                                         mengangkat kamu kepadaKU serta membersihkan kamu dari orang-orang yang

                                         kafir."

 

            >> QS. 5:117      "Maka setelah ENGKAU wafatkan aku, ENGKAU-lah yang mengawasi

                                          mereka."

 

            >> QS. 19:33       "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku

                                          DILAHIRKAN, pada hari aku MENINGGAL dan pada hari aku DIBANGKITKAN

                                          HIDUP KEMBALI."

 

2. Apakah orang mati bisa mengeluarkan air dan darah?

http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=13429

Di Golgota, pergelangan tangan (bukan telapak tangan) dan kakinya dipaku pada kayu palang dan dinaikkan pada salib (hanya palangnya yang dinaikkan, bukan mendirikan seluruh salib seperti gambar-gambar jalan salib) yang tingginya hanya dua meter (berbeda dengan gambar-gambar jalan salib: salib tinggi sekali). Dalam posisi tergantung dengan tangan lurus serong ke atas, seseorang akan sulit bernafas sehingga ia harus mendorong badannya ke atas condong kanan (karena jika condong ke kiri jantung akan tertekan). Dalam posisi seperti ini orang akan cepat mati. Setelah wafat, dada kanan manusia kain kafan ditusuk dengan tombak sehingga terluka dengan ukuran 5 cm x 1,5 cm. Tusukan ini menembus sesuatu (diduga rongga kantong jantung) sehingga darah dan air kemudian menyembur (bukan mengalir) dari luka tersebut. Kantong jantung (pericardium) Yesus penuh air dan darah diduga karena jantung Yesus pecah dan juga pendarahan dalam ketika Yesus jatuh dan tertimpa kayu palang.

Menurut penelitian medis, diduga manuisia kain kafan wafat lebih cepat bukan karena disalibkan, namun karena proses penyiksaan yang dialami sebelum penyaliban. Para ilmuwan sependapat bahwa Yesus mati karena jantungya pecah. Sesaat sebelum meninggal Yesus berteriak dengan suara nyaring. Teriakan ini diduga disebabkan oleh rasa amat sangat sakit yang karena jantung-Nya pecah. Yesus kemudian menundukkan kepala untuk menyerahkan rohnya kepada Bapa. Proses ini menunjukkan bahwa Yesus masih sadar sampai kematian datang.

http://kuasauntukberubah.com/questionsoflife/tough7.html

 

Terdapat bukti yang kukuh dalam kesaksian Yohanes, salah seorang pengikut Yesus dalam Yohanes 19:24-25. Yohanes memberikan kesaksian bahawa selepas Yesus disalibkan, "Tetapi salah seorang askar menusuk rusuk Yesus dengan tombak, dan pada ketika itu juga keluarlah darah dan air" Yohanes 19:34. Hal ini sungguh menghairankan Yohanes sehingga dia terdorong untuk menulis bahawa "... orang yang telah melihat kejadian ini memberikan kesaksiannya, supaya kamu pun percaya. Kesaksiannya benar dan dia tahu bahawa apa yang dikatakannya benar" Yohanes 19:35.

Sekarang, para ahli sains dan doktor telah mendapati bahawa pengaliran darah dan air dari tubuh adalah akibat daripada penyaliban dan jantung yang hancur. Ketika Yohanes mencatat hal ini, dia tidak faham akan implikasinya tetapi sekarang, melalui kajian sains, kita telah mengetahui bahawa peristiwa itu adalah bukti kukuh bahawa Yesus benar-benar mati di kayu salib.

 

3. TUBUH KEBANGKITAN YESUS;

Ketika bangkit, YESUS menyatakan DiriNYA masih terdiri dari darah dan daging, bukan ROH/hantu. Memang manusia diciptakan dalam keadaan darah dan daging[tubuh], bukan bentuk roh. Tapi tubuh yang dikenakan ketika bangkit berbeda dengan tubuh fana. Tubuh baru itu disebut sebagai tubuh kemuliaan.

 

>> 1Korintus  15:40         Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi

                                           lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi.

 

>> 1Korintus  15:43         Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan

                                           dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.

 

>> Maria dan murid-murid tidak bisa mengenali lagi sebagai YESUS yang mereka lihat sehari-hari

      karena wajah YESUS telah berubah.

 

>> Yohanes  20:19           Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-

                                            murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka

                                            takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan

                                            berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

 

YESUS bisa memasuki ruangan yang pintu-pintunya terkunci rapat.

 

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

JAWABAN SAYA:

 

Hua..ha..ha... topiknya Ahmed Deedat? Sudah basi itu. Tapi nggak apa, akan saya jawab 1 dulu; Maria tidak lagi mengenali YESUS, bukan oleh karena YESUS menyamar, tapi karena YESUS tubuhNYA sudah diubah menurut tubuh asliNYA.

 

>> Yesaya 53:1           Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan

                                      kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?

                   53:2           Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas

                                     dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak

                                     ada  sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga

                                     kita menginginkannya.

 

Wajah duniawi YESUS adalah tidak tampan. Tapi sebelum kematianNYA, YESUS sudah menunjukkan wajah asliNYA kepada murid-muridNYA;

 

>> Lukas 9:29            Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-

                                     Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

 

Wajah itulah yang dilihat oleh Yohanes di pulau Patmos ketika menerima wahyu

 

>> Wahyu 1:13           Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak

                                     Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki,

                                     dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

                  1:14           Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah,

                                     dan mata-Nya bagaikan nyala api.

                  1:15            Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam

                                      perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.

                  1:16            Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari

                                     mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-

                                     Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.  

 

Karena itu selain Maria yang tidak mengenaliNYA, murid-murid yang lainpun tidak mengenaliNYA lagi setelah kebangkitanNYA;

 

>> Lukas 24:15          Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran,

                                     datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan

                                     bersama-sama dengan mereka.

                 24:16            Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga

                                       mereka tidak dapat mengenal Dia.

 

Coba bandingkan dengan Muhammad, merubah wajah saja nggak bisa. Kalah sama artis-artis yang operasi plastik, 'kan?! - Hua..ha..ha.... sudahlah, pindah aja pada yang masih hidup.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

PEKAN SUCI

http://id.wikipedia.org/wiki/Minggu_Suci

 

Pekan Suci atau Minggu Suci (bahasa Latin: Hebdomada Sancta, atau juga disebut Hebdomas Maior (Pekan/Minggu Besar); bahasa Yunani: Μεγάλη Εβδομάδα, /Megali Evdomada/ (Pekan/Minggu Besar)) dalam agama Kristen adalah satu pekan sejak Minggu Palma (juga disebut Minggu Sengsara) hingga Sabtu Suci/Sabtu Sepi/Sabtu Sunyi, yang kemudian diikuti dengan hari Paskah. [1] Istilah "Pekan Suci" lebih umum digunakan daripada "Minggu Suci", karena ada kerancuan antara "minggu" sebagai pekan dan "minggu" sebagai hari (sedangkan yang dimaksud di sini adalah "pekan", bukan hari Minggu).

 

Sejarah

Pekan Suci dalam tahun Kristen adalah masa satu minggu tepat sebelum hari Paskah. Rujukan tertua terhadap kebiasaan untuk menandai minggu ini secara keseluruhan dengan perayaan-perayaan khusus ditemukan dalam Konstitusi Rasuli (ay. 18, 19), yang berasal dari paruhan yang belakangan dari abad ke-3 M. Dalam teks ini orang-orang Kristen diperintahkan untuk berpantang anggur dan daging selama hari-hari ini, sementara pada hari Jumat dan Sabtunya mereka berpuasa penuh. Dionisius Alexandrinus dalam surat kanoniknya (260 M), merujuk kepada keenam hari puasa itu dan menyiratkan bahwa pada masanya itu masyarakat telah terbiasa untuk melaksanakannya.

Ada yang menyatakan bahwa perintah untuk berpantang melakukan kegiatan dalam masyarakat selama tujuh hari tepat sebelum Minggu Paskah dan juga tujuh hari sesudahnya berasal dari dari Konstantin. Namun, Codex Theodosianus, jelas memerintahkan bahwa semua tindakan yang berkaitan dengan hukum harus dihentikan dan pintu-pintu gedung pengadilan ditutup selama 15 hari itu (1. ii. tit. viii.). Tentang hari-hari tertentu dari "minggu yang besar" itu, yang pertama menjadi sangat menonjol sudah tentu adalah hari Jumat Agung. Berikutnya adalah Sabbatum Magnum (Sabtu Sunyi atau Malam Paskah) yang dirayakan oleh umat yang tidak tidur semalaman. Di kalangan gereja perdana hari ini dihubungkan dengan pengharapan akan advent yang kedua yang akan terjadi pada suatu Minggu Paskah. Encyclopedia Britannica, entri "Holy Week."

Ada pula teks-teks lain yang merujuk kepada tradisi-tradisi Gereja Perdana; yang paling penting adalah Ziarah Etheria (juga dikenal sebagai Ziarah Egeria) yang memberikan uraian terinci tentang perayaan lengkap Pekan Suci di kalangan gereja perdana.

Pekan Suci di Filipina

Di negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik Roma ini, Pekan Suci, yang dikenal sebagai Semana Santa, diperlakukan sebagai salah satu dari festival keagamaan terpenting dari sepanjang tahun. Pada saat misa pada Minggu Palma, umat Katolik membawa "palaspas" atau daun-daun palma untuk diberkati oleh imam. Banyak orang Filipina yang membawa pulang palaspas itu setelah misa dan menempatkannya di atas pintu depan atau jendela, karena mereka percaya bahwa hal itu dapat mengusir roh-roh jahat. Senin Suci menandai awal Pabasa (arti harafiah, membaca) atau Pasyon, nyanyian maraton yang membawakan kisah kehidupan Yesus, penderitaan dan kematian nya, yang berlanjut siang dan malam, hingga dua hari lamanya. Sebuah tradisi Kamis Suci yang popular adalah Bisita Iglesia (Kunjungan ke Gereja), yang dilakukan dengan mengunjungi sebuah atau beberapa Gereja di mana umat berdoa Jalan Salib. Misa terakhir sebelum Paskah, yang juga merayakan hari Kamis Suci, biasanya juga mencakup pemeragaan Pencucian Kaki dari para Rasul; Misa ini diikuti dengan prosesi Sakramen Suci sebelum sakramen itu dibawa ke Altar Penyimpanan. Jumat Agung, sebuah hari raya nasional di Filipina, dirayakan dengan prosesi di jalan-jalan, Jalan Salib, peringatan Tujuh kata terakhir Yesus (Siete Palabras) dan sebuah drama penderitaan Yesus yang disebut Sinakulo. Di beberapa komunitas (yang paling terkenal di provinsi Pampanga), prosesi ini mencakup umat yang melakukan penyiksaan diri dank adalah bahkan menyalibkan diri mereka sendiri pada salib sebagai ungkapan pertobatan atau sebagai penggenapan panata (kaul yang tercapai dalam pengucapan syukur atau sebagai balasan atas permohonan atau doa yang dikabulkan). Setelah pukul tiga sore pada hari Jumat Agung (saat Yesus menurut tradisi diyakini telah meninggal), orang banyak dilarang membuat keramaian, mandi dianjurkan dan umat dianjurkan untuk bersikap khusyuk dalam sikap doa sepanjang Sabtu Hitam. Pagi Paskah ditandai dengan perayaan penuh suka cita, yang pertama adalah Salubong pada fajar, di mana patung-patung Yesus dan Maria yang besar dibawa dalam sebuah prosesi untuk saling bertemu, sambil membayangkan reuni pertama antara Yesus dengan ibundanya Maria setelah Kebangkitan Yesus. Hal ini diikuti oleh Misa Paskah yang penuh dengan suka cita. Sepanjang minggu, acara-acara televise yang serius disiarkan di semua saluran, khususnya film-film dengan tema keagamaan. Pada Triduum Paskah, biasanya hari raya umum, beberapa stasiun televise bahkan menghentikan siaran sama seklai hingga Sabtu Hitam dan toko-toko dan perusahaan-perusahaan menutup kegiatan hingga hari itu dalam kaitan dengan peringatan peristiwa yang khusyuk ini.

 

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

KAIN KAFAN DARI TURIN, KISAH SENGSARA YESUS DAN KUASA ILAHI

http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=13429

Kain kafan dari Turin merupakan salah satu misteri besar yang belum 100% terpecahkan oleh ilmu pengetahuan modern. Kain kafan ini merupakan salah satu peninggalan Yesus yang masih terawat.

Penelitain Ilmiah

Kain kafan dari Turin merupakan salah satu misteri dunia yang sampai saat ini belum terpecahkan. Sudah banyak penelitian yang dilakukan, meliputi sekitar 30 cabang ilmu pengetahuan. Dari 30 cabang bidang penelitian hanya satu bidang, yaitu uji Carbon-14, yang gagal membuktikan bahwa kain kafan dari Turin berasal dari jaman hidup Yesus. Namun dalam penelitian uji Carbon-14 kedua, kain kafan dari Turin mampu dibuktikan berasal dari jaman kehidupan Yesus. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana proses ilmiah yang terjadi sehingga gambar kain kafan dari Turin bisa tercipta.

Menurut penelitian-penelitian tersebut gambar dalam kain kafan dari Turin diduga terkait erat dengan proses pemakaman Yesus. Menurut tradisi Yahudi, sebelum dimakamkan, jasad seseorang harus dimandikan tujuh kali, dicukur seluruh rambut yang ada pada tubuhnya, kemudian dalam makam jasad tersebut ditaburi rempah-rempah dalam jumlah banyak. Namun tradisi ini tak bisa dijalankan karena Yesus wafat hari Jumat 7 April tahun 30 Masehi jam 3 sore. Dan menurut perhitungan Yahudi, Jumat sore selepas jam 6 sudah dihitung sebagai hari Sabat. Dan jika mayat seseorang disimpan pada hari Sabat, diangap sebagai kenajisan. Rempah-rempah, keringat dan darah Yesus inilah yang diduga menyebabkan gambar dalam kain kafan dari Turin.

Setelah Yesus bangkit, Petrus dan Yakobus mendapati kain kafan dalam keadaan kosong. Posisi kain kafan tersebut masih sama dengan ketika Yesus dimakamkan. (Tidak seperti yang dinyatakan dalam kisah Jalan Salib bahwa kain kafan terlipat.) Kesaksian ini menunjukkan bahwa kain kafan yang menutupi bagian atas tubuh Yesus turun mengempis menembus tubuh Yesus. Tiadanya tanda-tanda pengelupasan pada permukaan kain kafan mendukung hipotesis ini. Demikian juga dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa tidak ada bercak darah yang terlacak pada permukaan kain kafan. Bulu-bulu kain pada permukaan kain kafan juga ditemukan kehilangan kadar air. Tidak diketahui apa yang menyebabkannya. Tiadanya jejak-jejak proses pembusukan pada permukaan kain kafan menunjukkan bahwa manusia kain kafan bangkit kurang dari 40 jam setelah wafat.

Hanya ada satu kemungkinan penyebab terbentuknya gambar dalam kain kafan ini, yaitu dengan bantuan cahaya. Yang menjadi persoalan di dalam makam Yesus tidak ada cahaya yang bisa masuk. Para ahli menduga bahwa cahaya ini berasal dari tubuh Yesus sendiri. Cahaya ini dikaitkan dengan Yesus yang menerima kembali kemuliaan-Nya. Dipercaya bahwa sebelum dan sesudah kebangkitan Yesus, hanya ada satu peristiwa sejenis yang terjadi, yaitu peristiwa di Gunung Tabor.

Siapa yang pertama kali mengambil kain kafan dari kubur Yesus, hingga saat ini belum terungkap. Kerahasiaan ini bisa dipahami karena menurut adat-istiadat mereka, yang menyimpan benda-benda dari kubur dianggap najis sehingga harus dihukum mati. Selain itu musuh-musuh pengikut Kristus juga ingin menghancurkan. Sehingga kain kafan ini harus berpindah-pindah dari satu tangan ke tangan lain. Kain kafan ini juga mengalami pemendekan sekitar satu meter karena banyak raja yang menginginkan relikwi Yesus.

Menurut asalnya ada dua macam gambar yang terdapat pada kain kafan dari Turin. Pertama, gambar dari noda darah yang melekat pada kain kafan. Dan kedua, gambar yang tidak diketahui cara terbentuknya. Kedua gambar ini terpisah, tidak menyatu. Para ahli menduga noda darah menyebabkan kedua gambar tidak menyatu karena noda tersebut menghalangi cahaya yang diperkirakan sebagai penyebab terbentuknya gambar kedua.

Penelitian pada kain kafan menunjukkan bahwa ada dua macam darah yang menodai kain tersebut. Keduanya adalah darah hidup (darah segar yang langsung menodai kain kafan) dan darah mati (darah beku yang menempel pada kain kafan sehingga bernoda). Pada penelitian terhadap komposisi darah tersebut ditemukan bahwa ada darah yang berasal dari pembuluh arteri dan dari pembuluh vena. Sedang temuan golongan darah AB, merupakan petunjuk kuat bahwa kain kafan tersebut pernah digunakan oleh Yesus karena sebagian besar orang Yahudi bergolongan darah AB.

Dari gambar yang terdapat pada kain kafan dari Turin bisa dilacak jenis-jenis luka yang diderita oleh manusia kain kafan. Pertama, luka cambuk (flagrum taxillatum). Luka cambuk berukuran kecil berujud luka memar, luka iris dan luka cabik. Berdasarkan penelitian, terdapat 121 luka cambuk pada gambar kain kafan tersebut. Jumlah ini jauh lebih besar dari angka 40 yang ditetapkan oleh hukum Roma. Luka-luka ini diarahkan pada bagian-bagian yang tepat sehingga tidak akan menyebabkan terhukum mati secara langsung. Karena jika terhukum terbukti mati oleh cambukan, maka algojo yang mengeksekusi akan dihukum mati. Menurut hukum Roma, ada tiga bentuk hukuman, yaitu hukum mati dengan cambukan, hukum mati dengan penyaliban dimana didahului dengan pencambukkan sebanyak 20 kali, dan hukum cambuk sebagai pelajaran agar jera. Pilatus menyatakan bahwa ia hanya akan mencambuki Yesus sebagai pelajaran, setelah itu dilepaskan. Temuan-temuan ini memperkuat dugaan konspirasi untuk membunuh manusia kain kafan.

Kedua, luka pemahkotaan duri. Pemahkotaan duri tidak dikenal dalam tradisi Roma. Diduga kuat pemahkotaan ini adalah budaya Timur Tengah, karena saat itu tentara Roma adalah tentara bayaran, kecuali untuk perwira-perwiranya. Tentara yang ditempatkan di Palestina berasal dari orang-orang Arab. Dan di Arab, tradisi pemhakotaan duri memang ada. Duri-duri yang dianyam sehingga menutupi seluruh kepala ini sangat tajam, mudah patah dan getahnya mengandung racun. Sehingga jika duri ini ditancapkan pada kepala sampai patah, akan terasa sakit sekali. Dari gambar pada kain kafan, terhitung ada lebih dari 50 luka di kepala. Ketiga, kata-kata "Ecce homo." Pilatus hanya mengatakan demikian tentang Yesus karena Yesus kelihatan sangat menjijikkan.

Keempat, manusia kain kafan memanggul kayu palang (bukan salib seperti terjemahan Injil di Indonesia) yang sangat kasar. Kayu ini diikatkan pada tangan (supaya yang bersangkutan tidak membuangnya) dengan posisi sisi kanan lebih tinggi dari sisi kiri. Posisi ini disebabkan oleh dua hal, yaitu jalan yang sempit dan karena ujung kayu palang sisi kiri diikatkan dengan kaki kiri. Pengikatan pada kaki ini diperlukan agar yang bersangkutan tidak lari. Dalam hukum Roma, jika vonis telah dijatuhkan, maka proses peradilan telah selesai. Jika terpidana mampu meloloskan diri, ia bebas dari hukuman dan tak bisa diadili kembali (nebis in idem). Jika terpidana mampu meloloskan diri, maka prajurit yang bertugas harus mempertanggungjawakannya dengan hukuman. Oleh karena itu semua penjahat yang telah dipidana dibuat supaya tak mampu meloloskan diri.

Ketika itu Yesus disalibkan bersama dua penjahat lain. Yesus berjalan pada posisi paling belakang di mana kayu palang ujung kanan diikatkan pada kayu palang penjahat lain. Jika salah satu penjahat jatuh, maka lainnya juga akan terjatuh. Akibatnya, pada kain kafan terlihat wajah yang penuh luka. Karena Yesus kelihatan kepayahan, maka tentara memaksa Simon membantu memanggulkan kayu palang Yesus. Simon sebenarnya tidak mau, karena menolong penjahat oleh adat setempat dianggap sama jahatnya. Saat itu jarak mereka dengan Golgota (Golgota adalah bukit kecil dengan tinggi sekitar 20 meter, bukan gunung seperti dalam Injil terjemahan bahasa Indonesia), sekitar 50 meter dari 500 meter jarak keseluruhan Golgota-rumah Pilatus. Karena terlihat kepayahan, Yesus kemudian dipapah (berbeda dengan Injil terjemahan bahasa Indonesia: Yesus masih mampu berjalan sendiri).

Di Golgota, pergelangan tangan (bukan telapak tangan) dan kakinya dipaku pada kayu palang dan dinaikkan pada salib (hanya palangnya yang dinaikkan, bukan mendirikan seluruh salib seperti gambar-gambar jalan salib) yang tingginya hanya dua meter (berbeda dengan gambar-gambar jalan salib: salib tinggi sekali). Dalam posisi tergantung dengan tangan lurus serong ke atas, seseorang akan sulit bernafas sehingga ia harus mendorong badannya ke atas condong kanan (karena jika condong ke kiri jantung akan tertekan). Dalam posisi seperti ini orang akan cepat mati. Setelah wafat, dada kanan manusia kain kafan ditusuk dengan tombak sehingga terluka dengan ukuran 5 cm x 1,5 cm. Tusukan ini menembus sesuatu (diduga rongga kantong jantung) sehingga darah dan air kemudian menyembur (bukan mengalir) dari luka tersebut. Kantong jantung (pericardium) Yesus penuh air dan darah diduga karena jantung Yesus pecah dan juga pendarahan dalam ketika Yesus jatuh dan tertimpa kayu palang.

Menurut penelitian medis, diduga manuisia kain kafan wafat lebih cepat bukan karena disalibkan, namun karena proses penyiksaan yang dialami sebelum penyaliban. Para ilmuwan sependapat bahwa Yesus mati karena jantungya pecah. Sesaat sebelum meninggal Yesus berteriak dengan suara nyaring. Teriakan ini diduga disebabkan oleh rasa amat sangat sakit yang karena jantung-Nya pecah. Yesus kemudian menundukkan kepala untuk menyerahkan rohnya kepada Bapa. Proses ini menunjukkan bahwa Yesus masih sadar sampai kematian datang.

Jalan Salib sendiri muncul saat Perang Salib. Saat itu orang-orang Katholik Eropa tak mampu datang ke tanah suci. Mereka kemudian membuat Jalan Salib sendiri di Eropa berdasar devosi-devosi. Akibatnya, perhentian-perhentian pada Jalan Salib tidak berdasar ilmu namun berdasar Devosi.

 

 

Kajian Teologis

Seluruh hidup Yesus sebenarnya merupakan kisah sengsara. Karena sebenarnya ada empat level sengsara, yaitu sengsara sakramental, sengsara moral/spiritual, sengsara fisik dan sengsara aktual. Melalui Ekaresti Yesus rela dimakan dimanapun dan kapanpun. Kerelaan ini disebabkan oleh cinta Yesus kepada manusia. Sengsara sakramental ini masih berlangsung sampai sekarang. Sengsara moral/spiritual merupakan kesengsaraan yang paling berat. Dalam sengsara moral/spiritual Yesus difitnah, diserahkan dengan ciuman murid-Nya, ditolak oleh rakyat, ditelanjangi dan dianggap sebagai penjahat. Melalui kain kafan kita bisa melihat seberapa jauh manusia bisa melakukan penyiksaan fisik. Dan Yesus tidak membalasnya. Sedang melalui kesengsaraan aktual kita diajak memahami bahwa kesengsaraan yang kita ciptakan kepada sesama akan membuat Kristus menderita.

Mengapa Yesus sengsara? Apakah karena ciuman Yudas, apakah karena persekongkolan imam kepala, apakah karena pilatus? Tidak. Yesus sengsara karena dikehendaki oleh Allah. Jika ada orang yang terlibat secara negatif, itu merupakan persoalan lain. Yesus sengsara karena Allah lebih mencintai manusia dari pada Putra-Nya. Dalam kisah sengsara menurut Injil, Yesus diserahkan untuk menderita. Namun Yesus juga rela menyerahkan dirinya karena cinta yang besar kepada manusia. Melalui jalan kesengsaraan inilah Yesus mencapai kemuliaan. Pesan yang ingin disampaikan Yesus adalah siapa yang ingin mulia harus sengsara. Sengsara adalah jalan satu-satunya menuju kemuliaan ini. Kita diajak untuk terlibat dalam kesengsaraan ini.

Namun penderitaan ini tak perlu dicari. Karena penderitaan ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Penderitaan hadir ketika manusia ambil bagian dalam keselamatan sesamanya. Kita juga bisa menjadi silih bagi orang lain. Melalui silih ini manusia membantu sesamanya mencapai keselamatan. Tuhan telah mencintai kita. Maka sudah menjadi tugas kita untuk mencintai sesama. Caranya dengan berkorban demi keselamatan orang berdosa. Dengan memurnikan hidup kita, maka kita akan jauh dari dosa.

Paulus dari Salib, pendiri Kongregasi Pasionis, menyatakan bahwa sengsara Yesus tak bisa dihilangkan dari iman manusia. Dengan merenungkan, meresapi, menghayati dan mewartakan sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus, hidup moral orang Kristen tetap terjaga. Melalui proses ini kita akan sampai pada pemahaman bahwa sengsara Yesus merupakan karya terbesar Tuhan, karena membutuhkan pengorbanan. Dalam sengsara, akan timbul pasio, yaitu sebuah keinginan besar yang tak bisa lagi dibendung. Oleh karena itu, melalui sengsara Yesus manusia diajak untuk bersikap memoria, yaitu menghadirkan cinta-Nya dalam hidup manusia.

 

Adakah Yesus mati dan hidup semula?

http://kuasauntukberubah.com/questionsoflife/tough7.html

Apakah kepercayaan orang Kristian?

Alkitab merupakan rekod sejarah yang unggul tentang kehidupan dan ajaran Kristus.

Dalam 1 Korintus 15:3-4 ada tercatat:
Apa yang aku sampaikan kepada kamu adalah apa yang sudah aku terima. Inilah perkara terpenting: Kristus mati kerana dosa kita, sesuai dengan yang tertulis di dalam Alkitab. Hal ini juga tertulis di dalam Alkitab: Dia dikuburkan dan pada hari ketiga Dia dihidupkan semula.

Juga di dalam Matius 28:5-7:
Malaikat itu berkata kepada wanita-wanita itu, "Janganlah takut! Aku tahu bahawa kamu mencari Yesus yang telah disalibkan itu. Dia tidak ada di sini. Dia sudah bangkit seperti yang dikatakan-Nya dahulu. Marilah lihat tempat jenazah Yesus diletakkan. Sekarang, cepatlah pergi dan beritahu pengikut-pengikut-Nya, Dia sudah dibangkitkan daripada kematian, dan sekarang Dia pergi ke Galilea terlebih dahulu daripada kamu. Di sana kamu akan melihat Dia. Ingatlah akan apa yang aku katakan kepada kamu.

Gereja Kristian sejagat sepakat dalam hal kepercayaan ini seperti dalam Pengakuan Iman Rasuli yang berikut:

Yang disalibkan oleh Pontius Pilatus dan dikuburkan, dan pada hari ketiga, bangkit dari maut, yang terangkat ke syurga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan kelak Dia datang untuk menghakimi yang hidup dan yang mati.

Kepercayaan orang Kristian berdasarkan pada bukti-bukti sejarah yang kukuh, seperti manuskrip lama kitab Perjanjian Baru yang ditulis di antara tahun 30 hingga 200 T.M. Penulisan awal para pendiri gereja dan tulisan-tulisan bukan Kristian.

Misalnya, terdapat lebih daripada 5,000 naskhah lama Perjanjian Baru berbanding dengan lebih kurang 10 naskhah untuk tulisan sejarah lama seperti Herodotus, Caesar dan Tacitus.

A. Bukti dari Alkitab tentang Kematian Yesus Kristus

Peristiwa tentang kematian Yesus di kayu salib terdapat di dalam empat kitab Berita Baik yang ditulis oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Kesaksian daripada empat orang penulis kitab ini merupakan kesaksian peribadi yang jujur kerana mereka melihat setiap peristiwa dengan sudut pandangan sendiri. Menurut Taurat, sekiranya sesuatu peristiwa yang berlaku melibatkan 2 atau 3 orang sebagai saksi, hal ini cukup meneguhkan kebenaran peristiwa tersebut (Ulangan 17:6-7). Oleh sebab saksi peristiwa ini melibatkan empat orang penulis, maka kesaksian tentang kematian Yesus Kristus adalah benar dan sah.

Terdapat bukti yang kukuh dalam kesaksian Yohanes, salah seorang pengikut Yesus dalam Yohanes 19:24-25. Yohanes memberikan kesaksian bahawa selepas Yesus disalibkan, "Tetapi salah seorang askar menusuk rusuk Yesus dengan tombak, dan pada ketika itu juga keluarlah darah dan air" Yohanes 19:34. Hal ini sungguh menghairankan Yohanes sehingga dia terdorong untuk menulis bahawa "... orang yang telah melihat kejadian ini memberikan kesaksiannya, supaya kamu pun percaya. Kesaksiannya benar dan dia tahu bahawa apa yang dikatakannya benar" Yohanes 19:35.

Sekarang, para ahli sains dan doktor telah mendapati bahawa pengaliran darah dan air dari tubuh adalah akibat daripada penyaliban dan jantung yang hancur. Ketika Yohanes mencatat hal ini, dia tidak faham akan implikasinya tetapi sekarang, melalui kajian sains, kita telah mengetahui bahawa peristiwa itu adalah bukti kukuh bahawa Yesus benar-benar mati di kayu salib.

Sekiranya bukan Yesus yang disalibkan, tidak mungkin orang itu dapat mengeluarkan kata-kata yang penuh dengan kasih sayang seperti sifat semulajadi Yesus, misalnya dalam Lukas 23:34 Yesus berkata, "Ya Bapa, ampunilah mereka! Mereka tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka" dan perkataan "Sudah selesai". Semua ini membuktikan bahawa yang telah mati di kayu salib itu bukan orang lain, melainkan Yesus Kristus sendiri.

Kesaksian tambahan yang lain adalah sewaktu ketua askar mengesahkan bahawa Yesus sudah mati. Selepas itu, Yusuf dari Arimatea datang kepada Pontius Pilatus untuk meminta jenazah Yesus supaya dikebumikan. Permintaannya telah diluluskan. Sekiranya yang diturunkan dari kayu salib itu bukan Yesus, sudah tentu Yusuf enggan mengambilnya atau memberikan keterangan tentang kematian Yesus.

Bukti lain adalah orang Yahudi yang meminta kepada Pontius Pilatus agar kubur Yesus dijaga. Permintaan mereka dikabulkan. Seandainya yang dikebumikan itu bukan Yesus, sudah tentu orang Yahudi tidak mahu menjaga kubur itu. Hal ini berlaku kerana Yesus pernah berkata bahawa pada hari ketiga, Dia akan bangkit kembali dari antara orang mati.

Peristiwa penyaliban Yesus telah dinubuatkan oleh para nabi Allah beratus-ratus tahun sebelum nubuat itu menjadi kenyataan. Hal itu merupakan satu peristiwa nyata yang telah terjadi dalam sejarah manusia. Misalnya, Raja Daud dalam Mazmur 22 telah bernubuat tentang:
1. Seruan Yesus kepada Allah. Mazmur 22:2 banding Matius 27:46
2. Ejekan para penonton. Mazmur 22:9 banding Matius 27:43
3. Pakaian Yesus. Mazmur 22:19 banding Yohanes 19:24

Nabi Yesaya bukan sahaja bernubuat tentang penyaliban Yesus tetapi juga memberikan sebab-sebab mengapa hal itu terjadi. Yesus sendiri mengesahkan nubuat Nabi Yesaya dengan ucapan-Nya sendiri yang terdapat dalam Lukas 22:37 dan Lukas 23:34. Bandingkan dengan Yesaya 53:12.

B. Bukti dari Alkitab tentang Kebangkitan Yesus Kristus

1. Kubur yang kosong. Matius 28:6; Lukas 24:3

Tubuh Yesus telah dibalut bersama dengan seratus lebih paun minyak dan ramuan. Sebuah batu besar seberat satu setengah hingga dua tan menutup pintu kubur dan satu pasukan pengawal menjaga kubur-Nya, tetapi sesuatu hal berlaku. Selepas tiga hari, kubur itu menjadi kosong. Inilah satu fakta sejarah. Hanya kebangkitan Yesus dapat menjelaskan kejadian ini.

2. Yesus memperlihatkan diri-Nya kepada ramai orang selepas kebangkitan-Nya.

- Maria Magdalena (Markus 16:9)
- Perempuan-perempuan lain (Matius 28:9)
- Para pengikut-Nya (Yohanes 20:19,26; 21:1)
- 500 orang pengikut-Nya (1 Korintus 15:6)
- Sewaktu Paulus diselamatkan (Kisah 9:5, 1 Korintus 15:8)

Yesus berbual dengan mereka, makan dan minum bersama mereka, menunjukkan luka-luka-Nya dan dengan banyak tanda membuktikan bahawa Dia hidup. Pengalaman semua orang ini tidak mungkin hasil daripada fikiran atau khayalan mereka.

3. Para pengikut awal berkumpul pada hari pertama setiap minggu untuk beribadat kepada Allah. (Kisah 20:7)

Tentulah ada sebab-sebab baik yang mendorong para rasul Tuhan, yang merupakan orang Yahudi yang salih, untuk menggantikan hari Sabat dengan hari pertama untuk beribadat. Sebab utama adalah kebangkitan Yesus pada hari pertama (Markus 16:1-2). Hari ini menandakan kemenangan Yesus atas kematian, dosa dan Iblis. Rancangan penyelamatan untuk manusia sudah selesai. Penyelamatan ini memberikan rehat yang sempurna kepada mereka yang percaya.

4. Akhirnya, kita boleh percaya kepada kebangkitan Yesus apabila kita melihat perkembangan jemaah Tuhan.

Orang-orang Kristian awal tidak meragui kepercayaan mereka kepada Yesus walaupun mereka dianiaya, malah ada yang dibunuh. Jemaah Kristian tetap berkembang bukan kerana paksaan dari segi sosial, insentif kewangan atau kepentingan politik. Hal yang memberikan keyakinan iman kepada orang-orang Kristian awal adalah kebangkitan Yesus dari maut, pernyataan diri-Nya kepada saksi-saksi yang boleh dipercayai, dan hadirat Roh Kudus bersama dengan mereka yang melakukan perkara-perkara yang luar biasa.

C. Bukti-bukti daripada sumber-sumber bukan Kristian tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Contohnya seorang ahli sejarah Yahudi yang bernama Josephus di dalam bukunya yang bertajuk "Jewish Antiquities" yang telah ditulis di antara 90-95 T.M., mencatatkan tentang penyaliban Kristus dan kebangkitan Kristus.

Juga Tacitus, seorang ahli sejarah Roma yang menulis pada tahun 115 T.M., mengatakan nama Kristian ini berasal daripada Kristus yang telah disalibkan semasa pemerintahan Tiberius, oleh wakil kekuasaannya, Pilatus.

Apakah kepercayaan Islam tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus?

Orang Islam tidak percaya bahawa Yesus Kristus telah disalibkan. Mereka menggunakan teks Al-Quran S.An Nisan 157 yang mengatakan: "Dan kerana ucapan mereka: 'Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih Isa anak Maryam seorang Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, melainkan orang yang diserupakan dengan dia. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih faham tentang (pembunuhan) Isa itu benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh."

Tetapi kebenaran ayat ini boleh dipertikaikan. Pembicara di sini cuba menjawab orang Yahudi bahawa mereka telah membunuh Isa Almasih anak Maryam.

Terdapat beberapa keterangan yang salah di dalam ayat ini. Pertama, orang Yahudi tidak mengakui Yesus sebagai Almasih (Penyelamat). Kedua, bukan orang Yahudi yang telah menyalibkan Dia tetapi askar-askar Roma.

Namun ada petikan-petikan dalam Al-Quran yang mengatakan sebaliknya. Menurut Al-Quran, wahyu telah diterima tentang ucapan Yesus, seperti yang berikut: "Selamatlah diriku ketika dilahirkan dan ketika mati dan ketika berbangkit kembali hidup" (Q.Maryam 33)

Teks aslinya: Wassalaamu'ala yauma wulidtu wa yauma amutu wa yauma ub'asyu hayya."

Dengan kata "ub'asyu hayya" (bangkit hidup kembali) adalah merupakan kehidupan yang nyata sesudah mengalami kematian (amutu) yang nyata.

Di dalam Surah Ali Imran 55:
"(Ingatlah) ketika Allah berfirman: 'Ya Isa, sesungguhnya Aku membuat engkau mati ('inni mutawaffeeka') dan meninggikan (darjat) engkau kepada ku."

Berdasarkan ayat-ayat Al-Quran ini, jelaslah bahawa Yesus memang telah mengalami kematian yang nyata walaupun kematian-Nya di kayu salib dinafikan oleh orang Islam.

Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh orang Islam untuk menjelaskan bahawa Yesus tidak mati di kayu salib.

a) Teori Penggantian

Teori penggantian ini mengatakan bahawa Yudas Iskariot yang menyerupai Yesus telah disalibkan untuk mengganti tempat Yesus. Teori ini terdapat di dalam injil Barnabas dan injil ini adalah palsu. Teori ini tidak ada di dalam Al-Quran. Oleh itu teori tersebut hanya satu tekaan. Ada pihak yang mengatakan bahawa seseorang yang telah mati diambil untuk menggantikan tempat Yesus. Teori ini sangat bertentangan dengan bukti-bukti yang ada. Hal ini tidak mengambil kira tentang kubur yang kosong (Apa yang terjadi kepada mayat pengganti itu?) dan pernyataan diri Yesus yang disaksikan oleh beratus-ratus orang (Siapakah yang dilihat oleh saksi-saksi itu?) Teori ini juga membawa kesan bahawa Allah rela dengan sengajanya mengelirukan orang ramai dengan penipuan ini.

b) Teori Pengsan

Teori ini mengatakan Yesus diturunkan dari kayu salib dalam keadaan pengsan dan kesihatan-Nya pulih selepas itu. Walaupun teori ini dipopularkan oleh segolongan orang Islam, namun mereka berasal dari gerakan Ahmadiya yang dianggap oleh ramai orang Islam sebagai ajaran yang menyeleweng.

Menurut Mizra Ghulan Ahmad dari Qadian, "Yesus tidak mati atas kayu salib tetapi dibawa turun oleh para pengikut-Nya dalam keadaan pengsan dan telah sembuh selepas 40 hari oleh minyak bermukjizat bernama Parsi 'Marham-i-Isa.'" Menurut Ahmad, Yesus kemudian mengembara ke timur dalam satu misi ke Afghanistan dan Kashmir. Kemudian Yesus meninggal pada usia 120 tahun dan dikebumikan di Srinagar, ibu kota Kashmir. Teori ini dikutuk oleh orang Islam yang berpegang kepada ajaran Al-Quran.

Menurut Alkitab, Yesus mati selepas disalibkan (Kisah 2:23). Menurut penilaian askar-askar Yusuf dan Nikodemus, Yesus sudah mati di atas kayu salib. Yohanes 19:33-34, 38-40, Markus 15:43-46. Sekiranya Yesus pengsan sahaja, tidak mungkin:
- Dia dapat menahan kesejukan dalam kubur tanpa rawatan perubatan.
- Dia dapat melepaskan diri dari lilitan kain lenan yang begitu berat dan ketat pada badan-Nya tanpa mengoyakkannya (Lukas 24:12).
- Dia menggulingkan batu besar dari pintu kubur, mengalahkan satu pasukan pengawal dan melarikan diri tanpa dilihat.
- Dia berjalan 7 batu ke Emaus dalam keadaan lemah dan kaki yang tercedera.

Jika Yesus benar-benar bangun daripada keadaan pengsan, Dia menjadi pembohong dan penipu kerana tidak menghentikan para pengikut-Nya daripada mengajar bahawa Dia telah dibangkitkan daripada kematian.

Sukar juga untuk menjelaskan dengan memuaskan ayat-ayat Al-Quran yang menyebut tentang kematian Yesus. Jika benar Yesus tidak disalibkan, maka Al-Quran juga tidak memberikan penerangan jelas mengenai perkara yang berlaku kepada-Nya.

Kenapa kepercayaan akan kematian dan kebangkitan Yesus sangat penting bagi orang Kristian?

Rasul Petrus menulis di dalam 1 Petrus 2:24, "Kristus sendiri memikul dosa kita pada tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita bebas daripada kuasa dosa, lalu hidup menurut kehendak Allah. Luka-luka Kristuslah yang menyembuhkan kamu."

Yesus disalibkan bukan kerana Dia melakukan dosa tetapi Dia telah menjadi korban untuk menyelamatkan kita semua daripada ikatan dosa. Dengan itu, kita mendapat hak atas hidup yang kekal di syurga.

1 Korintus 15:17-19 menyatakan,
"Jika Kristus tidak dibangkitkan daripada kematian, maka kepercayaan kamu itu khayalan belaka dan kamu masih dikuasai dosa. Hal itu juga bererti orang yang percaya kepada Kristus dan yang sudah mati, semuanya tidak mempunyai harapan. Jika harapan kita kepada Kristus terbatas kepada hidup kita di dunia ini sahaja, maka kitalah yang paling malang antara semua orang di dunia ini!"

Jika Yesus tetap mati, tentu sekarang ini masih ada kubur-Nya. Apakah gunanya orang Kristian percaya kepada orang mati? Apakah gunanya orang Kristian dibaptis atas nama orang mati? Apakah gunanya orang Kristian meminta syafaat daripada orang mati? Malah tidak masuk akal sekiranya sekarang ini orang Kristian menjadikan orang mati sebagai penyelamatnya, sedangkan si mati sendiri tidak selamat dan masih di dalam kubur.

Kerana kasih Allah, Yesus disalibkan bukan sekadar untuk mati sahaja, tetapi mati untuk hidup kembali dan hidup selama-lamanya sehingga kesudahan alam.

Kebangkitan Yesus, dan hidup kembali dari antara orang mati, bukanlah suatu khayalan, tetapi memang kenyataan yang dilihat dan disaksikan oleh ramai orang.

Kematian dan kebangkitan Yesus merupakan inti iman jemaah Kristian sedunia

Kita sekarang memiliki iman yang penuh pengharapan. Kita mempunyai Penyelamat yang hidup selama-lamanya. Kita memiliki iman yang berdasarkan kasih. Kita sudah mewarisi janji-janji Allah bersama dengan Kristus, menderita bersama-sama Dia dan akan dipermuliakan bersama-sama Dia (Roma 8:17).

Kerana itu, yakinlah bahawa kita sebagai pengikut Kristus akan dibangkitkan dari segala macam kematian.

 

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

TULIS MAS TAWANG:

Kronologis penyaliban Yesus
Yesus melakukan penyamaran :
Setelah Yesus siuman dari pingsannya dia cepat-cepat keluar dari gua, pergi ke taman lalu menyamar sebagai penjaga taman dengan menutupi kepalanya sehingga Maria Magdalena tidak mengenali Yesus (Yoh 20:14).
Penyamaran ini dilakukan agar tidak dikenali oleh orang-orang Yahudi. Kemudian ketika Yesus mengetahui bahwa Maria Magdalena yang datang, maka dia berkata : "Maria" (Yoh 20:16) kemudian Maria dengan sepontan menengok ke arah suara Yesus dan hendak memeluknya. Namun karena luka-luka badan yang masih nyeri, Yesus mencegah Maria : "Janganlah engkau memegang aku, karena aku belum pergi ke Bapa (belum mati)." (Yoh 20:17 ). 
Kemudian Yesus menyuruh Magdalena mencari dan memberitahu 11 muridnya bahwa dia masih hidup (Yoh 20:17-18).Kan para murid dulu pada lari kocar kacir,jadi gak tahu gurunya hidup apa mati.
Setelah menyuruh Maria pergi, Yesus langsung pergi ke Galilea (Mark 16:7) ditemani Yusuf dan Nikodemus untuk bersembunyi. Kenapa Yesus pergi ke Galilea?
Karena Galilea adalah tempat tinggalnya (Mark 1:9) sehingga Yesus merasa aman di sana . Dan ketika disidang, penguasa Galilea (Herodes) membela dirinya 

Tikaman di lambung Yesus tidak menyebabkan kematian :
Dalam "Ensiklopedia Biblica" artikel "Cross/salib" menyebutkan bahwa penikaman yang dilakukan oleh prajurit bodoh itu meleset sehingga tidak menyebabkan kematian. Hal ini membuktikan ucapan Yohanes bahwa darah dan air muncrat seketika (Yoh 19:34) yang menunjukkan Yesus MASIH HIDUP.
Lalu kenapa air dan darah yang mengalir? Dr. W.B. Primrose seorang ahli anestesi senior Rumah Sakit Royal Glasgow, memberikan penjelasan di harian Thinkers Digest, London , 1945 : ia mengatakan bahwa air tersebut keluar karena adanya gangguan saraf pada pembuluh darah lokal akibat rangsangan yang berlebihan dari proses penyaliban. Penemuan ini sangat masuk akal dan pernah terjadi juga ketika di taman Getsemani, waktu itu Yesus sedang ketakutan dan gemetaran yang berlebihan sehingga Yesus mengeluarkan keringat darah (Luk 22:44).

Yesus membantah kalau dirinya dikatakan telah mati :
Ucapan Yesus kepada Magdalena : "Aku belum pergi ke Bapa/belum mati." (Yoh 20:17).
Ketika Yesus mengucap "Damai sejahtera bagi kamu" (Shalom) maka sepontan murid-muridnya itu terkejut dan takut karena menyangka bahwa mereka telah melihat hantu. Kenapa mereka takut? Karena mereka lari entah ke mana (Mark 14:50) sehingga mereka mendapat kabar burung (gosip) kalau gurunya sudah mati, padahal BELUM MATI. Maka Yesus MEMBANTAH mereka dengan berkata : "Hantu tidak ada daging dan tulangnya." (Luk 24:36-40). Yang artinya Yesus BELUM MATI.
Perkataan Yesus itu BUKAN untuk membuktikan dirinya telah bangkit dari mati. Tapi untuk membuktikan bahwa dirinya hanya bangkit/siuman dari pingsannya. Karena orang yang bangkit dari kematian HARUS seperti MALAIKAT / ROH / HANTU (Luk 20:36), tapi kenyataannya Yesus masih dalam JASMANI MANUSIA (ada daging dan tulang). Sehingga Yesus menunjukkan kepada murid-muridnya bahwa tubuhnya itu BUKAN ROH/HANTU/MALAIKAT (Luk 24:40).
Tambahan:
Kubur Yesus batunya bergeser,kalau Yesus roh kenapa harus menggeser batu kan bisa nrobos?Lalu kafannya dilepas dan dijatuhkan dilantai,itu tanda bahwa Yesus masih hidup. 
Yesus pernah ngasih TANDA YUNUS,bahwa seperti Yunus yg berada dalam perut ikan maka anak manusia akan tinggal dalam perut bumi selama 3 hari.La Yunus selama dalam perut ikan kan masih hidup,jadi agar nubuat tadi dipenuhi Yesus selama didalam perut bumi yo harus masih hidup.
Jadi apa yg dikatakan Christian Yesus bangkit itu jebul datanya bilang siuman dari pingsan saja,sebab raganya masih ada.Coba cek pencuri yg disalib bareng Yesus mati opo hidup,kalau mati yo Yesus mati tapi nek hidup yo Yesus hidup.

Shalom,
Tawangalun.



__._,_.___

Attachment(s) from Pelita Hatiku

1 of 1 File(s)

Recent Activity:
Milist ANTI-IMF dikelola oleh Aliansi Nasional Tolak IMF. Dengan program tuntutan ANTI adalah dihentikannya program-program IMF di Indonesia
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar