Oepoli, NTT (ANTARA News) - Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Kolonel (Inf) Edison Napitupulu menegaskan kehadiran prajurit TNI di daerah perbatasan tidak boleh menyusahkan rakyat dengan tindakan-tindakan yang tidak manusiawi, tetapi harus mampu berjuang bersama rakyat untuk meningkatkan kesejahteraannya.

"Prajurit TNI yang bertugas di tapal batas NTT-Timor Leste tidak boleh membawa masalah bagi masyarakat, tetapi harus mampu membawa kesejukan dan berkat bagi masyarakat di perbatasan," kata Danrem Napitupulu di Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, yang berbatasan langsung dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse, Selasa.

Dia mengatakan hal itu ketika memberikan sambutan pada acara misa syukur memperingati 100 Tahun berdirinya Gereja Katolik Roma Oepoli di tapal batas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekitar 214 kilometer timur laut Kupang, ibu kota Provinsi NTT.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang, Komandan Satgas Pamtas RI-Timor Leste Letkol (Inf) Ricky Lumintang, Pastor Paroki Sta Maria Mater Dei Oepoli Romo Beatus Ninu Pr, para pastor serta birawati Katolik serta ratusan umat Katolik di wilayah tersebut.

Menurut Danrem Edison parjurit TNI di perbatasan harus mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan masyarakat sehingga bisa mendapat simpati dari masyarakat.

"Bila masyarakat yang kita jaga merasa senang dengan kehadiran prajurit TNI maka tidak akan ada lagi gesekan atau konflik antara masyarakat dengan TNI," katanya.

Ia menegaskan anggota TNI di perbatasan harus mampu membuat masyarakat sejahtera dan aman serta mampu menjaga kedaulatan NKRI.

"Bila masyarakat di perbatasan susah, maka anggota TNI juga harus susah, bila masyarakat sakit, maka anggota TNI juga harus sakit. Sebaliknya kalau masyarakat senang, maka anggota TNI juga harus senang," ujarnya.

Danrem mengharapkan agar hubungan harmonis yang selama ini telah dirajut dengan baik antara masyarakat dengan anggota TNI penjaga perbatasan harus terus dilakukan dan tidak cepat terprovokasi dengan isu-isu yang dapat melemahkan hubungan antara masyarakat dengan anggota TNI di perbatasan.

Untuk menjaga wilayah perbatasan Desa Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang yang juga merupakan serambi depan Indonesia bagi wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse dibangun tiga pos perbatasan yang dikawal oleh pasukan TNI-AD dari Yonif 743/PSY.

Pasukan TNI AD tersebut tidak hanya menjaga wilayah perbatasan, namun juga untuk mengamankan Pulau Batek yang merupakan salah satu pulau terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, Oecusse. (ANT-296/L003)

Editor: B Kunto Wibisono