Selasa, 11 Oktober 2011

Re: [buruh-migran] Menag Suryadharma Ali, "Kalau tidak Siap Di-reshuffle, Jangan Jadi Menteri"

 

Kalau tidak siap kerja ya jangan jadi mentri..??itu yang seharusnya di berikan pada mentri.

anas

Pada 11 Oktober 2011 13:26, Sunny <ambon@tele2.se> menulis:
 

Refl:  Bukankah menteri yang tidak siap untuk di-resuffle sama saja artinya dengan menteri  yang tidak mau diberhentikan dari jabatannya. Tentu saja para menteri tidak siap di-resuffle, karena siapa yang mau diturunkan dari tahta berkursi empuk pemberi rejeki nomplok dan kemegahan? Adalah ilusi bahwa jika SBY menganti menteri-menterinya lantas pekerjaan pemerintahannya menjadi baik, sebab kalau seandainya mau memperbaiki image di mata rakyat,  waktunya sanat sangat sempit untuk dilakukan langkah positif guna perubahan mendasar demi manfaat bagi kehidupan rakyat. Jadi keadaan akan tetap buruk seperti sediakala.
 
 
 

Menag Suryadharma Ali, "Kalau tidak Siap Di-reshuffle, Jangan Jadi Menteri"

Minggu, 09/10/2011 - 18:53

PURWAKARTA, (PRLM).-Menteri Agama yang juga Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menyatakan jika seorang menteri tidak siap untuk diganti, maka alangkah baiknya tidak usah menjadi menteri. Sebab, menteri sebagai pembantu presiden tidak lepas dari penilaian presiden sebagai atasan.

"Reshuffle itu ibarat PHK. Kalau atasan menginginkan perubahan kenapa tidak. Kalau tidak siap direshuffle jangan menjadi menteri," kata Suryadharma Ali saat meresmikan pembangunan mesjid Ummahatul Mukminin dan pelepasan 141 calon jemaah haji di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muhajirin, Kab Purwakarta, Minggu (9/10). Hadir dalam acara tersebut, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, pimpinan ponpes KH. Abun Bunyamin, unsur muspida, dan ratusan undangan lainnya.

Suryadharma mengatakan reshuffle itu merupakan sesuatu yang wajar ketika seorang pimpinan (presiden,red) memandang perlu untuk merombak bawahannya, karena dianggap tidak cakap dalam menjalankan amanatnya.

"Ya, saat atasan memandang perlu dilakukan perubahan dalam rangka meningkatkan kinerjanya, hal itu merupakan sesuatu yang wajar," kata Suryadharma.

Ia menambahkan sampai saat ini dirinya sebagai ketua umum partai belum mengetahui persis apakah menteri yang berasal dari PPP akan terkena reshuffle atau PPP akan mendapatkan penambahan kursi di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II.

Menjawab pertanyaan, apakah reshuffle yang akan terjadi itu dalam rangka peningkatan kinerja para menterinya atau sarat dengan kepentingan politis saja, Ia hanya menjawab kalau itu semua merupakan kewenangan atasannya.

Sementara itu, salah seorang kiai di Purwakarta dan juga sebagai pengelola Ponpes Al-Muhajirin, Purwakarta KH. Abun Bunyamin mengatakan Menteri Agama Suryadharma Ali, merupakan salah seorang menteri yang dianggap cukup berhasil dalam mengelola departemennya.

KH. Abun Bunyamin mencontohkan pengelolaan jemaaah haji sekarang ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. "Pengelolaan jemaah haji, baik selama di Indonesia maupun di tanah suci ada peningkatan," kata KH. Abun Bunyamin.

Hal senada disampaikan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang merasakan banyak perubahan di departemen agama selama kepemimpinan Suryadharma Ali. "Kita harus akui secara jujur banyak perubahan yang telah dilakukan oleh menteri agama sekarang," katanya.

Berdasarkan catatan "PR", isu reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II semakin panas. Tidak tanggung-tanggung, sembilan kursi menteri disebut-sebut bergoyang, karena tersangkut dugaan suap, selingkuh, dan alasan kesehatan.

Sedangkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), tingkat kepuasan publik terhadap KIB II tinggal 37,7 persen. "Kasus korupsi memberi kontribusi terbesar terhadap penurunan kepercayaan publik itu," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, penurunan tingkat kepuasan publik tersebut tergolong drastis. Dua tahun lalu, tepatnya saat 100 hari KIB II, tingkat kepuasan publik masih mencapai 52,3 persen. Kemudian turun menjadi 46,5 persen pada satu tahun pemerintahan.

Adjie mengatakan fakta itu menunjukkan bahwa reshuffle kabinet menjadi sebuah keharusan. Jika tidak, maka tingkat kepuasan publik diprediksi akan terus menurun dan hal itu akan membahayakan kepemimpinan Presiden SBY dan Wapres Boediono.

Survei LSI itu dilakukan 5-10 September 2011 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan dengan tatap muka terhadap 1.200 responden yang mewakili 33 provinsi di Indonesia. Margin of error sekitar 2,9 persen.

Yang menarik dari survei itu, adalah tingkat kepuasan masyarakat perkotaan jauh lebih rendah dari mereka yang ada di pedesaan. Tingkat kepuasan warga kota hanya 29,6 persen. Sementara di desa masih 43,9 persen.

Kursi Menteri Agama Suryadharma Ali pun ikut digoyang. Sikap Ketua Umum DPP PPP itu yang "memusuhi" Ahmadiyah dinilai janggal. Dia dinilai gagal melindungi kelompok minoritas. (A-86/A-89)*

 
 

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar