Kalau Spirit "Penolong Kesengsaraan Oemoem" (PKO) yg menjadi warisan Kyai Dahlan mosok sekolah Muhammadiyah menerima anak ber HIV dianggap tercemar.
Kadang memang kaum berlatar belakang agama tidak pernah bisa ngasih solusi masalah sosial yg kongkrit ada di depan mata. Mereka sibuk beribadah untuk dirinya sendiri, merasa sudah melepaskan kewajiban dg melepas uang untuk Zakat dan Infaq, setelah itu cukuplah mengurusi dirinya, keluarganya dan golongannya yg tidak banyak masalah.
Apakah agama dan para penganut agama yg saleh (ibadahnya) se-Jumud ini ? Mereka menganggap bahwa definisi "Tidak Tercemar" adalah "Sedangkal" dg mengatakan bahwa "Menerima Siswa Ber-HIV di Sekolah Muhammadiyah adalah Mencemari Sekolah"
Hemmm apakah nggak mungkin tafsir Al Maun bahwa orang yg lalai dg agamanya adalah mereka yg nggak bisa ngasih solusi thd anak anak Ber-HIV untuk sekolah ? Karena saat ini mereka juga "anak yatim dan orang miskin"
Arif
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: Akhmad Sifa <ahmadsifa@yahoo.com>
Sender: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com
Date: Mon, 5 Dec 2011 08:04:30 +0800 (SGT)
To: <Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com>
ReplyTo: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com
Subject: Re: [M_S] Re: Murid dg ortu ber-HIV di Sekolah Muhammadiyah
Dominasi yang terkena HIV usia produktif dibawah 40 tahun perlu syarat penerimaan uji HIV jika positif entah murid atau ortu belum memenuhi syarat diterima Sekolah Muhammadiyah jika negatif siap diterima Sekolah Muhammadiyah dari pada resiko nama sang Pencerah tercemar. Salam Ahmad Syifa From: Amir Udin <ustadz_millennia@yahoo.com> Sender: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com Date: Sat, 3 Dec 2011 02:28:07 -0800 (PST) To: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com<Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com> ReplyTo: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com Subject: Re: [M_S] Re: Murid dg ortu ber-HIV di Sekolah Muhammadiyah
Salam
Setau saya, orang kena virus HIV tidak melulu dari perbuatan dosa yang dia lakukan. Yang pasti dari perbuatan dosa hanya dua cara, yaitu hubungan seks bebas dan penggunaan jarum suntik bebas untuk narkoba. Cara penularan lain, tidak ada keterkaitan dengan perbuatan dosa orang yang terinfeksi. Misal: seorang isteri yang terinfeksi oleh suaminya yang sudah terinfeksi lebih dulu, atau sebaliknya, keteledoran tenaga medis dalam menggunakan alat-alat medis ...
Intinya, setuju saja sekolah Muhammadiyah menerima murid yang begitu.
Salam Amir
From: Noval Akt <noval_akt@yahoo.co.id> To: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com Sent: Saturday, December 3, 2011 5:12 PM Subject: [M_S] Re: Murid dg ortu ber-HIV di Sekolah Muhammadiyah Masalahnya, tidak seperti penyakit lain, kenapa aids sudah terstigma sebagai penyakit akibat dari berbuat dosa besar (berzina/homoseks/narkoba), sampai para pegiatnya pun merasa perlu membuat tema "stigma" untuk memperingati hari aids kali ini? Istimewanya lagi, aids adalah satu2nya penyakit yang ada hari besarnya? Adakah si mbah sebagai pemerhati aids tahu akan hal ini?"
--- In Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com, ziembah2003@... wrote: > > Dari mana cak Noval tahu bahwa itu adalah akibat dosa orang tuanya? > Tema hari AIDS tahun ini adalah "Stigma". Rupanya cap stigma ini masih kuat, salah satunya di benak cak Noval. Hehe > > Alim > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -----Original Message----- > From: "Noval Akt" <noval_akt@...> > Sender: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com> Date: Sat, 03 Dec 2011 09:58:03 > To: <Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com> > Reply-To: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com> Subject: [M_S] Re: Murid dg ortu ber-HIV di Sekolah Muhammadiyah > > Anak tsb tidak bersalah, tapi ikut menanggung azab akibat dosa orang tuanya. Maha benar Allah dengan firmanNya: > > "Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." (Qs. al-Anfaal [8]: 25). > > > --- In Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com, Arif Nur Kholis <o_arep@> wrote: > > > > Assalamu'alaikum > > > > Baru baru ini ada anak calon siswi SD Don Bosco Kelapan Gading yang ditolak pihak sekolah gara gara orang tuanya mengaku mengidap HIV dan menolak anaknya diperiksa. Pihak sekolah mengakui kalau anak itu positif HIV juga, maka akan tidak diterima. > > > > Nah, ini masalah nya di depan kita. Apakah bapak ibu setuju kalau anak positif HIV diterima di sekolah Muhammadiyah saja ? > > Wassalamu'alaikum > > > > > > Arif Nur Kholis
> > > > > > > > ________________________________ > > > |
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).
----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH
No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
(zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
(zakat) 00.91539400 - (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
( Zakat) 009.0033333 - (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
(zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
(Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
(zakat) 3001111110 - (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
(zakat) 2.700.002888 - (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
(zakat) 0230-01.001403.30-9 - (infaq) 0230-01.001404.30-5
Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444
DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505
b. Bantuan kemanusiaan ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505
Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN
email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar