Selasa, 04 Oktober 2011

[M_S] Wujudul Hilal Tidak Ada Dasar Pembenaran Empiriknya

 

Wujudul Hilal Tidak Ada Dasar Pembenaran Empiriknya

Posted on 4 Oktober 2011 by tdjamaluddin

T. Djamaluddin

Profesor Riset Astronomi Astrofisika LAPAN

Anggota Badan Hisab Rukyat, Kementerian Agama

Ketika Muhammadiyah mengumumkan Idul Fitri jatuh pada 30 Agustus 2011, yang berbeda dari keputusan sidang itsbat, banyak orang yang mencari bukti pembenarannya. Bukti pertama yang ditunjukkan adalah kesaksian di Cakung dan Jepara. Bukti kedua yang banyak disebut adalah kesamaan dengan banyak negara. Tepatkah pembenaran itu? Sama sekali tidak tepat. Muhammadiyah mendasarkan pada hisab dengan kriteria wujudul hilal, kriteria lama (kalau tidak mau disebut usang) yang anti rukyat. Sementara yang dijadikan bukti adalah hasil rukyat (pengamatan hilal, bulan sabit pertama) dan hisab dengan kriteria imkan rukyat (kemungkinan hilal bisa teramati).

Kesaksian di Cakung dan Jepara tidak tepat dijadikan pembenaran karena dua alasan. Pertama, hisab wujudul hilal yang jelas-jelas anti rukyat dan merasa tidak perlu rukyat untuk penentuan awal bulan, tidak mungkin mencari pembenaran dari rukyat. Kedua, rukyat di Cakung dan Jepara sesungguhnya bukan rukyat murni, melainkan rukyat yang terpengaruh hisab imkan rukyat 2 derajat yang jelas-jelas juga ditentang oleh Muhammadiyah. Pengamat di Cakung dan Jepara mendasarkan pada hasil hisab taqribi (perhitungan aproksimasi yang lebih usang dari hisab wujudul hilal) yang menyatakan bulan sudah di atas 3 derajat, sehingga sudah memungkinkan bisa dirukyat. Mereka berani disumpah karena merasa yakin itu bisa dirukyat dan merasa melihat hilal. Tetapi berani disumpah bermakna tidak berbohong, walau belum tentu benar.

Lalu dicarilah pembenaran dengan banyaknya negara yang beridul fitri 30 Agustus 2011. Banyak yang tidak sadar bahwa itu hanya suatu kebetulan saja, bukan berarti pembenaran atas hisab wujudul hilal. Kalau kita cermati, metode dan kriteria yang digunakan sebagian besar negara justru bertentangan dengan metode dan kriteria yang digunakan Muhammadiyah yang masih menggunakan kriteria wujudul hilal. Hanya ISNA (Islamic Society of North America) yang menggunakan kriteria wujudul hilal, tetapi bukan lokal seperti Muhammadiyah. ISNA menggunakan kalender Ummul Quro dengan kriteria wujudul hilal di Mekkah. Arab Saudi sendiri tidak menggunakan Ummul Quro untuk penentuan waktu ibadah.

Silakan simak rekapitulasi berikut ini tentang penentuan Idul Fitri di semua negara yang dimuat di situs http://moonsighting.com/1432shw.html . Di situ akan terbaca bahwa sebagian besar negara mendasarkan penentuan awal Syawal berdasarkan rukyatul hilal atau hisab imkan rukyat. Tidak ada satu pun yang menggunakan wujudul hilal lokal seperti yang digunakan Muhammadiyah. Itu artinya, wujudul hilal Muhammadiyah tidak ada dasar pembenaran empiriknya.

Inilah faktanya. Untuk yang beridul fitri 30 Agustus 2011:

a. Sebagian besar mengikuti Arab Saudi yang berdasarkan rukyat (walau kontroversial, sehingga memunculkan penolakan dari astronom setempat). Muhammadiyah yang anti rukyat tidak mungkin mencari sandaran pada hasil rukyat.

b. Sebagian besar lagi menggunakan hisab dengan kriteria imkan rukyat menurut kesepakatan setempat. Tidak tepat hisab wujudul hilal mencari pembenaran pada hisab imkan rukyat.

b.1. Mesir dengan kriteria imkan rukyat beda terbenam bulan-matahari > 5 menit.

b.2. Malaysia dengan kriteria imkan rukyat umur bulan > 8 jam.

b.3. Tunisia dengan kriteria imkan rukyat berdasar umur, tinggi, dan beda terbenam.

b.4. Turki dengan kriteria imkan rukyat tinggi bulan > 5 derajat dan jarak bulan-matahari > 8 derajat.

Untuk yang beridul fitri 31 Agustus, semuanya mendasarkan pada rukyat dan didukung hisab imkan rukyat yang juga digunakan sebagai dasar  istikmal (menggenapkan puasa 30 hari).

Inilah daftar negara-negara yang menetapkan Idul Fitri 30 dan 31 Agustus 2011 serta keterangan dasar penetapannya:

August 30, 2011 (Tuesday):

1.        Afghanistan (Follow Saudi)
2.        Albania (Follow Saudi)
3.        Armenia (Follow Saudi)
4.        Austria (Follow Saudi)
5.        Azerbaijan (Follow Saudi)
6.        Bahrian (Follow Saudi)
7.        Bangladesh (Some areas follow Saudi)
8.        Belgium (Follow Saudi)
9.        Bolivia (Follow Saudi)
10.        Bosnia and Hercegovina (Follow Saudi)
11.        Bulgaria (Follow Saudi)
12.        Canada – Fiqh Council of North America/Islamic Society of North America OR follow news from other countries
13.        Chechnia (Follow Saudi)
14.        Chile (Local Sighting)
15.        China (Local Sighting that we believe erroneous this time)
16.        Cosovo (Follow Saudi)
17.        Denmark (Follow Saudi)
18.        Egypt – Moon Born before sunset & moon sets at least 5 minutes after sunset
19.        Finland (Follow Saudi)
20.        France (Follow Saudi)
21.        Georgia (Follow Saudi)
22.        Hungary (Follow Saudi)
23.        Iceland (Follow Saudi)
24.        Iraq (Follow Saudi)
25.        Ireland (Follow Saudi)
26.        Italy (Follow Saudi)
27.        Jordan (Follow Saudi)
28.        Kazakhstan (Follow Saudi)
29.        Kuwait (Follow Saudi)
30.        Kyrgizstan (Follow Saudi)
31.        Lebanon (Follow Saudi)
32.        Luxembourg (Follow Saudi)
33.        Malaysia – Age > 8 hours, altitude > 2°, elongation > 3°
34.        Mauritania (Follow Saudi)
35.        Montenegro (Follow Saudi)
36.        Mozambique (Local Sighting)
37.        Netherlands (Follow Saudi)
38.        Nigeria (Announced)
39.        Norway (Follow Saudi)
40.        Palestine (Follow Saudi)
41.        Philippines (Follow Saudi)
42.        Qatar (Follow Saudi)
43.        Romania (Follow Saudi)
44.        Russia (Follow Saudi)
45.        Saudi Arabia (Local Sighting – Official Announcement)
46.        Spain (Follow Saudi)
47.        Sudan (Follow Saudi)
48.        Sweden (Follow Saudi)
49.        Switzerland (Follow Saudi)
50.        Syria (Follow Saudi)
51.        Tajikistan (Follow Saudi)
52.        Taiwan (Follow Saudi)
53.        Tatarstan (Follow Saudi)
54.        Tunisia – Criteria of age, or altitude, or sunset-moonset lag
55.        Turkey – Altitude > 5°, elongation > 8°
56.        Turkmenistan (Follow Saudi)
57.        U.A.E. (Follow Saudi)
58.        UK (Follow Saudi) [Coordination Committee of Major Islamic Centres and Mosques of London]
59.        USA – Fiqh Council of North America/Islamic Society of North America. The criteria are Moon must be born before Sunset in Makkah, and moonset after sunset in Makkah. These criteria are not applicable for Eid-al-Adha, for which it is relied on Saudi Announcement of Hajj.
60.        Uzbekistan (Follow Saudi)
61.        Yemen (Follow Saudi)

August 31, 2011 (Wednesday):
1.        Australia (Local Sighting)
2.        Bangladesh (One group – Local Sighting)
3.        Barbados (30 days completion)
4.        Brunei (Local Sighting)
5.        Fiji Islands (Local Sighting)
6.        Guyana – Local Moon Sighting
7.        India (Local Sighting)
8.        Indonesia (30 days completion – Official Announcement)
9.        Iran (Local Sighting)
10.        Kenya (Local Sighting)
11.        Libya – Moon must be born before Fajr in Libya
12.        Madagascer (Local Sighting)
13.        Malawi (Local Sighting)
14.        Mauritius (Local Sighting)
15.        Morocco (Local Sighting)
16.        Namibia (30 days completion)
17.        Netherlands (30 days completion)
18.        New Zealand (30 days completion)
19.        Oman (30 days completion, since not possible on August 29)
20.        Pakistan (Local Sighting)
21.        South Africa (30 days completion)
22.        Sri Lanka (Local Sighting)
23.        Suriname – News from Guyana if not seen in Suriname
24.        Tanzania (30 days completion)
25.        Trinidad & Tobago (Local Sighting)
26.        UK (30 days completion) [Wifaaqul ulama), (Ahle Sunnat Wal Jamaat], OR (Sighting from countries east of UK)
27.        USA (Local Sighting) [Shi'aa Community, Houston Hilal Committee, Chicago Hilal Committee]
28.        Zambia (Local Sighting)
29.        Zimbabwe (Local Sighting)

http://tdjamaluddin.wordpress.com/2011/10/04/wujudul-hilal-tidak-ada-dasar-pembenaran-empiriknya/

__._,_.___
Recent Activity:
----------------------------------------------------------------------
"Muhammadiyah ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka teruslah
kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru kembali
pada Muhammadiyah. Jadilah dokter, kembali kepada Muhammadiyah. Jadilah
Meester, insinyur dan lain-lain, dan kembalilah kepada Muhammadiyah"
(K.H. Ahmad Dahlan).

----------------------------------------------------------------------
Salurkan ZAKAT, INFAQ dan SHODAQOH anda melalui LAZIS
MUHAMMADIYAH

No. Rekening atas nama LAZIS Muhammadiyah
1. Bank BCA Central Cikini
    (zakat) 8780040077 - (infaq) 8780040051
2. BNI Syariah Cab. Jakarta Selatan
    (zakat) 00.91539400 -   (infaq) 00.91539411
3. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Thamrin
    ( Zakat) 009.0033333 -  (Infaq) 009.00666666
4. Bank Niaga Syariah
    (zakat) 520.01.00186.00.0 - (infaq) 520.01.00187.00.6
5. Bank Muamalat Indonesia Arthaloka
    (Zakat) 301.0054715
6. Bank Persyarikatan Pusat
   (zakat) 3001111110 -  (infaq) 3001112210
7. Bank Syariah Platinum Thamrin
    (zakat) 2.700.002888 -  (infaq) 2.700.002929
8. BRI cab. Cut Meutia
    (zakat) 0230-01.001403.30-9 -    (infaq) 0230-01.001404.30-5

Bantuan Kemanusiaan dan Bencana:
BNI Syariah no.rekening: 00.91539444

DONASI MELALUI SMS
a. Jadikan jum'at sebagai momentum kepedulian,
salurkan donasi anda, ketik: LM(spasi)JUMATPEDULI kirim ke 7505

b. Bantuan kemanusiaan  ketik: LM(spasi)ACK kirim ke 7505

Nilai donasi Rp. 5000, semua operator,belum termasuk PPN

email: lazis@muhammadiyah.or.id
website : www.lazismu.org
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar