Minggu, 09 September 2012

[inti-net] BIN: intelijen telah deteksi kasus ledakan Depok

 

Ref: Telah dideteksi sebelum bom meledak ataukah sesudah meledak?, Kalau dideteksi sesudah bom meledak berarti sangat luar biasa hasil deteksi.

http://www.antaranews.com/berita/332021/bin-intelijen-telah-deteksi-kasus-ledakan-depok

BIN: intelijen telah deteksi kasus ledakan Depok
Minggu, 9 September 2012 22:45 WIB | 327 Views

Kepala BIN Marciano Norman (FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menegaskan intelijen telah mendeteksi dini mengenai aksi perakitan bom di Jalan Nusantara, Kecamatan Beji, Depok,pada Sabtu malam (8/9), bahkan dirinya mendorong polisi untuk merespons lebih cepat setiap informasi yang diberikan intelijen.

"Komunitas intelijen dengan komando teritorial kita sudah bekerja sama untuk melakukan pendeteksian dini. Dengan peristiwa itu BIN mengingatkan kejadian ini tidak berakhir, pasti ada gilirannya. Dan yang harus ditingkatkan bahwa kepedulian masyarakat terhadap perkembangan situasi yang tidak wajar itu harus ditingkatkan," kata Marciano dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Minggu.

Dalam jumpa pers itu, hadir Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai.

Ia juga mendorong peningkatan sinergitas aparat, intelijen, aparat daerah, polda, kodam, sampai tingkatan terbawah, termasuk melibatkan pemda untuk sama-sama mewaspadai aksi teror.

"Sekarang tidak boleh lengah lagi, kalau lengah nanti terulang lagi. Aktifkan semua sistem pengamanan di daerah, baik itu di lingkungan itu sendiri supaya tidak kecolongan," katanya.

Marciano menambahkan, kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap kondisi lingkungan yang tidak wajar harus ditingkatkan agar peristiwa itu tidak terulang kembali.

Menko Polhukam Djoko Suyanto menegaskan BIN tidak kecolongan soal teror bom yang meledak di Depok karena BIN sudah bekerja dengan baik dan bertindak profesional.

"BIN sudah memperoleh informasi-informasi itu yang disebarkan ke polda, ke Polri. Mereka tidak boleh bertindak sendiri-sendiri. Kinerja aparat intelijen bukan kecolongan karena mereka tidak bisa bertindak sendiri. Intelijen menyiapkan data untuk diberikan ke aparat," katanya.

Djoko menambahkan, peta tentang keberadaan para pelaku teroris diyakininya sudah dimiliki oleh intelijen, namun aksi terorisme tetap dapat terjadi sewaktu-waktu karena inisiatif ada di pihak teroris. Oleh karena itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan.

Di rumah kontrakan yang berkedok rumah Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara polisi berhasil menemukan beberapa barang bukti berupa, tiga granat (nanas mangis, asap), satu pucuk senjata bareta dengan 17 butir peluru, dua pucuk senjata enggran (jenis serbu) dalam bentuk rangkaian, puluhan butir peluru.

Kemudian, satu silincer (peredam suara senjata), enam buah "switching" dalam rangkaian bahan pembuat bom, enam paralon 1/4 inc sudah terisi rakitan bom, bahan peledak jenis serbuk/black powder potassium, satu unit detonator elektrik, dan surat wasiat yang tengah diteliti.

Beberapa temuan barang bukti itu sama dengan temuan kasus teror di Solo, yakni pistol Bareta. Hanya saja, untuk kasus di Depok (Sabtu, 8/9), pistol itu tidak ada tulisan yang menyatakan pistol tersebut property kepolisian Filipina. Ditemukan pula paralon terisi rakitan bom. Ini sama dengan temuan di Tambora.

Kronologis kejadian yang diperolehnya, pada Sabtu malam (8/9) sekitar pukul 21.30, terjadi ledakan bom rakitan di Jalan Nusantara Kecipir Nomor 63, RT 04/013, Beji, Kota Depok. Bom tersebut meledak di sebuah rumah kontrakan yang di depannya terdapat spanduk warna kuning bertuliskan nama yayasan yatim piatu.

Akibat kejadian tersebut, tiga orang mengalami luka-luka. Berdasarkan data yang sama, satu orang mengalami luka berat, yakni tangan kanan putus dan luka bakar sekitar 70 persen.

"Identitasnya belum diketahui," kata Djoko.

Korban tersebut saat ini dirawat d RS Polri Sukanto Kramat Jati. Pertolongan pertama, korban dilarikan ke RS Mitra Keluarga, yang selanjutnya pada pukul 02.00 korban dirujuk ke RS Polri Kramat Jati.

Sementara dua korban lain, diketahui bernama Mulyadi Hidayat (32 tahun), dan Febri Bagus Kuncoro (20 tahun) mengalami luka ringan. Kedua korban tersebut berlokasi tinggal di belakang tempat kejadian perkara (TKP).(S037/A011)
Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
Gabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
http://tionghoanets.blogspot.com/

Tulisan ini direlay di beberapa Blog :
http://jakartametronews.blogspot.com/
http://jakartapost.blogspot.com
http://indonesiaupdates.blogspot.com

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*

CLICK Here to Claim your Bonus $10 FREE !
http://profitclicking.com/?r=kQSQqbUGUh
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar