kesimpulan itu opini yang berdasar pada estimasi, sudah tentu kesimpulan yang kasar. jadi kalau pak harman meminta saya melakukan survei, berikut ini dasar perkataan saya...
(1) saya hanya bisa bilang dari ingatan saya (bisa saya cek ulang jumlah pastinya) bahwa lebih dari 10 orang teman saya di FB share berita hoax seperti itu. dan komentarnya rata-rata intinya adalah "Subhanallah, Islam memang selalu benar dan cocok dengan sains," padahal mereka yang share berita hoax tersebut bukanlah penggiat sains. mereka sharing begitu saja pun sudah indikasi mereka tidak cek ulang. bayangkan jika setiap orang dari 10 orang tersebut punya teman yang sharing berita yang sama dan jumlahnya ada sekurangnya 10 orang juga. coba dihitung sudah berapa orang yang keliru dan tidak mengecek ulang? dari situ saya simpulkan kita memang tak pernah berusaha menggali sains. bahkan sekadar mengecek kebenaran informasi pun tidak giat berusaha, kita sudah cukup puas menjadi penonton dan tinggal bilang "Subhanallah..."
(2) kalau perlu data yang lebih baik, kita bisa lihat hoax terdahulu tentang perputaran rotasi bumi (hoax Demitry Bolykov masuk Islam) serta hoax NASA mengonfirmasi matahari terbit dari barat: http://bit.ly/Ro3017
mudah-mudahan di antara miliser MS tidak ada yang (maaf) tertipu dengan hoax tersebut. poin hoax-nya bukan pernyataan matahari terbit dari barat (karena kita selaku umat islam memang mempercayai ini akan terjadi), tetapi apakah NASA pernah mengeluarkan pernyataan tersebut? silakan dicek sendiri di kalimat mana NASA mengeluarkan pernyataan matahari akan terbit dari barat.
tanggapan terhadap berita hoax ini mencapai 58 halaman. perhatikan dan asumsikan setiap halaman ada sekurangnya 10 komentar yang mengiyakan (percaya begitu saja), berarti ada sekurangnya 580 orang. kemudian asumsikan masing-masing ini share ke temannya dan ada 10 orang lagi yang share ulang. sekarang berapa jumlah masyarakat yang sudah (maaf) malas dan bahkan tidak menggali sains karena terlanjur percaya hoax tersebut? ribuan... bayangkan lagi efek dominonya dari penggunaan media sosial saat ini.
***
gitu tanggapan saya, pak harman.
apa yang saya sampaikan ini sekadar perspektif lain melihat fenomena ramainya hoax yang mengait-ngaitkan sains dan agama (terutama terkait masuk islamnya seseorang). silakan pak harman boleh setuju atau tidak. saya tidak bermaksud menghakimi, tapi saya prihatin saja dengan fenomena ini. jadi mari kita sama-sama saling ingatkan dan bekerja sama menghentikan persebaran hoax seperti ini. bisa jadi suatu saat nanti saya sendiri yang menyebarkan hoax, tolong diingatkan dengan cara halus atau keras sekalipun tak masalah. :)
kasarnya, hoax atas nama dakwah itu seperti memaksa orang mempercayai hadits palsu. bukankah Rasulullah mengecam orang yang berdusta atas namanya? nah hoax "islami" ini analog dengan hadits palsu seperti itu.
OOT... mengenai anggapan berikut ini:
menurut saya justru qur'an adalah sains yang sangat luas lah sumbernya saja dari Yang Maha Luas ILMU nya ? hanya saja manusia yang belum mampu dan tidak akan mampu untuk mengungkapnya. Qur'an bukan saja buku sains tapi juga buku yang isinya dari berbagai bidang mulai dari hukum sampai hubungan sosiall masyarakat.
dari kalimat ini sepertinya Pak Harman malah setuju bahwa Al-Quran memang bukan buku sains. karena Al-Quran sebenarnya adalah petunjuk. :)
-ridwan-
"sehingga umat islam tak pernah berusaha menggali sains dan melakukan penelitian dengan sungguh-sungguh. kita cukup puas menjadi penonton saja karena di al-quran sudah tertulis "semua" sains. "ko' bisa sampai pada kesimpulan spt itu ya ? sudah bikin survey kecil2-an efek dari cocologi mengakibatkan ummat malas?? terutama kalimat "umat islam tak pernah BERUSAHA.." di milis ini saja jama'ah MS begitu kuatnya melakukan penelitian seputar hilal dan kalender Islam. ini baru lingkup kecil MS.saya kurang setuju dengan kalimat ini "Quran bukan buku sains" menurut saya justru qur'an adalah sains yang sangat luas lah sumbernya saja dari Yang Maha Luas ILMU nya ? hanya saja manusia yang belum mampu dan tidak akan mampu untuk mengungkapnya. Qur'an bukan saja buku sains tapi juga buku yang isinya dari berbagai bidang mulai dari hukum sampai hubungan sosiall masyarakat.to be honest saja, saya termasuk yang suka dengan fenomena alam, makanya klo tiap flight, saya selalu minta di dekat jendela, atau berpergian ke tempat2 alam terbuka, hanya untuk sekedar melihat Maha Karya Sang Pencipta dan terkadang malah pada kesimpulan COCOKLOGI.
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).
----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH
No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
(zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
(zakat) 00.91539400 - (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
( Zakat) 009.0033333 - (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
(zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
(Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
(zakat) 3001111110 - (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
(zakat) 2.700.002888 - (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
(zakat) 0230-01.001403.30-9 - (infaq) 0230-01.001404.30-5
Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444
DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505
b. Bantuan kemanusiaan ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505
Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN
email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar