Jumat, 23 Desember 2011

[PERS-Indonesia] Sistem Proporsional Tertutup Rugikan Konstituen

 

SABTU, 23 Desember 2011 |
 
 
Sistem Proporsional Tertutup Rugikan Konstituen
 
 
Jakarta, AE.- Belum selesai kontroversi besaran angka parliamentary threshold (PT) yang akan disepakati dalam Pemilu 2014, kini politisi dan praktisi sudah memperdebatkan sistem pemilu?proporsional tertutup. Usulan sistem proporsional tertutup itu dimunculkan PDIP, PKB, dan PKS.

Pengamat menilai sistem yang berlawanan dengan proporsional terbuka ini sebetulnya tak berpihak pada rakyat. "Proporsional tertutup sangat rawan, sistem ini menghendaki partai untuk berkuasa penuh pada calegnya. Timbulnya siapa yang memiliki kedekatan dengan partai, maka sangat rawan bisa mendapatkan perlakukan khusus dari parpolnya," kata pengamat politik LIPI, Indria Samego, kepada wartawan, Senin (19/12).

Sementara sistim proporsional terbuka, memberikan 'keleluasaan' pada masyarakat untuk memilih calegnya tanpa harus?mendapat intervensi dari parpol dari caleg itu bernaung. Dalam sistem ini, lanjutnya, hanya caleg yang meraih dukungan rakyat penuh yang?bisa duduk di kursi legislatif. Sistem ini juga menciptakan kompetisi yang sehat antar para calon.

"Sistem pencalonan yang lebih demokratis dalam partai politik, mengkikis sistem oligarki partai, dan mendapatkan calon terpilih yang?lebih akuntabel kepada konstituennya. Dengan menggunakan sistem ini, pemilih tidak lagi akan dibohongi," katanya.

Partai juga akan lebih dinilai positif oleh masyarakat karena telah memberikan kepercayaan penuh kepada masyarakat pemilih untuk menetapkan siapa yang menjadi wakilnya di DPR.

Setali tiga uang, Direktur Eksekutif Indonesia Political Parties Watch (IPPW), Mohamad Ikhsan Tualeka, berpendapat, sistem proporsional terbuka adalah tanda kemajuan demokrasi di Indonesia. Siapa pun calon?yang maju dalam pemilu harus mampu menunjukkan konsep dan komitmennya?kepada rakyat.

Namun, dirinya juga menilai sistem proporsional yang sudah dipraktikkan pada Pemilu 2009 memiliki kelemahan. Tapi, bukan berarti kelemahan itu justru mengubah sistem tersebut. "Toh, proporsional tertutup juga banyak masalahnya," katanya.

Menurut dia, banyak manfaat yang bisa diambil dari gagasan menerapkan?sistem pemilu legislatif dengan model proporsional terbuka. Selain mendekatkan wakil rakyat dengan konstituen, juga akan mendapatkan wakil rakyat yang sesuai dengan hati nurani rakyat.

__._,_.___
Recent Activity:
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Milis Pers Indonesia
Powered by : http://www.GagasMedia.com
GagasMedia.Com Komunitas Penulis Indonesia
Publish Tulisan Anda Disini !

Khusus Iklan Jual-Beli HP/PDA
Ratusan Game/Software HP Gratis
http://www.mallponsel.com

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar