Jumat, 24 Agustus 2012

[PersIndonesia] Re: [GELORA45] Mendagri Bantah Pilkada DKI Berbau SARA - Foke: Itu Tindakan Tidak Manusiawi

 

TENTANG SARA: .............." Mendagri Bantah Pilkada DKI Berbau SARA" (Kendatipun Saksi hidupnya sampai Pak HAJI itu sampai Menangis ter-seduh2 seperti anak Baji yang menumpahkan Susu yag seharusnya diminumnya...... )
********************************************************************************************************************************************************************
Respond Kita :  LHA sama2 baunya ..... KOK , lalu Bagaimana bisa merasakan dirinya dan tercium Bau (SARA) nya sendiri .....? - Jika bukan Orang lain yang
                               merasakan dan mencium bau SARA -nya   ?
 
-------Original Message-------
 
From: GELORA45
Date: 24.8.2012 4:04:57
Subject: [GELORA45] Mendagri Bantah Pilkada DKI Berbau SARA - Foke: Itu Tindakan Tidak Manusiawi
 
 



Mendagri Bantah Pilkada DKI Berbau SARA
Kamis, 23 Agustus 2012 | 15:07

Gamawan Fauzi [google]

[JAKARTA] Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi membantah bahwa Pilkada DKI kental diwarnai oleh isu berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

"Saya kira belum masuk ke SARA, bahwa masing-masing ingin memenangkan silahkan," katanya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/8).

Gamawan pun menilai, setiap kandidat pasti memiliki strategi masing-masing untuk merebut suara masyarakat DKI. Di mana, hal itu merupakan hal yang wajar. "Saya kira masing-masing calon tentu memaksimalkan kampanyenya," tukasnya.

Tambah dia, isu SARA itu sudah selesai dibahas beberapa waktu lalu. Sehingga, dirinya yakin bahwa Pilkada DKI putaran ke-2 yang akan berlangsung Kamis, 20 September mendatang akan berjalan lancar dan aman.

Sementara, Gamawan yang baru saja dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku pemanggilan itu tidak terkait langsung dengan Pilkada DKI. "Saya dipanggil untuk evaluasi secara umum, Pilkada 2013 apa saja, 2014 apa saja, bagaimana suasana, termasuk yang diberhentikan, nonaktifkan," klaimnya.

Seperti diketahui, dalam Pilkada DKI antara pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) dan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Purnama (Ahok) ini berbagai isu SARA seperti yang tertuang dalam spanduk, ceramah, hingga video ancaman berjudul 'Koboy Jakarta Pimpin Jakarta' terhadap etnis keturunan Tionghoa agar tidak menggunakan hak pilihnya menjadi perbincangan hangat belakangan ini. [O-2]

 

Kaitkan Musibah Kebakaran dengan Pilkada

Foke: Itu Tindakan Tidak Manusiawi
Kamis, 23 Agustus 2012 | 20:38

Fauzi Bowo [google]

[JAKARTA] Bukannya meminta maaf kepada publik atau saingannya, Gubernur DKI Jakarta sekaligus calon incumbent, Fauzi Bowo malah menuding orang yang mengaitkan musibah kebakaran dengan Pilkada DKI Jakarta sebagai tindakan tidak manusiawi.

"Mengaitkan musibah kebakaran dengan Pilkada DKI merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi," kata Fauzi Bowo kepada wartawan usai halal bihalal bersama PNS DKI di Balaikota, Kamis (23/8)

Bahkan, kata Fauzi, tersebar marak pandangan musibah kebakaran yang terjadi berada di kantung-kantung suara pasangan Jokowi-Ahok merupakan pandangan yang kurang bijak dan tidak masuk akal. "Kalau ada pandangan seperti itu namanya pikiran ngeres," ujarnya.

Pernyataan Foke ini sulit dimengerti. Yang mengaitkan musibah kebakaran dengan Pilkada DKI Jakarta justru dirinya sendiri. Hal itu terbukti ketika Foke menyuruh korban kebakaran untuk pindah ke Solo, jika mereka mendukung Jokowi pada Pilkada DKI putaran kedua mendatang. Menurut kesaksian para korban, Fauzi berkata, "Kalau lo nyolok (milih) Jokowi, bangun rumah di Solo saja!"

Pernyataan tersebut juga terekam kamera Beritasatu TV yang kemudian diunggah ke jejaring sosial Youtube dan akhirnya menimbulkan reaksi dari warga Jakarta.

Dalam video di Youtube dengan judul'Kunjungi Warga Karet Tengsin (musibah kebakaran Foke justru berkampanye), Foke terlihat bertanya kepada warga menyoblos pasangan calon siapa di putaran kedua.

"Sekarang lo nyolok siapa? Kalau nyolok Jokowi mending mahbangun di Solo aja sono," kata Foke dengan gayanya yang ceplas-ceplos saat kunjungannya ke lokasi pengungsian korban kebakaran Karet Tengsin pekan lalu.

Tunggu Penyelidikan


Fauzi mengungkapkan, Pemprov DKI hingga saat ini masih menunggu hasil penyelidikan polisi terkait musibah kebakaran yang terjadi di Ibukota. "Kami tetap berpikir positif dan berupaya membantu para korban kebakaran sambil menunggu hasil hasil penyelidikan pihak kepolisian," ungkapnya.

Fauzi mengajak warga menjaga keamanan dan kenyamanan agar pelaksanaan putaran kedua nanti berjalan aman dan kondusif. "Saya berharap Jakarta tetap aman dan nyaman bagi warga. Mari jaga keamanan dan ketentraman sudah terpelihara sejak lama ini," imbaunya.

Ia menuturkan, Pemprov DKI tidak akan lengah menjaga keamanan Kota Jakarta. Fauzi mengaku terus berdiskusi bersama Kepala Polri dan Kepala Polda Metro Jaya untuk memantau suasana Ibukota.

"Saya masih perlu terus memonitor. Kerukunan umat beragama selama ini berjalan baik dan lancar. Tidak ada yang bisa dikomplain soal itu. Jadi tidak ada suatu pun kekhawatiran di Jakarta ini," ungkapnya.

Seperti diketahui, telah terjadi sekitar delapan kali peristiwa kebakaran selama bulan puasa, yaitu di Pekojan dan Krendang (Tambora), Taman Sari, Karet Tengsin, Kalideres, Cideng, Pondok Bambu dan terakhir baru-baru ini di Kapuk Muara.

Dari berbagai kebakaran tersebut, berbagai pihak dari dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang lolos putaran kedua berlomba-lomba mendirikan posko bantuan dan merebut simpati warga korban kebakaran. [Ant/L-8]

 

__._,_.___
Recent Activity:
Japanese Language School Pandan College http://pandan.ac.id/ 021-2727-2511, 021-2923-8782
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar