Jakarta (ANTARA News) - Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan pemerintah dalam hal ini aparat keamanan mewaspadai upaya pengibaran bendera organisasi Papua Merdeka (OPM) karena hal tersebut merupakan tindakan melawan hukum.

"Dengan dinamika seperti itu, pasti aparat TNI akan tingkatkan kewaspadaan. Dan kejahatan seperti itu masih ada. Itu yang harus balance," kata Djoko di Istana Presiden Jakarta, Selasa.

Ia mengaku merasa prihatin atas serangkaian tindakan kekerasan berupa penembahakan terhadap warga di Timika dan juga pembunuhan Kapolsek Mulia di kawasan Jaya.

"Saya kira kita menyesalkan penembakan terhadap Kapolsek Mulya, juga tiga orang warga kita di Timika. Jadi masyarakat publik harus tahu bahwa tindakan kekerasan juga dilakukan oleh kelompok-kelompok itu terhadap masyarakat dan aparat. Jangan lalu beritanya isinya kekerasan aparat saja, itu riil, petugas diserang, masyarakat di bunuh. Kalau TNI/Polri melakukan pengejaran jangan dikaitkan dengan Hal lainnya," katanya.

Menko Polhukam mengatakan sejauh ini masih dilakukan penyelidikan dan belum ada informasi adanya dukungan pihak asing atas sejumlah insiden tersebut.

Ia menambahkan tentu ada peningkatan kewaspadaan.

Sementara itu ditempat yang sama, Kepala BIN Marciano Noorman mengatakan pihaknya terus bekerja keras untuk menyelesaikan dan mencegah kejadian serupa terulang.

"Masalah Papua kita sekarang sedang bekerja keras. Mengatasi perkembangan disana. Kita coba semaksimal mungkin untuk tidak terjadi lagi. Kemudian masalah yang berkaitan dengan Timikia semua pihak berusaha agar manajemen dan karyawan bisa mendapat satu titik temu," paparnya.

Sementara mengenai penembakan terhadap Kapolsek Mulia, Marciano mengatakan sejauh ini indikasinya adalah kriminal.

"Kejadian itu murni kejahatan, kriminal itu dimana dia merebut senjata kapolsek, kemudian menembak. Kita harus tingkatkan kewaspadaan," katanya.