Sabtu, 04 Agustus 2012

[kmnu2000] Ancur dehh... Perkembangan Kasus2 ME Jamwas Kejagung

 

Haahhh.. mulai pencairan barang bukti ratusan milyar yang masuk rekening
pribadi, dugaan korupsi alat kesehatan Surabaya, buku porno banyuwangi
dan masih banyak lagi... hmmm
kalau benar demikian ancurr dehhh negeri ini. Kita berharap agar aparat hukum yang nakal ditindak dengan tegas
(Jadi
teringat kisah2 klasik tiongkok, dimana jika para pejabat banyak yang
korup & sewenang2, akibatnya masyarakat kacau, dan muncul banyak
penjahat baik yang kasar maupun penjahat halus yang berulah merugikan
masyarakat. Karena mungkin diberi contoh bahwa merampok, sewenang2 dll
itu diperbolehkan asal punya kuasa)
_______________________________________________
Alfaqirilmi <alfa....@yahoo.com> wrote:
Perkembangan Kasus Marwan Effendy (ME) Jamwas Kejagung
by @TrioMacan2000

BRI Surya Kencana Bogor membeberkan rekening Hartono yg ditransfer ME ke
rekg penampungan ME di BRI sebesar Rp 187M mati ME. ME sdh mengakui
memerintahkan anak buahnya utk mencairkan uang Hartono Rp 13M stlh itu
ME blokir stlh disisain Rp 70jt
ME tdk sadar bhw perintah
pencairan tsb, sebelum ada surat perintah penyidikan. ME mengaku ke
publik bhw dia hny bertugas smp Penyidikan, pdhl ME msh membuat surat ke
BII utk mengeksekusi uang hartono.


ME tdk mampu menjelaskan ke Timsus, perihal tuduhan dia bhw uang Rp
170,5M tlh dia blokir, selanjutnya dikemanakan uang tsb. ME sdh tdk
mampu jelaskan, dikemanakan uang sebesar Rp 520M . Dia hnya jelaskan sdh
diserahkan ke BRI. Pdhl BRI bantah

ME sempat mengancam BII krn
BII menolak diminta cairkan uang hartono. Tp akhirnya ME mengalah dgn
meminta BII transfer. ME tdk mampu jelaskan, knapa transfer nya di suruh
ke rekg pribadi staf BRI Senen bernama Budi Mulyono.

ME
melemparkan semua ke BRI, dgn yakin BRI akan tutupi perbuatan dia. &
ME pikir BRI msh disandera kasus Bukopin. ME tdk menyangka klo BRI
malah sebaliknya, tdk dukung dia. Krn kasus Bukopin dibuka kembali oleh
Jaksa Agung.

Demikian, tamat lah kekuasaan ME yg dikira dirinya
masih ditakuti, Akankah Timsus Kejagung akan menyimpulkan bhw Marwan
Effendi tdk terbukti Korupsi ? Kita tunggu hasilnya. Sekian

berita terkait : http://jaringanantikorupsi.blogspot.com/2012/07/medianusantara-perkembangan-terbaru.html
______________________________________
http://wargatumpat.blogspot.com/2012/05/pesisir-salah-seorang-jaksa-agung-muda.html

Salah Seorang Jaksa Agung Muda Kejaksaan Agung Disorot Aktivis, Diduga Jadi Beking

Marwan Effendy, Jaksa Agung Muda pengawasan Kejakgung, diduga kembali
disorot, dimana Seorang aktivis Surabaya, Bambang Smit, dalam status
Facebook-nya menyebut Oknum Jaksa Pusat, sebagai beking, sehingga
penyidik kejaksaan takut menangani kasus korupsi tertentu

http://www.facebook.com/bambang.smit

Bambang Smit

Rusaknya
penegakan hukum didaerah karena interfensi oknum2 yang ada dipusat,
contoh :1) mandeknya kasus korupsi dana bimtek, karena Polrestabes
mempertimbangkan kedekatan tersangka dengan salah seorang mentri 2)
Kasus Kadishub, pertimbangannya karena kedekatan tersangka dengan salah
seorang jendral di JKT, 3) termasuk kejaksaan, yang menangani kasus
korupsi  alat kesehatan Rumah Sakit Soewandi Surabaya RP. 14 Milyar, penyidik kejaksaan takut dengan oknum jaksa M E
yang ada dipusat , artinya hukum di indonesia belum menjadi panglima
dalam penegakan hukum terhadap koruptor........

berita terkait
Kilas- Korupsi Pembelian Laptop di Jember Belum Tuntas
E Wahono <e...@yahoo.com> wrote:
24 Mei 2012 saya memberi komentar atas berita dugaan korupsi laptop di
Jember sebesar Rp. 9 Milyar. Akhirnya kemungkinan yang saya tulis dalam
komentar itu terjadi, yakni Kepala Kejaksaan Negeri Jember Wilhemus Lingitubun bulan Juli 2012 DIGANTI (bahasa halusnya: dipindah tugaskan).
Apakah setelah ada pergantian itu penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop akan dilanjutkan, atau akan masuk peti es?
Kita lihat saja...
Yang
jelas sampai sekarang meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, mereka
yang ditetapkan sebagai tersangka itu belum pernah diperiksa, apalagi
ditahan. Maka apakah mungkin akan sampai ke pengadilan, karena diperiksa
saja tidak pernah? atau kita menunggu akhir zaman saja dengan
digelarnya pengadilan terakhir?
_____________________________________________________
Sun, 6/24/12, E Wahono <e...@yahoo.com> wrote:
Melihat 2 berita dibawah ini, jangan2 nanti kepala kejaksaan negeri
Jember, Jawa Timur, malah dipindah-tugaskan. Karena berani memeriksa
kasus korupsi yang dilakukan mafia besar yang konon di-beking oleh
pejabat tinggi di lingkungan aparat hukum.. kita lihat saja
salam - E Wahono
______________________________________________________
http://koran.tempo.co/konten/2012/06/13/277094/KILASKasus-Korupsi-Pembelian-Laptop-Belum-Tuntas
Kilas- Korupsi Pembelian Laptop di Jember Belum Tuntas

JEMBER -- Tim penyidik Kejaksaan Negeri Jember masih harus
memeriksa 600 kepala sekolah untuk menuntaskan penyidikan kasus korupsi
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang digunakan untuk membeli ribuan
laptop, yang merugikan keuangan negara Rp 9 miliar. "Baru 300 kepala
sekolah yang kami periksa," kata Kepala Kejaksaan Negeri Jember
Wilhelmus Lingitubun kemarin.

Wilhelmus menjelaskan, proses pemeriksaan terhambat pelaksanaan
ujian nasional dan penerimaan murid baru. Namun Kepala Seksi Pidana
Khusus Kliwon Sugiyanta mengatakan pekan depan akan dilakukan gelar
perkara. "Untuk evaluasi dan penguatan alat bukti," ujarnya.

Hingga kini, baru Liauw Inggarwati dan David Gunawan yang
ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya pemilik perusahaan yang digandeng
Dinas Pendidikan Jember dalam pengadaan laptop pada 2009. Kejaksaan
menemukan penggelembungan harga pada setiap unit laptop merek ACER
Extensa 4630Z 14 inci, yakni Rp 10,5 juta. Padahal harga di pasar Rp
5,5-6 juta.

Pembelian laptop untuk 1.282 sekolah penerima dana BOS juga harus
dilakukan di CV Tri Putra Witjaksana milik David Gunawan, yang bekerja
sama dengan Liauw Inggarwati, pengusaha elektronik dari Surabaya.
_____________________________________________________
http://www.suaramandiri.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1088:mafia-proyek-dak-pendidikan-sebut-marwan-effendy-sebagai-beking&catid=156:hukum-a-investigasi&Itemid=114
Mafia Proyek Sebut Marwan Effendy Sebagai Beking

suaramandiri.com (Surabaya) -  DAK (Dana Alokasi Khusus) pendidikan
di beberapa kota di Jawa Timur terindikasi kuat menjadi ajang bancaan
korupsi berjamaah antara birokrat dan rekanan dengan bantuan mafia
pengadaan atau mafia proyek. Tidak tanggung-tanggung, mafia proyek yang
menurut beberapa LSM teridentifikasi bernama Inggarwati dan Rudy Budiman
menggunakan nama pejabat negara sekelas Marwan Effendy yang sekarang
menjabat Jamwas (Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan) Kejagung yang
diklaim sebagai beking.
Siaran pers yang dikeluarkan Panggung (Paguyuban LSM Tulungagung)
menguatkan info bila sepak terjang mafia proyek itu cukup ampuh dalam
memuluskan rekanan yang digandeng untuk dapat menjadi pemenang tender
pengadaan DAK Pendidikan.
Tanggal 17 Agusutus 2011 lalu, Panggung menangkap basah adanya
pertemuan Kepala Dinas Pendidikan (Bambang) dan Kepala Bagian Keuangan
Kabupaten Tulungagung  (Fauzi) dengan Inggarwati dan Rudy Budiman di
Hotel Elmi Surabaya. Karena merasa ketahuan sedang dibuntuti beberapa
LSM dari Tulungagung, akhirnya pertemuan itu pindah di Hotel Majapahit
Surabaya.
Hasil pertemuan di hotel Majapahit itu disepakati pekerjaan
peningkatan mutu pendidikan akan diberikan kepada Inggarwati, Rudy
Budiman, dan rekanan yang yang mewakili kepentingan DPRD Kabupaten
Tulungagung. Setelah disepakati, maka pekerjaan akan mulai diatur agar
orang atau rekanan lain tidak bisa mengikuti pelelangan.
Inggarwati menjamin, meski nanti mekanismenya menyimpang, tidak perlu
kuatir jika dilaporkan  LSM. Karena dirinya diback-up pejabat tinggi
Kejaksaan Agung. Sehingga nanti bila ada laporan dari LSM ke kejaksaan
negeri ataupun kejaksaan tinggi, pasti aparat kejaksaan di Jawa Timur
tidak akan berani memeriksa pekerjaan ini, sembari menyebut nama Marwan
(Jamwas, red).
Dibeberapa daerah  peningkatan mutu pendidikan yang dibiayai dana DAK
pendidikan yang dikerjakan Inggarwati, meski ada mekanisme yang tidak
terlalu sesuai dengan aturan dan tidak sesuai dokumen pelelangan RKS
serta barang yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi dari
Kementrian Pendidikan, terbukti aman – aman  saja.
"Inggarwati menyebut Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Mojokerto,
Ngawi dan beberapa tempat lagi diluar Jawa Timur dirinya pernah mendapat
jatah DAK Pendidikan. Yang penting bagaimana panitia mau memenangkan
Inggarwati atau orang - orangnya. Karena selain punya backing dan
menjalankan perintah dari oknum di kejaksaan agung yang bernama Marwan
tadi untuk mencarikan dana operasional, juga aparat hukum di jawa Timur
dan beberapa tempat lain telah menerima jasa baiknya, baik promosi
jabatan ataupun juga mendapat setoran  rutin darinya," ungkap aktivis
LSM mengutip perbincangan Inggarwati dengan pejabat Pemkab Tulungagung
di Hotel Majapahit.

Hal ini ditambahi Rudy Budiman yang
mengaku suruhan Kadin Jawa Timur mencontohkan dirinya sebagai penyedia
kain dan seragam untuk  pegawai negeri di hampir seluruh kabupaten di
Jawa Timur. Sebab seperti pengadaan kain dan seragam pegawai negeri
tersebut, meski bahan kain tidak sesuai spesifikasi dan mutu yang
ditentukan, tapi terbukti aman – aman saja. Karena selain dibacking
Ketua Kadin Jawa Timur, juga rutin memberi setoran memelihara aparat
hukum.
Tidak hanya itu, kedua mafia proyek ini selalu mengiming – imingi
pejabat yang berwenang dengan komisi senilai 25 – 30 % dari nilai
proyek. Sampai berita ini dirilis, Inggarwati dan Rudy Budiman kompak
melakukan aksi tutup mulut ketika dikonfirmasi terkait keterlibatan
dalam mafia proyek DAK Pendidikan beberapa daerah di Provinsi Jawa
Timur.
Note:
Konfirmasi dilakukan pada mereka yang disebut sebagai mafia proyek:
Rudy Budiman      HP: 0811371218
Liauw Inggarwati    HP: 081333300888
___________________________________________________

http://wargatumpat.blogspot.com/2012/07/pesisir-demi-lancarnya-korupsi-dinas_8007.html

http://blog.warga-muncar.banyuwangi.com

Demi Lancarnya Korupsi, Dinas Pendidikan Banyuwangi Diduga Melakukan
Kebohongan Publik Terkait Kebijakan Mewajibkan Buku Porno Untuk
Perpustakaan SD se Banyuwangi

Awalnya masyarakat merespon positif
saat membaca koran tempo 18 Juli 2012 halmn 2, dimana dinas
pendidikan kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membatalkan tender
pengadaan buku untuk perpustakaan SD se Banyuwangi yang dalam dokumen
pengadaannya (RKS) mencantumkan judul buku yang harus ditawarkan oleh
peserta pengadaan. Dimana jika peserta pengadaan tidak menawarkan judul
buku yang sudah ditentukan oleh dinas pendidikan banyuwangi, maka
peserta akan digugurkan. Dalam judul buku yang diharuskan itu, ternyata
ada beberapa buku yang mengandung unsur pornografi yang tidak cocok
untuk anak SD.

Saat penjelasan pekerjaan melalui LPSE, sebenarnya
hal itu sudah banyak diprotes, kenapa untuk
mengadakan lelang pengadaan buku perpustakaan sudah langsung menentukan
bahwa hanya buku tertentu, termasuk buku yang mengandung pornografi
yang harus ditawarkan, diluar buku yang sudah ditentukan tidak boleh
ditawarkan. Dalam hal ini pantitia dan dinas pendidikan kabupaten
Banyuwangi kompak menjawab bahwa hal itu sudah melalui survei penelitian
dan sudah dikaji oleh dinas pendidikan Banyuwangi & guru2 SD se
Banyuwangi. Dan menurut mereka bahwa hanya buku2 yang ditentukan dan
diantaranya mengandung pornografi itulah, yang cocok untuk anak SD di
Banyuwangi. Seperti biasanya panitia lelang dan dinas pendidikan
Banyuwangi menolak protes masyarakat itu, dan menganggap buku2 SD lain
yang telah lulus penelitian pusat perbukuan kementrian pendidikan
nasional diluar apa yang dicantumkan dalam dokumen pelelangan (RKS)
tidak boleh ditawarkan, mungkin oleh dinas pendidikan Banyuwangi buku2
yang tidak tercantum dalam RKS itu tidak layak untuk anak SD di
Banyuwangi, dan menganggap buku bermuatan pornografi lebih layak untuk
perpustakaan SD di Banyuwangi.

Tapi ternyata pernyataan dinas pendidikan kabupaten Banyuwangi tersebut, patut diduga adalah bohong besar. Ini bisa dilihat pada

http://lpse.banyuwangikab.go.id/eproc/app?service=direct/1/LelangCari/$PublicLelangList.$DirectLink&sp=6c323031303732&sp=564796391

ternyata lelang dinyatakan telah selesai

dan  pada http://lpse.banyuwangikab.go.id/eproc/app?service=direct/1/LelangCari/$PublicLelangList.$DirectLink$3&sp=6c323031303732&sp=564796391 sudah ditunjuk perusahaan yang dinyatakan sebagai pemenang lelang
dan penyedia barang

Dan pada http://lpse.banyuwangikab.go.id/eproc/app?service=direct/1/LelangCariView/$TahapSekarang.tahapLink&sp=6c323031303732&sp=564796391

sudah dilakukan kontrak pekerjaan

dari
situs LPSE kabupaten Banyuwangi tersebut sama sekali tidak ada
pengumuman tentang pembatalan lelang (lelang gagal). Artinya apa yang
dinyatakan oleh dinas pendidikan kabupaten Banyuwangi dalam siaran
pers-nya pada media massa adalah upaya pembohongan publik yang
sistematis. Mungkin mereka berharap dengan pernyataan yang dimuat oleh
media massa tersebut mereka bisa menipu masyarakat, sehingga masyarakat
menganggap bahwa pengadaan buku dengan keharusan menawarkan buku porno
untuk anak SD itu tidak jadi dilaksanakan, sehingga tidak ada lagi
kritik atau pemberitaan di media massa. Tapi
secara diam2 mereka tetap melanjutkan, dengan asumsi bahwa mereka
berhasil menipu masyarakat dan media massa.

Apakah yang membuat
dinas pendidikan Banyuwangi dan para pejabat disana nekat melakukan hal
itu? apakah terkait pemberitaan2 sebelumnya yang menyoroti hal tersebut
karena penuh dugaan korupsi yang melibatkan para pejabat di Banyuwangi,
para mafia yang diduga merupakan pihak penyandang dana saat pemilihan
Bupati, sehingga mau tidak mau para pejabat harus menuruti perintah
Bupati yang disetir oleh para mafia, juga dugaan adanya beking dari
aparat penegak hukum (dalam berita lalu disebut2 seorang petinggi
kejaksaan agung berinitial ME), atau para mafia menganggap bahwa meski
melanggar hukum dan merugikan keuangan negara, mereka yakin bahwa aparat
hukum bisa dibayar? sehingga mereka tidak takut melanggar hukum?

beberapa pihak yang terkait dalam masalah ini sampai saat sekarang tampak kompak melakukan tutup mulut.

Pihak2 yang diduga
terlibat dalam kasus buku porno, kebohongan publik dll di banyuwangi itu adalah:

1. Rudy Budiman HP: 0811371218 (sering menyebut diri sebagai sponsor/ penyandang dana dari Bupati Banyuwangi terpilih)

2. Aka HP: 081357738393 (pelaksana dari Rudy Budiman)

3.
Liauw Inggarwati HP: 081333300888 (patner Rudy Budiman, juga sering
menyebut diri sebagai sponsor/ penyandang dana dari Bupati terpilih)

4. Mashud HP: 081703035858 (konsultan Rudy Budiman)

5. Joko HP: 081654935313 (kurir yang mengarahkan dokumen & keuangan)

6. Paalty HP: 081217676513 (markus yang disebut2 sebagai beking/ perantara pada petinggi aparat hukum)

7. Sulihtiyono HP: 085336580059 (Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi)

_________________________________________________

Koran Tempo, Rabu 18 Juli 2012, halaman 2

Tender Buku Berbau Pornografi Dihentikan

Dinas
Pendidikan
kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membatalkan tender empat judul buku
sekolah dasar yang isinya bermuatan pornografi. Kepala bidang sarana
prasarana dinas pendidikan Banyuwangi, Ahmad Haris Harsono, mengatakan
dalam salah satu buku berjudul "ada duka di wibeng" unsur pornografi
ditemukan pada halaman 93, yang menyinggung soal berhubungan intim
melalui dialog para tokohnya. Isi dialog misalnya memperbincangkan trik
berhubungan seksual agar tidak hamil. Setelah kami cek ternyata memang
tidak layak dibaca untuksiswa SD, katanya.

_______________________________________________

http://www.mediaindonesia.com/read/2012/06/06/325228/293/14/_Psikolog_Sesalkan_Buku_SD_Berbau_Pornografi
Psikolog Sesalkan Buku SD Berbau
Pornografi Yang Diwajibkan Di Banyuwangi

MICOM: Isi empat buku yang berpotensi masuk sekolah di
Jawa Timur dianggap tidak pantas untuk dikonsumsi sebagai bacaan anak
oleh kalangan psikolog.

Pasalnya, buku fiksi tersebut dapat mendorong anak dalam perkembangan imajinasinya dengan mencobanya.

"Ini buku fiksi dan jika dibaca anak sekolah yang tengah
mengembangkan imajinasinya, akan mendorong rasa ingin tahu anak yang
berkembang liar. Akhirnya mereka mencobanya," tandas Nur Ainy Fardana
MSi, Psikolog asal Unair Surabaya kepada Media Indonesia, Sabtu (9/6).

Menurut kandidat doktor psikologi tersebut, buku fiksi yang
menyampaikan pesan moral, tidak harus menyampaikan dalam kalimat yang
vulgar tentang seks.

Sebab, bukan pengetahuan ilmiah yang didapatkan, tapi justru rasa ingin tahu yang ditafsirkan macam-macam oleh anak.

Pendidikan untuk anak adalah pembangunan karakter. informasi
proporsional dan seimbang. Padahal pengetahuan yang masuk ke pemikiran
anak membentuk keyakinan dan memunculkan minat yang berlanjut pada peri
laku anak.

"Untuk siswa SMA saja tidak boleh dibaca sembarangan, harus
didampingi orang tua. Kalimatnya yang vulgar, tidak bisa ditelan
mentah-mentah dan harus diolah. Sebab, kalau ditelan mentah-mentah,
remaja akan menafsirkan itu hal yang lumrah, untuk membicarakan
sekaligus melakukannya,? imbuhnya.

Seperti diberitakan, empat buku berbau pornografi akan masuk ke
sekolah-sekolah di Jawa Timur. Dalam buku-buku tersebut terdapat dialog
tentang hubungan intim yang diperankan para tokoh.

Yang memprihatinkan, buku yang berbau porno tersebut justru
diwajibkan oleh dinas pendidikan di daerah, seperti di Banyuwangi dalam
sebuah tender lelang proyek. (OL-11)

__________________________________________________________

http://radiogayafm.blogspot.com/2012/06/buku2-porno-siap-dibagikan-untuk_06.html

Buku2 Porno Siap Dibagikan ke Perpustakaan Sekolah2 SD di Banyuwangi, Jawa Timur

Jika kita mencermati, tampaknya ada upaya sistematis untuk mengedarkan
buku2 yang diduga bernuansa pornografi di sekolah2 SD di berbagai
daerah. yang memprihatinkan, penyebaran buku porno ini bukan dibiayai
oleh orang2 yang patut diduga ingin menghancurkan moral bangsa ini. Tapi
pembelian buku2 porno ini dibiayai oleh uang negara, yakni dari APBN.

jadi si pelaku selain sukses merusak moral bangsa, juga mendapat
keuntungan yang besar dari upaya perusakan moral bangsa melalui
pembelian buku porno oleh uang negara dan dibagikan ke perpustakaan
sekolah2 SD diberbagai tempat.

Setelah kejadian di Jawa Tengah, maka kalau kita mencermati di website
LPSE kabupaten Banyuwangi, disana saat ini diadakan pengadaan buku untuk
SD yang bernilai sekitar Rp. 7 Milyar. Dalam dokumen pengadaan (RKS)
telah disebutkan judul buku yang harus ditawarkan oleh peserta yang akan
mengikuti pelelangan pengadaan tersebut. Jadi peserta lelang harus
menawarkan buku yang sudah disebut judulnya oleh dinas pendidikan dan
panitia pengadaan. Jadi tidak boleh menawarkan judul buku yang lain,

Judul2 buku yang disebutkan itu beberapa diantaranya adalah mengandung
pornografi sebagaimana berita media, dimana buku2 itu sempat beredar di
Jawa Tengah. Dinas pendidikan, panitia pengadaan, maupun pejabat2 di
Banyuwangi, ketika ditanya oleh masyarakat kenapa menutup pintu bagi
judul buku yang lain untuk dibagikan ke perpustakaan sekolah2 SD di
Banyuwangi, mereka selalu menjawab bahwa itu adalah merupakan hasil dari
proses kajian, penelitian dan survey yang mendalam dll. Kalau mereka bersikukuh dengan argumentasi itu, artinya para pejabat di banyuwangi berpendapat
bahwa buku2 porno itu adalah buku yang cocok untuk dibagikan di sekolah2
SD di Banyuwangi.

Tentu saja ini mengejutkan dan sekaligus membongkar kebohongan serta
kuat adanya dugaan rekayasa dalam pengadaan buku untuk perpustakaan
sekolah2 SD di Banyuwangi. karena dari berita dibawah ini, penerbit buku
itu sendiri kaget ketika tahu bahwa buku itu beredar untuk anak2 SD, karena
memang sebenarnya untuk konsumsi remaja dan dewasa (pada sampul buku tertulis untuk remaja). Maka bagaimana bisa
dinas pendidikan dan para pejabat di Banyuwangi menyatakan bahwa dari
kajian dan proses pemilihan yang mendalam, akhirnya buku2 porno itu
adalah yang dipilih untuk dibeli dan dibagikan untuk anak2 SD di
Banyuwangi. Ada apa ini???

Kenyataan ini memperkuat dugaan adanya rekayasa yang melibatkan mafia
pendidikan dan bekerjasama dengan pejabat2 di Banyuwangi, selain dugaan
untuk mengeruk uang negara, ada misi tersembunyi dari para mafia
pendidikan yang tidak disadari oleh para pejabat di Banyuwangi karena
terdorong pikiran asal dapat bagian, yakni penghancuran moral anak2
Indonesia sejak usia dini.

Dugaan ini belum tentu benar, maka ada baiknya masyarakat yang peduli
pada pendidikan bisa melakukan cek kebenaran informasi pada orang yang
diduga mengatur pengadaan buku perpustakaan SD di Banyuwangi, yang
sering disebut2 sebagai mafia pendidikan di Jawa Timur yang merupakan
agen dari sebuah konsorsium PT Darma Bhakti , yang diduga juga jadi dalang suplai buku porno
untuk anak2 SD di kabupaten Kebumen Jawa Tengah, kabupaten Kuningan Jawa Barat dll. maupun kepada
pejabat di
Banyuwangi yang berwenang. Cek informasi bisa dilakukan kepada:

1. Rudy Budiman HP: 0811371218

2. Aka (operator dari Rudy Budiman) HP: 081357738393

3. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi (Bpk. Sulihtiyono) HP: 085336580059

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
______________________________________________________________________
http://www.numesir.org untuk informasi tentang Cabang Istimewa NU Mesir dan KMNU2000, atau info-info seputar Cairo dan Timur Tengah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kami berharap Anda selalu bersama kami, tapi jika karena suatu hal Anda harus meninggalkan forum ini silakan kirim email ke:
kmnu2000-unsubscribe@yahoogroups.com
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar