Jumat, 03 Agustus 2012

[babadbali] Re-Ngaben massal di krobokan.

 

Om Swastyastu.

Inggih ampurayang titiang Jero mangku Sudiada (JMS) sampun kesekian kalinya JMS postingkan mari kita pikirkan untuk beryadnya yang Efficient dan effective, Hindari kesan Jor-joran yang tidak mesti dilakukan di ada-=adakan agar kesannya Mewah dan saya paling berhasil ini yang disebutkan dengan Naasmita.
Sesungguhnya di Bali sudah ada Pitra yadnya dengan cara Swasta-Gni yang paling efficient dan Nandang Mantri = pragat dalam / puput yadnya dalam 24 jam ( Baca Referensinya dari Ida Bhagawan Dwija. Kalau dalam 24 Jam dari sejak sang sane lampus ( meningga) di upacarai dari Atiwa-tiwa ( perawatan Jenasah ) Ngaben = Pembakaran Jenasah, Mamukur ( Ngiliatma) dan Ngelinggihang Dewa Hyang, bisa selesai dalam durasi tidak lebih dari 24 Jam inilah yang disebutkan dengan Mautama dalam artian Doa serta permohonan dari sang Preti sentana sangat dikabulkan untuk menghantar perjalanan kehidupan setelah kematian.

Konsept Dharmasidhayatra ikuti konsept ini yaitu.
1. Iksa = Pahami tujuan Beryadnya
2. Sakti = Sesuaikan kemampuan dalam beryadnya
3. Desa = sesuaikan dengan lokasi dimana kita berada contoh di ( DKI ) Perda no 3 Thn 2007 mengatur Jenasah tidak boleh lebih dari 24 jam dirumah.
4. Patra = Daun lontar dalam tanda kutip acuan sastra yang dijadikan penuntun
Kuncinya adalah kemantapan hati ( De-Ning) serta ketulusan hati (ihklas) dlm beryadnya.
Kalau toh ada anjuran harus berpakaian begini karena begitu kemudian pakaian hitam karena kematian, pakaian merah karena klen ini dan itu, percayalah yang beginian hanya membikin pusing dan menjadikan umat semakin terkotak kotak, yang akhirnya sangat gampang ditumpangi hal hal negatip ( ini adalah strategy politik adu domba warisan belanda) Ingat beryadnya yg efficient dan Effective perlu dijadikan acuan. "Wasudeva Kutumbhakam, Paras paros sarpanaya, segalak seguluk selunglung sebaya-antaka"

Efficient dalam artian : ketika ada suatu dana yang bisa tersisihkan ritatkala ngemargiyang yadnya, seyogyanya dana ini dipergunakan dengan baik terutama untuk pendidikan anak anak, karena anak dan cucu kita adalah perpanjangan Pitra-yadnya, sebab dalam keyakinan kita ada yg disebutkan dengan Panca Sradah, sradah yang ke IV yaitu samsara dan Punarbawa.....mungkin saja para leluhur kita yang Manumadi lewat kita, sehingga sudah kewajiban kita untuk membekali mereka dengan Pengetahuan yang layak, "KEWRUHAN LWIR SENJATA" Pengetahuan adalah $ = dolar yang berlaku di setiap Negara ( pengetahuan adalah perahu untuk mengarungi kegelapan) dan ini juga yadnya, marikita mewariskan kecerdasan untuk generasi mendatang, jangan meninggalkan kebodohan untuk generasi hindu serba gelap dan hitam pekat.

Effective = Gunamantram artinya tuntunan sastra agama seyogyanya yang dijadikan referency, Kurangi muatan Gebyar asal mewah dgn menjual sawah.

Kedepan Perlu dipertimbangkan dengan Yadnya yang sifatnya massal sehingga ada suatu Upakara yang bisa dilakukan Satu untuk bersama ( ini yang perlu diikuti ) dan ada pula yang khusus untuk Personel dan yang ini tidak banyak, sehingga sekali lagi EFFICINCY perlu dipikirkan jangan Boros menghambur hamburkan uang dgn percuma.

Konsept Pemikiran JMS kedepan adalah :
Upacara Pitrayadnya : Agar diambil alih oleh PHDI / Banjar / Libatkan Pembimas
Setiap Kematian Lakukan dg Titip di Gni/Pretivi
Dalam Kurun waktu berkala misalnya setiap Lima Tahun Lakukan Ngaben Massal
Biayanya diambilkan dari PHDI / Banjar yang menangani.
Mau Mewah, mau sederhana, mau cari sponsor, di Film-kan terserah namun semuanya ini tetap melalui musyawarah dan mupakat agar tetap Persatuan dan kesatuan mengerucut Kedepankan konsept Tujuan tujuan beryadnya tetap dipertimbangkan.

Kenapa mesti takut dgn system massal
Melukat Massal
Potong Gigi massal
Ngaben Massal
Dwijati Massal
Banyupinawruh Massal
Barangkali masih ada massal massal yang lain yang perlu dipertimbangkan, tentunya ini harus merupakan pemikiran kita bersama dengan melalui kajian sastra dan musyawarah
"HINDU AKAN JAYA SELAMANYA"
namaste.




--- On Fri, 3/8/12, I Ketut Adi Candra <adi.candra@indosat.com> wrote:

From: I Ketut Adi Candra <adi.candra@indosat.com>
Subject: Re: [hindu] Bls: Bls: Upacara Panca Yadnya Massal di Desa Kerobokan
To: "hindu-dharma@itb.ac.id" <hindu-dharma@itb.ac.id>
Date: Friday, 3 August, 2012, 11:43 PM

Om svastyastu

Bu Dayu, untuk umat gol mampu, tentu kita sangat harapkan membuat upacara yg sebesar2nya. Krn di sana akan membuat perekonomian masyarat setempat menjadi hidup. Yg jd masalah adalah bagi gol tak mampu lalu memaksakan diri membuat upacara besar dgn menjual tanah dll.

Pak Perwira, biaya ngaben masalnya malah hanya 3jt.
Memang di Kerobokan tdk digabungkan 1 hari upacara ngaben n memukur krn rangkaian upacaranya cukup banyak dan tingkatan upacaranya pun berbeda. Saat ngaben ato sawa prateka biasanya umat memakai pakaian serba gelap ato hitam. Sedangkan sAat Memukur ato atma wedana memakai pakaian putih2. Memang ada bbrp wangsa/klan tertentu yg menggunakan model Ngelanus sehari selesai. Tp bg masyarakat kebanyakan kurang sreg dg model ini.

Ttg LPD Kedonganan, desa Kerobokan punya Bumda (badan usaha milik desa adat). Sudah berjalan bbrp thn n berkembang pesat. Awalnya bumda ini masih nebeng tempat di wantilan pura dalem Kerobokan. Skr sudah bisa bangun kantor sendiri senilai 2M. Keuntungannya jg besar sehingga bbrp tahun terakhir pembangunan2 di kahyangan Tiga, krama tak perlu lg keluar iuran.

Bumda ini jg membuat tabungan utk ngaben masal nanti. Mirip asuransi ngaben. Tyang n istri jg sudah ikut. Per bulan ty bayar sekitar 19rb. Jd jk suatu saat ty meninggal dan ikut ngaben massal di Kerobokan tdk perlu bayar lg. Bayar iuran sampe umur 65th. Tp misalnya jika ingin ngaben sendiri di rumah, tabungan itu dikembalikan spt tabungan biasa. Jd mirip asuransi pengabenan. Ada org yg baru ikut setahun lalu meninggal, jd beliau bisa ikut ngaben masal tanpa bayar lg.

Silakan bagi yg ingin studi banding, hadir saja senin besok di samping pura dalem Kerobokan, 200m selatan Tiara Gatsu. Lihat sendiri bagaiman pelaksanaan upacaranya. :)

Om shantih
Adi

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: dayu sri <dayu_sri2008@yahoo.co.id>
Sender: <hindu-dharma-bounces@itb.ac.id>
Date: Fri, 3 Aug 2012 22:04:01
To: hindu-dharma@itb.ac.id<hindu-dharma@itb.ac.id>
Reply-To: <hindu-dharma@itb.ac.id>
Subject: [hindu] Bls:  Bls:  Upacara Panca Yadnya Massal di Desa Kerobokan

OM Svastyastu
nah ini pengalaman juga
saat ke desa adat ubud ketemu dengan salah satu pengusaha disana, saya share tentang ngaben masal di kedonganan, mereka malah tdk setuju katanya, masak mengupacarai orang tua terakhir kali pakai yg sederhana ? ha..ha..semuanya bener kali yang penting rumusnya hanya satu jangan dipaksakan dan sesuai kemampuan
 
OM Sarve Sukhinah Bhavantu

Bingung mencari perlengkapan spiritual ? bingung mencari vegresto yang murah ? kunjungi Wirasatya Spiritual Shop & Vegetarian atau hubungi 0361-297671 untuk pemesanan catering dan delivery service atau kunjungi http://www.facebook.com/profile.php?id=100003217879669


Dari: Perwira duta <perwira@balimax.com>
>Kepada: hindu-dharma@itb.ac.id
>Dikirim: Jumat, 3 Agustus 2012 21:27
>Judul: Re: [hindu] Bls: Upacara Panca Yadnya Massal di Desa Kerobokan
>
>Om Swastyastu,
>
>Wahh ini benar -benar luar biasa, ini patut menjadi rules model di seluruh Nusantara dan Bali pada khususnya. Namun memang kesadaran ini perlu di share ke semua desa adat di Bali agar oarng Hindu Bali tidak terlalu berat menaanggung beban biaya.  Cuma memang ada beberapa desa adat di Bali yg sepertinya belum tersentuh atau memang sengaja tidak melakukan hal tersebut . Ini bisa karena 2 hal , pertama Bendesa adat tidak berani mengambil keputusan untuk memunculkan ide ini atau yg ke 2 hal ini bisa berpengaruh kepada tukang banten di Desa, atau pun siapa saja yg di untungkan dgn jual-menjual banten.
>
>Sudah menjadi rahasia umum di Bali bahwa bisnis banten adalah bisnis multi jutawan, apalagi kita tidak tahu dan kebanyakan buta masalah banten . Kalau sudah urusan Banten kita mendadak jadi orang bodoh , betapapun tukang banten bilang harganya atau kalau orang mesti ke Griya  , apalagi untuk ngaben kita gak punya posisi untuk nawar , meskipun lagi cekak, habis ngaben bayar utang itulah banyak yg terjadi atau banyak juga harus jual tanah warisan ....Tragis. Saya angkat jempol untuk ngaben massal ....apa Majelis Utama Desa Pekraman bisa lakukan sosialisasi ini ke semua Bendesa di Bali gak ya ....????
>
>Penagalaman Pribadi tiang, karena punya kampung yg belum punya sistem ngaben massal ketika Bapak tiang meninggal yg langsung diaben , walaupun hanya satu sawa. Beli banten saja 25 juta ,tambah Bade , tambah konsumsi untuk masyarakat , dll, dlll , belum lagi biaya di rumah sakit karena Bapak meninggal habis Operasi ...total sekitar Rp 100 juta melayang , untung Ortu punya sedikit tabungan ditambah urunan anak-anaknya. Baru kepikiran ternyata Mati di Bali cukup susah ya , biayanya gede .....Bayangkan kalau ngaben massal dgn biaya 5 juta, khan uang bisa ditabung untuk anak-anak sekolah .....modal usaha dll....
>
>Mengenai LPD Kedonganan , itu benar adanya , luar biasa....karena Ipar tiang dari sana. Bahkan anak-anak yg nabung utk pendidikan di sana kalau ultah di kasi kue Ultah dibawakan ke rumah. Model ini perlu juga di share...
>
>Suksme,
>
>Wira
>
>
>
>
>On Aug 3, 2012, at 8:46 PM, dayu sri wrote:
>
>> OM Svastyastu
>> good good, tapi ty tambhakan sedikit juga pengalaman saat masih mengelola ebanjar.
>>
>> dulu saat presentasi ttg evanjar dengan BKS LPD seluruh Bali, LPD di beberapa desa adat Banyak melakukan beberapa terobosan dalam hal pelaksanaan upacara adat di desa masing2. contohnya di LPD Kedonganan malah yang ngaben sama sekali tdk dikenakan biaya. syaratnya hanya satu. mereka hrs nabung di LPD, jadi setiap tahun kalau ndak salah ingat saat upacara ngaben masal diselenggarakan oleh LPD tanpa dipungut biaya sedikitpun. katanya kepala LPD Kedonganan waktu itu, konsep ini berhasil memindahkan semua tabungan  dari bank ke LPD
>>
>> suksm

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk menghentikan keanggotaan, mohon kirimkan email kosong kepada:
babadbali-unsubscribe@yahoogroups.com

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar