Kamis, 09 Agustus 2012

Re: [M_S] Teganya memasukkan semua keluarganya ke Neraka.

 

Mohon izin copas Pak.
Terima kasih.
Salam,

2012/8/10 sukarman ex_petrosea <sukarman_psi@yahoo.com>
 


A'udzu billahis sami'il 'aliimi minasy syaithaanir rajiim. Bismillahirahmanirrahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara dan Adik-adikku yang insya Allah dirahmati dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

 

Koruptor adalah manusia paling keji di dunia ini, sebabnya adalah orang yang paling berani memasukkan ayah dan ibunya, kakek dan neneknya, anak dan cucunya, saudara-saudaranya, para kerabatnya ke dalam api neraka. Na'udzubillahi mindzalik.

 

Kalau korupsi satu milliard saja buat beli:  makanan, minuman, pakaian, tanah dan rumah, dan segala kebutuannya dipenuhi dari hasil korupsi, hasil korupsi itu dinikmati oleh semua keluarganya, berarti memasukkan semua keluarganya ke dalam Neraka. Na'udzubillahi mindzalik. Subhanallah. Baca hadits dibawah ini. 

 

Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai, Manusia! Sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: [23.51] Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh.  Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [2.172] Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. Kemudian Nabi s.a.w. menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya perjalanan yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut masai dan berdebu. Orang itu menadahkan tangannya ke langit seraya mendo'a: "Wahai Tuhanku! Wahai Tuhanku!"  Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram, dan dia diasuh dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya?". HSM.971

 

Al Hafidz Ibnu Mardawih meriwayatkan sebuah hadits  dari Ibnu Abbas, bahwa ketika dia (Ibnu Abbas) membaca ayat: Berdirilah Sa'ad bin Abi Waqash kemudian berkata: "Ya Rasulullah, do'akan kepada Allah SWT agar saya senantiasa menjadi orang yang dikabulkan do'anya oleh Allah". Maka Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: "Wahai Sa'ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan do'anya. Dan dengan jiwaku yang ada ditangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram kedalam perutnya, maka ia tidak akan diterima amal-amalnya selama 40 hari, dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari makanan haram yang didapat dari menipu, mencuri, korupsi, riba, makan harta anak yatim dan semua makanan yang didapat dengan cara yang haram, maka neraka jahanam lebih layak baginya". HR.At Tabrani-baca Ad-durar Al-Mantsur fi tafsir bil Ma'tsur jus II hal.403.

 

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfa'at bagi yang membaca dan yang mengamalkannya, insya Allah, amin. Alhamdulillahirobbil'alamin. Billahi taufik wal hidayah, wasallamu'alaikum wr.wb. Sukarman.

 
Dengan gundah, seorang wanita menghadap kepada Imam Hambali, minta fatwa dari beliau. "Wahai Imam Hambali, dengarkanlah kisahku ini. Semoga dirimu dan diriku mendapat keampunan Allah," 
 
Kemudian dia terdiam. "Sesungguhnya saya ini perempuan yang miskin. Saya tidak mempunyai apa-apa kecuali tiga orang anak yang masih kecil. Hidup saya sungguh melarat, hingga kami tidak mempunyai lampu untuk menerangi rumah," sambungnya.
 
"Untuk membiayai hidup kami anak beranak, saya bekerja sebagai pemintal benang. Saya akan memintal pada waktu malam dan akan menjualnya pada siang hari,"sambungnya lagi. 
 
"Di manakah suamimu, Bu?" tanya Imam Hanbali. "Ia ada di antara mereka yang menentang Khalifah Al-Mu'tasim yang zalim itu. Dia gugur syahid dalam satu pertempuran dengan pasukan tentara yang hendak menangkap mereka. Sejak itu, hidup kami melarat," jawab wanita itu. 
 
"Teruskan ceritamu," pinta Imam Hambali. "Karena rumah kami tidak ada lampu, maka saya terpaksa menunggu sampai bulan purnama, barulah saya dapat memintal benang," kata wanita itu.
 
Kemudian dia menyambung ceritanya. "Pada suatu malam, ada kafilah dagang dari Syam datang lalu singgah bermalam, dekat dengan gubuk kami. Mereka membawa lampu yang banyak sehingga cahayanya sampai menerangi rumahku. Saya mengambil kesempatan untuk bekerja memintal benang di bawah cahaya lampu mereka". 
"Sekarang, pertanyaan saya adalah, apakah uang hasil jualan benang yang saya pintal di bawah cahaya lampu milik kafilah itu, halal untuk saya gunakan?" 
 
Imam Hambali kagum, tercekat mendengar cerita wanita itu. Lalu dia bertanya," Siapakah engkau wahai wanita muda yang sangat berpikir tentang hukum agama di saat umat Islam lalai dan kikir terhadap harta mereka?" 
 
Pelan, wanita itu berkata, "Saya adalah adik perempuan Basyar Al-Hafidz yang meninggal dunia," jawab wanita itu dengan kerendahan hatinya. Mendengar jawaban itu, Imam Hambali menangis tergugu. Janggutnya basah oleh air mata. 
 
Imam Hambali sangat mengenali Basyar Al-Hafidz, seorang gubernur yang beriman dan beramal soleh. Setelah tangisannya reda, maka Imam Hambali pun berkata, " Sesungguhnya saya sangat takut pada azab Allah. Karena itu, berilah saya waktu untuk menjawab pertanyaan kamu itu. Silahkan kembali ke rumahmu, dan besok datang ke sini lagi, Bu." 
 
Imam Hambali memang tidak mau terburu-buru memberikan jawaban, apalagi soal haram dan halalnya sesuatu. 
 
Pada malam itu, beliau berdoa, bermunajat serta memohon petunjuk pada Allah SWT. 
 
Keesokan harinya, wanita muda itu datang lagi untuk mendengar jawaban dari Imam Hambali. 
 
"Wahai wanita yang solehah. Sesungguhnya kain penutup muka yang engkau pakai itu lebih mulia dari pada sorban yang aku pakai. Kami ini tidak layak untuk disamakan dengan orang tua yang telah mendahului kita. Sesungguhnya kamu seorang perempuan yang berhati luhur, bertakwa dan penuh rasa takut kepada Allah," masygul Imam Hambali berkata, hampir menangis. 
 
"Wahai tuan Imam Hambali. Bagaimana dengan pertanyaan saya semalam?" desak perempuan muda itu. 
 
"Berkenaan pertanyaanmu, sekiranya engkau tidak mendapat izin dari rombongan kafilah dagang itu, maka tidak halal bagimu menggunakan uang dari hasil jualan benang itu," jawab Imam Hambali.
 
Wanita itu kini sangat sedih, karena sampai hari itu belum mendapat ijin dari rombongan kafilah dagang itu. Dia ingin dan sanggup menemui mereka seorang demi seorang dari rombongan tersebut agar mendapat ijin, hingga dia dapat menggunakan uang yang kini berada di genggamannya. 
 
Malang, rombongan itu telah pergi menjauh, berpencar. Usahanya tampaknya sia-sia. Berita tentang wanita solehah itu akhirnya sampai ke pengetahuan Khalifah Al-Mutawakkil. Beliau sungguh kagum dengan wanita tersebut lalu memberinya uang sebanyak 10 ribu dinar. 
 
Wanita muda itu kembali menemui Imam Hambali sekali lagi lalu bertanya tentang uang hadiah khalifah. " Adakah uang itu halal bagi kami?" 
 
"Khalifah juga pernah memberikan saya uang sebanyak itu. Tetapi saya sedekahkan kepada fakir miskin yang saya temui di jalan," jawab Imam Hambali. 
 
Wanita itu pun mengikuti jejak Imam hambali. Dia memberikan uang tersebut kepada fakir miskin... 
 
** Kisah nyata yang selalu membuat kita tercekat...  Sangat.... Sangat malu hati. 
Apalagi jika dengan mudahnya kita kerap "membiayakan" sesuatu seolah itu memang jadi hak kita yang sepertinya "HALAL" sebagai auditor, PNS, pejabat negara, anggota DPR, direktur, pegawai swasta, guru, staf, lawyer, notaris, pengusaha, dll...

*** Semoga mengilhami bagi kita yang membacanya....
--------------
HARTA HARAM
Rasulullah SAW bersabda: "Akan datang suatu masa, orang-orang tidak perduli dari mana harta dihasilkannya, apakah dari jalan yang halal atau dari jalan yang haram". (HR.Bukhari)
.



__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar