Jumat, 21 Oktober 2011

[blogger-indonesia] "Ethnic Runaway", Mencintai Indonesia dengan Jijik (2)

 

"Ethnic Runaway", Mencintai Indonesia dengan Jijik (2)
oleh: TM Dhani Iqbal


 JIKA ada pihak yang menyatakan akan menjunjung dan mencintai nilai kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia, apa yang terbayang? Tentu suatu upaya untuk menjadikan nilai tersebut menjadi keseharian secara fisik atau mental, atau menjaganya, dengan beragam cara, agar tak lenyap diterjang nilai lain.

Akan tetapi, Trans TV punya gayanya yang khas. Melalui Ethnic Runaway, stasiun lokal Jakarta ini menunjukkan junjungan dan cinta pada nilai-nilai masyarakat dengan cara menertawakan perbedaan, menjijikkan makanan, menganehkan pekerjaan.

Untuk menegaskan junjungannya itu, Ethnic Runaway menutup tayangannya dengan sesuatu yang mencirikan kekunoan atau keantikan. Setelah melalukan salam perpisahan dengan bintang hiburan, kamera mengarah ke sejumlah penduduk seraya memperlahankannya (slow motion) untuk kemudian dihentikan (pause) dalam sebuah bingkai hitam-putih. Tua. Antik.

Komposisi hitam-putih selalu dipakai sebagai penanda atas sesuatu yang lampau dan klasik. Dan masa lampau tentu tak bergerak. Ia terkunci di zamannya. Dan demikian pulalah teknik editing Ethnic Runaway mengkonstruksi masyarakat (adat) sebagai suatu identitas yang tak bergerak, yang akan demikianlah adanya ketika siapa pun mengunjunginya. Yang bergerak di sini adalah bintang-bintang hiburan dari Jakarta, bukan yang lain.

Kesan yang tak terhindarkan adalah, Jakarta, yang dikonstruksi melalui bintang-bintang hiburan, merupakan wilayah dengan kebudayaan yang dinamis, maju, dan kosmopolit (kumulatif). Adapun kawasan yang dikunjunginya adalah statis dan terisolir.

Tapi, apa betul demikian?

Baca selengkapnya di www.remotivi.or.id
--
REMOTIVI
"Hidupkan Televisimu, Hidupkan Pikiranmu"
www.remotivi.or.idTwitter | Facebook


Remotivi adalah sebuah inisiatif warga untuk kerja pemantauan tayangan televisi di Indonesia. Cakupan kerjanya turut meliputi aktivitas pendidikan melek media dan advokasi yang bertujuan (1) mengembangkan tingkat kemelekmediaan masyarakat, (2) menumbuhkan, mengelola, dan merawat sikap kritis masyarakat terhadap televisi, dan (3) mendorong profesionalisme pekerja televisi untuk menghasilkan tayangan yang bermutu, sehat, dan mendidik.

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar