Sabtu, 08 Oktober 2011

[inti-net] Wartawan Senior Umar Said Dikabarkan Tutup Usia

 

Wartawan Senior Umar Said Dikabarkan Tutup Usia
Sabtu, 08 Oktober 2011
wartawan Umar Said (kanan)

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pejuang kemerdekaan dan wartawan senior Umar Said meninggal dunia pada usia 83 tahun. Pria kelahiran 26 Oktober 1926 ini meninggal di sebuah rumah sakit di Paris, Prancis pada pukul 22.50 waktu setempat, Jumat 7 Oktober 2011 atau Sabtu 8 Oktober 2011 sekitar pukul 03.50 WIB.

"Beliau meninggal karena serangan jantung," kata salah seorang kawan seperjuangan Umar Said, Tom Iljas, melalui pesan singkat di email.

Umar Said dilahirkan di Pakis, Malang, Jawa Timur. Anak dari Hardjowinoto ini seorang pengaggum Haji Oemar Said Tjokroaminoto.

Masa muda Umar Said terlibat dalam perjuangan melawan penjajah, seperti dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Ia juga ikut rombongan pemuda pejuang yang dikirim ke Sumatera.

Ia memulai kegiatan jurnalistik saat bekerja sebagai seorang korektor di surat kabar milik Mohtar Lubis, Indonesia Raya. Ia kemudian bekerja sebagai wartawan perang dan ikut langsung operasi militer penumpasan gerakan sparatis RMS di Maluku.

Pada tahun 1953, Umar Said menjadi delegasi Indonesia, merangkap penerjemah di Konferensi Internasional Hak-Hak Pemuda di Wina, Austria. Sekembalinya di Indonesia, Umar Said bekerja di surat kabar berhaluan kiri, Harian Rajat. Ia sering meliput kunjungan Bung Karno ke berbagai daerah.

Pada tahun 1960-an, Umar Said mulai memimpin koran ekonomi bernama "Ekonomi Nasional". Ia termasuk salah satu penggagas Persatuan Wartawan Asia-Afrika pada tahun 1963.

Saat peristiwa G30 S meletus, Umar berada di Aljazair dalam rangka persiapan kongres Wartawan Asia-Afrika ke-2. Sejak peristiwa itu Umar Said terhalang pulang ke tanah air dan menjadi eksil selama puluhan tahun.

Sejak tahun 1974, ia bermukim di Paris, Prancis. Selain bekerja di sana, Umar masih aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan dan hak-hak tahanan politik. Ia juga mengharumkan nama bangsa dengan cara membuka restoran "Indonesia" di Paris.

Usia senja Umar Said tak pernah menghentikan pemikirannya tentang nasib rakyat dan masa depan bangsa Indonesia. Umar Said sangat aktif menuliskan fikirannya mengenai berbagai peristiwa sosial-politik di tanah air melalui website pribadinya http://umarsaid.free.fr/. Situs tersebut terakhir memuat tulisan di Paris pada 7 September 2011 berjudul "Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI".
PURWANTO

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk bergabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
Subscribe our Feeds :
http://feeds.feedburner.com/Tionghoanet

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar