Kamis, 22 Desember 2011

[inti-net] Dahlan Pagi-pagi Naik Commuter Line - Dahlan Iskan Gerah Soal Pencaplokan Jalan Tol

 

Hadiri Sidang Kabinet di Bogor, Dahlan Pagi-pagi Naik Commuter Line
Suci Dian Firani - detikNews

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, memenuhi janjinya untuk menggunakan KRL Commuter Line untuk melaju ke Istana Bogor guna menghadiri rapat kabinet. Dahlan juga ingin tahu sejauh mana perubahan yang sudah dilakukan oleh PT KAI.

Dahlan tiba di Stasiun Manggarai sekitar pukul 06.45 WIB. Usai membeli tiket, layaknya penumpang biasa, Dahlan memilih ngider di sekitar lokasi. Tidak ada satu pun ajudan yang ada di sampingnya.

Tepat pukul 07.15 WIB, Dahlan pun naik ke KRL tersebut. Tadinya Dahlan mengaku ingin mencicipi rasanya naik kereta ekonomi.

"Karena tadi telat, muter-muter di sini, jadi saya naik yang AC," jelas Dahlan yang mengenakan kemeja putih, celana panjang hitam serta sepatu kets favoritnya.

Dahlan juga ingin tahu perubahan-perubahan yang sudah dilakukan PT KAI. "Kita jangan cuma ngomel-ngomel, tapi nggak pernah nggak naik. Saya juga termasuk yang memang pencinta kereta," jelasnya.

Kereta yang mengarah ke Bogor saat itu memang tergolong sepi penumpang. Cukup banyak kursi penumpang yang masih tidak terisi. Namun Dahlan memilih berdiri.

Aksi Dahlan pun menarik perhatian penumpang yang lain. Di Stasiun Manggarai, sejumlah penumpang sempat meminta foto bersama. Petugas KA menyalami Dahlan.

Dahlan sendiri mengaku tidak khawatir jika harus berpergian dengan kereta.

"Ngapain takut," jawabnya singkat.
(mok/nrl)
INDONESIAN BLOG CONSORTIUM

http://jaktvnewsonline.blogspot.com/
http://adsensetravel.blogspot.com/
http://indoexchanges.blogspot.com/
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
http://indofinancialnews.blogspot.com/
http://indonesiaupdates.blogspot.com/
http://chinese-clubs.blogspot.com/
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://export-import-indonesia.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com/
http://lowongannet.blogspot.com/

Dahlan Iskan Gerah Soal Pencaplokan Jalan Tol

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Badan Usaha Milik Negara meminta bantuan Kejaksaan Agung untuk menyelesaikan kasus pencaplokan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Pondok Pinang-Taman Mini sepanjang 14 kilometer, yang dikelola PT Jasa Marga. "Ini hanya kebijakan, nanti dikembangkan di tingkat staf Kejaksaan," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan saat ditemui setelah bertemu dengan Jaksa Agung, Kamis, 22 Desember 2011.

Dahlan menyatakan, pihak Kementerian BUMN meminta bantuan Jaksa Agung untuk menyelamatkan aset-aset BUMN. Ia memaparkan, ada sebuah perusahaan, awalnya bernama PT Marga Nurindo Bhakti, yang masih merasa dan mengakui kepemilikan atas jalan tol JORR Pondok Pinang-Taman Mini. "Ini bukan penyimpangan, tapi pencaplokan. Mereka ternyata sudah sejak tahun lalu masih punya hak atas jalan itu. Maka, saya minta agar Kejagung memikirkan bagaimana menyelesaikannya," kata Dahlan.

Dahlan menyatakan telah terjadi pencaplokan dan perampokan aset serta uang negara sebanyak dua kali. Pertama, pada saat pembangunan jalan tol JORR Pondok Pinang-Taman Mini itu. Mekanismenya, pihak pembangun jalan tol meminjam kredit senilai Rp 2,5 triliun kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk. Setelah diaudit, ternyata yang dipergunakan untuk membangun tol hanya Rp 1 triliun lebih. Selebihnya tidak tahu ke mana. "Mereka tidak mampu bayar kredit ke BNI," kata Dahlan.

Badan Penyehatan Perbankan Nasional mengambil alih untuk membayar utang, dan negara kembali mengalami kerugian. Sesuai dengan undang-undang yang berlaku, karena pihak pembangun ini tidak mampu bayar utang dan diserahkan ke BPPN, jalan tol ini diserahkan ke pemerintah, yang menyerahkannya lagi kepada Jasa Marga. Dahlan juga menyatakan Jasa Marga sudah mengeluarkan uang senilai Rp 500 miliar untuk melunasi utang tersebut dan kembali mengeluarkan uang triliunan rupiah untuk menyambung jalan tol JORR-S. "Sekarang mereka malah mau mencaplok dan merasa masih memiliki," kata Dahlan.

Peristiwa pencaplokan kedua terjadi pada pembangunan Jalan Tol JORR Harbour Road Tanjung Priok-Pluit. Dalam pembangunan jalan tol ini Nurindo bekerja sama dengan PT Hutama Karya dengan mekanisme penerbitan surat berharga atau commercial paper senilai Rp 1,2 triliun. Ternyata CP ini palsu dan seolah-olah digunakan untuk membangun jalan tol.

Uang ini, kata Dahlan, justru jatuh ke orang-orang Nurindo. Dalam peristiwa ini PT Hutama atau BUMN dan negara kembali dirampok. "Tidak resmi Hutama Karya mengeluarkan uang ini, sebagian malah mengalir ke orang-orang pemegang saham, di perusahaan tadi yang membangun jalan," kata Dahlan.

Menanggapi laporan Dahlan, Kejaksaan menyatakan akan membantu untuk melindungi BUMN dan aset negara. "Kami siap karena ini masalah perdata," kata Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Urusan Negara S.T. Burhanuddin melalui pesan singkat kemarin. Burhanuddin juga menyatakan Kejaksaan belum dapat melakukan tindakan apa pun saat ini. Kejaksaan baru bisa bertindak setelah menerima surat kuasa khusus. PT Marga Nurindo Bhakti tak bisa dihubungi. Saat Tempo menghubungi, ternyata nomor telepon perusahaan ini telah berganti menjadi milik restoran cepat saji.

FRANSISCO ROSARIANS | ANGGRITA DESYANI | SUNUDYANTORO

Rabu, 21 Desember 2011 | 21:33 WIB
Jalan Tol Bali Ditargetkan Rampung 2013
Besar Kecil Normal

TEMPO.CO, Denpasar - Pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Benoa, Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua rampung dalam 14 bulan ke depan. "Untuk mendukung pelaksanaan APEC Meeting di 2013," ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di sela-sela peresmian pembangunan ruas tol tersebut kemarin.

Peresmian ruas tol yang memakan dana investasi sebesar RP 2,49 triliun dengan masa konsesi 25 tahun itu dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Investasi itu dikucurkan oleh konsorsium BUMN dengan komposisi saham PT Jasa Marga 60 persen, PT Pelindo III 20 persen, PT Angkasa Pura 10 persen, PT Wijaya Karya 5 persen, PT Adhi Karya 2 persen dan PT Hutama Karya 2 persen, PT Pengembangan Pariwisata Bali 1 persen. "Pemerintah daerah Bali dan Badung juga akan menanamkan saham melalui Perusahaan daerah senilai Rp 100 miliar," kata Djoko.

Jalan tol tersebut merupakan salah satu program prioritas pemerintah pusat dan masuk program 6 koridor ekonomi untuk bidang pariwisata itu memiliki total panjang 8,12 kilometer.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan, jalan tol itu adalah alternatif strategis untuk mengatasi kemacetan di Bali. Pertumbuhan ekonomi di Badung dan Denpasar saat ini yang sudah mencapai 6 hingga 6,5 persen per tahun. Namun ruas jalan di wilayah ini nyaris tidak mengalami pertambahan. "Wajar bila kemacetan mulai sangat serius."

Tercatat sebanyak 74 ribu sepeda motor yang melintas ruas jalan By Pass Ngurah Rai yang menghubungkan Denpasar dan Nusa Dua per hari, atau 66,1 persen dari total kendaraan. Sebanyak 31 persen lainnya adalah kendaraan menengah dan 2,4 persen adalah kendaraan berat. Pada masa liburan, jumlah kendaraan pun meningkat tajam.

ROFIQI HASAN
INDONESIAN BLOG CONSORTIUM

http://jaktvnewsonline.blogspot.com/
http://adsensetravel.blogspot.com/
http://indoexchanges.blogspot.com/
http://batavia-news-networks.blogspot.com/
http://indofinancialnews.blogspot.com/
http://indonesiaupdates.blogspot.com/
http://chinese-clubs.blogspot.com/
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://export-import-indonesia.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com/
http://lowongannet.blogspot.com/

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk bergabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
Subscribe our Feeds :
http://feeds.feedburner.com/Tionghoanet

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar