Sabtu, 24 Desember 2011

[M_S] Din kecam kekerasan di Bima (NTB)

 


http://m.antaranews.com/berita/290171/din-kecam-kekerasan-di-bima

Din kecam kekerasan di Bima

Minggu, 25 Desember 2011 05:29 WIB | Dibaca 923 kali

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengecam keras tindakan brutal aparat keamanan yang menewaskan sejumlah warga sipil di Bima, NTB.

Siaran pers PP Muhammadiyah yang diterima di Jakarta, Sabtu malam, menyebutkan, tindakan tersebut mencerminkan tirani dan arogansi kekuasaan dari negara dan aparat yang tidak melindungi rakyatnya.

Insiden di Bima, menurut Din, berpangkal pada sikap pemerintah yang tidak bijak, tidak berpihak kepada rakyat dan hanya membela kepentingan pengusaha.

"Seyogyanya aspirasi rakyat diperhatikan dan dipertimbangkan melalui dialog-dialog intensif dan persuasif," kata Din.

Tindakan aparat keamanan, kata Din, merupakan pelanggaran hak asasi manusia berat yang harus diproses melalui jalur hukum secara adil.

Din juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak diam dan mendesak Kapolri untuk bertanggungjawab.

Sementara Kepolisian Negara RI sudah mengamankan 31 orang terkait bentrok antara pengunjuk rasa dengan polisi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

"Mereka terdiri dari 25 dewasa dan enam anak," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, di Jakarta, Sabtu.

Jumlah provokator yang ditangkap sebanyak tiga orang atas nama H yang merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda NTB, A alias O dan SY. Sementara, korban meninggal atas nama Arief Rachman (18) dan Syaiful (17), ujarnya.

"Sementara itu, barang bukti yang disita diantaranya parang sepuluh unit, sabit empat unit, tombak satu unit, satu unit bom molotov dan bensin dua botol," kata Saud.

Ia mengatakan, tindakan pengamanan dilakukan pada hari ini jam 08.00 WITA terhadap massa yang bertahan di jembatan penyeberangan feri Sape dipimpin Kapolda NTB kemudian dilakukan penangkapan terhadap provokator dan masyarakat yang masih bertahan diangkut keseluruhan ke Polres Bima.

"Massa juga membakar Mapolsek Lambu dan beberapa kantor pemerintah lainnya dan saat ini lagi pendataan," kata Saud.

Sebelum massa memprotes keberadaan perusahaan tambang di wilayahnya dan meminta pemerintah daerah mencabut izinnya.

(E007/Y008)

__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar