Selasa, 04 September 2012

[babadbali] Sungai Gangga dan keajaibannya yang tidak dapat dijelaskanoleh Sains Modern

 

Om Swastyastu
Satu lagi postingan lama, yang masih hangat dibaca
Semoga sungai gangga bersih selalu, walupun banyak limbah yang masuk
kesana
Om Shanti 3 om

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4399746

Sungai Gangga dan keajaibannya yang tidak dapat dijelaskan oleh Sains
Modern

Penyelidikan Ilmiah Kesucian Sungai Gangga
Sungai Gangga dan Yamuna, yang disucikan uman Hindu itu, pada jaman
teknologi mutahir ini, banyak dipergujingkan orang.
Memang kenyataan lahiriah, kalau kita datang ketepian sungai Gangga dan
Yamuna, akan melihat sendiri airnya sangat keruh, apalagi sedang banjir.
Keruh bukan akibat erosi tanah, tapi juga karena abu hasil pembakaran
jenasah yang dihanyutkan. Malahan kadang-kadang, bangkai-bangkai
manusiapun
kita temukan di sana. Mengapa sungai yang disucikan dikotori dengan
bangkai-bangkai manusia?" Umat Hindu di jagat ini memiliki filsafat,
yang
dipercayai kebenarannya.

Percaya bahwa pada hakekatnya badang kasar manusia itu tak berbeda
dengan
pakaian. Jika ia sudah robek atau usang, dapat dibuang begitu saja.Badan
kasar manusia, terbentuk dari unsur panca maha bhuta, yakni: pertiwi,
membentuk tulang-tulang dan daging; apah membentuk segala cairan dalam
tubuh; bayu membentuk udara yang diperlukan dalam pernafasan; teja
membentuk
panas badan dan sinar mata; dan akasa membentuk rambut dan bulu.
Unsur-unsur
pembentuk badan kasar tersebut, sama dengan unsure kasar tersebut, sama
dengan unsur yang membentuk alam sementa ini. Oleh karena itulah, umat
Hindu
membakar jenazah, yang bertujuan untuk mempercepat proses kembalinya
unsur
tersebut kepada asalnya, yaitu alam semesta.

Umat Hindu di India, terutama yang bertempat tinggal disekitar sungai
Gangga
dan Yamuna, mereka yang mampu, dapat malakukan pembakaran mayat dengan
sempurna. Tetapi bagi mereka yang tidak mampu, membakar mayat hanya
sampai
habis kayu api yang dapat disediakan. Sedangkan tulang-tulang yang belum
menjadi abu, dibuang begitu saja ke sungai tersebut. Malahan pada saat
terjadinya wabah, yang banyak menimbulkan kematian, sehingga tidak
mungkin
mempu membakarnya, maka mayat-mayat itu dihanyutkan begitu saja ke
Sungai
Gangga ataupun Sungai Yamuna. Pada saat seperti inilah, pamandangan di
Sungai Gangga, yang penuh dengan bangkai bergelimpangan itu sangat
mejijikkan dan mengerikan.

"Mengapa tidak menguburkannya saja, dari pada mayat-mayat itu
dihanyutkan ke
sungai?" Karena kepercayaan yang sangat dalamlah, mereka memilih
menghanyutkan dari pada menguburkannya. Air Sungai Gangga tetap suci,
walaupun dikotori dengan bangkai. Kesuciannya laksana bunga teratai yang
tumbuh di kolam berlumpur. Walaupun airnya keruh tetapi teratai itu
tetap
berbunga cemerlang tak ternodai Lumpur sedikit pun.

Keanehan-keanehan disekitar sungai Gangga dan Yamuna tersebut, dapat
mengundang ahli -ahli ilmu pengetahuan Barat. Para ahli tersebut,
biasanya
tidak mudah percaya begitu saja. Sebelum kebenarannya dapat dibuktikan
secara ilmiah.

Dr. D,Herelle Seorang dokter bangsa Perancis yang terkenal, suatu hari
melihat sendiri, mayat-mayat mengambang di Sungai Gangga. Mayat-mayat
yang
bergelimpangan di sungai itu, merupakan korban-korban keganasan wabah
kolera
dan desentri. Di hilir tidak jauh dari mayat-mayat yang menjijikkan itu,
dilihat pula oleh Dr. D,Herele, orang-orang mandi dengan asyiknya.
Malahan
diantara mereka ada yang meminum air sungai tanpa merasakan jijik.
Tetapi
mengapa mereka tidak ketularan kolera dan desentri yang kejam itu? Aneh!
Dr.
D,Herele, yang tahu betul tentang medis sangat keheranan menyaksikan
keajaiban dunia yang satu ini.

Sebagai seorang ilmuwan, dokter Prancis itu terpanggil untuk
menyelidikinya.
Ia pulang, kemudian mengumpulkan kuman-kuman itu dibawanya ke tepian
Sungai
Gangga. Dan dicampur dengan air Sungai Gangga yang telah diambilnya
dengan
gelas. Terkejutlah! Dokter itu keheranan. Ternyata, dalam waktu yang
relative singkat, kuman-kuman kolera dan desentri itu mati.

Penyelidikan pun dilanjutkan. Dr. D,Herelle mendekati mayat-mayat yang
mengambang di Sungai Gangga. Dengan menggunakan mikroskopnya mulai
penyelidikannya yang kedua. Terlihatlah olehnya, ternyata kira-kira
setengah
meter dari mayat-mayat itu, tak seekor pun kuman desentri dan kolera
yang
hidup. Dari hasil penyelidikkannya Dr. D,Herelle menyatakan, "suatu
mineral
yang tak dikenal, yang terkandung oleh air sungai Gangga, bisa membunuh
kuman-kuman penyakit".

Dr. G.E. Nelson, yaitu seorang dokter berkebangsaan Inggris, juga
mengadakan
penyelidikan. Ia membuktikan, bahwa kapal-kapal yang berlayar dari
Calcutta,
pelabuhan India paling timur , yang menuju Inggris, mengambil air
perbekalannya dari Sungai Hugli. Sungai Hugli, adalah suatu muara Sungai
Gangga yang airnya paling kotor. Walau kapal-kapal itu berlayar
berbulan-bulan, ternyata air yang dibawanya masih segar, tidak berbau.
Sedangkan kapal-kapal yang berlayar dari Inggris menuju India, mengambil
air
perbekalan dari Pelabuhan Inggris, setelah kapal-kapal itu berlayar
selama
satu minggu, setibanya di pelabuhan India terbarat, Bombay air
perbekalannya
sudah berbau busuk, tidak dapat diminum lagi, walaupun air perbekalan
itu
telah diganti terusan Suez atau di Aden (Laut merah). Dari hasil
penyelidikannya itu Dr. G.E. Nelson berpendapat, "Air sungai Gangga,
mengandung anasir-ansir, yang tak dikenal, sehingga air itu tahan
berbulan-bulan". Bahkan telah dibuktikan, bahwa air Sungai Gangga itu
dapat
bertahan bertahun-tahun.

Seorang sarjana Amerika yang berasal dari Kanada, Dr. F.G. Harrison,
juga
mengadakan penyelidikan terhadap keajaiban Sungai Gangga. Setelah
melakukan
penyelidikan, Ia berkata: "Suatu keajaiban alam yang belum dapat
diterangkan. Ternyata, kuman-kuman kolera dan lain-lainnya, mati dengan
cepatnya, setelah dalam air sungai Gangga. Anehnya, khasiat pembunuh
kuman
dari Sungai Gangga itu, akan hilang, jika air itu dimasak. Dan jika air
Sungai Gangga dicampur dengan air lain, air sumur diterpian Sungai
Gangga
sekalipun, dengan seketika kuman-kuman penyakit tidak mati malah akan
berkembang biak dengan cepatnya."

Seorang doter Prancis yang paling laku di negerinya, memilih tinggal di
tepi
Sungai Gangga. Ia meninggalkan negerinya, setelah mengetahui Khasiat
dari
Sunga Gangga. Dan kini, ia menjadi sorang sadhu, orang suci Hindu.

Seorang Amerika, yang baru mendapat title dotor dalam filsafat dari
Benares
Hindu University (BHU) sejak menulis thesisnya, ia meninggalkan asrama
walaupun asrama itu mewah. Ia memilih hidup di sebuah perahu, yang
mengambang ditepian Sungai Gangga. Kalau ia mandi, tidak pernah memakai
sabun. "Percuma", katanya. Ia percaya bahwa air Sungai Gangga saja sudah
membunuh segala kuman yang mungkin ada di badan.

Jadi, setelah kita mendengar pembutian-pembuktian ini, menganggap
wajarlah,
bila orang-orang Hindu dari segenap penjuru, datang dan mandi di Sungai
Gangga maupun di Sungai Yamuna. Mereka datang, karena terpanggil oleh
keistimewaan kedua sungai itu, keistimewaan yang tak ada duanya di dunia
ini. Bagi yang belum percaya, walau sudah diadakan
penyelidikan-penyelidikan, silahkan datang sendiri ke sana dan
mengadakan
penyelidikan.

Update :
Originally Posted by generalisimo View Post
MYSETRY SOLVED... sebagian

cek link ini....
http://www.ibaradio.org/India/ganga/radio/radio4/sd1.htm

Ini semua karena adanya banyak kandungan bakteri phage yang memakan
bakteri
penyakit. Ritual Kumbh Mela ketika 6 juta orang mandi di Gangga justru
membuat banyak bakteri di tepi sungai yang menjadi makanan bagi bakteri
phage. Ketika itulah dalam waktu singkat bakteri phage berkembang biak
dengan cepat karena tersedia makanan berlimpah...yaitu bakteri dari
badan
peziarah yang mandi

Tapi masih ada satu misteri, yaitu kecepatan sungai Gangga mempurifikasi
karena kandungan oksigen terlarutnya 25 kali lipat
_______________________________________________

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk menghentikan keanggotaan, mohon kirimkan email kosong kepada:
babadbali-unsubscribe@yahoogroups.com

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar