Saya kenal baik dengan pendeta Alex Bethany. Ketika masih di Mojokerto, belum membuka Bethany di Surabaya, beliaulah yang menikahkan saya. Lalu ketika di Surabaya, saya pernah juga ikut School of Ministry-nya serta aktif dalam pelayanan doa ke rumah-rumah sakit.
Saya tinggalkan Bethany adalah setelah saya tahu betul bahwa si Alex ini memang memperdagangkan agama. Dia cari duit melalui gereja. Hidupnya super-super mewah. Karena itu saya tinggalkan.
Bagi aliran Pentakosta, semua uang persembahan adalah haknya pendeta. Berbeda dengan aliran Protestan, persembahan masuk organisasi, pendeta digaji. Jadi, soal Alex bukan soal korupsi, tapi soal kepinterannya dia menjungkir-balikkan Alkitab, sehingga setiap kebaktian selalu membuat jemaatnya menangis, lalu melepaskan kalung, gelang, cincin dan menguras habis seluruh dompetnya untuk dimasukkan ke kantong kolekte.
Target kerja si Alex adalah memindahkan gunung Kawi ke gerejanya. Gunung Kawi adalah sebuah bukit penyembahan berhala orang-orang China kaya di kota Malang. Artinya, sasaran kerja dia adalah orang-orang China kaya raya. Para penginjil yang berhasil menggaet seorang China kaya, dikasih amplop khusus olehnya. Itu saya tahu persis, sebab saya adalah salah satu penginjilnya.
Untuk menjadi pendeta Pentakosta, cukup ikut seminari selama 6 bulan. Setelah lulus dia menjadi penginjil, harus siap menahan lapar, karena tidak ada yang menggajinya. Jika dia menjadi penginjil dari gereja yang sudah mapan, gajinya kecil sekali. Penginjil ini harus babat alas mengumpulkan jemaat sampai menjadi sebuah gereja, dan dia hidup dari persembahan jemaatnya. Karena itu jangan kaget jika citra pendeta Pentakosta itu selalu negatif: tukang minta-minta, tukang utang dan tukang utang nggak bayar. Sebab mereka memang benar-benar melarat kalau belum punya jemaat. Kemiskinan ini membuat orang mencari sasaran orang-orang kaya. Dan begonya orang-orang kaya itu adalah menganggap pendeta adalah nabi TUHAN.
Di Indonesia pendeta-pendeta Pentakosta dikuasai oleh orang-orang China. Apa sebab? Sebab bos-bos China itulah yang memegang peranan dalam mengorbitkan seorang pendeta.
Demikianlah sekilas info. Tapi saya protes keras dengan bung Mehmet yang tendensius dan penuh fitnah serta kebencian sekali terhadap Kristen. Saya pikir bukan begitu caranya kita berdiskusi.
Tambahan: Jangan lupa bahwa gebrakan Alex itu telah menimbulkan sakit hati banyak pendeta karena jemaatnya pindah ke tempatnya. Karena itu diluaran juga banyak fitnah-fitnah atau cerita-cerita yang ditambah-tambahi oleh mereka yang sakit hati tersebut.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
--- Pada Sab, 8/9/12, emmanuel Mehmet <emmanuelmehmet@gmail.com> menulis: Dari: emmanuel Mehmet <emmanuelmehmet@gmail.com> Judul: [hakekathidupku] persepuluhan membuat Pendeta kaya raya? Kepada: debate-religious-spirituality@yahoogroups.com Cc: parapemikir@yahoogroups.com, Indonesia-Rising@yahoogroups.com, islam-kristen@yahoogroups.com, MURTADIN_KAFIRUN@yahoogroups.com, hakekathidupku@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 8 September, 2012, 6:33 AM
Dikutip dari Forum Kristiani (ladangtuhan, ekaristi, pondokrenungan):
Alex Tanuseputra, Graha Bethany Kehidupan Mewahnya
Cukup banyak para penganggur di Indonesia yang menyamar menjadi "pendeta" dan berhasil menjadi kaya raya.
Anda tahu Alex Tanuseputra?, dia seorang "Pendeta" dan ketua geng "Sinode Gereja Bethany
Indonesia" yang bermarkas di Surabaya. Orang ini mengaku bergelar Profesor dan juga dua
gelar doktor pemberian dari institusi antah barantah luar negri. Alex ini berlatar belakang
pedagang gagal tapi kemudian berpindah profesi jadi "Pendeta". Dengan kelihaiannya mengutip
dan meng-interpretasikan firman Tuhanme dia kini berhasil menjadi multi miliuner dengan aset dimana2, baik di tanah air maupun di luar negri.
Informasi yang kami peroleh mengatakan bahwa dia memiliki sejumlah rumah di Surabaya dan
Jakarta, rumah mewah di Bentley, Perth Australia (yang merupakan rumah tinggalnya jika dia berkunjung ke Perth setiap tiga bulan sekali). Mengkoleksi mobil mewah merupakan salah satu
hobbynya. Status Alex di Australia adalah "Permanent Resident" atau penduduk tetap, dia memiliki visa
pensiun (Retirement visa). Untuk memperoleh visa ini sangatlah sulit karena harus memiliki uang jaminan deposit dan asset sekitar A$1 Milliom (sekitar Rp 6,5 miliar dengan kurs
sekarang). Bagaimana seorang yang hanya berprofesi "Pendeta" dari negara golongan "third world" bisa
memperoleh uang sedemikian banyak? Dan apa maksudnya memperoleh visa pensiun di Australia? Apakah untuk persiapan melarikan
diri?
Alex sangatlah licin dan lihai dalam menggunakan nama Tuhan untuk memperkaya diri dan
keluarganya. Selama puluhan tahun telah membohongi masyarakat dan pemerintah dalam memperoleh keuangannya dan bohong dalam membayar pajak penghasilan. Dia memperoleh gaji
hanya dari persembahan belas kasihan dari jemaat gereja Bethany Surabaya tapi kehidupannya
sangat mewah dan tidak sepadan dengan profesinya sebagai "Pendeta". Mayoritas bangsa Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan sedangkan dia mengaku
sebagai "Pendeta" tapi gaya hidupnya tidak beda dengan para miliuner kelas kakap. Hal yang banyak dipertanyakan adalah: Darimana dia memperoleh uang sebanyak itu? Apa lagi kalo bukan menggelapkan uang gereja, dengan sangat licin dia bisa "mencuci" uang
gereja tersebut sehingga nampak sebagai pengeluaran kegiatan gereja.
Alex ini sangat licin dalam menggunakan cara2 setan, dia tidak segan2 mengaku dirinya sebagai "Nabi". Alex menyukai kehidupan gaya high profile, selalu ingin di sorot. Orang inilah yang
berambisi "melanjutkan" proyek Jakarta Tower yang telah ditinggal para investor sejak
krisis moneter 1998 lalu. Alex mengaku "menerima wangsit dari Tuhan" untuk membangun menara "tertinggi didunia" yang
sesungguhnya sangat tidak Alkitabiah.
Kehidupan Alex yang bandit berkedok ini perlu di expose di media agar masyarakat menjadi sadar akan existensi bandit2 yang berkedok "pendeta". Alex hanyalah salah satu dari sekian banyak bandit berkedok "pendeta" yang bergentayangan
mencari mangsa sejak puluhan tahun lalu. Banyak dari bandit ini memakai topeng "Kristen karismatik"
Data-data Alex:
Nama Lengkap: Alex "Abraham" Tanuseputra Pekerjaan : "Pendeta" dan "Nabi" dan sejak tahun 2004 mendirikan perusahaan baru PT Prasada
Japa Pamudja sebagai sarana dirinya sebagai penanggung jawab proyek "Jakarta Tower". Gelar : Profesor, Doctor of Divinity, Doctor of Philosofy. Ketiga gelar tersebut diperoleh
dari tiga institusi gurem dari USA yang statusnya sangat meragukan. Gelar professor biasanya diberikan kepada seorang dosen yang telah mengabdikan hidupnya selama puluhan tahun di Univesitas, tetapi nampaknya Alex ini "luar biasa" karena dia
seorang "pendeta" tapi bisa jadi Professor.
Tanggal lahir : 1 Juni 1941 Nama istri : Yenny Oentari Alamat: Jl. Manyar Rejo I/33, Surabaya. Jl. Manyar rejo I/29, Surabaya Jl. Manyar Rejo II/36-38 Anak : Hana (42, punya dua anak yg sekolah di Perth), Aswin (41), Andre (39), ketiganya
menikmati kehidupan yang sangat mewah. Rumah di Perth : 38 Pitt Street, St James-Bentley, WA Tentang dua anak Hana di Perth
Dua anak Hana (Billy dan Sandra sekolah di Perth Australia), mereka adalah cucu Alex. Hana adalah anak pertama Alex, dia adalah ibu rumah tangga (yang juga seorang "penginjil") yang suaminya seorang Pendeta dari gerombolan geng Bethany yang juga punya hobby koleksi
property dan mobil mewah.
Sandra (cucu Alex) telah berdomisili di Perth sejak year 9 (sama dengan SMP kelas tiga), dia sekolah di St Hilda Anglican school, di Mosmon park, salah satu sekolah paling
bergengsi di perth yang berada di lokasi termahal di perth. Biaya sekolahnya? A$25.000
pertahun (lebih mahal dari biaya universitas). Sandra menghabiskan 5 tahun untuk menamatkan high school nya, biaya hidup rata2 perminggu
adalah A$500, jadi pertahun adalah A$ 26.000, dia tinggal di boarding dengan biaya tambahan
$ 13.000 pertahun. Jadi biaya yang telah dikeluarkan per tahun: $25.000 (biaya sekolah) + $26.000 (biaya hidup + $13.000 (biaya boarding) = $64.000 (sekitar empat ratus juta rupiah pertahun). Biaya yang telah dia keluarkan untuk lima tahun adalah 5x $64.000 = $ 320.000, berapa jika
dirupiahkan?. Sekitar dua miliar rupiah lebih! Biaya ini hanya untuk biaya high school Sandra.
Berapa dana yang dikeluarkan rata2 penduduk Indonesia pertahun untuk membiayai anaknya
sekolah SMU? Silahkan bandingkan dengan keluarga Alex yang "pendeta".
Sandra saat ini adalah mahasiswi tingkat dua arsitektur di UWA (University of Western Australia), biaya satu tahun kuliah adalah A$ 23.000 (termasuk asuransi + biaya extra
campus). Kuliah jurusan Arsitektur memakan waktu 5 tahun. A$23.000 = Rp 160 juta (seratus enam puluh juta rupiah), biaya hidup A$26.000 pertahun, jadi biaya untuk kuliah Sandra pertahun adalah A$49.000 per tahun: dengan kurs sekarang
adalah sekitar Rp 300 juta lebih hanya untuk biaya satu tahun! Berapa biaya rata2 penduduk Indonesia mengeluarkan dana untuk anak2nya kuliah pertahun? Silahkan bandingkan dengan biaya yang dikeluarkan keluarga "pak pendeta" ini.
Tentang Billy (cucu Alex, anak Hana yang pertama): Billy berusia 21 tahun, masih sekolah
Alkitab di Perth, belum bekerja. Walaupun belum bekerja tapi sudah menikah, tidak usah pusing memikirkan rumah atau biaya hidup karena Alex terus mensupply dana dari Indonesia,
rumah sudah punya, perabotan rumah tangga sudah komplit, biaya hidup di supply.
Biaya sekolah Bible pertahun: $20.000 (termasuk asuransi + biaya extra campus). Biaya hidup untuk dua orang (Billy sudah beristri) sekitar $52.000 pertahun, jadi pengeluaran keluarga
Alex untuk Billy adalah sekitar Tiga Ratus Lima puluh juta rupiah Pertahun!, sekitar Rp 30
juta sebulan, Rp 1juta sehari. Sungguh ironis, di Indonesia banyak sekali orang yang tidak tahu makan apa hari ini tapi
dilain pihak, Billy sang anak "pendeta" dengan mudah menghanguskan dana Rp 1 juta perhari.
Berapa biaya pengeluaran rata2 pasangan muda di Indonesia pertahun? Silahkan bandingkan dengan pengeluaran keluarga "pendeta" Alex ini.
Total pengeluaran keluarga "pendeta" Alex hanya untuk Billy dan Sandra saja dalam setahun
adalah: $52.000 (biaya Billy & istri) + $49.000 (biaya Sandra) = $101.000 per tahun (sekitar Enam Ratus Lima Puluh Juta Rupiah lebih pertahun!), sekitar Rp 54 juta sebulan, sekitar Rp 2
juta perhari.
Angka diatas hanyalah angka basic saja, belum termasuk biaya tambahan untuk shopping dan
party yang keduanya dikenal sangat doyan. Sandra terutama sangat menyukai barang2 fancy yang mahal. Jika Alex bisa menghanguskan dana sekitar Rp 2 juta sehari hanya untuk membiayai dua
cucunya, berapa penghasilannya setahun? Kami perkirakan dia berpenghasilan puluhan miliar pertahun tapi sama sekali tidak bayar
pajak (dengan alasan profesinya yang "pendeta") atau bayarkah?
Disinyalir di Indonesia ini banyak bandit2 berkedok "pendeta" yang berhasil mengelabui masyarakat. Sudah saatnya masyarakat Indonesia dibersihkan dari parasit2 berkedok "orang
suci" atau "pendeta yang diurapi" atau "nabi besar" dan segala macam predikat yang "hebat2"
seperti gelar Professor, Ph.D, Doctor of Divinity. Oh ya, ada tambahan info tentang Sandra, cucu si alex yang kuliah arsitek di Perth,
mobilnya mercy CLK merah tahun 2002, keren yah... bapaknya Yusak Hadisiswantoro berprofesi
"pendeta" praktek di indo negara yang masih tergolong "third world" yang mayoritas penduduknya masih berpenghasilan US$5 sehari tapi anaknya sekolah di Australia,
tongkrongannya mercy lagi wah wah... hebat yah!. keren...
-- Jangan melihat islam dari perilaku pemeluknya krn perilaku mereka seringkali tidak sesuai dgn ajarannya,lihatlah Islam dari ajarannya.Baca Al quran
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar