Minggu, 09 Oktober 2011

[indonesianwritersociety] Wanita Misterius (Cerpen)

 

Dia tersenyum. Tidak. Itu bukan senyuman. Merekalah yang tersenyum. Tidak. Mereka juga menangis. Kalau saja ada matahari, mungkin dia bisa ditanya? Mungkin dia tahu. Dia yang menyinari alam ini seharian. Dia yang membuat semua mahluk dapat melihat benda-benda oleh terangnya. Rembulan terlalu suram sinarnya. Apalagi bintang. Apalagi mata manusia. Apalagi mata yang menangis.

Kedua matanya memandang. Jauh, entah apa yang dipandang? Di sana, di tepi langit, tak ada apa-apa? Ada embun genangi matanya. Penuh, penuh, dan akhirnya pun jatuh. Hidungnya terasa panas. Akhirnya menetes juga air darinya. Nafasnya mendesah berat, tertahan di dadanya. Terasa sesak.

"Sudah berakhir …"

Dia menagis tersedu. Kakinya tak kuat lagi. Lututnya menekuk. Dia tersungkur. Wajahnya mencium bumi. Dia teringat kemarin, lusa, tiga hari yang lalu, empat hari, tujuh bulan, berbulan-bulan lalu. Dia ingat masa lalu. Kenangan itu hadir perlahan, mengingatkan semua kisah-kisah yang terlewat.

Dia tersedu dalam tangisnya. Tetapi apa gunanya menangis? Waktu tak akan terulang. "Tamat. Tamat. Tamat!" Dia sesegukan hingga bumi pun seperti terguncang oleh wajahnya yang menekan.

... ... ...

Selenkapnya di http://evolitera.co.id/ebook/mantra-cinta/

__._,_.___
Recent Activity:
To Post a message, send it to:   indonesianwritersociety@eGroups.com
To Unsubscribe, send a blank message to: indonesianwritersociety-unsubscribe@eGroups.com
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar