Minggu, 16 Oktober 2011

[buruh-migran] Aniaya PRT Kamboja, Malaysia Siap Minta Maaf

 

Kalau sama Indonesia gak perlu..sebab pemerintahnya gampang di akali...


Aniaya PRT Kamboja, Malaysia Siap Minta Maaf

"Bila kami telah berbuat salah, maka kami harus minta maaf ke Kamboja"

Senin, 17 Oktober 2011, 11:39 WIB
Renne R.A Kawilarang

VIVAnews - Pemerintah Malaysia siap minta maaf kepada Kamboja bila ada bukti-bukti terkait sejumlah kasus penganiayaan atas pembantu rumah tangga di negeri jiran. Terkait masalah itu, Malaysia mengutus Menteri Luar Negeri Anifah Aman ke Kamboja.

"Saya siap terbang ke Phnom Penh untuk bertemu dengan mitra bicara saya di Kamboja," kata Anifah seperti dikutip harian The Star, 17 Oktober 2011. Ini terkait dengan keputusan Kamboja yang menghentikan pengiriman pembantu rumah tangga ke Malaysia menyusul adanya laporan sejumlah kasus penganiayaan atas pekerja mereka.

Anifah menyatakan bahwa pemerintah Malaysia menganggap serius laporan itu dan tidak akan menyembunyikannya. Kunjungan ke Kamboja, menurut Anifah, bukan untuk meminta pemerintah mereka segera mencabut kebijakan itu namun untuk membicarakannya terlebih dulu.

"Bila kami telah berbuat salah, maka kami harus minta maaf ke Kamboja," kata Anifah. "Kita harus cukup berani untuk memperbaiki apa yang salah dan jangan arogan," lanjut Anifah, seperti dikutip The Star.

Dia juga mengungkapkan telah mengutus Sekretaris Jenderal Kementrian Luar Negeri Malaysia, Mohamad Radzi Abdul Rahman, untuk bertemu dengan Duta Besar Kamboja, Putri Norodom Arunrasmy, untuk membahas lebih lanjut laporan penganiayaan itu. Anifah juga mengungkapkan akan berkonsultasi dengan Menteri Sumber Daya Manusia S. Subramaniam mengenai masalah itu.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, Jumat pekan lalu melarang pengiriman pembantu ke Malaysia. Dia mengaku kecewa atas munculnya laporan bahwa warga Kamboja yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia dianiaya dan diperkosa oleh majikan.

Arunrasmy mengungkapkan bahwa larangan pemerintah itu merupakan tindaklanjut dari rekomendasi Kedutaan Besar Kamboja di Malaysia. Menurut Arunrasmy, Kedubes yang dia pimpin hampir setiap hari menerima laporan penganiayaan yang diderita warganya. Bahkan dalam seminggu ada tiga warga Kamboja yang tewas sebagai pembantu.

• VIVAnews

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar