Senin, 26 Desember 2011

[PERS-Indonesia] Tekanan Kekuasaan Reduksi Audit Forensik Century

 

Ref: Akan sangat aneh apabila tidak ada tekanan kekuasaan, jadi Komisi Pelindung Koruptor [KPK] akan selalu mejalankan policy "tebang pilih pilih".
 
MINGGU, 24 Desember 2011 |
 
Tekanan Kekuasaan Reduksi Audit Forensik Century
 
Jakarta, AE.- Anggota Tim Pengawas Century DPR, Bambang Soesatyo, menegaskan, laporan Audit Forensik BPK terkait mega skandal dana talangan (bailout) Bank Century, tidak ada hal baru. "Jauh dari harapan," tegas Bambang, Jumat (23/12), di Jakarta.

Ia menambahkan, tekanan kekuasaan berhasil mereduksi Audit Forensik BPK, terkait skandal yang merugikan negara Rp 6,7 triliun, itu. Laporannya, lanjut dia, tidak beda jauh dengan laporan audit investigasi BPK yang pertama. "Tidak ada hal baru. Tidak ada pengungkapan aliran data detail yang kita harapkan dengan berbagai alasan," katanya.

Menurut Bambang, BPK hanya mengungkap ada aliran dana ke PT MNP penerbit koran milik partai tertentu saja pada periode 2006-2009 senilai Rp.100,95 miliar. Rencananya hasil Audit Forensik BPK, itu akan diserahkan kepada Pimpinan DPR, siang ini di Jakarta.

TIDAK ADA YANG LUAR BIASA
Sementara Wakil Ketua DPR Pramono Anung, menegaskan bahwa tidak ada yang luar biasa dari hasil Audit Forensik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal Century. Menurut Pram, secara formal hasil audit akan diserahkan kepada Pimpinan DPR pukul 14.00, Jumat (23/12), tapi ada beberapa yang sudah diketahui pimpinan DPR, mungkin juga sebagian di publik.

"Intinya tidak ada sesuatu yang luar biasa," kata Pramono kepada pers di Jakarta, Jumat (23/12).
Tapi, tegas dia, dari hasil audit itu, ada peluang untuk didalami aparat penegak hukum terutama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Kalau kepolisian dan kejaksaan kan terkait kejahatan perbankan, seperti money laundry, relatif bisa diselesaikan," katanya.

Namun, Pramono mengatakan untuk abuse of power atau korupsi belum tergambar dari hasil Audit Forensik BPK itu. "Tapi, mudah-mudahan ini menjadi pintu masuk untuk menyelesaikan bebagai persaoalan selama ini yang samar. Kan harapan teman dewan, ada temuan-temuan yang bisa mengarahkan, kalau tidak ada sama sekali harus distop. Tapi yang kita peroleh ini membuka pintu lorong yang harus ditelusuri, kita belum tahu ujungnya dimana," katanya.

Apakah ada intervensi yang dialami KPK, Pram mengatakan ini memang menyangkut kekuasaan dan tidak mudah. "Tapi saya tidak mau berprasangka buruk, terhadap siapapun. Tapi yang jelas, hasil audit ini tidak menenteramkan anggota dewan yang kritis, mungkin akan menjadi persoalan baru," katanya.

"Terpenting jangan sampai energi kita terlalu banyak untuk persoalan-persoalan yang kontraproduktif," tegas dia. Kata Pram, temuan-temuan yang ada mengarah beberapa kelompok, yayasan, perusahaan, beberapa nama dalam direksi atau dewan direksi BI bisa menjadi point penting.

"Tapi secara de facto terhadap apa yang berkembang di pansus waktu itu dan menjadi keputusan paripurna, belum tergambar secara jelas," tegas politisi PDI Perjuangan itu.

Lebih jauh Pram mengatakan, apapun hasil Audit Forensik BPK akan diterima resmi Pimpinan DPR. "Hasilnya kita teruskan ke timwas yang masa kerjanya diperpanjang 2012, di bawah pimpinan dewan akan mengatur kembali, timwas akan melanjuti apapun temuan hasil audit forensik ini," kata Pram.

__._,_.___
Recent Activity:
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Milis Pers Indonesia
Powered by : http://www.GagasMedia.com
GagasMedia.Com Komunitas Penulis Indonesia
Publish Tulisan Anda Disini !

Khusus Iklan Jual-Beli HP/PDA
Ratusan Game/Software HP Gratis
http://www.mallponsel.com

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar