Senin, 13 Agustus 2012

Re: [M_S] Apa Maksud Wajib utk punya Kalender guna acuan ibadah dan muamalah?

 

Dalam sebuah ceramah ba'da subuh. Maaf, ngaji saya kelasnya masih yg beginian, belum yang tinggi2, meskipun guru kami banyak yang hafis Qur'an dan hafal ribuan hadis.


Ustad saya memberikan perumpamaan. Adalah fardhu kifayah bari seorang untuk menjadi seorang dokter di komunitasnya. Karena jika tidak ada dokter di komunitas itu, siapa yang akan menolong saudaranya jika sakit? Artinya, memang tidak diwajibkan bahwa setiap orang untuk menjadi dokter, tapi harus ada yang mau menjadi dokter dalam komunitas tsb. Kalau tidak, maka komunitas itu berdosa. Dosa di sini tentu saja mungkin juga enggak segede dosa koruosi tentu saja, tapi ya berdosa, dan cuma Allah yang tahu seberapa besar kadarnya. Jadi sama juga seperti kalau tidak ada orang yang menyolatkan orang yang meninggal dalam satu komunitas, maka semua komunitas itu menjadi berdosa. 

Saya menangkap analogi cara berfikir seperti ini yang disodorkan oleh Bung Pran soal fardu kifayah untuk cendekiawan Muslim yang mengerti tentang kalender Islam. Begitukah?

Kalender Islam yang ada selama ini kan cuma kalender2 an, karena bisa berubah setiap saat. Di kampus saya aja, saya menerima tiga kali kalender akademis yang menentukan 1 Ramadannya berganti2. Yang pertama tanggal 20 Juli, yang kedua 19 Juli, yang ketika balik lagi 20 Juli. Jadi jelas, di sebuah egara Islam kaya Malaysia aja enggak ada itu kalender Islam. Bagaimana kita mau memperjuangkan hak2 kita sebagai umat Islam (apalagi di negara non-islam) jika kelendernya mencla-mencle atau singkatnya enggak punya kelender?

Salam,
TS


2012/8/14 <taufiq.elrahman@gmail.com>
 

wahh saya tertarik lho dengan cara dan metode berpikir mas nugon untuk mengatasi masalah dengan masalah baru.

kalo kelak mas nugon berkenan mendirikan mazhab baru dengan nama al nugoniyyah ak juga pengin belajar ahh..


Sent from BlackBerry® on 3

From: "nugon19" <nugon19@yahoo.com>
Date: Tue, 14 Aug 2012 01:29:50 -0000
Subject: Re: [M_S] Apa Maksud Wajib utk punya Kalender guna acuan ibadah dan muamalah?

 

ok, terima kasih atas penegasannya, madzhab Bapak berbeda dgn Ahlus-Sunnah wal Jama'ah.

sepanjang belajar fiqih/ushul fiqih , baru Bapak yg membuat pernyataan tsb.

satu lagi, Bapak terlalu kalender-mania. terlalu terobsesi.
sampai semua, disinggung/diminta bahas pakai studi kasus kalender.

terima kasih atas statement tsb.
sekarang, khususnya saya pribadi....bisa jelas tahu sikap dan pendirian Bapak, cara Bapak belajar agama.
kalau bisa dibilang, adalah hal baru (Bid'ah), dari umumnya mayoritas Ahlus-Sunnah wal Jama'ah.

jadi sudah jelas firqohnya.
Lanaa A'maalunaa wa lakum A'maalukum.
As Salaamu 'alaa manit-taba'al Hudaaa.


--- In Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com, pranoto hidaya rusmin <pranotohr@...> wrote:
>
> Sepakat, dasar eksistensi akan mengambil dalil dari AQ-HD-Ijma-sains.
> sy kira kalau ada studi kasus, misal soal kalender akan lebih mudah mendiskusikannya.
>
>
>
> ________________________________
> From: nugon19 nugon19@...
> To: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com
> Sent: Monday, 13 August 2012, 16:36
> Subject: Re: [M_S] Apa Maksud Wajib utk punya Kalender guna acuan ibadah dan muamalah?
>
>
>  
> nah lhoooo.....sekarang bicaranya dari sudut pandang ihsan atau kajian tasawuf.
>
> apalagi pakai kata "
>  dapat juga sholat itu "
>
> ndak bisa dicampur aduk begitu Pak Pranoto.
>
> ini jelas pendapat sendiri, madzhab sendiri.
>
> kalau bicara fiqih, ya pakai metodologi fiqih.
> hikmah dari ibadah, baru pakai ihsan/tasawuf.
>
> ane ngaji dgn beberapa orang Nahdhiyyin/'Alawiyyin yg sangat mencintai tasawuf pun, kalau nanya sholat wajib, apa dalilnya, kenapa....
> secara garis besar, akan jawab ini dalilnya di Al-Quran dan Hadits, ini penjelasannya dari para ulama di kitab x, y, z, dan itu merupakan ta'abbud. jadi wajib ya karena Allah menghendaki demikian.
> hanya saja hikmahnya....a, b, c....salah satunya yg Pak Pranoto sebutkan.
>
> jangan memaksakan diri melebihi batas kemampuan.
> orang bijak tahu batas kemampuan.
> lebih baik diam atau berkata baik.
> jangan ikuti apa yg kita tdk ada ilmunya. 
> nanti setiap yg kita lakukan, akan dihisab Allah swt.
>




--
htt://cis-saksono.blogspot.com

__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar