Senin, 05 Desember 2011

«PPDi» Ketua KPK Abraham terancam dibunuh

 

 
 
Ketua KPK Abraham terancam dibunuh
Tanggal: 03 Dec 2011
Sumber: Harian Terbit
JAKARTA - Abraham Samad dipercaya partai politik untuk memimpin KPK empat tahun ke depan. Teror dan ancaman akan dibunuh pasti akan datang bertubi-tubi. "Bapak sudah sering mendapat tekanan, teror, dan ancaman ketika berkarier di Sulsel," ungkap istri Abraham, Indriana Kartika.

Karena itu, Indriana mengaku tetap merasa takut terhadap jabatan baru yang diemban suaminya. Dia takut nasib suaminya akan berakhir sama dengan pimpinan KPK sebelumnya, Antasari Azhar, bahkan bisa kehilangan nyawa.

"Namanya waswas pasti ada,tapi saya selalu berpesan kepada Bapak untuk hanya berpegang teguh pada ajaran agama dan takut kepada Tuhan. Intinya keep on your trade," pesannya pada Abraham. Wanita dua anak ini pun meyakini amanah yang diberikan rakyat kepada suaminya mampu dijalankan dengan baik sesuai koridor yang ada.

Pilihan untuk harus pindah ke Jakarta pun bukan menjadi masalah berarti buat Indriana. "Kami memang belum membicarakan lebih jauh masalah pindah tempat tinggal, tapi sebagai ketua KPK yang baru,itu pasti akan terjadi. Bagi saya,bukan berpindah, melainkan pulang kampung halaman, yang masalah hanyalah anak-anak," ungkapnya. Dua anak Abraham Samad, Nasya Thahira dan Syed Yasin Rantisi,saat ini masih duduk di bangku sekolah.Anak tertuanya, Nasya, sekolah di MTS Model Makassar dan adiknya, SyedYasin,masih duduk di bangku sekolah dasar.

Mengenai teror yang sering diterima Abraham juga diakui rekannya di Koalisi Masyarakat Anti Korupsi (KMAK), Djusman AR. "Pernah, kaca mobil dipecahkan. Ada juga pengalaman, ban mobil yang kita tumpangi dikempesi," ungkap Djusman mengenang masa perjuangannya bersama Abraham.

Masa muda
Abraham Samad, akrab disapa Openg, adalah anak lelaki yang keras kepala dan bersikukuh jika punya keinginan. Saat kuliah, dia berambut gondrong dan suka berkelahi. "Pokoknya, ngotot deh," ungkap Imran Samad, kakak Abraham.

Abraham adalah anak kelima dari enam bersaudara. Seorang saudarinya telah meninggal. Tiga yang lain bekerja di TVRI. "Dulu, ibu pegawai Departemen Penerangan," kata Imran, yang sekarang menjadi Camat Rappocini, Makassar.

Ayah Abraham awalnya tentara pejuang di korps CPM, yang berpangkat terakhir kapten. "Kami selalu diceritakan, almarhum bapak itu dulu mengawal Bung Karno saat di Makassar, tapi bapak lalu jadi pedagang," ujar Imran.

Nama Abraham, kata Imran, merupakan pemberian dari ayah mereka yang pada tahun 1960-an sering membaca buku kepahlawanan Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat. "Waktu Abraham lahir, menurut ibu, bapak lagi membaca buku karya Abraham Lincoln."

Menurut Imran, saat proses pemilihan pimpinan KPK di DPR, ibu mereka terus memegang tasbih. "Semenjak proses seleksi, setahu saya, ibu di rumah terus shalat tahajud, berpuasa, dan mendoakan anaknya itu. Openg memang paling dekat dengan ibu," kata Imran.

Hukum mati
Di Makassar, Abraham dikenal sebagai aktivis antikorupsi. Dia penggagas sekaligus Koordinator Anti Corruption Committee di Sulsel. Salah satu kasus korupsi yang pernah dia bongkar yakni kasus yang melibatkan wali kota Makassar. Akibat langkahnya itu, rumah serta usaha milik istrinya pernah dirusak sekelompok orang.

Abraham Samad menyatakan akan memprioritaskan penanganan kasus-kasus korupsi berskala besar, yakni lebih dari Rp1 miliar, termasuk kasus Bank Century, yang hingga saat ini tidak ada perkembangannya di KPK, menurut Abraham.

Bahkan, Abraham Samad menegaskan, jika ada keluarganya yang melakukan praktik korupsi tetap akan ditindak tegas, bahkan hingga hukuman mati. (junaedi/aw)

[ Indeks | Versi Cetak | Kirim ke Teman | Tanggapan ]

__._,_.___
Recent Activity:
------------------------------------------------------------------
                       TIADA KATA SEINDAH `MERDEKA`
------------------------------------------------------------------
Ubahlah nasib bangsa kita, jangan jadikan anak cucu kita sebagai mangsa dari keterlambatan kita bertindak pada hari ini.

Mailing bebas => Meukra-subscribe@yahoogroups.com
-untuk membuat posting kirimkan ke: PPDi@yahoogroup.com

**************************************************************
-Beritahu rakan anda untuk menyertai egroups ini dengan hanya menghantar email kosong ke: PPDi-subscribe@egroups.com
               : Meukra-subscribe@yahoogroups.com
**************************************************************
FOR THE LATEST NEWS link to us: http://PPDi.cjb.net/
                          http://groups.yahoo.com/group/PPDi/messages

ALL ADVERTISERS THAT HAVE NOTHING TO DO WITH condemning indon WILL BE BANNED WITHOUT WARNING!!!
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar