Minggu, 05 Agustus 2012

[PERS-Indonesia] Dinilai Masih memiliki Kekurangan, Yusril Bakal Uji Formil RPP Tembakau

 

Dinilai Masih memiliki Kekurangan, Yusril Bakal Uji Formil RPP Tembakau

Senin, 16 Juli 2012 - 20:52 · Topik: rpp-tembakau
Yusril Ihza Mahendra

Jakarta, Seruu.Com - Yusril Ihza Mahendra siap melakukan uji formil Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) soal tembakau. RPP tersebut dinilai masih memiliki kekurangan yang akibatnya bisa memberikan peluang untuk diajukan uji formil ke Mahkamah Agung untuk selanjutnya dibatalkan.

"Rumusan materi seharusnya diatur dalam sebuah Perundang-undangan, bukan peraturan pemerintah. Sedangkan Pasal 116 Undang-Undang Kesehatan soal rokok sendiri belum mengatur detil," ujarnya di sela seminar tentang Mengawal Regulasi untuk Kelestarian Tembakau dan Kretek sebagai Warisan Budaya di Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/7/2012).

Menurut dia, saat ini RPP masih belum final. Sehingga jika pemerintah tetap ngotot mengajukannya, maka ia akan menghadap ke Mahkamah Agung terkait aspek pembentukan yang dinilai tidak sesuai dengan formalitas UU Nomor 12 Tahun 2011.

"Kami mengajukan uji formil ke MA dengan harapan bisa batal RPP ini, tapi kalau ke MK, hanya beberapa pasal saja yang gugur," tukas dia.

Mantan Menteri Sekretaris Negara tersebut menjelaskan, uji formil akan dilakukannya mewakili petani tembakau dan industri rokok. Sebab menurutunya, mereka terancam akibat materi RPP yang dianggap sarat kepentingan industri rokok asing.

Ia menyayangkan tidak dilibatkannya Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Kementerian Kominfo, dan beberapa kementerian berwenang lainnya dalam hal pengajuan RPP.

"Kenapa hanya satu kementerian saja? Padahal seharusnya melibatkan kementerian lain, apalagi juga mengatur soal iklan dan industri rokok. Melihat ini, saya jadi ragu apakah dalam mengajukannya sudah dikonsultasikan pada Kementerian Hukum dan HAM dahulu," tutur mantan Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang tersebut.

Sementara itu, Dosen FISIP Universitas Airlangga Syamsul Hadi mengungkapkan, kontribusi tembakau dan industri rokok bagi perekonomian Indonesia sangat besar.

Ia menggambarkan, lapangan kerja di industri ini berhasil menampung sekitar 24,4 juta orang. Kemudian, penerimaan negara yang berasal dari cukai rokok berdasarkan data tahun 2011, mencapai Rp62,76 triliun.

"Meski memberi kontribusi luar biasa, tapi tekanan yang tidak kalah luar biasanya juga dilancarkan untuk menghentikan keberlangsungan industri rokok. Termasuk didalamnya elemen pendukung seperti petani tembakau dan cengkeh," tegas Syamsul. [ant]


http://www.seruu.com/utama/bisnis-a-pendidikan/artikel/dinilai-masih-memiliki-kekurangan-yusril-bakal-uji-formil-rpp-tembakau

__._,_.___
Recent Activity:
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Milis Pers Indonesia
Powered by : http://www.GagasMedia.com
GagasMedia.Com Komunitas Penulis Indonesia
Publish Tulisan Anda Disini !

Khusus Iklan Jual-Beli HP/PDA
Ratusan Game/Software HP Gratis
http://www.mallponsel.com

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar