Rabu, 23 November 2011

[inti-net] Pejabat yang glamour tidak pancasilais

 

http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=137814

Pejabat yang glamour tidak pancasilais
Tanggal : 18 Nov 2011
Sumber : Harian Terbit
KRITIK Ketua KPK Busro Muqqodas mengenai gaya hidup mewah dari anggota DPR harus dapat dijadikan sebaga momentum peringatan kalau kehidupan bermewah-mewah itu tidak baik. Kemewahan itu dianggap bertentangan dengan Pancasila meskipun menjadi orang kaya itu tidak dilarang. Demikian pendapat pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago dalam diskusi dengan wartawan peliput parlemen, Kamis (17/11).

"Hidup bermewah-mewah untuk dihormati, mementingkan diri sendiri, lupa kepada rakyat nantinya akan ditolak masyarakat," katanya. Anggota DPR Ruhut Sitompul, dan Nudirman Munir juga turut bicara. Namun, Effendy Choerie dan Rahadi Zakaria yang tampil dalam diskusi itu menentang pendapat Busro Muqqodas.

Memang, kata Andrinof, pendapat Ketua KPK itu perlu terus dikembangkan, karena ditengah masyarakat Indonesia masih banyak jumlah orang miskin dari pada jumlah orang kaya. "Bagaimana pejabat public mengurus rakyat untuk tidak bermewah-mewah," imbuhnya.

Di jagat ini memang tidak ada larangan menjadi kaya atau miskin. Sebab, manusia sebetulnya tidak bisa membuat diri sendiri menjadi apa pun. Seseorang bisa saja ahhirnya menjadi sesuatu tetapi harus bergantung atau minta bantuan orang lain. Namun orang bermewah-mewah mudah dilakukan asal memang ia punya kekayaan untuk mendukung aksinya.

Seringkali orang merasa berdandan semestinya atau sepantasnya tapi orang ain sudah mencap glamour. Jadi ketika anggota DPR tampil necis dengan dasi dan jas hitam naik mobil bagus, ia merasa wajar namun bisa jadi ia ternilai tidak toleran terhadap kemiskinan 40 juta rakyat. Padahal jika ia tampil kucel, tentu banyak orang ngedumel bahwa dia tidak cermat menjaga wibawa pejabat tinggi negara.

Sebetulnya tampil mewah atau sederhana mudah dikenali orang karena orang pasti tidak sekedar melihat pakaian juga sikap atau perilakunya. Sebetulnya soal mewah yang banyak disorot masyarakat adalah perilaku pejabat yang sepertinya tidak peduli dengan kondisi dan situasi. Perilaku tengik seperti ini menyakitkan banyak orang. Tokh kita juga percaya penampilan tidak selalu identik dengan egoisme.

Namun satu hal yang kita percaya, jika ada anggota DPR yang memang senantiasa memikirkan nasib rakyat, pasti ia akan merakyat, berperilaku santun pada rakyat, bahkan sanggup memuliakan rakyat. Maka mata orang sholeh dan kaum intelek sebetulnya tidak gampang salah lihat.

Bertentangan dengan Pancasila atau tidak pancasilais artinya tidak malu pada Tuhan untuk pamer diri. Bhakan mungkin ia tergolong tidak beradab, tidak nasionalis, tidak demokrastis dan tidak berkeadilan sosial. Sungguh ini pendapat yang benar-benar menohok. Sebab hedonisme biasanya juga sumpek melihat kemiskinan, apalagi untuk mendekati untuk mengentaskan. **

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
Untuk bergabung di milis INTI-net, kirim email ke : inti-net-subscribe@yahoogroups.com

Kunjungi situs INTI-net   
http://groups.yahoo.com/group/inti-net

Kunjungi Blog INTI-net
http://tionghoanet.blogspot.com/
Subscribe our Feeds :
http://feeds.feedburner.com/Tionghoanet

*Mohon tidak menyinggung perasaan, bebas tapi sopan, tidak memposting iklan*
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar