Rabu, 26 Oktober 2011

«PPDi» 5 Indikasi SBY Kehilangan Legitimasi

 

Refl: Hanya lima indikasi?
 
 
 
 
5 Indikasi SBY Kehilangan Legitimasi PDF Print E-mail
Selasa, 25 October 2011 22:30

JAKARTA (Lampost.Com): Kritik pada pemerintahan SBY-Boediono terus saja mengalir. Mantan Menteri Keuangan Kabinet Pembangunan VII Fuad Bawazier adalah salah satu pelontar kritik. Di mata Fuad, SBY mulai kehilangan legitimasi.

Menurut pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini, ada lima hal yang menjadi indikasi hilangnya legitimasi SBY. "Pertama, karena SBY mulai didemo," ucap Fuad dalam bedah buku bertajuk Pilpres Abal-abal Republik Amburadul di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (25-10).

Indikasi kedua, tokoh agama yang biasanya diam saja mulai protes keras. Ketiga, media-media massa sudah menyudutkan SBY dengan berita-beritanya.

"Keempat, orang-orang yang biasanya diam-diam saja, duduk-duduk saja, seperti petani, sudah berkomentar 'wah enakan zaman dulu daripada zaman sekarang'," kata Fuad yang menyumbang tulisan dalam buku tersebut.

Sedangkan indikasi kelima adalah mulai banyaknya hasil-hasil survei yang menunjukkan masyarakat tidak puas terhadap pemerintah. "Korupsi terbesar di Indonesia terjadi pada masa pemerintahan SBY," ujarnya.


Penulis lainnya di buku tersebut adalah Mayjen TNI (Purn.) Saurip Kadi. Di hadapan sekitar 80 orang yang hadir dalam diskusi tersebut, dia mengaku sudah lelah dengan keadaan sekarang sehingga ingin mendobraknya.

"Buku ini sebagai cara untuk mengingatkan SBY agar tidak berakhir tragis seperti Khadafi. Sumber masalah republik ini adalah Presiden SBY. Korupsi kecil hukumannya lebih besar daripada korupsi besar yang sistemik dan terencana," kata Saurip.

Sementara itu, Menteri Ekonomi era Gus Dur Rizal Ramli yang juga menulis buku itu menyatakan kekecewaannya. Sebab banyak kasus yang tidak bisa diselesaikan dan terjadi pada masa pemerintahan SBY.

"Contohnya kasus Antasari dan Bank Century. Kami minta agar SBY mundur secara baik-baik. Indonesia sekarang ini ada demokrasi, tapi tidak ada hukumnya," ujar Rizal.

Buku Pilpres Abal-abal Republik Amburadul ditulis oleh 40 orang. Buku 432 halaman itu berisi suara para penulis yang mengkritik pemerintahan SBY-Boediono. Bertindak sebagai moderator dalam bedah buku sore itu adalah artis yang pernah mencoret-coret Gedung DPR, Pong Harjatmo. (DTC/U-4)

__._,_.___
Recent Activity:
------------------------------------------------------------------
                       TIADA KATA SEINDAH `MERDEKA`
------------------------------------------------------------------
Ubahlah nasib bangsa kita, jangan jadikan anak cucu kita sebagai mangsa dari keterlambatan kita bertindak pada hari ini.

Mailing bebas => Meukra-subscribe@yahoogroups.com
-untuk membuat posting kirimkan ke: PPDi@yahoogroup.com

**************************************************************
-Beritahu rakan anda untuk menyertai egroups ini dengan hanya menghantar email kosong ke: PPDi-subscribe@egroups.com
               : Meukra-subscribe@yahoogroups.com
**************************************************************
FOR THE LATEST NEWS link to us: http://PPDi.cjb.net/
                          http://groups.yahoo.com/group/PPDi/messages

ALL ADVERTISERS THAT HAVE NOTHING TO DO WITH condemning indon WILL BE BANNED WITHOUT WARNING!!!
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar