Selasa, 14 Agustus 2012

Re: [M_S] Apa Maksud Wajib utk punya Kalender guna acuan ibadah dan muamalah?

 

Pak Tono ysh,

sy kira bukan masalah soal kelas mengaji seperti itu. apapun yg kita kaji, asalkan membawa pd kebaikan, insyaAllah bermanfaat.
tapi lebih pd kesadaran yg muncul dari pengetahuan atas nilai2 islam.

Apakah memang sdh menjadi ketetapan Tuhan, dulu Nabi mulai menerima wahyu dan berdakwah di Mekkah. kmd, krn mendapat rintangan amat berat dari kaumnya, mesti hijrah ke Madinah. di Madinah inilah Nabi saw justru mampu membangun sebuah model peradaban baru, yg terorganisasi. lalu dilanjutkan masa2 kekhalifahan, dst.

apakah Nabi hijrah ke madinah itu hanya krn hambatan yg terlalu berat di mekkah, ataukah memang sdh menjadi bagian dari tugas kenabian untuk memberikan contoh untuk membangun peradaban berdasar atas wahyu Tuhan?

Tentu kalau diperhatikan dari fakta tsb dan nilai2 islam sendiri, agama ini memang akan memunculkan peradaban sendiri dg ciri khusus, yg antara lain sistem kalendernya murni berbasis lunar. memang pd awalnya banyak peradaban yg menggunakan lunar sbg basis pembuatan kalender. namun, pd saat  ini hampir dpt dikatakan hanya umat islamlah yg menggunakannya. seluruh aktivitas umat islam, baik dlm hal ibadah maupun muamalah didasarkan atas sistem kalender ini. dlm hal puasa ramadhan & haji, jelas berbasis kalender lunar murni. juga, dlm hal membayar zakat, yg Pak Tono kaji. sy tidak mendapati di dlm AQ, terdapat petunjuk agar umat islam menggunakan sistem kalender selain sistem lunar ini.

Sy melihat umat islam tidak punya pilihan, kecuali hanya dg sistem kalender ini, agar dpt menjalankan aktivitasnya dg benar dan teratur. Krn kalender ini dibangun atas acuan yg sama, yaitu siklus semu harian mthr & siklus sinodik bulan, yg bersifat global, tentu hanya mungkin ada satu kalender di dunia ini. soal kalender ini bukan problem yg dpt diselesaikan oleh negara, krn mrp problem global bagi seluruh umat islam bahkan umat manusia di dunia ini. kalaulah negara ingin tampil, dpt menjadi pendorong dlm memunculkan metodologi yg generik untuk mengungkap kebenaran2 yg ada, agar ilmuwan2 yg memahami soal kalender ini dpt muncul dan bersatu mengkaji segala sisi sistem kalender ini, memiliki kesamaan pemahaman, dan syukur2 dalam waktu tidak lamat dpt merealisasikannya.

apakah satu kalender di bumi ini mrp suatu keharusan?
tanpa perlu berpikir jauh mengenai peradaban islam, kita dpt menyaksikan betapa kacaunya pelaksaaan ibadah umat islam ketika menjelang ramadhan, syawal, dan dzulhijjah. satu tanggal dpt jatuh pd bbrp hari, yg mestinya sdh disadari ini hal yg tidak mungkin. satu hari 24 jam itu pas dipetakan ke dalam satu tanggal. ada kerancuan berpikir yg muncul dlm problem kalender ini, yg mengakibatkan sulit sekali diselesaikan, terutama pemahaman cara penentuan awal bulan, yg mestinya dipahami sbg alat/sarana yg dpt berubah oleh jaman, justru dipahami sbg ibadah, yg tidak boleh diubah sepanjang jaman.
Kalau tidak ada yg berusaha menyelesaikannya scr komprekensif, problem ini menjadi problem abadi bagi umat islam, juga umat manusia.

Oleh krn itu, menurut sy ....ulama2-ilmuwan2, yg merasa terpanggil untuk menyelesaikan problem ini mesti dpt terbuka untuk mendiskusikan perbedaan2 yg ada. cari titik awal persamaannya dulu, baru kmd melangkah ke depan untuk menemukan solusinya. kalau ini tidak dilakukan.....padahal terdapat banyak ulama-imuwan yg sebenarnya mampu, bukankah itu sama sj membiarkan umat islam terus berada dlm problem abadi ini?

apalg kalau kita dalami ayat2 AQ terkait kalender, scr eksplisit liqaumi ya'lamuun disebut yg bertanggungjwb menetapkan bilangan tahun2 dan perhitungannya, agar seluruh manusia mengetahuinya. coba kita cermati perubahan dhomir, kamu jamak yg merepresentasikan manusia pd kata "lita'lamuu", dg dhomir, kalian yg merepresentasikan sekelompok ulama-ilmuwan pd kata "liqaumi ya'lamuun.

memang pd ayat2 tsb kalimat lita'lamuu hanya didahului oleh lam kay, yg sering dipahami sbg supaya atau agar, seolah tidak dilakukan ya tidak masalah. tidak setegas perintah sholat dg kata2: tegakkanlah sholat, atau seperti "
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

tapi, perlu disadari bahwa tanpa sistem waktu kewajiban2 di atas tidak dpt dilakukan dg mudah.
krn terkait dg ibadah dan acuan bagi kegiatan muamalah, keberadaan kalender ini menjadi wajib bagi umat islam. para ulama-ilmuwanlah yg bertanggungjwb merealisasikannya.

sementara itu dulu. sy lanjutkan nanti insyaAllah.....


salam
pranoto





From: Tono Saksono <tsaksono@gmail.com>
To: Muhammadiyah_Society@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, 14 August 2012, 11:57
Subject: Re: [M_S] Apa Maksud Wajib utk punya Kalender guna acuan ibadah dan muamalah?

 
Dalam sebuah ceramah ba'da subuh. Maaf, ngaji saya kelasnya masih yg beginian, belum yang tinggi2, meskipun guru kami banyak yang hafis Qur'an dan hafal ribuan hadis.

Ustad saya memberikan perumpamaan. Adalah fardhu kifayah bari seorang untuk menjadi seorang dokter di komunitasnya. Karena jika tidak ada dokter di komunitas itu, siapa yang akan menolong saudaranya jika sakit? Artinya, memang tidak diwajibkan bahwa setiap orang untuk menjadi dokter, tapi harus ada yang mau menjadi dokter dalam komunitas tsb. Kalau tidak, maka komunitas itu berdosa. Dosa di sini tentu saja mungkin juga enggak segede dosa koruosi tentu saja, tapi ya berdosa, dan cuma Allah yang tahu seberapa besar kadarnya. Jadi sama juga seperti kalau tidak ada orang yang menyolatkan orang yang meninggal dalam satu komunitas, maka semua komunitas itu menjadi berdosa. 

Saya menangkap analogi cara berfikir seperti ini yang disodorkan oleh Bung Pran soal fardu kifayah untuk cendekiawan Muslim yang mengerti tentang kalender Islam. Begitukah?

Kalender Islam yang ada selama ini kan cuma kalender2 an, karena bisa berubah setiap saat. Di kampus saya aja, saya menerima tiga kali kalender akademis yang menentukan 1 Ramadannya berganti2. Yang pertama tanggal 20 Juli, yang kedua 19 Juli, yang ketika balik lagi 20 Juli. Jadi jelas, di sebuah egara Islam kaya Malaysia aja enggak ada itu kalender Islam. Bagaimana kita mau memperjuangkan hak2 kita sebagai umat Islam (apalagi di negara non-islam) jika kelendernya mencla-mencle atau singkatnya enggak punya kelender?

Salam,
TS

__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar