Rabu, 12 September 2012

«PPDi» Beras Berkutu dan Bau, Penyaluran Tersendat

 

Ref: Pemberian beras berkutu dan bau mencerminkan sikap indahnya rezim SBY terhadap rakyat.
 
 
Raskin
Beras Berkutu dan Bau, Penyaluran Tersendat
Rabu, 12 September 2012 | 07:14 WIB
KOMPAS.com/Yatimul Ainun Ilustrasi : Kondisi kualitas jelas beras Raskin yang ditemukan para penerima di Kota Malang, Jawa Timur. Beras raskin tersebut tak layak konsumsi karena jelek dan bau apek, Kamis (28/6/2012)

TANGERANG, KOMPAS.com - Selama dua bulan terakhir penyaluran beras untuk rakyat miskin yang ditujukan kepada 53.046 keluarga di 9 dari 13 kecamatan se-Kota Tangerang tersendat.

Selain itu, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan juga terkendala dalam penyaluran beras murah subsidi pemerintah tersebut.

Suplai beras untuk rakyat miskin (raskin) yang diterima warga setiap bulan sebanyak 15 kilogram itu terhenti karena pasokan raskin kosong di Gudang Bulog Divisi Regional Tangerang. Sementara itu, stok beras yang ada masih dalam proses fumigasi atau divakum.

"Penyaluran raskin sedang dihentikan sementara waktu karena stok beras di gudang Tangerang berkutu dan bau. Makanya, kami belum menyalurkan beras itu kepada warga," ujar Kepala Seksi Pelayanan Publik Bulog Divre Tangerang Edi Jubaedi di Kota Tangerang, Selasa (11/9/2012).

Proses fumigasi itu, menurut Edi, dilakukan untuk membuang kutu dan bau pada beras.

"Diharapkan, proses ini akan selesai akhir pekan ini sehingga Senin pekan depan, suplai raskin sudah disalurkan kepada masyarakat penerima," ujar Edi lebih lanjut.

Selain Kota Tangerang, lanjut Edi, warga di Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan juga belum menerima raskin. Suplai raskin untuk wilayah Kabupaten Tangerang sebanyak 24.000 ton dan Tangerang Selatan sebanyak 28.000 ton.

Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Erlan Sunarlan menjelaskan, suplai raskin untuk warga Kota Tangerang sebanyak 795.690 kilogram (kg) per bulan. Setiap keluarga mendapat 15 kg per bulan.

Pengadaan raskin ini disubsidi pemerintah dengan tujuan keluarga miskin bisa memperoleh beras bantuan itu seharga Rp 1.600 per kg dari harga normal Rp 6.000 per kg.

Meningkat

Erlan menegaskan bahwa pihaknya sudah mendesak Bulog agar segera menyalurkan raskin yang belum diterima warga.

"Terakhir raskin diterima oleh tiga kecamatan meliputi Cipondoh, Karang Tengah, dan Pinang pada akhir Agustus lalu. Sementara keluarga miskin di 9 kecamatan yang lain belum menerima raskin pada periode Agustus. Secara keseluruhan, warga belum menerima haknya tersebut untuk September," kata Erlan.

Menurut Erlan, raskin sangat dibutuhkan keluarga miskin. Selama ini, mereka sangat bergantung pada beras murah tersebut.

Di Kota Tangerang, lanjut Erlan, jumlah penerima raskin pada tahun ini cukup tinggi dan mengalami kenaikan hingga 100 persen dari tahun lalu. yang jumlahnya mencapai 28.546 kepala keluarga. Data itu berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik Kota Tangerang. (PIN)

Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Hertanto Soebijoto

__._,_.___
Recent Activity:
------------------------------------------------------------------
                       TIADA KATA SEINDAH `MERDEKA`
------------------------------------------------------------------
Ubahlah nasib bangsa kita, jangan jadikan anak cucu kita sebagai mangsa dari keterlambatan kita bertindak pada hari ini.

Mailing bebas => Meukra-subscribe@yahoogroups.com
-untuk membuat posting kirimkan ke: PPDi@yahoogroup.com

**************************************************************
-Beritahu rakan anda untuk menyertai egroups ini dengan hanya menghantar email kosong ke: PPDi-subscribe@egroups.com
               : Meukra-subscribe@yahoogroups.com
**************************************************************
FOR THE LATEST NEWS link to us: http://PPDi.cjb.net/
                          http://groups.yahoo.com/group/PPDi/messages

ALL ADVERTISERS THAT HAVE NOTHING TO DO WITH condemning indon WILL BE BANNED WITHOUT WARNING!!!
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar