Senin, 10 Oktober 2011

[kmnu2000] Lanjutkan: Korupsi dana DAK Pendidikan Tulungagung

 

http://warta-online.blogspot.com/2011/10/warta-online-lanjutkan-korupsi-dana-dak_10.html

Meski sudah didemonstrasi masyarakat, meski sudah diberitakan oleh
berbagai media massa maupun radio setempat, meski sudah diadukan oleh
banyak elemen masyarakat. Rupanya para pelaku dugaan konspirasi untuk
korupsi dana pendidikan Tulungagung tetap akan menjalankan rekayasanya.

Terlihat
akhirnya pengadaan mutu pendidikan yang dibiayai oleh dana APBN yang
berjumlah sekitar Rp 20 milyar itu, akhirnya diluncurkan melalui LPSE
(Lelang Pengadaan Secara Elektronik), dan jika dibaca dalam dokumen
pengadaan itu
sangat kuat dugaan bahwa calon pemenang lelang memang sudah
dipersiapkan, sesuai dengan pertemuan antara para pejabat Tulungagung
dengan para mafioso, yang sempat terpergok LSM dan dibongkar para
wartawan.

Dimana terlihat bahwa dalam dokumen pelelangan
tersebut, terlihat jelas
sangat melanggar petunjuk teknis Dana Alokasi Khusus pendidikan, maupun
peraturan yang berlaku, dimana akibatnya mungkin hanya para mafioso
& komplotannya saja yang akan bisa memenuhi berbagai persyaratan
dalam dokumen pengadaan yang terlihat sangat mengada-ada dan banyak
point dalam dokumen pelelangan itu sebenarnya melanggar peraturan yang
berlaku. Bahkan ada dugaan kuat bahwa rancangan dokumen pelelangan
tersebut adalah hasil karya dari para mafioso dan diskusi intensif 
antara para mafioso serta pejabat di Tulungagung, sebagai tindak lanjut
dari pertemuan antara para mafioso & pejabat Tulungagung di Surabaya
beberapa waktu yang lalu, yang sempat dibongkar oleh para LSM dan
wartawan.

bahkan karena dengan pertimbangan agar protes
masyarakat bisa diredam, maka proses pengadaan dilakukan dengan cara
LPSE, meski Tulungagung belum mempunyai sarana & prasarana untuk
itu, akhirnya dititipkan melalui LPSE propinsi Jawa Timur. Dengan
cara lelang LPSE ini, sesuai dengan hasil pertemuan di hotel Elmi dan
hotel mojopahit Surabaya,  mereka berpendapat bahwa masyarakat akan
kesulitan protes, meski banyak dokumen yang tidak sesuai dengan
peraturan yang ada. Mungkin mereka berpendapat, dengan LPSE tidak ada
tatap muka dengan masyarakat dalam penjelasan pekerjaan  dan komunikasi
hanya bisa melalui email dan chating dalam waktu yang terbatas , sehingga
pertanyaan dari masyarakat bisa diabaikan atau dijawab dengan seenaknya
menjelang waktu hampir habis.
(catatan: penjelasan pekerjaan dilakukan tanggal 11 Oktober 2011, mulai jam 9 pagi di situs LPSE propinsi Jawa Timur)

Untuk itu, para LSM dan berbagai
elemen masyarakat di Tulungagung menyatakan akan melihat proses
pengadaannya, maupun hasil dari proses pengadaan ini, yaitu waktu
setelah diumumkan siapa yang akan melaksanakan pekerjaan itu. Dan meski
berhadapan dengan sikap para pejabat yang terkesan sembunyi2, para
elemen masyarakat akan mengawasi dengan ketat, apakah barang yang
dikirim sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang ditetapkan dalam
peraturan yang ada. Karena di beberapa daerah dimana para mafioso itu
melakukan modus yang sama, ternyata banyak barang untuk mutu pendidikan
tersebut, mutu dan spesifikasinya jauh dibawah ketentuan yang ditetapkan
oleh kementrian pendidikan.

Karena sangat kuat Indikasi bahwa
para pejabat Tulungagung yang bekerjasama dengan para mafioso itu
mempunyai semboyan LANJUTKAN KORUPSI DANA PENDIDIKAN.. persoalan
kebutuhan pendidikan, peserta didik, suara masyarakat dan lain2..
ABAIKAN..
Toh kasus korupsi pengadaan mebelair dan lain2 dana
pembangunan di Tulungagung yang melibatkan para kerabat dari pejabat
yang melaksanakan pertemuan di Surabaya itu selama ini aman2 saja.
Karena toh aparat hukum tidak berani mengusut karena berbagai
pertimbangan ekonomis,politis, karir dll
(Catatan
: mungkin para pelaku konspirasi menganggap bahwa dengan LPSE, mereka
bisa menghindari pengawasan dari masyarakat Tulungagung. Mungkin mereka
tidak paham bahwa sebenarnya dengan LPSE pengawasan dari masyarakat
lebih luas kemungkinan akan lebih sangat ketat)
=======================
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:JD076KH_VQ8J:www.harianbhirawa.co.id/kasus/36637-tuntut-koruptor-pemkab-dihabisi+abaikan+korupsi+dak+pendidikan+tulungagung&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id


Tuntut Koruptor Pemkab DihabisiSunday , 18 September 2011 19:48


Media Online Bhirawa







Tulungagung, Bhirawa
Sedikitnya seratusan massa pengunjuk rasa
yang menamakan diri Komunitas Tulungagug satu, Jumat (16/9), melakukan
aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD dan Patung Kartini sekitar
Alun-Alun Kota Tulungagung. Mereka menuntut agar para koruptor di tubuh pemkab setempat dihabisi.
Aksi unjuk rasa ini cukup menarik perhatian warga
yang saat itu melintas di seputaran Alun-Alun. Apalagi gabungan
berbagai elemen masyarakat Kota Marmer itu juga menyuguhkan atraksi
teatrikal yang cukup memikat.
Koordinator aksi, Zainul Fuad, seperti
yang tertulis dalam selebaran yang disebar ke publik, menyatakan sudah
tidak asing lagi jika setiap kali ada persoalan kasus yang identik
dengan keuanga daerah di tubuh Pemkab Tulungagung hanya diselesaikan dengan cara politis. "Salah satu contohnya DAK Pendidikan yang diduga penuh intrik rekayasa," katanya.
Selanjutnya,
dia menyatakan hal itu kini seharusnya menjadi pekerjaaan rumah (PR)
bagi penegak hukum untuk tidak berpangku tangan saja. Terlebih dari
hasil pemberitaan media lokal dan nasional tidak sedikit yang berhasil
mengendus aroma busuk dugaan praktik korupsi tersebut.
Pantaua
Bhirawa, aksi unjuk rasa yang dikawal aparat kepolisian ini berlangsung
tertib. Mereka langsung membubarkan diri begitu usai mementaskan drama
teatrikal. Sebelumnya, Zainul Fuad juga membacakan tuntutannya secara
lengkap. Selain meminta koruptor dihabisi, dia menuntut agar jangan
libatkan pegawai afkiran untuk menata birokrasi, adanya transparansi
anggaran, adili mafia DAK, pendidikan murah , kesehatan murah dan jangan politisir kasus. [wed]----------------------------------------------------------
http://mnusantara.blogspot.com/2011/08/medianusantara-konspirasi-korupsi-dana.html

Notes

Demi info yang seimbang dan
tidak sepihak, kami menyarankan agar dilakukan konfirmasi kepada pejabat kabupaten Tulungagung.

Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung (bpk. Bambang)  HP: 081335722229

Anggota DPRD kabupaten Tulungagung (bpk. Supriono) HP: 08125905711

(tim)

Siaran Pers PANGGUNG (Paguyuban LSM Tulungagung)

bahwa pada:

Tanggal:17 Agustus 2011

lokasi  :
Hotel Elmi Surabaya, kemudian pindah ke Hotel Mojopahit Surabaya.

Jam     : sekitar pukul 20.00 - selesai

Bertepatan
dengan hari proklamasi kemerdekaan, bukannya bagaimana merenungkan hari
kemerdekaan & bagaimana mengisinya dengan hal berguna, agar negara
ini bisa maju, tapi malah beraktifitas & ber-konspirasi
merencanakan korupsi dana pendidikan yang seharusnya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan & mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Itulah yang patut diduga telah dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, bpk Bambang, Kepala Bagian keuangan kabupaten Tulungagung, bpk Fauzi, bersama mafia pendidikan yang sudah beberapa kali diberitakan oleh media massa yakni ibu Inggarwati
yang
mengakunya merupakan utusan Distributor produk pendidikan di Jawa
Timur, PT. Cipta Inti Surabaya, dan juga mendapat mandat dari PT.
Bintang Ilmu dan PT Mapan yang meng-klaim sebagai Distributor Tunggal
untuk produk2 peningkatan mutu pendidikan dari kementrian pendidikan
nasional, Rudi yang mengaku utusan dari Kadin (kamar Dagang dan
Industri) Jawa Timur, dan beberapa orang lagi yang mengaku utusan dari
DPRD kabupaten Tulungagung serta beberapa orang pengusaha.

Tim
LSM Tulungagung yang sudah lama menduga bahwa banyak korupsi di
Tulungagung direncanakan dliuar kota, setelah mendapatkan info, lalu
membuntuti kepergian beberapa pejabat penting Tulungagung ini. Biasanya
pertemuan2 pejabat dan para mafia koruptor iu dilakukan ditempat hiburan
malam, (dugem) mungkin karena bulan ramadhan, waktu dibuntuti para
pejabat itu
pergi ke hotel Elmi kota Surabaya. Dan saat mereka tak sengaja melihat
bahwa ada beberapa anggota LSM dari Tulungagung ternyata
ada di Hotel Elmi juga, maka pertemuan kelihatan terburu2 dan mereka
bergegas pergi bersama2 entah kemana. Agar tidak ketahuan membuntuti,
akhirnya hanya 1 orang rekan LSM yang membuntuti, untuk melihat apakah
pertemuan itu bubar, ataukan dilanjutkan ketempat lain. Ternyata rapat
dilanjutkan ketempat lain, yakni di restoran di hotel Mojopahit
surabaya.

Mungkin merasa aman karena tidak melihat lagi kerumunan
LSM dari Tulungagung, akhirnya pertemuan mereka itu dilanjutkan. Mereka
tidak mengetahui bahwa ada satu anggota LSM Tulungagung yang mengintip
pertemuan itu.

Hasil pertemuan:

bahwa pekerjaan untuk
peningkatan mutu pendidikan akan diberikan kepada Inggarwati, Rudi dan
pengusaha yang mewakili kepentingan DPRD. Maka pekerjaan akan mulai
diatur agar dalam pelelangan dokumennya diatur, juga mekanismenya
diatur, agar orang lain tidak bisa mengikuti pelelangan dan atau
mengatur panitia agar memenangkan Inggarwati atau orang2nya.

Dalam
pertemuan itu Inggarwati menjamin, meskipun nanti mekanismenya agak
menyimpang, tidak perlu kuatir jika dilaporkan oleh para LSM,
karena menurut Inggarwati, dirinya diback-up oleh pejabat tinggi
kejaksaan agung. Sehingga nanti jika ada laporan dari LSM pada
kejaksaan negeri ataupun kejaksaan tinggi, pasti aparat kejaksaan di
Jawa Timur tidak akan berani memeriksa pekerjaan ini (terdengar nama
Marwan, yang katanya merupakan pejabat yang cukup kuat di kejaksaan
agung, entah apa jabatannya)

Menurut Inggarwati dibeberapa daerah
yang dia mengerjakan pekerjaan peningkatan mutu pendidikan yang
dibiayai dana DAK pendidikan, meski ada mekanisme yang tidak terlalu
sesuai dengan aturan, dan tidak sesuai dokumen pelelangan RKS serta
barang yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi dari kementrian
pendidikan, terbukti aman2 saja, dia menyebutkan kabupaten probolinggo,
kabupaten lumajang, kabupaten Mojokerto, kabupaten Ngawi dan beberapa
tempat lagi diluar Jawa Timur. Yang penting bagaimana panitia mau
memenangkan Inggarwati atau orang2nya. Karena selain punya backing dan
menjalankan perintah dari oknum di kejaksaan agung yang bernama Marwan
tadi
untuk mencarikan "dana operasional", juga aparat hukum di jawa Timur
dan beberapa tempat lain telah menerima jasa baiknya, baik promosi
jabatan ataupun juga mendapat "setoran" rutin darinya.

Hal ini
ditambahi oleh orang yang bernama Rudi yang mengaku suruhan dari Kadin
jawa timur, bahwa seperti yang dilakukan Rudi sebagai penyedia kain dan
seragam untuk para pegawai negeri di hampir seluruh kabupaten di Jawa
Timur, menyatakan menjamin aman, karena seperti pengadaan kain dan
seragam para pegawai negeri tadi, meski bahan kain tidak sesuai
spesifikasi dan mutu yang ditentukan, tapi terbukti aman2 saja, karena
selain di backing oleh Ketua Kadin Jawa Timur, juga rutin memberi
setoran untuk memelihara aparat hukum.

Dan dijamin dari proses
pengadaan tersebut, dinas pendidikan dan pejabat di Tulungagung, baik
pejabat kabupaten dan DPRD akan mendapatkan bagian yang besar, sekitar
25%-30% dari nilai proyek.

Bahkan, Inggarwati, Rudi cs
berjanji akan membantu mengatasi masalah hukum yang akan timbul dari
penyelewengan pembangunan gedung sekolah2 yang didanai oleh dana DAK
pendidikan tahun 2010, maupun tahun2 sebelumnya. Karena sudah rahasia
umum, meskipun selama bertahun2 mendapat dana DAK pendidikan untuk
pembangunan dan rehabilitasi bangunan sekolah lebih dari 5 tahun
berturut2, sekolah di Tulungagung yang mendapatkan dana itu, sekolah
tetap hancur. kemana dana pembangunan itu? beberapa waku yang lalu
sempat diperiksa oleh aparat hukum, termasuk adanya pembelian mebelair
(meja kursi) untuk murid dan guru, ternyata yang ada bukan pembelian,
tapi barang lama diperbaiki dan dica/ dipernis, agar tampak baru. dan
itu dalam laporan keuangan ditulis bahwa membeli mebelair baru dengan
besar anggaran adalah sebesar pembelian mebelair baru. Kasus ini pernah
diberitakan oleh media massa, dan sempat diperiksa aparat, ternyata
kemudian tidak ada kabar beritanya.

Jadi selain mafia perampok
uang negara, rupanya juga mengaku sebagai markus (makelar kasus) dengan
klaim sebagai suruhan oknum pejabat kejaksaan agung tadi.

Jadi kesimpulan dari LSM Tulungagung,

Bahwa
pengadaan produk peningkatan mutu pendidikan, akan direkayasa untuk
memenangkan Inggarwati dan komplotannya, dan cenderung akan mengurangi
kualitas dari spesifikasi dan mutu yang ditentukan oleh kementrian
pendidikan nasional, agar ada banyak kelebihan dana yang akan dinikmati
bersama oleh para mafia dan pejabat di Tulungagung, juga untuk
memberikan dana operasional untuk oknum yang bernama Marwan dan para
aparat hukum di Jawa Timur dan Tulungagung. maka perlu dicari info,
siapakah oknum bernama Marwan tadi, dan apa jabatannya di Kejaksaan
Agung dan siapa komplotannya di lembaga aparat hukum Jawa Timur. Karena
kami kuatir ini hanya klaim dari Inggarwati, komplotannya dan pejabat
kabupaten Tulungagung untuk menakut2i LSM di Tulungagung, agar
konspirasi untuk merampok uang
negara ini tidak dipantau oleh para LSM di Tulungagung.

Dan
kelakuan para pejabat ini sangat merendahkan derajat sebagai pegawai
pemerintah, kok mau2nya disuruh dan dipanggil oleh para mafia ini jauh2
dari Tulungagung ke Surabaya (jaraknya 250 km) untuk patuh dan atau
berkomplot bersama mafia perusak ekonomi bangsa. Dan klaimnya konspirasi
ini mendapat restu dari Bupati, benarkah?

PANGGUNG

Paguyuban LSM Tulungagung

A.Boegank

koordinator
----------------------------------------------------------
http://www.prigibeach.com/?soda=YmFjYV9iZXJpdGE=&pan=MzI2MQ==
Senin, 05 April 2010 00:49:31 Wib                        

                       

Tulungagung : Kasek Bungkam, Polisi Buntu

Penyelidikan Mark-Up Mebelair SD Tulungagung (prigibeach.com/Jpos)

Upaya polisi mengungkap dugaan mark-up proyek mebelair Dinas

Pendidikan (Diknas) Tulungagung, tampak menemui jalan buntu. Itu

disebabkan sejumlah kepala sekolah (kasek) yang dimintai keterangan di

mapolres memilih bungkam alias tutup mulut.Seperti disampaikan

Kapolres Tulungagung AKBP Rudi Kristantyo melalui Kasatreskrim AKP

Mustofa kemarin. Perwira dengan tanda pangkat tiga balok di pundak ini

mengatakan, kasek hanya sebagai saksi dugaan proyek mebelair yang

merugikan keuangan negara Rp 512 juta. Meski begitu mereka terkesan

ketakutan."Memang tidak semua kasek penerima bantuan yang kami

periksa. Hanya perwakilan saja. Tapi ya itu tadi. Semuanya bungkam

karena ketakutan," tutur mantan Kasatreskrim Polres Blitar ini.AKP

Mustofa melanjutkan, akibatnya polisi kesulitan menggali keterangan

untuk mengungkap mark up proyek yang bersumber dana alokasi khusus (DAK)

2007 itu. Namun pihaknya tetap menghargai sikap yang diambil oleh

kasek. "Kami dapat memaklumi sikap mereka. Mungkin karena masih aktif

menjabat sebagai pegawai negeri, mereka memilih bungkam," terangnya.Meski

gagal, AKP Mustofa menjamin penyelidikan polisi jalan terus. Saat ini

harapan polisi hanya tertumpu pada laporan data hasil audit BPK.

Sayangnya, hasil audit BPK pun bersifat global. Tidak tertulis secara

terperinci item yang diduga digelembungkan oleh dua rekanan."Repotnya

 ya itu, dalam laporan hasil audit BPK tidak ditulis secara rinci. Kami

harus metani (mengurai, red) satu per satu agar semuanya jelas,"

tuturnya.Satu lagi yang menjadi catatan polisi. Yakni terdapat

bukti tanda kesepakatan proyek atau addendum. Intinya, pihak rekanan

bersedia mengganti jika dalam proyek tersebut ditengarai bermasalah."Apalagi

 pihak rekanan sudah mengganti kekurangan dan kesalahan sesuai dengan

ketentuan ganti rugi yang diajukan oleh BPK. Otomatis rekanan pasti

merugi," kata AKP Mustofa.Seperti diberitakan sebelumnya, dua

adik pejabat teras di Pemkab Tulungagung mendapat proyek mebelair untuk

79 SD sebesar Rp 869 juta. Ditengarai proyek pada 2007 itu bermasalah.

Ada dugaan mark up hingga Rp 512 juta.Itu berdasar laporan BPK

yang diungkapkan Kapolres Tulungagung AKBP Rudi Kristantyo. Polisi pun

menyelidiki kasus ini. (tri/her/Jpos)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
______________________________________________________________________
http://www.numesir.org untuk informasi tentang Cabang Istimewa NU Mesir dan KMNU2000, atau info-info seputar Cairo dan Timur Tengah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kami berharap Anda selalu bersama kami, tapi jika karena suatu hal Anda harus meninggalkan forum ini silakan kirim email ke:
kmnu2000-unsubscribe@yahoogroups.com
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar