Senin, 17 September 2012

Re: [M_S] Validitas QS 36:39-40 sebagai dasar WH

 

Kok masih sepi...belum ada komentar dari para panelis.

Semoga kita dapat masuk pada tahap analisis. masing2 panelis mengungkap kelemahan dari pendapat panelis lain, untuk kemudian fokus pada argumentasi masing2. Sedikit banyak ini sudah dilakukan oleh Pak Tono dan Pak Thomas.

Misal dalam hal model yang diusulkan Pak Tono, yg ditolak Pak Thomas. Di sini kita perlu mendalami alasan penolakan dari Pak Thomas, juga dasar pemodelan yg dilakukan oleh Pak Tono. 

Perlu kita ketahui, kalau kita berada dalam ranah sains, tentu sebelum melakukan  pemodelan diawali dg penentuan objek atau fenomena yg akan kita amati bersama.
Problemnya, apakah kita masuk ranah sains ataukah ranah sains dalam ranah syar'i?

Kalau yg dikritisi Pak Thomas terkait Yasin 40, yg memang mrp ayat terkait sains, tentu yg menjadi acuan kita adl ayat tsb dan ayat2 terkait, yaitu yasin 37-40 atau yasin scr keseluruhan dan ayat2 lain yg terkait di surah lainnya.

Nah, Pak Tono dan Pak Thomas, serta kita semua tentunya sepakat yg menjadi acuan adl ayat2 dalam surah yasin, khususnya yasin 40. Kita mesti sepakat dulu atas acuan bersama ini. Yg menjadi dasar bagi diskusi ini bukan objek/fenomena di alam, melainkan ayat2 AQ.

Setahu saya, semestinya di dalam memahami suatu ayat, perlu dipahami dulu dari bahasa aslinya. Kita di sini dalam diskusi yg sdh spesifik, yg mestinya cukup rinci dalam mengkaji ayat AQ. Kajian yg sdh khusus seperti ini tidak dpt lagi hanya mengandalkan terjemah ayat, baik yg terjemah bhs inggris maupun bhs indonesia, yg kadang dijumpai terjemah yg kurang tepat. Sudah seharusnya, kita merujuk pada AQ dari bhs aslinya langsung untuk dipahami dlm bahasa indonesia, dg akurasi makna yg tinggi dari setiap kata dalam ayat, dengan merujuk pd kamus2 yg berkualitas. Pak Yusron punya Taj Al arus, Lisan al arabi, juga kamus lane, hans wehr, dl yg sudah dikenal sbg acuan dalam pengkajian ayat2 AQ.

Di sinilah para panelis yang ahli bahasa AQ dan tafsirnya akan memegang peran penting.
Semoga Pak Muhbib segera bergabung. Ki Ageng juga mohon dapat memberikan pendapatnya.
Pak Yusron saya kira sudah banyak yang akan disampaikan.

Pemahaman ayat dari bhs aslinya tsb akan kita jadikan acuan bagi diskusi pemahaman para panelis. Terdapat bbrp kata dalam yasin 37-40 yg perlu diperdalam untuk memperoleh ketepatan. misal adl kata "naslakhu" pada Yasin 37.  Dalam yasin 38 tdp kata "tajri limustaqorrilaha" lantas kata "taqdiru". Dalam yasin 39,  kata "qaddarnahu, terdapat problem dhomir "hu" ini apa, kmd ketepatan makna "manazil". Dalam yasin 40, terdapat kata "an tudrika" yg seringkali dipahami mendapatkan, bertemu, atau mengejar. Lantas kata "kullun" merujuk ke mana, apakah mthr-bulan-bumi? ataukah mthr-bulan- siang-malam?

Ketika ketepatan makna tsb sdh kita peroleh, kmd pemahaman ayat juga diperoleh. Sejauh mana pemahaman kita boleh keluar dari makna2 ayat tsb?
Misal dalam pemahaman Yasin 37, yg membahas mengenai malam sbg satu tanda, proses perubahan dari siang ke malam oleh Allah dan hukumNya, lalu sifat malam, yg di dalamnya terdapat subjek dan objek "mereka". Lantas, kalau ini dipahami sebagai penjelasan gerak rotasi bumi atau gerak semu harian matahari...menurut sy, kalau secara ekstrim menilai itu sdh keluar dari pemahaman primer ayat. Nah, kalau dapat itu disebut sbg pemahaman sekunder, tentu kita perlu punya alasannya dan pemahaman mana yg utama akan kita ambil.

Mohon masukan metodologi tafsir di atas, agar kita dapat melakukan validasi atas pemahaman yg ada. Seluruh pemahaman mesti didasarkan pada makna teks yg ada dlm ayat. Dengan begitu, kita akan mudah membedakan mana pemahaman yg punya dasar dari kata2 dalam ayat, dg yg sudah ada penambahan krn kreativitas penafsirnya.

Dalam hal ini dapat jadi kita tidak menghakimi suatu pemahaman itu salah, namun cukup kita lakukan penilaian kedekatannya dg makna primer ayat. Makna primer ayat mrp makna ayat bds atas makna kata2 di dlmnya, yg sdh dikaji lebih dalam untuk memperoleh ketepatannya.

Demikian masukan dari sy, semoga ada panelis yang dapat memberikan koreksi,krn metodologi ini dapat digunakan dalam melakukan validasi atas pemahaman ayat. dengan validasi inilah kita insyaAllah akan memperoleh pemahaman yg paling tepat dari beragam pemahaman yg muncul.


Salam
Moderator Diskusi,
Pranoto

__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar