Senin, 13 Agustus 2012

Re: [babadbali] Silsilah Sri Kesari Warmadewa

 

Om Swastyastu,
Maaf ikut tyang nimbrung, 
Dari beberapa literatur yang tyang baca, memang ada yang menerangkan bahwa raja Bedahulu bukan penganut Hindu. Tapi kita mesti ingat, istilah Hindu sekarang belum dikenal pada abad ke-13 dan 14 (saat raja tersebut memerintah), apalagi pada masa sebelumnya. Yang dikenal saat itu itu adalah Agama Siwa dan Budha (dan mungkin beberapa mashab lainnya) namun tidak ada istilah Hindu.
Sedangkan masa Udayana Warmadewa (abad ke-11) memang ada mashab-mashab Siwa, Budha, Gana, Sambu, Surya, Sakti dan lain-lainnya yang kemudian disederhanakan menjadi paham Trimurti (mungkinkah ini yang disebut Siwa-Budha?, tyang juga belum jelas) berdasarkan hasil paruman para pemimpin agama atau mashab di Samuan Tiga (Bedulu, Gianyar sekarang - sehingga ada Pura Samuan Tiga) yang dipimpin Mpu Rajakertha (Mpu Kuturan) sekitar 1000 M.
Jadi raja-raja di Bali sebelum Majapahit datang ke Bali tetap menganut agama Siwa-Budha (sama dengan di Majapahit) dan mungkin dengan mashab-mashab tertentu dalam agama itu misalnya Siwa Sidhanta atau Budha Bhairawa atau Waisnawa. Yang dalam istilah sekarang semuanya disebut Hindu (yang notabene istilah ini diciptakan oleh penganut agama lainnya yang muncul belakangan).
Raja Bedahulu atau Sri Asta Sura Ratna Bhumi Banten adalah keturunan raja Khesari Warmadewa (abad ke-9) yang menurunkan raja Udayana Warmadewa (abad ke-11)
Sehingga raja Bedahulu adanya belakangan daripada kedua leluhurnya diatas, karena beliau memerintah Bali Dwipamandala pada tahun 1337 - 1343 (abad ke-14) sebelum ekspedisi Patih Gajah Mada dari Majapahit atas Bali.

Demikian, suksma.

Om Santih santih santih, Om.

Kadek Kusuma

From: "Karma, I Nengah [PT.Supraco Indonesia]" <inengahk@chevron.com>
To: suarautara@yahoogroups.com; babadbali@yahoogroups.com; K_M_H_D_I@yahoogroups.com
Sent: Friday, 10 August 2012, 12:47
Subject: [babadbali] Silsilah Sri Kesari Warmadewa

 
Om swastyastu
Iseng buka postingan lama dari Ratu Begawan Dwipayana, baru tahu bahwa
kerajaan Hindu dari Campa-Muangtai (Taiwan kali sekarang) ke kutai lalu
kebali, selanjutanya kejawa. Saya pikir dari india langsung kejawa.
Kalau tak salah ada juga maha resi yang datang langsung dari India
kejawa.
Kira 2 ada yang tahu apakah raja 2 dibali sebelum majapahit kebali sudah
hindu. Seperti warmadewa, udayana, bedahulu dll.
Pernah saya baca katanya Raja bedahulu tidak menganut hindu sebelum
majapahit datang kebali.
Apakah raja bedahulu lebih dahulu ada dibali atau setelah raja warmadewa
dan udaya
sukseme
Om shanty 3 om

-----Original Message-----
From: hindu-dharma-bounces@itb.ac.id
[mailto:hindu-dharma-bounces@itb.ac.id] On Behalf Of Bhagawan Dwija
Sent: Wednesday, July 12, 2006 6:00 AM
To: hindu-dharma@itb.ac.id
Cc: bali galang
Subject: [hindu] Silsilah Sri Kesari Warmadewa

Om Swastyastu,

Berdasarkan Lontar Babad Arya yang saya dapat di
Gedong Kirtya Singaraja, Silsilah Sri Kesari Warmadewa
agak berbeda sedikit dengan penjelasan Prof. Armaya,
sebagai berikut :

Pada abad ke-4 di Campa, Muangthai bertahta Raja
Bhadawarman. Beliau diganti oleh anaknya bernama
Manorathawarman, selanjutnya Rudrawarman. Anak
Rudrawarman bernama Mulawarman merantau, mendirikan
kerajaan Kutai. Mulawarman diganti Aswawarman. Anaknya
bernama Purnawarman mendirikan kerajaan Taruma Negara.
Anak Purnawarman bernama Mauli Warmadewa mendirikan
kerajaan Sriwijaya. Anak Mauli Warmadewa bernama Sri
Kesari Warmadewa pergi ke Bali, pertama-tama
mendirikan Pura Merajan Salonding dan Dalem Puri di
Besakih.

Sri Kesari Warmadewa diganti Cabdrabhaya Singha
Warmadewa, diganti Wijaya Mahadewi, diganti Udayana
Warmadewa, menurunkan dua putra :
1. Airlangga
2. Anak Wungsu
Airlangga pergi ke Jawa kemudian menurunkan :
1. Sridewi Kili Endang Suci
2. Sri Jayabaya
3. Sri Jayasabha
4. Sira Arya Buru

Sri Jayabhaya bertahta di Kediri, menurunkan :
1. Sri Aji Dangdang Gendis
2. Sri Siwa Wandira
3. Sri Jaya Kesuma

Sri Jayasabha bertahta di Jenggala, berputra :
Sira Aryeng Kediri

Sri Aji Dangdang Gendis menurunkan : Sri Aji Jaya
Katong, menjadi leluhur warga Arya Gajah Para, Arya
Getas, Arya Kanuruhan, dll.

Sri Siwa Wandira menurunkan Sri Jaya Waringin, menjadi
leluhur warga Arya Kubon Tubuh, Arya Parembu, dll.

Sri Jaya Kesuma menurunkan Sri Wira Kusuma, kemudian
masuk Islam bergelar Raden Patah

Sira Aryeng Kediri menurunkan Sira Aryeng Kepakisan
selanjutnya menurunkan Pangeran Nyuh Aya dan Pangeran
Asak. Kedua beliau menjadi leluhur warga Arya
Kepakisan, Arya Dauh Bale Agung, Kiyai nginte, dll.

Om Santih, santih, santih, Om
Bhagawan Dwija

__________________________________________________



__._,_.___
Recent Activity:
Untuk menghentikan keanggotaan, mohon kirimkan email kosong kepada:
babadbali-unsubscribe@yahoogroups.com

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar