Agama
14Th Reformasi Membuat AGAMA Telah Kehilangan TUHAN, Manusia Di Tuhankan. Tuhan Di Manusiakan.
TUHAN Maha Esa, UANG Maha Kuasa.
Kitab Suci Tanpa Makna, Ritual Tanpa Spiritual.
Al-Quran Ditinggalkan, Hadits Yang Digunakan.
Hadits Adalah Pikiran, Ucapan, Prilaku Tindakan Nabi Muhammad SAW Pada Situasi Kondisi Di Tanah Arab Di Jaman Jahiliyah Th.570~632M.
Manusia Indonesia Telah Turun Derajatnya Menjadi BINATANG EKONOMI BINATANG POLITIK.
AGAMA Turun Derajatnya Menjadi IDEOLOGI Dan Dikelola Oleh ORGANISASI Dan Akhirnya Melahirkan INDUSTRI Yang Bersaing Dipasar Untuk Menghasilkan UANG Atas Nama Tuhan. Agama Dijual Layaknya Barang Dagangan. Seperti:
Busana Muslim, ONH Plus, Wisata Umroh, Sekolah Muslim, Bank Syariah, Pharmacy dll.
Yang Datang Ke Indonesia Bukan Agama Tapi Budaya.
Agama Harusnya Memperkaya Budaya, Ternyata Agama Menghilangkan Budaya.
Culture Budaya Lebih Dahulu Lahir Daripada Agama Karena Berhubungan Dengan Kebiasaan Masyarakat Akibat Iklim, Situasi Kondisi Geografis Suatu Daerah.
Agama Melahirkan Ritual Spiritual,
Bangsa Melahirkan Culture Budaya.
Harusnya Yang Datang Agama Islam Ternyata Yang Datang Adalah Budaya Arab.
Islam Adalah Agama, Arab Adalah Bangsa.
Harusnya Yang Datang Agama Kristen Ternyata Yang Datang Budaya Eropa Amerika.
Pakaian, Makanan, Peralatan, Seni, Teknologi Dan Ideologi Adalah Produk Budaya Bukan Produk Agama.
Dosa-Pahala, Surga-Neraka Adalah Urusan Tuhan, Bukan Urusan Manusia.
Ustadz, Kyai, Biksu, Pendeta Dan Pastur Adalah Manusia.
Manusia Berusaha, Tuhan Yang Menentukan.
Hidup Ditangan Tuhan, Kehidupan Ditangan Manusia.
Nasib Milik Manusia, Takdir Ditangan Tuhan.
Tuhan Bukan Manusia, Manusia Bukan Tuhan.
Manusia Pasti Mati, Tuhan Tidak Pernah Mati Karena Tuhan Bukan Manusia.
Agama Berfungsi Untuk Memanusiakan Manusia.
MAKAN UNTUK HIDUP BUKAN HIDUP UNTUK MAKAN.
AGAMA UNTUK HIDUP BUKAN HIDUP UNTUK AGAMA.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: "Eko S.Wibowo" <swdev.bali@gmail.com>
Sender: remifamifare@yahoogroups.com
Date: Sun, 9 Sep 2012 11:53:36 +0700
To: <remifamifare@yahoogroups.com>
ReplyTo: remifamifare@yahoogroups.com
Subject: Re: [remifamifare] AMAL ATAU INSYAALLAH
Sekuat apapun amalan, tidak akan bisa untuk membuat kita masuk surga. Kita masuk surga karena RahmatNya. CintaNya.
Kenapa beramal? Karena wujud syukur, dan dengan beramal kita bisa mendapatkan ketenangan hati dan sikap positif.
On Sep 9, 2012 12:36 AM, "hakekat hidup" <
hakekathidupku@yahoo.co.id> wrote:
AMAL ATAU INSYAALLAH Kalau boleh saya bertanya, atas dasar apakah keselamatan Islam? Amal atau Insyaallah – mudah-mudahan. Kalau berdasarkan amal, maka keselamatan adalah di tangan kita, bukan di tangan ALLAH. Tergantung kita, mau berbuat amal atau tidak. Kalau amal maka kita selamat. Sama seperti kalau kita nonton sepakbola. Kita bisa nonton tergantung karcis, bukan tergantung dari pemilik stadion. Sedangkan kalau berdasarkan insyaallah, maka itu bergantung pada suka-suka ALLAH. Meskipun kita jungkir balik sholat 5 kali sehari dan meskipun kita hambur-hamburkan duit kita untuk amal, itu bukan suatu jaminan. Sama seperti kita memilih cewek. Dari sekian banyak cewek, kita pilih yang paling kita cintai. Dan karena sudah cinta, maka kita nggak peduli lagi apakah dia itu cantik atau enggak, kaya atau miskin, cerewet atau enggak, pokoknya kita senang sama dia, ya kita pilih dia. Dan lagi, jika amal, harus berapa atau harus berupa apa itu? Seharusnya ada ketentuannya seperti sekolahan menetapkan nilai 5 untuk kelulusan, maka siswa harus mencapai nilai itu baru lulus. Tujuannya supaya tidak diperlakukan sewenang-wenang oleh gurunya dan supaya murid termotivasi untuk mencapai nilai tersebut. Kalau amal iya, insyaallah juga iya, apakah tidak membingungkan? – Nah, siapa yang mau lebih membingungkan, silahkan dibingungkan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar