Selasa, 06 Desember 2011

[inti-net] Korea dan Brasil Incar Investasi Peternakan

 

http://epaper.korantempo.com/PUBLICATIONS/KT/KT/2011/12/06/index.shtml

Korea dan Brasil Incar Investasi Peternakan
JAKARTA

Sentra produksi rencananya di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Korea dan Brasil mulai melirik investasi di sektor peternakan. Menteri Pertanian Suswono mengatakan pemerintah sedang mendata lahan potensial untuk mengembangkan peternakan sapi. "Mereka menyerahkan kepada kami untuk mencari lokasinya," ujarnya kemarin.
Pemerintah menawarkan peternakan di luar Jawa. Pilihan yang diusulkan antara lain di Papua Barat. Alasannya, padang rumput di Jawa semakin susah dan sempit. "Mereka yang akan memilih nanti, tapi potensial di Papua Barat," kata Suswono.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Iwantoro mengatakan Kabupaten Fakfak, Papua Barat, cocok dikembangkan menjadi sentra produksi sapi baru.
Pemerintah juga berencana mengembangkan di Maluku dan Bali. Bila berhasil, akan meningkatkan jumlah populasi sapi di Indonesia.

Berdasarkan hasil sensus sapi tahun ini oleh Badan Pusat Statistik, terdapat 15,4 juta ekor sapi potong dan perah di Indonesia. Sapi potong terbesar berada di Pulau Jawa 7,5 juta ekor, Sumatera 2,7 juta ekor, serta Bali dan Nusa Tenggara 2,1 juta ekor. Selain itu, di Sulawesi 1,8 juta ekor dan Kalimantan 437,4 ribu ekor. Untuk sapi perah, di Pulau Jawa terdapat 592,5 ekor, dan populasi kerbau terbanyak di Pulau Sumatera sebanyak 512,8 ribu ekor.

Syukur menargetkan akan mendongkrak investasi dalam program percepatan di sektor peternakan dengan mengundang investor. "Caranya, menciptakan regulasi dan peraturan yang kondusif," katanya setelah dilantik menggantikan pejabat sebelumnya, Prabowo Raspatiyo Caturroso.

Kendala utama sektor peternakan adalah transportasi dan infrastruktur. Karena itu, Kementerian Pertanian memerlukan dukungan dari instansi terkait seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Untuk mempercepat investasi, dia berharap alokasi anggaran tahun depan dinaikkan. Dana ini akan digunakan pula untuk meningkatkan produksi sapi di Kabupaten Fakfak.
Kementerian Pertanian me nargetkan swasembada da ging sapi dan kerbau pada 2014. Wakil Menteri Pertanian sebelumnya, Bayu Krisnamurthi, mengatakan, produksi daging kerbau sedang digenjot dengan memasukkan sektor peternakan kerbau dalam program inseminasi buatan.

Namun daging kerbau tak bisa langsung menggantikan daging sapi, yang paling digemari di Indonesia. Penyebabnya antara lain budaya, industri, dan jenis produk yang dihasilkan.

Saat ini total impor sapi sebesar 500-600 ribu ekor per tahun.

Kementerian Pertanian menargetkan impor bisa ditekan 10 persen pada 2012.

Hambatan dalam distribusi daging sapi antara lain mahalnya biaya transportasi. Biaya pengiriman dari Nusa Tenggara Timur lebih mahal dibanding dari Australia.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk bergabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
Subscribe our Feeds :
http://feeds.feedburner.com/Tionghoanet

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar